Geisya adalah seorang istri yang penurut, ia selalu mempercayai Suami dalam keadaan dan dalam kondisi apa pun. Ia juga sangat baik kepada keluarga suaminya Hingga rela menghabiskan sebagian harta peninggalan orang tuanya untuk menyenangkan kelurga suaminya.
Hingga akhirnya ia baru mengetahui jika seluruh aset perusahaan peninggalan orang tuanya sudah di alihkan menjadi nama suaminya, ia di campakkan oleh keluarga suami lalu suami berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, tapi semuanya terlambat, ia di dorong oleh sahabatnya dari lantai 10 dan akhirnya meregang nyawa.
Tapi keajaiban datang, ia hidup kembali tiga tahun lalu. Ia bertekad untuk balas semua kejahatan mereka.
"Tunggu pembalasanku!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...Happy reading...
......☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️......
"Siapa yang tahu kalau kau itu berbohong? Pokoknya kau harus selesaikan data informasi itu hari ini juga!" paksa Geisha.
"Mana bisa Nyonya, butuh waktu lama untuk menyelesaikannya," kata Roza memelas.
"Aku tidak peduli! Pokoknya kau harus selesaikan, karena disaat kamu manipulasi data keuangan perusahaan ku, kau juga tidak peduli apakah perasaanku baik-baik saja atau tidak kan? Jadi untuk apa peduli dengan perasaan mu," jawab Geisha tak peduli.
Roza terdiam seribu bahasa, mana ada waktu satu hari selesai Untuk memperbaiki data keuangan perusahaan yang sudah ia manipulasi.
"Tapi kan..."
"Aku mau kamu, kerjakan mulai detik ini juga, jika tidak selesai kau tidak boleh pulang, aku akan mengawasi mu." Geisha menatap Roza tajam.
Tiba-tiba saja seorang petugas keamanan berjalan mencari keberadaan Geisha.
"Nyonya Geisha! Nyonya Geisha! Apa kalian nampak Nyonya Geisha?" tanya petugas keamanan itu cepat.
Kebetulan di sana ada petugas kebersihan yang sedang mengelap jendela. "Dia ada di ruangan sana," jawab petugas kebersihan menunjuk ke arah ruangan Roza.
Petugas keamanan itu berlari menuju ke ruang yang disebutkan oleh petugas kebersihan tadi.
"Nyonya Geisha! Nyonya Geisha! Ada yang saya sampaikan!" ucap petugas keamanan itu.
Mendengar ada suara dari luar, Pak Azam pun keluar dari ruangan dan menghampiri petugas keamanan tersebut.
"Ada apa?" tanya Pak Azam.
"Di luar ada wartawan!" jawab petugas keamanan itu cepat.
Pak Azam melihat ke arah Geisha. "Nona, Apa yang harus dilakukan? Apakah Anda mau menghadapi para wartawan itu atau menyuruh mereka pergi saja?" tanya Pak Azam menunggu jawaban yang akan di berikan Geisha.
Karena saat ini Geisha harus menyelesaikan masalahnya dengan Roza, ia tak ingin menganggu masalah Geisha.
Geisha menghela nafas. "Baiklah, karena mereka sudah datang, aku akan temui mereka," ucap Geisha sambil berdiri.
"Kalian berdua pantau dia terus, apapun yang terjadi Jangan biarkan dia keluar dari ruang ini meskipun dengan alasan apapun, kalian jangan terpengaruh. Jika dia menolak untuk melakukannya paksa dia melakukannya. Terlebih lagi jika dia melakukan hal-hal yang tidak seharusnya ia lakukan!" perintah Geisha kepada pengawalnya untuk terus mengawasi Roza.
"Baik Nyonya," ucap pengawal itu menundukkan kepalanya memberi hormat.
Pandangan Geisha pun berlari pada Pak Azam. "Mari Pak Azam kita hadapi Para wartawan itu."
"Silakan Nyonya," ucap azam membiarkan Geisha berjalan terlebih dahulu, mereka keluar dari ruangan tersebut dan berjalan menuju ke aula perusahaan
Di dalam ruangan, Roza menggenggam erat tangannya, ia benar-benar tidak bisa lolos dari perangkap Geisha. "Hey! cepat kerjakan!" titah pengawal itu kepada Roza yang masih terduduk di lantai tersebut.
"Apaan sih kalian," seru Roza sewot.
Roza menjulingkan matanya, ia pun terpaksa duduk di depan komputernya itu, setiap gerakannya terus diperhatikan oleh kedua pengawal tersebut.
"Jangan laku apapun yang membuat Nyonya Geisha marah, kamu akan tanggung konsekuensinya." ingat pengawal itu dengan tatapan datar tapi penuh penekanan dan intimidasi.
"Iya iya, aku kerjain!" Ucok Roza dengan suara Ketus, dia pun mulai mengetik di keyboard komputernya.
Saat Geisha sampai di depan perusahaannya, ia melihat banyak wartawan yang sedang berkeliling membawa kamera.
"Wah itu Nyonya Geisha, cepat-cepat wawancarai dia," ucap salah satu wartawan kepada kameramennya.
Mereka pun mendekat ke arah Geisha untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.
"Nyonya Geisha, boleh kah kami tahu apa alasan Tuan Andi selingkuh?" pernyataan itu keluar dari mulut para reporter begitu saja tanpa basa basi.
.......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️......
