NovelToon NovelToon
Kisah Singkat Chen Huang

Kisah Singkat Chen Huang

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Chen Huang, seorang remaja berusia 15 tahun, menjalani hidup sederhana sebagai buruh tani bersama kedua orang tuanya di Desa Bunga Matahari. Meski hidup dalam kemiskinan dan penuh keterbatasan, ia tak pernah kehilangan semangat untuk mengubah nasib. Setiap hari, ia bekerja keras di ladang, menanam dan memanen, sambil menyisihkan sebagian kecil hasil upahnya untuk sebuah tujuan besar: pergi ke Kota Chengdu dan masuk ke Akademi Xin. Namun, perjalanan Chen Huang tidaklah mudah. Di tengah perjuangan melawan kelelahan dan ejekan orang-orang yang meremehkannya, ia harus membuktikan bahwa mimpi besar tak hanya milik mereka yang berkecukupan. Akankah Chen Huang berhasil keluar dari jerat kemiskinan dan menggapai impiannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 33 — Pria Berjubah Merah

Malam itu, Chen Huang dan Lei Hua memutuskan untuk beristirahat di dalam gua. Cahaya dari api unggun kecil yang mereka nyalakan memantulkan bayangan di dinding gua. Lei Hua, yang sudah merasa lebih baik setelah memulihkan diri, berbaring sambil memandang api, sementara Chen Huang berjaga-jaga.

"Kita harus bersiap esok hari," ujar Chen Huang, memeriksa belati kecilnya yang kini tampak lebih tajam setelah diasah.

Lei Hua mengangguk pelan. "Aku sudah lebih baik. Besok, kita harus lebih waspada. Aku tidak ingin kejadian seperti tadi terulang lagi."

Chen Huang tersenyum tipis. "Aku setuju. Tidurlah, aku akan berjaga malam ini."

Keesokan harinya, mereka melangkah keluar dari gua dengan semangat baru. Matahari pagi bersinar lembut, menerangi hutan yang penuh misteri. Setelah berjalan beberapa jam, mereka tiba di sebuah danau yang cukup besar, airnya tenang dan jernih, memantulkan bayangan pepohonan di sekitarnya.

Namun, pandangan mereka tertuju pada sesuatu yang aneh. Di sekitar tepi danau, tergeletak 11 mayat Kura-Kura Cangkang Baja, binatang spiritual tingkat 3 dengan cangkang keras yang dikenal sulit ditembus.

Chen Huang menghentikan langkahnya. "Ini... tidak biasa."

Lei Hua berjalan mendekat, menatap mayat-mayat itu dengan tatapan bingung. "Siapa yang bisa membunuh mereka semua sekaligus? Dan kenapa tidak mengambil inti jiwanya?"

Chen Huang mengangguk. "Inti jiwa adalah bagian paling berharga dari binatang spiritual. Ini aneh."

Mereka memutuskan untuk memanfaatkan situasi itu. Dengan cekatan, mereka memanen semua inti jiwa kura-kura tersebut. Chen Huang menyerahkan hasil panen kepada Lei Hua, yang menyimpannya dalam kantong penyimpanannya.

Namun, saat mereka menyelesaikan pekerjaan, rasa tidak nyaman mulai menyelimuti mereka.

"Chen Huang," bisik Lei Hua dengan nada waspada. "Aku merasa kita sedang diawasi."

DUAR!

Tiba-tiba, sebuah serangan energi menghantam tanah di dekat mereka. Ledakan itu membuat tanah bergetar, dan debu tebal memenuhi udara. Chen Huang dan Lei Hua terlempar beberapa langkah ke belakang.

Chen Huang dengan cepat bangkit, melirik ke sekelilingnya. "Siapa itu?! Tunjukkan dirimu!"

Dari balik bayangan pepohonan, muncul seorang pria berusia sekitar 40 tahun. Jubah merah menyala yang dikenakannya memancarkan aura menakutkan, membuat udara di sekitarnya terasa berat.

Lei Hua terkejut, wajahnya berubah pucat. "Itu... itu jubah Sekte Darah Naga!" serunya.

Chen Huang mengernyit. "Sekte Darah Naga? Apa yang dia lakukan di sini?"

