NovelToon NovelToon
Dikejar Cinta CEO Dingin.

Dikejar Cinta CEO Dingin.

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Respati

Kisah dari seorang gadis yang tidak diinginkan kehadirannya oleh kedua orang tuanya. mampukah dia mencari kebahagiaannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BODYGUARD BUAT KANIA.

Saking asyiknya mereka bekerja sampai mereka berdua tak menyadari kalau hari sudah menjelang sore. Keasyikan mereka terganggu saat terdengar ketukan di pintu ruangan Bara.

Tok tok tok...

Mereka berdua secara berbarengan menatap pintu.

"Masuk.." jawab Bara datar.

Terlihat sang sekertaris masuk kedalam ruangan. Dengan genitnya dia berjalan mendekati Bara dengan setumpuk Dokumen.

"Ada apa..?" tanya Bara dingin.

"Ini tuan Dokumen dari perusahaan Pratama Contrukcion..."jawabnya sambil menyerahkan setumpuk dokumen yang dia bawa . Dia melirik Kania yang masih bekerja di depan Bara. Saat Kania tanpa sengaja menatapnya, dia melihat tatapan sengit dan sinis tertuju padanya.

Kania hanya menatapnya sejenak dengan wajah cuek lalu kembali mengerjakan pekerjaannya.

"Taruh di meja..."jawab Bara datar.

Gadis itu menaruh dokumen di atas meja didepan Kania. Namun dengan tiba- tiba dia berpura- pura jatuh kearah Bara. Namun tubuh Bara yang tak mau tersentuh oleh wanita secara reflek mendorong gadis itu hingga jatuh terjengkang di depan Bara.

Braagk....

"Aauu...." teriaknya kesakitan.

"Kau sudah gila ya...!" teriak Bara marah sambil berdiri dari kursi kebesarannya. Bara mengusap- usap tubuhnya yang kena tubuh gadis itu.

Kania bingung antara kasihan dan pingin tertawa melihat gadis itu yang jatuh terlempar dari tubuh Bara.

Kania berjalan ingin menolong sang gadis.

"Mbak ...mbak nggak terluka...?" tanya Kania ramah ingin membantu gadis itu berdiri. Tapi tangan Kania ditepiskan oleh gadis itu dengan kasar. Bara yang melihat perbuatan sang sekertaris terhadap gadisnya semakin marah. Sedang Kania yang melihat gadis itu tidak mau dia tolong membuat Kania kembali ketempat duduknya.

"Maaf tuan saya nggak sengaja terjatuh, apakah tuan bisa membantu saya berdiri....?" tanyanya dengan manja.

"Kau fikir aku pria bodoh apa, yang nggak ngerti dengan trik murahanmu..?" kata Bara dengan sinis dan marah.

"Tapi saya benar- benar jatuh tuan..." jawabnya masih dengan nada manja. Walau dalam hati gadis itu mulai merasa ragu dan ketakutan.

"Tutup mulutmu dan cepat keluar dari sini...!"teriak Bara marah. wajahnya merah mengerikan karena marah.

Kania yang melihat tingkah Bara merasa kasihan dan ingin menghiburnya tapi Kania takut hubungan mereka diketahui orang.

"Dasar wanita murahan, keluar...!" teriak Bara menggelegar. Gadis itu tertegun melihat kemarahan Bara.

"Keluaaar......!" teriak Bara lebih keras.

Gadis itupun terbirit- birit keluar dari ruangan Bara. Setelah kepergian sang sekertaris Kania segera menghampiri Bara dan memeluknya. Bara yang mendapat pelukan sang kekasih segera membalas dengan memeluk erat. Kania merasakan tubuh Bara gemetar.

Kania mengusap- usap punggung Bara dengan lembut untuk merendahkan kemarahannya. Perlahan amarah Bara merendah.

"Kenapa kau seperti ini...?" tanya Kania heran melihat kemarahan Bara .

"Biarkan seperti ini dulu sebentar sayang..." jawab Bara saat Kania ingin melepas pelukannya . dia nenyandarkan kepalanya di ceruk leher Kania. Kaniapun menuruti kemauan Bara.

