Seorang gadis yang berusia 18 tahun harus menjalani betapa pahit nya kehidupan yang harus ia jalani
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vnltwins, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Steven sampai di sekolah Nadine seluruh sekolah terlihat heboh para siswi berlarian ke lapangan tanya hanya itu bahkan guru muda juga ikut berbondong-bondong ke lapangan sekolah.
"Eh ada apaan sih? Tanya Mikala.
"Itu ada tuan muda anak pemilik sekolah ini" Jawab salah satu siswi.
"Lha masalah nya apa sih emang ada keistimewaan apa coba" Tanya Mikala.
"Lho ngga tau aja anak pemilik sekolah ini ganteng banget tau" Jawab siswi tersebut.
"Masa sih" Kata Mikala tak percaya.
Nadine hanya diam saja mendengarkan percakapan sahabat nya itu.
"Kalau nggak percaya ikut aku saja ayo" Siswi tersebut menarik tangan Mikala dan Mikala langsung juga menarik tangan Nadine.
Sesampainya di lapangan.
"Nah itu dia" Ucap siswi tersebut.
"Eh itu Nadine, nak Nadine kemari lah" Ucap kepala sekolah.
"I iya pak" Ucap Nadine sedikit gugup.
"Nadine katanya kakak kamu ingin menjemput kamu katanya beliau ingin membawa kamu menemui orang tua kalian yang sedang sakit. Kamu bapak izinkan pulang awal tidak usah ikut latihan" Kata kepala sekola seketika membuat Nadine membulatkan mata nya.
"Kakak? kakak siapa pak" Tanya Nadine dengan polos nya.
"Iya tuan Steven kakak angkat kamu kan dan kamu sudah di angkat menjadi putri keluarga mereka bukan" Jelas kepala sekolah membuat Nadine tercengang.
Nadine menatap ke arah Steven yang memasang wajah tak berdosa nya.
"Astaga huh" Batin Nadine.
Steven mendekat ke arah Nadine dan merangkul pundak Nadine.
"Dek ayo kita pulang mommy dan daddy sudah menunggu kita di mansion utama" Kata Steven dengan santai dan mendapat tatapan tajam dari Nadine.
"Kita pamit dulu iya pak, ayo dek kita pulang" Steven menggegam tangan Nadine.
Nadine terpaksa pasrah harus mengikuti Steven masuk ke dalam mobil.
Di dalam mobil Nadine hanya diam saja melipat tangan di dada nya.
"Ada apa baby?" Tanya Steven.
"Maksud kakak apa sih?" Tanya Nadine dengan nada sedikit tinggi.
"Kakak buat aku malu saja ngapain coba pake acara datang ke sekolah lagi" Maki Nadine.
"Baby aku mau sekarang kita selesain dulu permasalah kenapa kamu tiba-tiba mengabaikan ku" Ucap Steven.
Nadine diam tak mau menjawab perkataan Steven.
"Baby jawab lah aku ada apa baby?" Tanya Steven.
"Sudah lah kak tidak perlu lagi aku tau jika kakak sudah bosan dengan ku maka kakak akan membuang ku begitu saja" Jelas Nadine..
"Maksud kamu apa baby, jelaskan kepada ku apa yang sebenarnya terjadi" Steven semakin bingung.
"Huh nona Sindi berkata pada ku jika kau sudah bosan kau akan membuang ku" Jawab Nadine...
"Baby tidak baby itu tidak benar itu hanya akal-akalan Sindi saja baby dia ingin memisahkan kita agar aku bisa kembali pada nya kau jangan percaya kepada nya" Jelas Steven lagi.
"Aku tidak yakin kak bukti nya kau membatalkan pertunangan dengan nona Sindi" Kata Nadine lagi.
"Tidak baby itu tidak benar aku sama sekali tidak pernah mencintai sindi aku hanya mencintai mu saja baby" Ucap Steven meyakin kan Nadine.
"Jika memang tidak seperti itu mengapa nona sindi berkata seperti itu" Tanya Nadine lagi.
"Dia hanya ingin kembali padaku baby dan ingin menguasai semua harta ku kedua orang tua ku juga sudah mengtahui itu makanya dia dengan tegas membatalkan pertunangan ku dengan Sindi" Ucap Steven.
