[ BUKAN NOVEL TERJEMAHAN!! ]
Jangan lupa follow sebelum membaca!
•
•
Anatari Renavold, seorang gadis modern di abad 21 yang bekerja sebagai pembunuh bayaran. Harus mati ketika menjalankan misi nya karena menyerahkan diri kepada musuh untuk menjaga rekan nya tetap hidup.
Alih-alih mati takdir justru berkata lain, dia diberi kesempatan hidup dengan terlempar ke zaman kerajaan.
Akankah anatari dapat melanjutkan hidupnya di zaman itu? Kisah apa yang akan terjadi di kehidupan barunya? Ayo saksikan perjalanan Anatari di kisah Permaisuri Kaisar
Jangan lupa like dan komen yaaa^^
See you readers
Pict : pinterest
Edit by me
________________________
⚠️WARNING⚠️
Cerita ini bukanlah cerita yang mengusung secara resmi pada kerajaan Cina atau negara manapun. ini murni karangan author, jadi jika ada sistem, adat dan kebiasaan yang tidak sesuai dengan kerajaan biasanya harap dimengerti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kakama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26 - Pernikahan
Hari untuk pernikahan telah tiba, Kerajaan Wang sudah berada di Kekaisaran Zhao saat ini. Istana dipenuhi dengan warna merah dan penuh dengan suka cita.
" Pastikan semuanya berjalan dengan benar dan tanpa ada gangguan" titah Zhao.
" Baik Yang Mulia"
" oh, dimana Ibuku?"
" Beliau sedang mengunjungi Keluarga dari Kerajaan Wang Yang Mulia" jawab Kasim Han.
" Baiklah"
*^*
" YANG MULIA IBU SURI MEMASUKI RUANGAN!!!!" teriak salah satu penjaga. Semua orang langsung menyambut dan memberikan hormat.
" Kalian dari Kerajaan Wang, benar?" tanyanya mengintimidasi. Ratu Wang meneguk ludahnya, memikirkan jika nanti putrinya akan memiliki mertua seperti ini. Dia memikirkan nasib putrinya nanti.
" Kenapa kalian diam? Lancang!!"
" Ma-maafkan kami Yang Mulia, benar kami dari Kerajaan Wang." ucap Raja Wang terbata-bata, dia bukan takut. Tapi sangat terkejut.
" Dilihat dari pakaianmu, sepertinya kau adalah Raja Wang"
" Benar Yang Mulia, saya adalah Raja Wang dan orang disamping saya adalah istri saya"
" Yang Mulia" Ratu memberikan hormat.
Melihat itu, Ibu Suri memajukan langkahnya mendekati sang Ratu. Dilihatnya dari atas kebawah bagaimana penampilan Ratu, hal itu tidak luput dari pandangan semua orang. Mereka menahan nafasnya, tidak tau apa yang akan terjadi. Feng Yue, yang ada disana sudah bersiap menggenggam erat-erat pedangnya dan melihat sekitar, jika sesuatu terjadi atau sudah direncanakan, dia akan menghadapinya.
Tapi semua perkiraan meleset.
Ibu Suri justru memeluk Ratu dengan erat dan tersenyum dengan sangat ramah, " Selamat datang di istanaku, dan selamat bergabung dengan keluargaku"
" Ya-yang Mulia"
" Kenapa kau terlihat sangat tegang Ratu? Aku tidak akan melahapmu" Ibu Suri mengedarkan pandangan nya ke seluruh ruangan, dirasanya suasana disana memang sangat menegangkan, energi dari orang-orang membuat ruangan ini jadi terasa menakutkan.
" Ternyata semua orang bersikap seperti ini, apa aku menakuti kalian?"
" Ti-tidak, tentu saja tidak Yang Mulia. Kami hanya terkejut, yaa, hanya terkejut, itu saja" Ratu mencoba menormalkan kembali suasana.
" Aku harap memang begitu. Kedatanganku kesini adalah untuk bertemu dengan putrimu, dimana dia?" Ibu Suri mencoba mencari siapa yang akan menjadi menantunya diantara semua perempuan yang ada disini.
" Hamba disini Yang Mulia" suara itu berasal dari pintu masuk. Xiao Shi yang berada dibelakang taman kediaman, mendengar Ibu Suri berkunjung membuatnya segera datang kesini.
Penampilannya masih sama, tidak ada yang berubah, dia masih mengenakan cadar dan topinya, seperti tidak mengindahkan permintan Kaisar pada saat itu.
Ibu Suri menoleh ke arahnya, Xiao Shi menghampirinya dan memberikan hormatnya.
" Kau yang akan menikah dengan Putraku?"
" Benar Yang Mulia"
Dilihatnya dari atas kebawah, ekspresi yang benar-benar sulit ditebak oleh orang lain.
" Kalian keluarlah, aku ingin berbicara secara pribadi dengan Kerajaan Wang!" perintah Ibu Suri itu membuat seluruh pelayan meninggalkan ruangan, mereka menutup pintu meninggalkan dua keluarga kerajaan didalam.
