sepuluh tahun yang lalu ... terjadi sebuah ledakan dari bom khusus yang berisi cairan yang dinamakan "kinetik-x" yang membuat makhluk mengalami Aberasi dan berubah menjadi monster dan mendominasi dunia.
Demi melawan ancaman dari para makhluk aberasi, dan dua pasukan khusus dibuat
The Abrasi Response Team = TART
The Anti-Abrasi Defense force = TADF
TART adalah latar kantor Ethan yang bekerja untuk menginvestigasi makhluk aberasi yang bersembunyi di pelosok-pelosok dan pergi ke mana pun ada makhluk aberasi dengan satu belt system yaitu belt Ethan yang dapat merubahnya menjadi sosok berarmor yang menghabisi para makhluk aberasi demi melindungi orang-orang.
bagaimana perjuangan Ethan sebagai "Armor Saviour Vanguard" dan rekan-rekannya melawan makhluk aberasi dan dalang dibalik semua ini?!
ikuti ceritanya!
note:
ini temanya sci-fi dan kesatria ber-armor jadi kayak ala-ala Kamen Rider gitu hehe.
author cewek tokufans soalnya 😉
yang tokufans merapat kuy!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠 𝑒𝑚𝑏𝑢𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑗𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8: Ethan tak membenciku?
Ethan mengecek belt system apakah kerusakannya cukup parah atau tidak, Jennie, Ren, dan Rika tengah mengotak-atik Radar untuk mencari sinyal ayahnya Theo.
"Apa? menghilang? apa yang terjadi dengan ayahku?! " tanya Theo, terlihat kepanikan di wajahnya.
"Kami tak tau, justru hal itulah yang sedang kami cari tahu, kami akan melacak keberadaannya lagi.... " balas Jennie.
Mereka mencoba melacak lagi demi mendapatkan sinyal dari dua makhluk aberasi itu, namun sinyal itu tak kunjung muncul, tak ada tanda-tanda kehadirannya.
Mereka mulai merasa khawatir dan cemas, terlebih lagi untuk Theo, ia bahkan sudah menangis dan mereka tengah menenangkannya....
"Bagaimana dengan ayah? apa yang akan terjadi padanya? hiks ... hiks.... " tanya anak itu sesenggukan.
"Jangan khawatir semuanya pasti akan baik-baik saja.... " ujar Rika meyakinkan.
Jeder!
Namun, Petir tiba-tiba mengembara dengan suara dentuman yang menggelegar, mereka melihat ke luar dan Awan kelabu yang padat telah menaungi langit biru, membuat langit menjadi gelap, hujan pun turun dengan derasnya Seketika.
Woosh!
Angin terus berhembus kencang Dan beberapa dedaunan kering terlihat beterbangan, angin dingin hujan yang kencang menusuk tulang, mereka terjebak di hujan badai!.
"Bagaimana ini? haruskah kita kembali ke rumah Theo? " tanya Ren.
"Atau kita lanjut mencari makhluk itu? bagaimana Ethan? " tanya Jennie pada Ethan yang memimpin tim dan paling mengerti masalah bertahan hidup atau survival seperti ini, Ethan menjawab dengan tegas....
"Tidak! terlalu beresiko, hujan badai ini benar-benar kencang dan berbahaya, jadi sepertinya kita hanya bisa berteduh di gua ini entah sampai hujan badai ini berhenti atau besok malam. "
"Hiks ... hiks ... bagaimana dengan ayah? " Theo masih saja terus menangis.
Tiba-tiba Ethan yang sebelumnya hanya membantu tanpa bicara sepatah kata pun berdiri dan mendekat ke arah Theo, ia mengatakan dengan nada tegas dan berwibawanya itu....
"Jangan hanya diam dan menangis, lebih baik kau pikirkan hal lainnya seperti kemungkinan apa yang terjadi dan hal-hal yang kau ingat, diam saja takkan membawamu kemanapun " Ujarnya membuat anak itu membulatkan matanya mendalami kata-kata itu.
Ren tak mendengarkan perbincangan Ethan, Rika maupun jennie, Ren tetap masih mengotak-atik radar, Ethan pun memanggilnya....
"Oi! berhenti mengotak-atik radar itu! nanti juga jika sudah dapat sinyalnya radar itu bunyi sendiri, kau mau menunggu berapa jam di sana? " ujarnya sedikit terkekeh di kalimat akhir.
"Oh, begitu yah? yaa lalu apa yang harus kulakukan sekarang? " tanya Ren.
"Kau ambil beberapa ramen cup di ransel! sepertinya kita akan disini sampai malam! dan juga jaket yang kubawa! " Titah Ethan, yaa mereka yang bepergian ke hutan tak mungkin tak membawa perbekalan bukan? meskipun tak banyak tapi hanya untuk sekadar Jaga-jaga.
Ren sempat terdiam, ia menatap Ethan dengan baju tentaranya yang tebal dan khusus tempur sama seperti bajunya dan juga Rika, untuk apa lagi memakai jaket? ia pun melihat ke arah Theo dan mendapati anak itu juga sudah memakai jaket, jaket tebal malah, sepertinya anak lelaki itu sudah terbiasa memakainya karena hutan yang dingin.
