Kuburan Di Tengah Rumah

Kuburan Di Tengah Rumah

Bab 1. bangkrut

Lisa menatap suami nya yang sudah dua hari ini mengeluh bahwa uang mereka malah di larikan salah satu keryawan kepercayaan nya, bukan jumlah yang sedikit pula membuat Harun sangat pusing sekali mau memberikan saran. sudah pasti usaha mereka sedang di tengah kehancuran, ini juga bukan yang pertama kali Harun di buat begini oleh karyawan nya.

Dulu sudah pernah tapi Brian meminta maaf sampai bersujud dan mengatakan bahwa dia terpaksa melakukan itu semua karena sedang sangat kepepet sekali, maka nya di maafkan lah oleh Harun karena dia juga kasihan melihat Brian yang menangis begitu di depan semua orang dan tidak segan bersujud juga.

Tapi sayang nya rasa percaya Harun malah di salah gunakan lagi oleh Brian, ini yang kedua kali nya dan sangat banyak luar biasa pula. Harun juga baru tau bahwa selama ini sertifikat rumah nya sudah di gadaikan oleh Brian, ini baru tau ketika penagih datang untuk meminta bayaran dari Harun dan Lisa.

"Gila, kamu Gila!" Lisa berteriak marah marah karena sudah setres.

Harun cuma bisa terdiam saja karena dia pun memang rasa nya mau gila, Brian sangat licik sehingga bisa saja memanipulasi tanda tangan nya Harun dan sertifikat rumah harus tergadaikan. uang perusahaan semua di bawa kabur, bahkan Harun sampai bingung mau menggaji karyawan nya.

"Kamu ada tabungan kan, Dik?" Harun bertanya pelan pada istri nya.

Mendengar pertanyaan suami nya maka Lisa langsung melotot karena dia paham pertanyaan itu mengarah kemana, dia memang punya tabungan dan itu untuk jaga jaga apa bila ada apa apa dan keadaan mendesak, tapi tentu nya juga tidak banyak.

"Kamu mau pinjam tabungan aku?!" Lisa langsung menatap sengit.

"Karyawan kita mau di berhentikan dan mereka ya minta gaji nya, Dik! belum lagi dengab hutang sebelum nya, terus angsuran mobil kamu." jelas Harun pelan.

"Aaaagghh bangsat, kenapa juga kau terima lagi dia sih?!" teriak Lisa sangat frustasi.

"Itu lah salah ku, aku percaya saja apa yang dia katakan." sesal Harun sambil mengusap air mata nya.

Lisa terduduk lemas memikirkan tabungan nya yang mau untuk menggaji karyawan dan membayar hutang pula, belum lagi mobil mereka yang baru mengambil angsuran. mungkin saja kalau bisa maka akan di over kredit agar mereka agak entang beban nya, rumah pun sudah pasti melayang.

"Aduuuh Ya Allah, padahal aku selalu sedekah dan tidak pernah macam macam." keluh Lisa menangis juga akhir nya.

"Maafkan aku ya, sungguh aku tidak tau kalau Brian akan begini lagi." Harun sangat menyesali nya.

"Kita mau tinggal di mana habis ini, Mas? rumah ini bakal di sita oleh bank, mau di mana kita tidur!" Lisa mengusap air mata nya.

"Mama jangan menangis." Elia mendekap Lisa yang tersedu sedu.

Selama ini Lisa tidak pernah menangis di depan Elia, jadi anak nya agak kaget saat melihat Mama nya menangis. namun kalau tidak menangis maka beban pikiran nya terasa sangat berat, dengan beginu maka bisa sedikit berkurang lah beban derita itu.

"Benar ya kalau kita tidak punya tempat tinggal lagi, Pa?" Elia menatap Harun sendu.

"Punya, kita cuma pindah saja dari rumah ini ya." jawab Harun lembut sambil bergetar menahan tangis.

"Kamu enggak usah ngasih harapan palsu, Mas! mau di mana kita tinggal, orang tua kamu saja tidak suka sama aku." kesal Lisa.

"Ada kok rumah yang bisa kita tinggali untuk sementara, kan Elia belum sekolah juga." ujar Harun.

"Entah bisa sekolah entah tidak, dasar Papa nya saja yang bodoh karena percaya ular sampai dua kali." Lisa berkelebat pergi karena sangat marah pada Harun.

"Mama marah sama Papa, pasti Papa yang salah." ujar bocah lima tahun ini.