Feng Yue dan Yuan tadinya tidak ingin keluar, mereka bahkan mendapat tatapan sulit diartikan dari Ibu Suri, namun Xiao Shi menganggukan kepalanya, menandakan bahwa mereka dapat meninggalkan nya.
Hanya tersisa Raja dan Ratu Wang, Putra Mahkota Cheng, Pangeran Yan, Pangeran Xun, Putri Xiao Shi dan Ibu Suri didalam. Suasana kembali tegang.
" Kenapa penampilanmu seperti ini?" tanya Ibu Suri.
" Maaf, tapi apa maksud anda Yang Mulia?" tanya Xiao Shi, dengan tenang dia mengucapkan kata itu disaat semuanya terasa sangat menegangkan.
" Kenapa kau sangat menutupi wajahmu?"
" Mohon maafkan hamba Yang Mulia, tapi ini memanglah yang hamba lakukan sejak dulu"
" Tapi kau akan menjadi Permaisuri, kelak, kau akan memakai mahkota dan hiasan rambut seorang Permaisuri, bagaimana bisa kau menutupi nya dengan topi itu"
" Maafkan hamba Yang Mulia tapi—"
" Berhenti mengucapkan itu, cukup panggil aku Ibu. Kau akan menikah dengan putraku, itu artinya kau akan menjadi anakku juga." Potongnya.
Rasa tegang itu berkurang, Raja dan Ratu tersenyum mendengar yang dikatakan oleh Ibu sang Kaisar itu. Walaupun sedikit terkejut, tapi mereka juga senang. Entah kenapa, seperti ibu dan anak itu memang senang membuat orang terkejut.
" Baik Yang Mulia" ucap Xiao Shi.
" Putri!!"
" Maksud hamba, baik Ibu"
" Bagus, dan hentikan panggilan hamba itu juga. Kau bukan hambaku"
" Baik"
" Jadi putri jelaskan apa yang akan kau lakukan"
" Maaf Yang Mulia,,,,maksudku ibu. Tapi Kaisar memang sudah memerintahkanku untuk melepas topi ini, dan aku memang akan melepasnya ketika menikah nanti"
" Kalau begitu lepaskan topimu"
Xiao Shi melepas topinya dan menaruhnya di meja. Kini, terlihatlah mata bulat yang tajam nan meneduhkan itu, bulu mata yang lebat dan mata yang bersih membuatnya terlihat sangat indah. Ibu Suri bahkan terpesona dengan itu.
" Kau memiliki mata yang indah Putri" pujinya.
" Terimakasih Ibu"
" Kau tidak akan membuka kain itu?"
" Maafkan aku Ibu, tapi Kaisar sudah setuju jika kain ini tidak dilepas"
" Baiklah, tapi kenapa kau tidak ingin melepasnya?"
Xiao Shi diam, tidak bersuara sedikitpun.
" Maafkan hamba Yang Mulia, tapi adik hamba memang tidak bisa membuka kain nya" Putra Mahkota Cheng membelanya.
" Tapi kenapa?"
" Yang Mulia, itu—"
" Jika wajahmu luka, kita akan mengobatinya. Aku harus melihat seberapa parah luka itu sehingga aku mengerti situasinya. Buka itu!"
" Yang Mulia" ucap Putra Mahkota, Raja dan Ratu bersamaan.
" Kakak, Ayah, Ibu sudahlah" ucap Xiao Shi menenangkan.
" Aku akan membukanya" lanjutnya.
Xiao Shi menghela napasnya, menyentuh kain diwajahnya dan membuka kain itu perlahan. Sebenarnya dia tidak ingin melakukan nya, tapi ini adalah Ibu Suri, seseorang yang akan menjadi ibunya juga sekarang. Terlebih, tidak pernah ada laporan jika Ibu Suri berniat jahat padanya.
Ibu Suri yang kini melihat wajah Xiao Shi sangat terkejut. Raja dan Ratu Wang yang menyadari keterkejutan itu langsung memohon ampun.
" Maafkan kami Yang Mulia, kami tidak pernah bermaksud untuk menipu semua orang"
Seolah tersadar dari keterkejutan nya, Ibu Suri menoleh ke arah mereka dan menyuruh nya bangun.
" Kenapa kalian menyembunyikan nya? Apa Kaisar tau tentang hal ini? Apakah karna ini dia ingin menikahimu?"
Xiao Shi menggelengkan kepalanya. " Tidak Ibu, Kaisar tidak pernah melihat wajahku"
" Tidak mungkin."
Lalu, tiba-tiba saja Ibu Suri teringat ucapan tetua Ahn pada saat itu.
Anda akan mengetahuinya ketika anda melihatnya Yang Mulia.
Ya. Sekarang dia mengerti apa maksud perkataan Tetua Ahn saat itu. Ada yang berbeda dari gadis didepan nya ini. Wajah cantiknya bisa saja membius semua laki-laki di seluruh daratan Qun Ji, tapi dia tidak memperlihatkan kecantikannya.
Selain itu, dia merasa memang hanya gadis inilah yang pantas bersanding dengan putranya. Wajahnya yang cantik nan lembut namun terlihat tegas itu memang sangat cocok menjadi Permaisuri. Dia terlihat berwibawa dan sangat mempesona.