Namun karena tak mau mencari masalah dengan pria dingin di hadapannya ini, tentunya ia langsung buru-buru melakukan apa yang diperintahkan.
Ren kembali dengan beberapa cup ramen dan
jaket yang Ethan bawa itu, Ethan mengisyaratkan pada mereka untuk menyeduh ramen cup itu karena yaa, hari sudah semakin larut dan udara dingin, juga angin kencang yang tak berhenti.
Ethan menelisik sekitar dan tatapannya tertuju pada Jennie yang tengah melakukan riset informasi mungkin? tentang para makhluk aberasi di tabletnya itu, dan melihat jari wanita itu yang agak gemetar dengan cepat ia mengambil jaket tebal yang ia bawa itu dan menaruhnya di punggung Jennie.
"Kau kedinginan bukan? harusnya kau membawa jaket, apalagi kau tak memakai baju tempur seperti aku dan yang lain. " suara Ethan dengan nada datarnya terdengar langsung di telinga Jennie, seketika Jennie menoleh dan melihat Ethan yang memakaikannya jaket itu. jujur ia terkejut karena Ethan yang berbicara sangat dekat dengan telinganya tapi tentunya ia juga jadi salah tingkah....
"Te-terimakasih.... " jawabnya, sementara Ethan yang kembali melakukan urusannya sendiri.
"Dia ... peduli juga ya? meski ia membenciku, yaa ... sejauh ini Ethan tak bersikap kasar jika aku tidak mendekatinya sih, ia benar-benar orang rasional yang bisa membedakan mana pekerjaan dan perasaan pribadi! " batin Jennie.
"Tapi apa mungkin ... ia sebenarnya tak pernah membenciku? mengingat sikapnya itu? aku akan sangat bersyukur jika itu benar, lagipula Ethan memang rasional jadi mungkin saja ia tak membenciku, tapi ada alasan lain yang menganggu hati dan pikirannya.... "
"Tapi Ethan selalu menghindari aku, rasanya aku jadi khawatir, tentang beban yang ia simpan dan pendam sendirian selama ini ... ia tak pernah terbuka pada orang lain semenjak kejadian itu, bahkan Kapten James pun tetap tak mengerti jalan pikirnya.... " batin Jennie.
Ia masih memperhatikan Ethan, lalu ia pun melihat pria tampan itu tengah menyeduh ramen cupnya.
Kemudian menunggu beberapa saat dan sementara itu, Jennie juga lanjut fokus dengan apa yang ia kerjakan ia duduk di salah satu batu di gua gelap itu dan membuka tablet nya, namun karena tak nyaman ia pun mencari tempat yang bisa ia gunakan layaknya kursi dan meja, ia pun menemukannya dan mulai melakukan pencarian informasinya lagi....
Tek!
Suara kecil itu terdengar yang membuat Jennie menoleh ke sampingnya dan di atas batu itu cup dengan ramennya yang sudah di seduh ada di atasnya.
"Kau jangan terlalu fokus pada riset atau apalah itu, udara dingin, sebaiknya kau makan dulu.... " Ujar Ethan, yup! orang yang menaruh cup ramen itu adalah Ethan, dan ia seperti biasa mengatakan itu tanpa menatap mata Jennie.
Wanita berkacamata itu dibuat senang lagi lalu berteriak lantang "Terimakasih!~" yang membuat Ren, Rika dan Theo pun menengok ke arah mereka.
Ren dan Rika pun senyum-senyum sendiri melihat itu, sepertinya mereka memang sangat suka ketika melihat Jennie dan Ethan bersama begini, dua orang itu pun terlihat bisik-bisik sembari terkekeh.
"Hei, Ethan perhatian juga ya ternyata? " ujar Ren.
"Aku dukung mereka sampai jadian! " timpal Rika.
"Oi! apa yang sebenarnya kalian bicarakan? " Ethan menegur mereka sembari geleng-geleng kepala.
Sementara Jennie hanya terkekeh kecil melihat hal itu, ia membatin....
"Jika dugaanku benar, sepertinya daripada membenci, ia lebih seperti menghindariku.... " batin Wanita berkacamata itu lagi.
Sementara di lubuk hati terdalam Ethan, pria itu berucap "Setidaknya ini isyarat untukmu kalau aku tak pernah membencimu.... "
"Kata-kataku saat itu hanya karena aku masih kecil dan belum mengerti, kau pikir aku sebodoh dan setidak rasional itu sampai membencimu? " batin Ethan.
-
-
-
Apakah yang akan terjadi selanjutnya? nantikan kelanjutannya!
Bersambung....
gambar2nya udah keren lah, apalagi motornya
jadi penasaran siapa itu sentinel
makhluk aberasi ini kayaknya gampang2 susah dikalahinnya. nanti bosnya dibikin lebih alot aja, kayak reiji nogi di KR kabuto. btw saya kasih hadiah biar semangat
kayaknya cerita bakal kompleks nih, apalagi ada teknologi baru, sarung tangan. mungkin ke depannya akan ada pedang super, well dunno.
btw sarah, selamat hari raya idul fitri ya. maaf lahir bathin
saya juga bikin cerita toku "kamen rider devil", kalo berkenan silahkan mampir
Mohon dukungannya ya!
Aku udah izin ya