"Iya, memang Papa yang salah sama Mama kamu." Harun mengakui nya karena memang dia yang salah di sini.

Hanya karena Bria adalah teman lama nya sehingga dia mudah saja untuk percaya dan mau mau menolong kembali, padahal sudah pernah di tipu. seharus nya walau pun menerima kembali, Harun jangan percaya dengan Brian soal keuangan, ini dia tidak mau belajar dari kesalahan yang sama.

...****************...

"Ya ini kalau enggak manut apa kata Ibu sama Romo, maka nya kamu itu denger apa yang orang tua bilang." Bu Ageng mulai mengomel.

"Aku yang salah memang karena sudah percaya sama Brian lagi, Bu." jawab Harun menatap Ibu nya yang memakai baju khas keraton.

"Tidak ada guna nya juga kamu mengaku salah, maka nya kamu itu kalau di beri nasehat jangan cuma di anggap angin lalu saja." Romo menatap putra nya.

"Ini lihat, rumah saja kamu sudah tidak punya! kami tidak mau membantu mu, karena kau yang ngeyel." Bu Ageng tampak kesal sekali.

Harun menelan ludah nya susah payah karena dia memang suka membangkang apa bila di beri nasehat, apa lagi ketika Elia baru lahir. namun Harun merasa itu bukan nasehat yang benar, jadi dia tidak menerima nya.

"Romo akan melunasi hutang mu di bank, asal kan kamu mau menikahi Melati." Romo berkata serius.

Lisa cuma diam saja karena dia sudah bosan mendengarkan soal pernikahan yang orang tua Harun ingin kan, Lisa bukan orang jawa yang paham tata kerama dengan baik. kadang kala ada kesalahan nya juga sehingga membuat Bu Ageng tidak suka, apa lagi saat Elia lahir.

Orang tua Harun ingin anak laki laki yang lahir sebagai sulung, lalu Lisa juga masih menolak untuk hamil lagi sekarang karena menurut nya hamil itu bukan untuk main main dan sibuk mengejar anak laki laki. lalu bagai mana bila anak nya perempuan lagi, maka sudah pasti akan di suruh hamil lagi.

"Aku sudah punya istri, Romo." ujar Harun menatap Lisa yang cuek.

"Lalu apa masalah nya, punya istri berapa pun tidak masalah kok asal mampu saja! toh Ibu ini istri ketiga Romo mu, jadi tidak ada masalah." Bu Ageng berkata santai saja.

"Pantas lah wong kau pelakor!" batin Lisa kesal bukan kepalang.

"Aku tidak mau, Romo!" tolak Harun tegas karena dia memang sangat mencintai Lisa.

"Bocah geblek! hidup mu itu sudah mau hancur gara gara anak mu perempuan, coba kalau dia laki laki maka tidak akan begini. solusi nya kau harus menikah lagi, lihat lah Romo contoh nya." bentak Romo.

Tapi Harun memang sama sekali tidak ada niat untuk menikah lagi hanya demi di lunasi hutang nya, jadi dia rela menanggung semua hutang itu asal kan tidak menduakan istri nya tercinta.

Hai, hai. othor kembali lagi dengan cerita baru yang tidak lain tentu nya horor lagi karena othor ya hoki nya di sini, mau buat cerita lain enggak masuk ya😊

jangan lupa like dan comen nya, salam hangat dari Novita Jungkook ya guys, semoga kalian suka lah sama cerita nya.

udah pokok nya sekarang fokus yang horor saja lah, enggak mau mau dulu yang genre lain.

Terpopuler

Comments

Yuli a

Yuli a

seru nih kak... banyak konflik kayaknya... pernikahan tanpa restu, cucu tak diinginkan, perjodohan, usaha bangkrut... horor pula...
Lisa juga keras ini wataknya...