"Jadi kau tidak akan membuang ku?" Tanya Nadine.
"Tidak sayang mana bisa aku membuang sedangkan aku sudah sangat mencintai dan menyayangi mu baby" Jawab Steven.
Cup
Satu kecupan melayang di bibir Nadine.
"Sudah jangan lagi dengarkan apa kata orang lain" Ucap Steven.
Iya kak....
"Kak kita mau kemana?" Tanya Nadine.
"Aku ingin membawa mu jalan-jalan hari ini kita akan bersama seharian" Jawab Steven.
Nadine tersenyum dan kembali bersemangat mobil terus melaju hingga berhenti di sebuah pantai yang begitu indah..
"Wah.......Ini sangat indah sekali" Ucap Nadine berlari kecil ke arah tepi pantai.
"Baby jangan lari nanti kau bisa jatuh" Kata Steven.
"Tidak akan kak, ini sangat indah sekali" Kata Nadine dengan girang nya.
"Apa kau suka?" Tanya Steven.
"Suka banget kak tempat cantik sekali" Jawab Nadine.
Nadine begitu bahagia menikmati pemandangan alam yang sangat indah dia bermain air seperti anak kecil.
"Tapi kak kenapa disini sepi sekali?" Tanya Nadine.
"Tidak tau baby mungkin yang lain sudah bosan atau sibuk jadi tidak sempat kemari" Steven berbohong padahal ia sengaja mengosongkan pantai dan juga menyuruh anak buah nya menjaga mereka dari kejauhan.
Di sebuah mobil seorang pria yang bertubuh tegap dengan cerutu yang berada di tangan nya melempar tatapan tajam ke arah sepasang kekasih yang sedang asik bercanda ria.
"Apakah itu kekasih Steven?" Tanya pria tersebut.
"Iya tuan dia adalah kekasih musuh tuan" Jawab anak buah pria tersebut.
"Bagus tetap awasi mereka tunggu waktu yang tepat" Kata pria itu lagi.
"Baik tuan.."
Waktu seolah berjalan sangat lambat kedua insan yang baru saja baikan menemukan debaran memulai perjalanan penuh dengan warna yang mendewasakan mereka dan menyembuhkan kedua nya.
Kecupan yang sangat manis bisa terasa ketika bibir basah itu bertemu.
Steven semakin berani melakukan nya, seirama dengan gairah nya yang sudah ia tak dapat bendung lagi.
Nadine merasakan dada nya mulai sesak dia menepuk dada Steven mencoba memberitahukan nya itu.
"Hah...hah...hah kak tolong hentikan
aku tidak bisa bernafas" Ucap Nadine dengan nafas terengah-engah.
Steven terkekeh mendengar perkataan Nadine dia sangat tau bahwa gadis nya itu belum sangat mahir.
Steven dan Nadine saling bersitatap kedua kening mereka bersatu Steven memegang tengkuk Nadine.
"Sangat cantik" Cup Steven kembali mengecup bibir ranum Nadine.
Setelah beberapa saat....
Kedua nya memutuskan untuk kembali ke mansion sebab hari sudah sore mereka berdua benar-benar menikmati moment yang sangat indah.
Ketika Nadine melihat lautan yang di sinari matahari jingga Nadine sungguh menikmati moment itu dia benar-benar merasa sangat bahagia.
"Ayo sayang kita pulang" Ajak Steven.
"Ayo kak.."
Di dalam mobil Steven tidak melepaskan tangan Nadine dia terus menggegam dan mengecup jemari Nadine.
"Oh iya kak bagaimana kerjaan kakak di kantor?" Tanya Nadine.
"Semua nya aman sayang ada Jerry yang menghandle semua nya" Jawab Steven.
"Kak aku boleh minta sesuatu tidak?" Tanya Nadine lagi.
"Apa sayang?" Tanya Steven.
"Kak boleh tidak kalau kau memberi Anna pekerjaan jadi maid di mansion pun tidak apa, dia sangat membutuhkan pekerjaan kak" Kata Nadine.
"Boleh sayang tapi aku harus melihat dulu orang nya bagaimana aku tidak mau terjadi sesuatu nanti nya" Jelas Steven.
Iya kak....