"Kakak....!" teriak seseorang sambil membuka pintu dengan keras .Dika membuka ruang kantor Bara dengan keras . Tadi saat dia mau menjemput Kania dari kantor Bara dia berpapasan dengan Sekertaris Bara. Gadis itu berlari sambil menagis keluar dari rungan Bara. Dengan cemas dia bergegas masuk kedalam ruangan sang kakak. namun ketika dia melihat Bara yang sedang dalam pelukan Kania dia merasa lega, Dika menutup pintu dengan perlahan. Dika perlahan berjalan mendekati mereka berdua.

Dika membiarkan Kania menenangkan Bara. Setelah agak lama Kania mendudukkan Bara di kursi kebesarannya . Namun saat Kania ingin melepas pelukannya Bara tidak mau, kini makah dia memeluk pinggang Kania erat dan menaruh kepalanya di perut Kania.

"Bun...biarkan aku seperti ini dulu..." pinta Bara.

"Kau kenapa...?" tanya Kania cemas.

"Apa sebenarnya yang terjadi...?" tanya Dika.

"Tadi sekertaris Bos Bara dengan sengaja menjatuhkan dirinya kearah Bos Bara ..." Kania menjelaskan.

"Apakah dia menyentuh tubuh kakak...?" tanya Dika.

"Benar...tapi tadi Bos Bara sempat mendorong dia hingga terjatuh..." jawab Kania.

"Dasar wanita Bodoh...." seru Dika marah.

"Emang kenapa...?" tanya Kania heran.

"Kakak nggak bisa bersentuhan dengan wanita. Sejak mulai remaja Kakak enggan bersentuhan dengan seorang wanita. Dan kalau sampai itu terjadi kakak akan sangat histeris, karena itulah dia tidak mudah dekat dengan wanita selain mama..." Dika menjelaskan panjang kali lebar.

Kania tertegun mendengar semua penjelasan Dika itu. Dia memeluk Bara sambil mengusap- usap punggung Bara untuk memberi ketenangan padanya.

"Sayang tenanglah...kita pulang aja yuk..." kata Kania perlahan.

Terlihat ada respon dari Bara , Dia merenggangkan pelukannya.

"Tapi kau jangan jauh dariku...." pinta Bara .

"Iya...tapi kau masih bisa pulang sendiri kan ada Dika yang akan membawamu kemobil..." tanya Kania.

"Iya...." dia kemudian melepas pelukannya. Dengan telaten Kania memasangkan jas kerja Bara di tubuh Bara. Tak lama terlihat Bara Kania dan Dika keluar dari dalam ruang Kantor Bara. Saat sampai di luar mereka bertemu dengan Anton.

"Ton ikut kerumah..." kata Bara yang wajahnya agak pucat dan dingin.

"Baik..." jawab Anton.

Bara menatap Dika dan Kania dengan wajah penuh tanya.matanya memandang mereka seolah berkata.

'Ada apa...?

"Nanti sampai di rumah kau akan tahu.." jawab Dika perlahan.

Mereka berempat akhirnya berjalan masuk kedalam lift khusus buat CEO dan petinggi perusahaan. Sesampainya di lantai bawah mereka sudah di tunggu oleh mobil mereka masing- masing. Begitupun dengan Kania , terlihat bang Mamat dan Kinan sudah menunggu di dalam mobil merah Kania. Bara tahu keberadaan Kinan di dalam mobil Kania dia ikut berjalan kearah mobil merah itu.

"Lo Bos...kok ikut Nia...?" tanya Kania kaget.

"Aku naik mobil bersama Bunda.." jawab Bara dan segera masuk kedalam mobil.

Kania hanya bisa menengok kanan kiri takut menjadi pusat perhatian para karyawan Bara. Untunglah keadaan kantor sudah sepi jadi hanya ada para bodyguard Bara aja yang melihat perbuatan Bara sambil melongo tak percaya. Sedang Dika dan Anton hanya bisa geleng- geleng kepala melihat kebucinan sang atasan. Kania pun segera masuk kedalam mobil juga. saat sampai di dalam mobil dia sudah di sambut oleh Kinan yang segera duduk di pangkuan Kania.

"Sayang... Kau sudah tadi menunggu...?" tanya Kania sambil mencium pipi Kinan.

