Evelyn yang tumbuh tanpa kasih sayang dari keluarga nya sejak kecil karena,di anggap pembunuh ibunya.
setiap hari ia berusaha membuat ayah dan kakak-kakaknya nya melihat dirinya.sampai akhirnya ia memutuskan untuk pergi dan di adopsi oleh keluarga margaux.
16 tahun ia di adopsi ia menjadi wanita yang tangguh bahkan memiliki perusahaan no 3 di dunia dan hidup dengan kasih sayang yang ia dambakan.namun,sampai suatu hari ia mengetahui bahwa ia di khianati oleh tunangannya dan adik angkatnya,saat itu juga kenyataan terungkap dimana keluarga angkatnya mengkhianati dirinya mengambil alih semua yang ia punyai,tunangannya,harta miliknya.
hal itu membuat Evelyn begitu kecewa dan ia memilih bunuh diri daripada mati di tangan keluarga itu.
namun, ajaibnya dia tidak pergi ke surga maupun ke neraka,ia malah kembali terlahir di waktu hari pertama ia di lahirkan.
saat tau ia di berikan kesempatan ke 2 ia akan memilih untuk tetap bersama keluarganya meski di benci.
JANGAN LUPA LIKE AND COMENT
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 33
"hentikan"ucap seseorang.
Areksa dan Alvaska yang hampir berlutut tadi langsung tidak jadi karena kedatangan orang itu.
"kau tidak memiliki masalah dengan keluargaku, kau memiliki masalah denganku"ucap Damian.
"hahaha ternyata kau lebih cepat dari perkiraan, tentu saja masalahmu adalah masalah keluarga mu"ucap Thomas sambil menekan pistol itu ke pelipis mommy velin.
"apa yang kau inginkan??"ucap Damian.
"hahaha yang ku inginkan?? tentu saja aku ingin kau menderita dan mati ahahahha"ucap Thomas.
"kalau begitu bunuh aku, tetapi lepaskan istri dan anak-anakku"ucap Damian.
"hahahah sungguh lelucon apa ini?? seorang king mafia nomor urut 2 selemah ini ahahahaa"ucap Thomas.
"tidak apa kau mengatakan aku lemah, yang penting aku tidak sebodoh dirimu"ucap Damian tersenyum menyeringai sambil berjalan mendekati Thomas.
"apa mau mu??berhenti atau aku akan menembak kepala istri mu"ucap Thomas mengancam Damian.
"hiks sayang"ucap mommy velin terisak menangis.
Damian menatap wajah sang istri dan melihat ada sesuatu yang mengganggu penglihatannya di pipi sang istri.
Entah mengapa Demian langsung naik pitam saat melihat hal itu.
Whuss
Tak
Agggrrrhhhh.
pisau mini menancap di punggung tangan Thomas yang memegang pistol itu, singgah yang meraung kesakitan dan pistol yang ia pegang terjatuh ke lantai.
lalu dengan diam-diam mommy velin mengambil pistol itu dan menyembunyikannya ke bawah kakinya.
"apa-apaan kau..."belum selesai Thomas berbicara Damian sudah menendang Thomas sehingga terbentur ke dinding belakang.
"Berani sekali kau melukai wajah istri ku??!"ucap dam yang dingin.
Kini Damian sudah berada di depan Thomas dan menginjak perut Thomas dengan keras, bahkan Thomas sampai memuntahkan teguk darah.
Damian mencengkram erat Krah baju Thomas dan ingin menampar Thomas namun Thomas akan berdiam diri, dia mengeluarkan pistol yang ia simpan lagi dalam jasnya Lalu ingin menembak Damian.
dam yang langsung menutup ujung pistol dengan telapak tangannya bersamaan dengan pelatuk pistol ditekan oleh Thomas.
DOR
darah bercucuran dari telapak tangan Damian, namun sang mpu tidak merasa kesakitan. Damian langsung mencengkram pistol itu dan menariknya kemudian melemparnya sembarang sampai menancap ke dinding.
"sialan,kalian kenapa diam saja bunuh dia"teriak Thomas.
seorang pria berbaju hitam yang tadi menculik Eve ingin bergerak menyerang namun tiba-tiba sebuah suntikan menancap di lehernya.
"kau!!?"ucap Thomas.
"apa kamu bingung kenapa aku membunuh rekanku??"ucap orang yang di katakan sebagai mata-mata yang diselundupkan ke rumah keluarga Leonard.
pria itu mengeluarkan tisu basah dari kantung celananya lalu menglap wajahnya.
"itu karena aku adalah Putra sulung keluarga Leonard"ucap pria itu yang tak lain adalah Daren yang menyamar sebagai pak zeko.
"kau...kau"ucap Thomas tak dapat mengungkapkan kata-katanya.