Xiao Shi kembali memakai cadarnya. Dan itu berhasil membawa kembali Ibu Suri yang larut dalam pikiran nya.
" Kenapa kau tidak memperlihatkan wajahmu pada putraku?"
" Maafkan aku ibu, bukan aku tidak mensyukuri anugrah dari para Dewa, hanya saja aku berharap Kaisar dapat menyukaiku tanpa melihat fisikku saja. Wajah ini bisa berubah kapanpun, entah itu dengan umur atau sebuah takdir."
Ibu Suri tersenyum mendengar apa yang dikatakan Xiao Shi, gadis ini berbeda. Sekarang dia mengerti kenapa putranya menyukai gadis didepan nya ini.
" Kau benar. Jadi secara tidak langsung kau juga berharap putraku itu mencintaimu bukan?"
" i-ibu" Xiao Shi menundukan kepalanya.
" Aku bahagia mendengarnya, tapi kurasa harapanmu itu tidak perlu dilanjutkan Putri"
Xiao Shi terkejut mendengarnya, begitu juga dengan yang lain nya.
" Ibu, apa maksudnya?"
" Tidakkah kau tau? Ku rasa putraku itu sudah jatuh cinta padamu"
DEG!!!
" bagaimana mungkin Ibu, tidak mungkin, aku rasa Kaisar tidak—"
" Dia sudah jatuh cinta Putri. Walaupun dia tidak mengakuinya, tapi aku yakin itu. Jika tidak, mana mungkin dia ingin menikahimu" Ibu Suri bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah pintu.
" Selama ini, setelah membawa kembali kemenangan dia hanya membawa para gadis untuk menjadi selir, tanpa menyentuh dan mengunjunginya. Gadis gadis itu hanya dibawa sebagai aliansi antar kerajaan. Tapi denganmu? Putraku membiarkan kerajaanmu bebas, dan menikahimu untuk menjadikanmu permaisurinya. Apakah itu bukan cinta Putri?"
Ucapan ibu suri membuat semuanya terdiam, termasuk Xiao Shi. Cinta? tidak mungkin.
" Siapkan dirimu dan berdandanlah yang cantik agar putraku semakin terpesona"
Ibu Suri keluar dan meninggalkan Xiao Shi yang tenggelam dalam pikiran nya sendiri.
Jatuh cinta? Kaisar itu jatuh cinta padanya? Tidak mungkin.
*^*
Sepasang wanita dan pria sedang berjalan dengan jubah pernikahan mereka yang berwarna merah. Pria itu terlihat sangat tampan dan juga gagah dengan penampilan nya saat ini. Begitupun dengan sang wanita, walaupun wajahnya tertutup kain merah, tapi matanya sangat cantik. Seperti menggambarkan bahwa wajah dibalik kain merah itu memang cantik. Kini pasangan itu sudah berada didepan tetua yang biasa melangsungkan pernikahan di kerajaan. Ya, kedua orang tadi adalah Kaisar Zhao dan Putri Xiao Shi.
" Berikan hormat kepada Langit!!!" seru nya.
Kaisar Zhao dan Xiao Shi menghadap ke arah mereka datang tadi. Dan memberikan hormat mereka terhadap langit.
" Hormat kepada kedua orang tua!!!"
Kini mereka berdua memberikan hormat pada orang tua, pada Ibu Suri dan papan nama mendiang Kaisar sebelumnya. Juga kepada Raja dan Ratu Wang.
" Hormat kepada suami dan istri!!"
Mereka berdua kini berhadapan, saling menatap satu sama lain. Lalu saling memberikan hormat.
" Kini, kalian sudah resmi menjadi suami dan istri"
Kaisar Zhao mengulurkan tangan nya pada Xiao Shi, diraihnya tangan itu oleh Xiao Shi lalu mereka berjalan bersama ke atas singgasana.
Diberikan nya sebuah gulungan sebagai dekrit kekaisaran yang menyatakan bahwa Putri Wang Xiao Shi kini resmi diangkat menjadi Permaisuri dari Kekaisaran Zhao. Xiao Shi menerima gulungan itu, lalu duduk di singgasana bersama dengan Kaisar Zhao.
" Hormat kepada Kaisar dan Permaisuri!!!" Seru Kasim Han.
" HORMAT KEPADA YANG MULIA KAISAR DAN PERMAISURI!!! SERIBU BERKAH UNTUK SERIBU TAHUN PEMERINTAHAN"
" SERIBU BERKAH UNTUK SERIBU TAHUN PEMERINTAHAN!!"
" HIDUP YANG MULIA KAISAR!! HIDUP YANG MULIA PERMAISURI!!"
Seruan menggema memenuhi aula dan seluruh Kekaisaran. Mereka berharap dengan adanya Permaisuri bisa membawa pemerintahan ke arah yang lebih baik lagi.
Semoga.
|
|
|
|
|
bersambung....
kagak paham g, emang si Yanran cwok ya, trus mreka guy
isa ae lo thor