"Sudah...tapi Bunda lama sekali keluarnya, dan kenapa Bunda keluar dari kantor Papa..?" tanya Kinan heran. Karena setahu Kinan kantor Kania berada di kantor sang paman.

"Oo Bunda tadi ada keperluan sama Papa sayang...." jawab Kania.

Kinan percaya alasan Kania. Dia segera duduk tenang di pangkuan Kania. Sedang Bara yang tubuhnya masih lemas duduk bersandar di bahu Kania. Terlihat dia memejamkan matanya.

"Papa kenapa Bun...?" tanya Kinan yang tak biasa melihat wajah Bara yang lesuh.

"Papa agak sakit sayang ..." jawab Kania sambil mengusap kepala Kinan. Kinanpun diam sambil mandang Bara. Tak berapa lama sampailah mereka di rumah besar Bara. Mereka segera masuk kedalam rumah . tak lama Dika dan Anton ikut juga masuk kedalam rumah Bara. Kania segera pergi ke kamarnya bersama Kinan, sedang Bara ,Dika dan Anton pergi keruang kerja Bara. terlihat keadaan Bara sudah membaik.

Sesampainya didalam kamar Kania menyuruh Kinan bermain di ranjang karena dia mau ganti baju di Kamar mandi.

"Sayang...Bunda mau mandi dan solat dulu ya...kau bisa main leptop atau Hp Bunda.

"Iya Bun....Hp Bunda di mana...?" tanya Kinan.

"Ada di tas kerja Bunda... Kalau leptop Bunda, Kinan tahu kan tempatnya...?" kata Kania sambil mengambil baju di ruang ganti.

"Iya Bun...." jawab Kinan.

Kania segera masuk kekamarandi setelah mengambil baju ganti rumahan. Setelah mandi dan solat Kania segera merapikan penampilannya sebentar. Dia hanya menyisir rambut dengan di ikat satu ekor kuda dan berbedak tipis agar mukanya yang putih mulus itu tak terlihat pucat. Setelah itu ia mendekati Kinan. Ayuk sayang kita turun kebawa.." ajak Kania pada Kinan. Kinan pun segera menaruh Hp Kania dan turun dari atas ranjang. Namun Kania membawa Kinan dalam gendongannya. Mereka berdua segera keluar dari kamar Kania dan turun kebawah. Kania dan Kinan menuju dapur. Ketika sampai di dapur mereka bertemu bik Siti dan Gio serta beberapa pembantu yang sedang membantu Gio memasak.

"Sore Non Nia...." sapa mereka.

"Sore semua..." jawab Kania ramah.

"Bik Siti apa tuan Bara dan Tuan Dika sudah dibuatkan minuman...?" tanya Kania.

"Belum Non....kami tidak tahu kalau tuan Dika datang kemari..." jawab bik Siti.

"Sini biar Kania yang membuat kopi buat mereka..." pinta Kania.

"Baik Non..." jawab bik Siti sambil tersenyum senang.

'Senangnya kalau Non Kania benar- benar jadi istri tuan Bara, dia Baik dam ramah..' kata bik Siti dalam hati.

Terlihat Kania mulai membuat 3 kopi buat Bara , Dika dan Anton. Setelah selesai Kania menaruh cangkir kopi dan cemilan ringan di atas talam dan menyuruh Minah untuk membawanya keruang kerja Bara. Setelah itu dia membantu chef Gio memasak. Tak berapa lama terdengar adzan magrib berkumandang. Akhirnya Kania dan Kinan pamit mau solat magrib dulu. Dia segera berjalan kekamarnya sambil menggendong Kinan. Ketika sampai di lantai dua mereka bertemu dengan Bara , Dika dan Anton yang keluar dari ruang kerja Bara.

"Sudah selesai...?" tanya Kania.

"Belum , kami mau solat magrib dulu..." jawab Bara. Dia lalu meminta Kinan dari gendongan Kania. Terlihat Bara sudah mengganti baju kerjanya dengan baju rumahan.

"Kau sudah baikan...?" tanya Kania lembut.

"Sudah.." jawab Bara sambil tersenyum.

"Aku ke kamar dulu..." kata Kania.

"Kami tunggu kau di mushola...." Kata Bara sebelum Kania melangkah kekamarnya.

