Lisa terpaksa ikut kekampung suami nya setelah usaha mereka bangkrut total, namun setelah sampai kampung ia malah di buat tercengang melihat keadaan rumah yang di pandangan dia amat mengerikan sekali.
Di tambah setiap malam ia selalu bermimpi seram, kuburan yang ada di tengah rumah terasa sangat menyeramkan. kata Harun itu adalah kuburan Nenek moyang nya, jadi tidak bisa mau di pindah.
Mampu kah Lisa bertahan dari gangguan?
Atau Lisa akan menyerah akibat takut dan juga ngeri melihat penampakan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. Mulai berubah
Ageng langsung melapor pada suami nya saat Romo sudah pulang dari rumah Ratmi, sebab ini tidak bisa mau di biarkan begitu saja dan suami nya memang harus tau kalau istri tua nya sudah menjadi hantu gentayangan dan siap kapan saja mencelakai orang, padahal sebelum nya Romo sudah waspada soal kematian Sri yang bunuh diri.
"Biarkan saja selagi tidak membunuh mu." jawab Romo santai.
Tentu Ageng terperangah mendengar nya tentang jawaban sang suami yang seolah meremehkan saja, padahal hantu Sri juga cukup berbahaya karena berbalut dendam yanh kuat. hanya saja Ageng punya pegangan sehingga dia tidak bisa bila sampai mau menyakiti atau bahkan sampai membunuh juga.
Namun walau punya pegangan tapi setidak nya ia ingin Romo peduli pada dia, sebab selama ini Ageng juga yang paling di sayang oleh suami nya. namun sekarang mendadak saja agak cuek seolah tidak butuh pada Ageng, semenjak kematian Sri tepat nya sikap Romo berubah pada Ageng sang istri kesayangan.
"Kenapa Kakang seolah tidak peduli padaku? apa yang Ratmi katakan pada Kakang!" Ageng mulai kesal.
Romo berbalik menatap istri nya yang jauh lebih muda dari pada dia, sebab saat dia menikahi Ageng dulu. Romo sudah tiga puluh delapan tahun, sedangkan Ageng masih tiga belas dan tentu saja jarak mereka sangat jauh sekali, dua puluh lima tahun dan itu bukan lah hal yang pantas sebenar nya.
"Sejak kapan kau berani mempertanyakan sikap ku, Ageng?" Romo menatap marah.
"Itu karena Kakang sendiri yang seolah tidak peduli, padahal Sri memang menjadi hantu!" balas Ageng.
"Sudah ku katakan padamu, walau dia jadi hantu pun dia tidak akan bisa membunuh mu!" bentak Romo membuat Ageng terjingkat karena tidak pernah di bentak begini.
Baru sekarang dia merasakan di posisi ini, dulu Sri dan Ratmi yang selalu di bentak kasar atau di hina karena Ageng selalu membuat ulah agar selalu di sayang oleh suami nya. namun mendadak saja sekarang dia yang ada di posisi ini, tentu menjadi pukulan yang sangat besar.
"Dia mungkin saja tidak bisa membunuh ku, tapi bagai mana dengan Ibu nya, Kang?" Ageng menunduk ketakutan.
"Apa maksud mu lagi, Ageng?!" Romo tambah naik darah.
"Sri bisa saja bersatu dengan Ibu nya untuk membantai aku, dia cukup kuat untuk melakukan nya." jelas Ageng.
"Kau tidak usah sibuk memikirkan itu, besok kita kunjungi kuburan nya Ibu." tegas Romo tetap tenang.
"Harun dan istri nya ada di sana, mereka akan bertanya tanya dengan apa yang kita lakukan." lirih Ageng sudah tau kalau anak nya di sana.
"Sudah saat nya mereka tau!" Romo bergegas keluar dari rumah lagi.
Tidak berani Ageng mau memanggil suami nya lagi karena dia pasti akan kena amuk apa bila memanggil Romo, padahal baru saja pulang dan malah sekarang pergi lagi. Ageng merasa kian di jauhi oleh suami nya, muncul rasa curiga juga apa bila sang suami malah punya tambahan baru soal istri muda.
"Tidak mungkin, kan sudah sejak dulu juga dia bilang tidak ingin menikah lagi." Ageng menepis pikiran nya.