Pria itu melangkah maju dengan tatapan dingin. "Aku tidak peduli siapa kalian. Pergi dari sini, atau aku akan membunuh kalian juga."

Lei Hua, meski gemetar, mencoba melawan rasa takutnya. "Apa yang kau lakukan dengan mayat-mayat itu?"

Pria itu tertawa kecil. "Kalian bodoh jika berpikir aku membunuh binatang itu untuk inti jiwanya. Aku hanya menggunakan mereka sebagai umpan untuk memancing Harimau Darah."

Chen Huang terkejut. "Harimau Darah? Binatang spiritual tingkat 5?"

Pria itu tidak menjawab, hanya menyeringai dengan kejam.

Chen Huang dengan cepat menyadari bahwa mereka tidak memiliki kesempatan melawan pria ini. Ia berbisik kepada Lei Hua, "Kita tidak bisa melawannya. Kau harus kabur sekarang."

Namun, sebelum Lei Hua sempat bergerak, pria itu menghilang dalam sekejap dan muncul di depan Lei Hua. Dengan satu pukulan keras, Lei Hua terpental jauh, menghantam batang pohon besar.

"LEI HUA!" teriak Chen Huang, matanya melebar.

Chen Huang mengangkat belatinya, mencoba mengalihkan perhatian pria itu dengan menggunakan Jurus Belati Terbang. Ia melepaskan belatinya, yang melesat dengan kecepatan tinggi, mencoba menyerang dari berbagai arah.

SWISH! SWISH!

Belati itu memantul dari berbagai sudut, menciptakan ilusi serangan tak berujung. Pria itu sedikit terganggu, memberinya waktu untuk berlari ke arah Lei Hua.

Chen Huang berlutut di samping Lei Hua, yang tampak kesakitan. "Kau baik-baik saja?" tanyanya dengan cemas.

Lei Hua tersenyum tipis meski wajahnya pucat. "Aku masih bisa bertahan..."

Saat pria itu hendak menyerang lagi, raungan menggelegar menggema di hutan.

ROARRR!

Seekor Harimau Darah besar muncul dari balik pepohonan, matanya bersinar merah terang, dan tubuhnya memancarkan aura berbahaya.

Pria itu berbalik, tampak puas. "Akhirnya kau datang."

Momen itu dimanfaatkan oleh Chen Huang. Ia mengangkat Lei Hua ke punggungnya dan mulai berlari menjauh dari tempat itu.

"Pegangan yang kuat, Lei Hua," kata Chen Huang, napasnya berat.

Lei Hua, meski lemah, berusaha tidak membebani Chen Huang. "Hati-hati... pria itu mungkin mengejar kita."

Namun, perhatian pria itu sepenuhnya tertuju pada Harimau Darah. Chen Huang dan Lei Hua berhasil menjauh, meski tubuh mereka penuh luka dan kelelahan.

Di tengah langkahnya, Chen Huang berjanji pada dirinya sendiri. "Aku harus menjadi lebih kuat... agar tidak ada lagi yang terluka karena kelemahanku."

...

Dengan Lei Hua di punggungnya, Chen Huang terus berlari tanpa henti menuju gua tempat mereka bermalam sebelumnya. Napasnya terengah-engah, tapi ia tidak memperlambat langkah sedikit pun. Lei Hua di punggungnya mengerang pelan, menunjukkan bahwa rasa sakit yang ia alami semakin parah.

"Aku tidak akan membiarkanmu terluka lebih jauh. Bertahanlah, Lei Hua," gumam Chen Huang, meski keringat bercucuran di dahinya.

Setelah beberapa waktu, mereka akhirnya tiba di gua. Chen Huang masuk dengan cepat dan meletakkan Lei Hua perlahan di atas tanah kering. Wajah Lei Hua tampak pucat, dan napasnya terputus-putus.

"Chen... Huang..." Lei Hua berusaha berbicara, tapi suaranya hampir tak terdengar.

"Jangan bicara. Simpan tenagamu," ujar Chen Huang tegas. "Aku akan melakukan sesuatu untuk mengurangi rasa sakitmu."

Chen Huang segera membuka kantong besar miliknya, mengeluarkan beberapa tanaman obat yang ia kumpulkan saat perjalanan sebelumnya. Ia memeriksa setiap daun dan akar dengan teliti, memastikan bahan yang dipilih memiliki khasiat penyembuhan terbaik.