Lalu Thomas menatap ke arah pria yang menodongkan pistol ke arah kepala Eve.
"aku yah??"ucap pria itu.
dia membuka topeng kulit pada wajahnya dan membuat Thomas terkejut.
"kau?!!kau siapa??"ucap Thomas.
"saya adalah asisten kepercayaan putri bungsu keluarga Leonard, nama saya Haider. senang bertemu dengan anda"ucap Haider.
"apa??"ucap Thomas tak percaya apa yang sebenarnya terjadi kalau tahu begini dia pasti tadi akan membawa banyak pengawal.
"apakah kamu sudah puas dengan hadiah yang kuberikan?? bukankah sudah kukatakan kau adalah manusia paling bodoh"ucap Damian dingin.
bugh
Bugh
"waktunya aku membalas apa yang terjadi kepada keluargaku"ucap Damian menyeringai lalu meninju wajah Thomas bertubi-tubi.
Sedangkan Eve yang dipegangi oleh salah satu pria berbaju hitam hanya terdiam menatap amarah Daddy nya itu
Eve menekan ukiran berhuruf A di liontin kalungnya.
"Aiden sebaiknya sudah waktunya dirimu untuk menyelesaikannya, Daddy ku tampaknya sedang tidak terkontrol" bisik Eve.
tak berselang lama seseorang memasuki gubuk itu.
"hentikan"ucap seorang yang membuat Damian berhenti memukuli Thomas dan menatap tajam ke arah orang yang berani-beraninya mengganggu dirinya yang sedang bersenang-senang.
"jangan membunuhnya"ucap orang itu yang datang bersama dengan seorang pria yang tampak lebih dewasa.
"ka-kau...A-Aiden bantu papa"ucap Thomas sambil mengangkat tangannya seolah-olah ingin menggapai orang itu yang tak lain adalah Aiden.
"ohh jadi Kamu adalah anaknya dan bala bantuan baginya,baguslah aku akan membunuh mu juga"ucap Damian lalu bangkit dan berjalan mendekati Aiden.
"jangan Daddy,jangan bunuh dia"ucap Eve yang menjadi penghalang di depan Aiden.
"sayang ada apa dengan mu, kenapa kamu berak anak musuh??"ucap Damian.
"karena dia adalah teman Eve.selain itu, apakah Daddy ingat apa yang pernah kukatakan kepada Daddy saat itu.Kita tidak berhak membunuh pria itu meski dia adalah musuh yang mengincar keluarga kita"ucap Eve tegas.
"dan dialah yang berhak atas pria itu, pembalasan kita dicukupkan sampai di sini saja Daddy"ucap Eve.
"tapi dia melukai mommy mu"ucap Damian.
"sayang kau salah paham,aku tidak terluka sama sekali"ucap mommy velin lalu melepas ikatan tali di tangannya yang memang awalnya diikat sangat longgar.
"apa maksud mu sayang??"ucap Damian.
"lihatlah"ucap mommy velin lalu menghapus luka yang ada di wajahnya yang ternyata hanyalah make up.
"sayang apa kamu melupakan keahlian diriku??"ucap mommy velin dengan wajah cemberut.
Damian langsung panik dan menghampiri mommy velin.
"ma-maaf sayang,aku tidak ingat karena sudah terlebih dahulu tersulut emosi"ucap Damian.
"huh, tunggu saja penyelesaiannya di rumah nanti"ucap mommy velin lalu berjalan dan duduk di bangku yang diperuntukkan kepada Thomas tadi.
"Aiden aku menepati janjiku, silakan kau selesaikan masalahmu dengan orang yang memiliki darah yang sama denganmu"ucap Eve menatap Aiden yang jauh lebih tinggi dari Eve.
Aidan tersenyum lalu mengusap lembut puncak kepala Eve.
lalu Aiden berjalan dan mendekati Thomas yang sudah bebak belum.
sedangkan Eve menghampiri mommy velin dan langsung di angkat mommy velin ke pangkuannya.
"jadi dia anaknya yah??"bisik mommy velin pada Eve.
"hum,dia putranya namun sayang pria tak tau diri itu menyiksa dirinya dan membunuh sang ibunya yang membuat dia membenci pria itu sampai ke akar-akarnya"ucap Eve.
Mommy Velin hanya ber oh ria saja.
"bagaimana kabar mu tua Bangka??"ucap Aiden tersenyum mengejek.
"Aiden maafkan aku,cepat tolong aku aku akan membeli mu banyak mainan"ucap Thomas sambil memegang lengan Aiden.
Whuss
Tak
Tak
"aagggrrhhhh"ruangan kesakitan keluar dari mulut Thomas saat kedua tangannya di tempelkan ke dinding dengan pisau kecil yang menjadi pakunya.
TBC
Semangat updatenya thor.. /Rose//Rose//Heart//Heart/