"Iya...aku ambil wudhu dulu..." jawab Kania sambil berlalu meninggalkan mereka. Setelah mengambil wudhu dan mukenah Kania berjalan kembali menuruni tangga menuju mushola.

*****

Keesokan harinya setelah sarapan bersama Kania segera ingin berangkat mengantar Kinan kesekolah karena masih ada waktu untuk mengantarkan Kinan. Namun belum juga melangkahkan kaki terdengar Bara berkata..

"Bun.. nanti Bunda di temani Keti kembali bersama satu rekannya..." kata Bara yang baru turun dari tangga.

"Keti...?" tanya Kania dengan wajah gembira.

"Iya, dia bersama satu rekannya akan selalu bersama Bunda..." jawab Bara mendekati Kania dan Kinan.

"Apa kata karyawan nanti bila melihat

Dua orang wanita yang selalu mengikuti Bunda..." kata Kania dengan enggan.

"Mereka akan di tugaskan di ruang Bunda, agar mereka tidak terlihat sebagai bodyguard Bunda..." jawab Bara sambil mencubit hidung Kania.

"Baiklah...perintah atasan akan hamba llaksanakan,..tapi sekarang mereka ada di mana...?" tanya Kania.

"Mereka sudah ada di depan menunggu Bunda..." jawab Bara kembali.

"Baiklah Papa berangkat dulu...Cup.." tiba - tiba Bara mencium dahi Kania.

Kania membeku seketika.

'Ya ampuun manusia satu ini membuat sport jantungku setiap hari..." keluh Kania dalam hati.

"Papa.....! Nggak boleh cium- cium Bunda....!" teriak Kinan tak rela ketika sang Bunda di cium Papanya .

"Cup..Papa juga mencium Kinan kan..." Bara juga mencium sang putra yang sedang marah.

"Tapi papa nggak boleh cium Bunda.." Teriak Kinan lagi.

"Kebiasaan dech cium- cium tanpa permisi.." umpat Kania pelan yang di dengar Bara.

"Karena itu sudah menjadi hak milikku.." bisik Bara yang mendekati Kania. Tak lama dia pergi sambil tersenyum puas.

"Dasar..." umpat Kania dalam hati. Namun tak urung dia juga merasakan Kebahagiaan di dalam hatinya . Kania dan Kinan serta bik Siti berjalan keluar rumah. Sesampainya di halaman depan mereka melihat dua orang gadis yang sedang berdiri menunggu. Setelah dekat Kania dapat nengenali kalau salah satu dari mereka adalah Keti.

"Halo keti apa kabar...?" tanya Kania.

"Baik Nia....kau sudah sehat...?" tanya Keti sambil tersenyum gembira.

Kania memeluk Keti dengan wajah gembira.

"Oh ya kenalkan ini Arum teman seprofesiku, kami di tugaskan untuk mengawalmu .." kata Keti menjelaskan.

"Arum..." sapa Arum sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.

"Kania...jangan terlaku formal denganku aku ingin kita bersahabat..." kata Kania sambil menyambut jabatan tangan Arum.

"Kalian bertugaslah dengan benar, lindungi dia jangan sampai terjadi sesuatu terhadapnya, dan Nanti kalian berdua temui dulu Dika di kantornya..." tiba- tiba suara bariton menyela pembicaraan mereka. Bara sudah berdiri di sebelah Kania.

"Baik tuan..." jawab mereka berdua serempak.

"Sayang.. aku berangkat, hati- hati di jalan nanti..." kata Bara pada Nia seolah menunjukan kepemilikannya.

"Iya ...hati - hati juga di jalan..." jawab Kania. Terlihat semburat merah di wajah cantiknya. Bara tersenyum menatap Kania. Dan akhirnya dia pergi ke mobilnya dengan senyuman di wajah tampannya. Setelah kepergian Bara Kania , Keti dan Arum mengantar Kinan dan bik Siti kesekolah Kinan. Setelah itu baru mereka menuju ke kantor Kania.