"Sabar sedikit lagi, Lei Hua. Aku hampir selesai," katanya sambil menumbuk tanaman itu dengan batu datar.

Campuran itu menghasilkan cairan hijau pekat. Ia menambahkan sedikit air dari kantong minumnya, menciptakan ramuan yang cukup encer untuk diminum.

Chen Huang lalu berlutut di sisi Lei Hua, mengangkat tubuhnya perlahan agar bisa duduk. "Ini akan membantumu. Rasanya mungkin tidak enak, tapi kau harus meminumnya."

Lei Hua mengangguk lemah. Dengan bantuan Chen Huang, ia meminum ramuan tersebut. Rasa pahit langsung menyerang lidahnya, membuatnya mengerutkan dahi. Tapi, perlahan, rasa sakit yang mencengkeram tubuhnya mulai berkurang.

Lei Hua membuka matanya sedikit lebih lebar, melihat Chen Huang yang tampak fokus mengamati kondisinya. "Chen Huang... bagaimana kau tahu cara membuat ramuan seperti ini?" tanyanya, suaranya masih lemah.

Chen Huang tersenyum kecil. "Aku sering berlatih di hutan dan menghadapi berbagai bahaya. Jadi, aku belajar tentang tanaman obat untuk berjaga-jaga."

Lei Hua menatapnya dengan kagum. "Aku benar-benar tidak menyangka kau memiliki keahlian seperti ini. Kau... kau menyelamatkanku."

Chen Huang menggaruk kepalanya dengan canggung. "Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan. Aku tidak bisa membiarkanmu terluka lebih parah."

Hati Lei Hua bergetar. Dalam situasi berbahaya tadi, Chen Huang mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkannya, dan kini ia merawatnya dengan penuh perhatian. Hal itu membuat perasaan hangat muncul di hatinya, yang sebelumnya belum pernah ia rasakan.

Lei Hua memejamkan mata, membiarkan efek ramuan itu bekerja. Ia merasa lebih baik sekarang, meski tubuhnya masih lemah. Chen Huang duduk di sampingnya, menjaga api unggun kecil tetap menyala.

Dalam diam, Lei Hua menatap punggung Chen Huang yang terlihat tegar. Dia bukan hanya seorang praktisi yang berbakat, tapi juga seseorang yang tulus dan peduli, pikirnya. Perlahan tapi pasti, perasaan suka mulai tumbuh di hatinya.

"Chen Huang," panggil Lei Hua pelan.

Chen Huang menoleh. "Ya? Ada apa?"

Lei Hua menggeleng kecil sambil tersenyum. "Tidak apa-apa. Aku hanya ingin bilang... terima kasih."

Chen Huang tersenyum tipis, lalu mengangguk. "Istirahatlah. Kau butuh banyak energi untuk pulih sepenuhnya."

Malam itu mereka berdua beristirahat di depan api unggun kecil yang menghangatkan.

1
Abi
Kecewa
Abi
Buruk
angin kelana
tahap selanjutnya
angin kelana
mc nya brp bintang yah?
afifo maning
gassspoll thor
angin kelana
lanjut
angin kelana
cape pastinya
angin kelana
gasss jangan kendorrr
angin kelana
semangatttt...
angin kelana
lawan lawan apapun musuhnya..
angin kelana
satu pukulan
angin kelana
semangat menggapai mimpi
G Wu
Novel DRAMA ANAK ANAK 90% ,, 10% sisa nya tidak jelas,MC nya yang mana !! ???
Saodah Xiaomi
alurnya menarik, cuma bab nya pendek. dan cepat habis, harus minta up, padahal baru bab 21, hadeuh,,,,,,,,,,,,,,. mungkin lanjut bacanya seminggu lagi, agar bisa puas bacanya, jika tiap hari up nya keluar
juharto delle
Memang top author ini kalau yang namanya bikin penasaran, lanjutkan
Darotama
seiring waktu tahap demi tahap jalan cerita lebih menarik semangat thor lanjut terus
Rusdi Udi
Luar biasa
angin kelana
lanjut
angin kelana
up
angin kelana
lanjut up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!