2025-04-21

6

Redmi Note 10 Pro

Redmi Note 10 Pro

iya Thor, jujur aku lebih suka sama cerita kamu yang horor horor gitu apalagi kalo ada purnama n the geng, bukan berarti aku gasuka novel kamu yang lainnya, tapi beneran kalo novel horor yang kamu buat itu beda gitu level nya, kaya beuhhh mantap bngt ini mah😭💕💕😈😈🤟🏻🤟🏻☠️

2025-04-21

6

Mey Rianna

Mey Rianna

semangat kak Novita,q selalu suka novel"mu.apalagi yg bergenre horor

2025-04-20

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. bangkrut
2 Bab 2. Bu Sri meninggal
3 Bab 3. arwah Bu sri
4 Bab 4. Pindah
5 Bab 5. Elvan hilang
6 Bab 6. Sampai rumah Eyang
7 Bab 7. Kuburan di dalam rumah
8 Bab 8. Meninggal dunia
9 Bab 9. Ternyata orang tua sri
10 Bab 10. Dia siapa
11 Bab 11. Kuburan berderak
12 Bab 12. Dia bukan Lisa
13 Bab 13. Misteris keluarga romo
14 Bab 14. Bertemu orang baik
15 Bab 15. Kenal dengan Laras
16 Bab 16. Kesedihan Alika
17 Bab 17. Menemukan uang dan emas
18 Bab 18. Tidak ingin pindah
19 Bab 19. Ritual sesat
20 Bab 20. Alika di serang
21 Bab 21. Tidak di urus
22 Bab 22. Menemukan uang lagi
23 Bab 23. Tidak ada yang meninggal
24 Bab 24. Bertemu Pak tua
25 Bab 25. Cerita Lisa
26 Bab 26. Bantingan
27 Bab 27. Urut
28 Bab 28. Di rumah kosong
29 Bab 29. Elia di tinggal
30 Bab 30. Purnama datang
31 Bab 31. Ketemu
32 Bab 32. Sudah di lihat
33 Bab 33. Mulai berubah
34 Bab 34. Kedatangan Romo
35 Bab 35. Arwah Bu Sri
36 Bab 36. Cerita Elia
37 Bab 37. Meminta maaf di kuburan
38 Bab 38. Pesugihan Putri Ayu
39 Bab 39. Bertengkar
40 Bab 40. Reaksi lain
41 Bab 41. Tidak bisa bangun
42 Bab 42. Meminta cerai
43 Bab 43. di paksa datang
44 Bab 44. Laras datang
45 Bab 45. Petir
46 Bab 46. Mengalahkan genderuwo
47 Bab 47. Berubah menjadi ular
48 Bab 48. Nino menemukan kitab
49 Bab 49. Di tolong Ratmi
50 Bab 50. Nekat pindah
51 Bab 51. Lisa sungguh pergi
52 Bab 52. Di intip Nino
53 Bab 53. Cita cita Purnama
54 Bab 54. Alika datang
55 Bab 55. Bertemu Lisa
56 Bab 56. Lari
57 Bab 57. Ternyata Purnama
58 Bab 58. Mencari kitab
59 Bab 59. Masuk kamar ujung
60 Bab 60. Maharani kalah
61 Bab 61. Alika demam
62 Bab 62. Makan ginjal
63 Bab 63. Di banting
64 Bab 64. Yusuf tertarik
65 Bab 65. Alika ketakutan
66 Bab 66. Tempur dua ular
67 Bab 67. Masih seri
68 Bab 68. Dapat sesuatu
69 Bab 69. Kalah
70 Bab 70. Penderitaan Harun
71 Bab 71. Arya tidak mau kekuatan
72 Bab 72. Penderitaan Harun
73 Bab 73. Menuduh Lisa
74 Bab 74. Di beri imbalan
75 Bab 75. Menuduh Laras dan Lisa
76 Bab 76. Lisa dan Purnama
77 Bab 77. Ortu Harun datang
78 Bab 78. Arif hilang
79 Bab 79. Memanggil Putri Ayu
80 Bab 80. Bertemu anak
81 Bab 81. Menyuruh Nino
82 Bab 82. Rasa bahagia dua Ibu
83 Bab 83. Membawa Arya
84 Bab 84. Di amuk Purnama.
85 Bab 85. Di hajar Purnama
86 Bab 86. Mau memakan jeroan
87 Bab 87. Nino berkilah
88 Bab 88. Kematian para keluarga
89 Bab 89. Kematian Harun
90 Bab 90. Cacing besar
91 Bab 91. Mencari solusi
92 Bab 92. Mengambil jasad Harun dan Romo
93 Bab 93. Melati mencari gara²
94 Bab 94. Menguburkan semua nya
95 Bab 95. Menemukan Brian