Ketika sampai di kantor kania kembali menjadi sorotan dan pembicaraan para karyawan kantor. masih hangat - hangatnya berita tentang Kania yang menghajar para pendukung Elisabet dan tentu saja berita tentang Kania yang di bawa Anton kemaren keluar dari ruangannya. ketika mereka melihat Kania yang datang bersama dua orang wanita yang terlihat cantik dan gagah membuat Kania seperti sedang di kawal oleh seorang Bodyguard. mereka terdiam sesaat melihat kedatangan Kania. Kania yang terlihat cantik dan anggun bagai seorang ratu yang sedang berjalan di kawal oleh dua orang pengawal.

saat Kania berlalu memasuki lift pembicaraan pun kembali ramai.

"Bukankah itu Kania yang katanya kemaren bertengkar dengan seleb Elisabet itu ya....?"kata seorang karyawan yang tampak masih mudah.

"Iya, itu memang dia...tapi kalau aku lihat dia lebih cantik dan anggun dari pada si Elisabet itu .." jawab teman nya.

"Kalau kataku dia lebih cantik jauh dari si Elisabet..." kata teman yang lain.

"Sayang dia bukan bintang film, kalau dia jadi bintang film aku mau jadi fans beratnya dech...dia cantik anggun dan ramah banget..." kata karyawan yang pertama.

"Tapi kudengar kemarin dia dibawa pak Anton asisten dari tuan Bara...?" kata Karyawan yang berbaju biru.

"Masak...?"

"Iya...aku sendiri melihat dia pergi berdua dengan pak Anton.. tapi kelihatan nya mereka cukup akrab tu..." kata di baju biru itu lagi.

"Benarkah...mengapa kau bisa menilai mereka cukup akrab...?" tanya sang teman.

"Sebab mereka berjalan sambil berbincang dengan tenang dan sepertinya mereka sudah kenal lama.." jawab sang teman.

"Benar katamu, kalau emang si Kania terkena sangsi karena pertengkaran kemaren dengan si Elisabet , mungkin sekarang dia nggak akan masuk kerja.." jawab yang lain. itulah salah satu perdebatan di antara para karyawan Dirgantara Grub.

Sedang yang menjadi topik pembicaraan mereka sedang naik lift dengan tenang bersama sang bodyguardnya menuju ruangannya.

"Oh ya bukankah kalian berdua di suruh kekantor tuan Dika dulu ya..?" kata Kania mengingatkan.

"Benar Nia...kalau begitu kita kesana dulu..." jawab Keti.

"Iya silahkan...aku langsung ke ruanganku dulu ya..." kata Kania lagi.

"Baiklah sampai jumpa di ruanganmu nanti..." jawab Keti.

Setelah pintu lift terbuka di lantai 9 Kania segera keluar menuju ruangannya. sedang kedua gadis itu melanjutkan keruangan Dika. ketika sampai di dalam kantornya Kania di sambut oleh teriakan ketiga sahabatnya.

"Nia...." seru ketiganya saat mereka melihat Kania berada di depan pintu.

"Hey guys...." sapa Kania riang.

"Ya ampun Princess elo nggak apa- apa kan...?" tanya Sonya berlinang air mata.

"Nia...gue semaleman nggak bisa tidur gara- gara mikirin elo, gue takut elo nggak masuk kerja karena di sekors atau di pecat..." seru Ratih sambil meneteskan air mata.

"Iya Princass...sejak elo keluar dari ruang ini gue kepikiran ama elo terus tahu..." seru Karin.

"Ulu, ulu kasian sahabat gue ... trimakasih ya ude menghawatirkan gue.." kata Kania sambil memeluk ketiga sahabatnya.

"Nia kamu nggak ada masalah kan kemaren .." tanya salah satu karyawan yang satu ruangan dengan Kania.

"Iya Nia...kamu nggak di pecat kan...?" tanya yang lain. mereka pada mengerubungi Kania.

"Nggak , nggak ada masalah yang terjadi kemaren, gue hanya di tanya mengapa sampai terjadi pertengkaran ,.. ya gue bilang aja yang sebenarnya, dan si Bos memaafkan gue..." jawab Kania.

"Si Bos...ha...jadi kamu udah ketemu sama Bos Bara Nia....?" tanya mereka hampir berbarengan.

'Mati gue...kenapa mulut gue keceplosan.' batin Kania panik sendiri.

"Eeh maksud gue si Bos bukan Bos Bara, tapi Bos Dika dan pak Anton..." ralat Kania dengan cepat.