Tapi sekuat apa pun dia menepis prasangka buruk itu, tetap saja muncul dalam benak nya karena teringat masalah rumah tangga Alika dan Yusuf. Ageng juga awal nya tidak menduga kalau Yusuf malah harus menikahi Melati, padahal sudah punya anak laki laki dua.
"Pasti beda lah, Yusuf masih muda dan dia mampu saja untuk punya istri lagi. kalau Kakang kan sudah tua, mana mungkin akan menikah lagi!" tukas Ageng segeta masuk kedalam kamar.
Padahal tua belum tentu juga akan insaf, bisa saja tambah tua maka akan tambah jadi sikap nya. apa lagi yang perlu Romo cemas kan apa bila sampai menikah lagi, toh harta nya banyak sehingga banyak gadis gadis muda yang mau karena terpikat soal harta saja dan hidup enak.
...****************...
Alika menyambut Yusuf dengan senyum ramah walau sempat ingin mengamuk akibat kepala nya bocor tapi tidak di jenguk oleh suami sendiri, tapi dia berusaha meredam agar Yusuf tidak semakin menjauh dari diri nya. bahaya bila Yusuf sudah tidak punya rasa nyaman lagi bersama dia, yang ada akan terus terusan dengan Melati saja.
"Mau makan atau minum kopi, Mas?" tawar Alika membuntuti suami nya masuk kedalam kamar.
Yusuf memang masuk kedalam kamar dan sungguh tidak Alika duga sama sekali, Yusuf malah mengambil baju baju nya dan memasukan kedalam koper yang dia keluarkan berusan. sudah pasti mata Alika melotot tidak percaya, pikiran nya terus saja di hantui dengan rasa takut.
"Kenapa kamu masukan baju baju kedalam koper, Mas?" Alika menahan tangan Yusuf.
"Ya kan sebentar lagi aku akan tidur dua rumah, jadi baju pun harus di bagi dua." jawab Yusuf santai namun memicu amarah Alika.
"Tidak sekarang! kalau sekarang kamu bawa maka kamu sudah tinggal di rumah nya Melati, kamu mau zinah sekarang?" sengit Alika langsung.
"Ini kamu yang tidak tau atau aku yang belum kasih tau sih? kan Romo udah kasih kami berdua rumah." jawab Yusuf.
Terdiam seribu bahasa Alika mendengar ucapan suami nya bahwa yang memberi rumah adalah Romo sendiri, yang berarti mertua nya memang mendukung penuh sang anak untuk menikah lagi dengan gadis yang sudah di pilih. padahal saat ini mereka belum menikah, menikah nya masih satu bulan lagi tapi malahan sudah tinggal bersama.
"Gila! kamu gila, Mas!" Alika berteriak histeris langsung.
"Kamu yang gila!" Yusuf membentak keras karena tidak terima.
"Aku sama sekali tidak ada kurang nya! aku kurang apa? anak laki laki sudah ku berikan dua, bahkan kalau kamu mau pun maka aku siap hamil lagi." isak Alika begitu perih.
Yusuf mengusap wajah nya kasar karena dia pun iba pada sang istri, namun perasaan nya sudah benar benar terbagi pada Melati. pokok nya laki laki yang pikiran nya bercabang maka dia tidak akan pernah bisa bertindak tegas, selalu menye menye.
"Kamu tenang dulu, aku juga tidak bakal selama nya dengan Melati." bujuk Yusuf agak pelan.
"Aku mau nya kamu cuma buat aku! aku siap untuk hamil kapan saja, ayo sekarang setubuhi aku." Alika membuka seluruh baju nya.
"Alika jangan gila!" Yusuf bingung sendiri dengan ulah sang istri.
Bila lelaki yang memang mengerti maka seharus nya Yusuf datang memeluk Alika agar tenang, bukan malah kebingungan seperti orang bodoh yang hanya akan membuat emosi wanita kian naik saja keubun ubun melihat nya.
Jangan lupa like dan comen nya, terima kasih.
apa ulah bpak nya atau ulah melati ya..
Elia psti nya anak Indigo yg sllu bisa melihat arwah dan hal-hal ghaib 👏
mmg Lisa itu harus di Bina jd iStri , gak sadar jg otak nya. sdgkan Harun sedikit demi sedikit mulai terpengaruh sama iblis yg di rumah itu
jangan demi kesetaraan kau mengalah terus dan membiarkan istrimu semena mena.
tapi biasanya sikap keg gini muncul juga karena keadaan, tertekan dan hidup serba kekurangan dan terpaksa.