96 Bab 96. Cerita Purnama
97 Bab 97. Rahasia Brian
98 Bab 98. Pilihan Purnama
99 Bab 99. Fakta lagi
100 Bab 100. Mendesak Brian
101 Bab 101. Derita Melati
102 Bab 102. Mau minta dukun
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Bab 1. bangkrut
2
Bab 2. Bu Sri meninggal
3
Bab 3. arwah Bu sri
4
Bab 4. Pindah
5
Bab 5. Elvan hilang
6
Bab 6. Sampai rumah Eyang
7
Bab 7. Kuburan di dalam rumah
8
Bab 8. Meninggal dunia
9
Bab 9. Ternyata orang tua sri
10
Bab 10. Dia siapa
11
Bab 11. Kuburan berderak
12
Bab 12. Dia bukan Lisa
13
Bab 13. Misteris keluarga romo
14
Bab 14. Bertemu orang baik
15
Bab 15. Kenal dengan Laras
16
Bab 16. Kesedihan Alika
17
Bab 17. Menemukan uang dan emas
18
Bab 18. Tidak ingin pindah
19
Bab 19. Ritual sesat
20
Bab 20. Alika di serang
21
Bab 21. Tidak di urus
22
Bab 22. Menemukan uang lagi
23
Bab 23. Tidak ada yang meninggal
24
Bab 24. Bertemu Pak tua
25
Bab 25. Cerita Lisa
26
Bab 26. Bantingan
27
Bab 27. Urut
28
Bab 28. Di rumah kosong
29
Bab 29. Elia di tinggal
30
Bab 30. Purnama datang
31
Bab 31. Ketemu
32
Bab 32. Sudah di lihat
33
Bab 33. Mulai berubah
34
Bab 34. Kedatangan Romo
35
Bab 35. Arwah Bu Sri
36
Bab 36. Cerita Elia
37
Bab 37. Meminta maaf di kuburan
38
Bab 38. Pesugihan Putri Ayu
39
Bab 39. Bertengkar
40
Bab 40. Reaksi lain
41
Bab 41. Tidak bisa bangun
42
Bab 42. Meminta cerai
43
Bab 43. di paksa datang
44
Bab 44. Laras datang
45
Bab 45. Petir
46
Bab 46. Mengalahkan genderuwo
47
Bab 47. Berubah menjadi ular
48
Bab 48. Nino menemukan kitab
49
Bab 49. Di tolong Ratmi
50
Bab 50. Nekat pindah
51
Bab 51. Lisa sungguh pergi
52
Bab 52. Di intip Nino
53
Bab 53. Cita cita Purnama
54
Bab 54. Alika datang
55
Bab 55. Bertemu Lisa
56
Bab 56. Lari
57
Bab 57. Ternyata Purnama
58
Bab 58. Mencari kitab
59
Bab 59. Masuk kamar ujung
60
Bab 60. Maharani kalah
61
Bab 61. Alika demam
62
Bab 62. Makan ginjal
63
Bab 63. Di banting
64
Bab 64. Yusuf tertarik
65
Bab 65. Alika ketakutan
66
Bab 66. Tempur dua ular
67
Bab 67. Masih seri
68
Bab 68. Dapat sesuatu
69
Bab 69. Kalah
70
Bab 70. Penderitaan Harun
71
Bab 71. Arya tidak mau kekuatan
72
Bab 72. Penderitaan Harun
73
Bab 73. Menuduh Lisa
74
Bab 74. Di beri imbalan
75
Bab 75. Menuduh Laras dan Lisa
76
Bab 76. Lisa dan Purnama
77
Bab 77. Ortu Harun datang
78
Bab 78. Arif hilang
79
Bab 79. Memanggil Putri Ayu
80
Bab 80. Bertemu anak
81
Bab 81. Menyuruh Nino
82
Bab 82. Rasa bahagia dua Ibu
83
Bab 83. Membawa Arya
84
Bab 84. Di amuk Purnama.
85
Bab 85. Di hajar Purnama
86
Bab 86. Mau memakan jeroan
87
Bab 87. Nino berkilah
88
Bab 88. Kematian para keluarga
89
Bab 89. Kematian Harun
90
Bab 90. Cacing besar
91
Bab 91. Mencari solusi
92
Bab 92. Mengambil jasad Harun dan Romo
93
Bab 93. Melati mencari gara²
94
Bab 94. Menguburkan semua nya
95
Bab 95. Menemukan Brian
96
Bab 96. Cerita Purnama
97
Bab 97. Rahasia Brian
98
Bab 98. Pilihan Purnama
99
Bab 99. Fakta lagi
100
Bab 100. Mendesak Brian
101
Bab 101. Derita Melati
102
Bab 102. Mau minta dukun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!