"Yaa...kami kira Bos Bara Nia..." kata mereka kecewa.

"He he he...sory....gue salah omong.."ralat Kania.

"Ya udah teman - teman, pokoknya Nia udah nggak apa- apa membuat kita jadi lega.,kalau begitu kita kerja lagi..." kata karyawan yang berumur lebih tua dari mereka.

"kalau begitu kita balik kemeja kita Nia..."

ucap salah satu dari mereka.

"Iya silahkan, terimakasih telah menghawatirkan gue..." jawab Kania sambil tersenyum manis.

"Iya sama- sama..." jawab mereka. merekapun kembali kemeja kerja masing- masing tak terkecuali ketiga sahabat mereka. saat mereka sedang asyik mengerjakan tugas tiba- tiba pintu di ketuk dari luar. membuat karyawan yang ada di dalam ruangan melihat kearah pintu. terlihat dua orang gadis berdiri bersama pak Marwan.

"Selamat pagi semuanya....?" sapa pak Marwan ramah.

"Pagi pak...".jawab mereka serempak.

"Maaf mengganggu kalian bekerja, saya hanya ingin memperkenalkan pegawai baru di divisi kita. ini Karina dan Arum nama kedua pegawai baru yang bergabung dengan kita...silahkan Nona tempati dua meja di dekat Kania.." terang Pak Marwan ramah pada Keti dan Arum.

"Baik pak..." jawab mereka berdua kompak. setelah itu mereka berjalan kearah meja sebelah Kania. Kania sedikit heran, setahunya di sebelahnya nggak ada meja kursi kosong, kok sekarang ada dua..apa Dika sudah menyiapkan tadi pagi ya..pikir Kania.

"Pagi Nona..." sapa mereka serempak pada Kania.

"Pagi juga...senang bertemu dengan kalian berdua..." jawab Kania tersenyum manis. setelah kedua pegawai yang dia bawa sudah berada di meja masing- masing, pak Marwan segera kembali keruangannya dengan perasaan legah.

sebenarnya dia tadi sedikit kaget ketika pagi- pagi dia di panggil pak Dika untuk menghadap. Karena dia takut masalah Kania kemaren menyangkut dirinya juga. tapi setelah sampai di sana barulah dia tahu kalau pak Dika memanggilnya untuk menyuruh menaruh dua gadis bawahannya di divisi yang dia tangani. dengan senang hati pak Marwan membawa gadis- gadis itu.

Maaf udahan dulu ya ceritanya, kalau ada tiponya jangan marah. jangan lupa like , komen dan votenya....

Bersambung.

1
Ninik Srikatmini
kania dilwan... 😆
Ninik Srikatmini
artis abal abal aja sombong... liat aja bel ntar lg karier mu hncr
Ninik Srikatmini
kania emang bi.. do'ain ya smoga kania jd mamanya kinan
Ninik Srikatmini
hmmm senyum bang bara bikin meleleh😘
Fredy: hrs masukkin ke kulkas mba biar ga meleleh 😅
total 1 replies
Ninik Srikatmini
duuuh dokter awas bara nti marah looh
Ninik Srikatmini
oogh babang bara akhirnya ktmu jg gadis yg dulu prnh menolongmu.. smoga berjodoh yaa
Noormasayu Othman
Luar biasa
Lies Atikah
hadir thor
Rossa Simangusong
sedangkeluar 🧐🧐
Ndy AjjaDech
cuma cerita gada anak kandung sendiri ditelantarkan
Reni Anjarwani
keren bgtt
Agustina Agrety Muntu
Luar biasa
Sebrang Damar
/Good//Good//Good/
Sebrang Damar
/Good//Good//Good/
Sebrang Damar
/Good//Good/
Sebrang Damar
/Good//Good//Good/
Junita Junita
masak sih ada orang tua yang begitu....,🥺😫
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel berjudul Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih /Joyful/
total 1 replies
irma hidayat
Buruk
irma hidayat
ceritanya seru, semangat thor
Ruk Mini
sangat menarik.. pengalaman guru yg manjur.. kesabaran buah yg sgt manisszz.. jempol thor buat mu . tq d tunggu karya2 mu lg 🙏👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!