NovelToon NovelToon
Cinta Tulus Kania

Cinta Tulus Kania

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Kania Abinaya sangat mencintai tunangannya yang bernama Alam. Meski mereka sudah lebih dari satu tahun menjalin hubungan namun Alam masih saja bersikap dingin kepada Kania.Tapi karena rasa cintanya yang sangat besar kepada Alam, Kania seloah buta dengan semua itu.

Hingga suatu hari Kania mengetahui alasan sikap dinginnya Alam kepadanya yaitu karena Alam tidak mencintainya. Yang lebih menyakitkan lagi ternyata Alam adalah kekasih kakak angkatnya, yaitu Dania. Dania memaksa Alam untuk menerima cinta Kania sebagai rasa terimakasihnya kepada keluarga Kania, karena telah merawat dan membesarkan Dania penuh cinta dan kasih sayang.

Kania lebih memilih pergi mengasingkan diri dari mereka. Kania juga sangat menyayangi Dania, Kania tidak mau kakaknya itu mengorbankan cintanya demi Kania.

Hingga 3 tahun kemudian Alam dan Kania di pertemukan lagi, dimana saat itu Kania melihat Alam masih memakai cincin pertunangan mereka dulu.
Apa yang membuat Alam masih memakai cincin itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7

"Apa!!" Kania dan ketiga orang di ruangan itu terkejut dengan permintaan sang Ayah.

"Kania, Ayah ingin menjadi wali ni..kah kamu. Tolong ka bulkan permintaan ay ah yang terakhir ini!!" Ayah menggenggam tangan putrinya itu.

"Tapi kenapa harus Kania, ada Kak Dania yang lebih tua dari Kania. Harusnya Kak Dania yang lebih dulu menikah Ayah!!" Kania lupa janjinya tadi jika akan melakukan apapun permintaan Ayahnya.

"Ka nia, kamu tau kan ka lau Kakak ka mu bukan putri kandung Ayah. Ayah hanya bisa menjadi wa li intuk ka mu. Meski Ayah juga sangat ingin menjadi wa li untuk Dania" Ayah beralih kepada Dania.

"Nak maafkan ayah karena tidak bi sa menjadi wali mu. Ayah ju ga sangat menyayangimu, tapi ijinkan adik mu untuk menikah le bih dulu sebagai keinginan Ayah ya ng terakhir!!" Napas Ayah sudah tersengal-sengal karena terlalu banyak bicara.

"Dania tau Ayah, Dania ikhlas jika Kania menikah lebih dulu" Dania menggenggam tangan Ayah yang satunya lagi.

"Ayah mo hon Kania" Mata Ayah sudah basah karena air matanya.

Kania meminta pendapat Bunda dengan menatap mata teduh itu dengan dalam.

"Bunda terima apapun keputusan kamu Nak" Ucap Bunda yang sedari tadi tak hentinya mengeluarkan air matanya.

"Kakak?" Lirih Kania.

"Kakak tidak papa Dek, turuti permintaan Ayah. Sudah waktunya kamu membahagiakan Ayah" Dania mengusap tangan adiknya yang menggenggam tangan Ayahnya.

Alam merasa sedikit kecewa, keberadaannya di ruangan itu sungguh tidak di anggap oleh Kania. Terbukti saat Kania meminta pendapat kepada Bunda dan Kakaknya, Kania sama sekali tidak meliriknya sama sekali. Tapi Alam sadar, jika ia bukan siapa-sapa lagi di keluarga ini.

Kania menarik nafas panjang lalu menghabiskannya berlahan. Mengambil keputusan terbesar di dalam hidupnya. Melangkah ke dalam hidup yang baru harusnya tidak secepat ini dalam mengambil keputusan. Tapi demi sang Ayah, Kania rela meski harus mempertaruhkan masa depannya.

"Kania akan menikah sesuai permintaan Ayah, tapi dengan satu syarat!!" Jawaban Kania membuat Alam sangat terkejut. Ia ingin bersuara namum tak ada hak.

"Benarkah nak, tapi a pa itu syaratnya?" Ayah sudah berbinar mendengar jawaban Kania.

"Ayah harus di operasi setelah Kania menikah!! Jika Ayah menolak Kania juga menolak!!"

"Dek!!" Ucap Dania.

"Tapi kemungkinan sembuh sangat kecil Nak, itu hanya akan sia-sia saja!!" Tolak Ayah.

"Masih ada kemungkinan kecil Yah, bukan tidak ada kemungkinan. Jika Allah sudah memberikan kuasanya maka tidak akan ada hal yang tidak mungkin walau sekecil apapun kemungkinan itu!! Jadi Ayah mau ya?" Bujuk Kania.

"Baiklah Nak, setelah impian Ayah menjadi wali mu. Ayah setuju me laku kan operasi"

Kania sontak memeluk sang Ayah, meluapkan segala emosinya bahagia karena Ayahnya akhirnya mau di operasi. Namun sedih karena permintaan sang Ayah.

"Kamu su dah ada calon sua mi Nak?" Tanya Ayah kepada Kania yang berada di pelukannya.

"Ayah tidak usah pikirkan itu, yang terpenting besok Kania akan bawa calon suami untuk Ayah nikahkan dengan Kania" Ucap Kania setelah melepaskan pelukan Ayahnya.

"Ayah tidak sabar lagi Nak, takut Ayah ti dak akan sempat!!" Lirih Ayah.

"Jangan bicara seperti itu Yah, Ayah pasti kuat" Bunda kini memberikan semangat pada suaminya walau hatinya sendiri sangat hancur, melihat pria yang mengisi hari-harinya selama hampir 30 tahun selalu mengucap kata perpisahan.

"Ayah pasti kuat, Bunda" Ayah memberikan senyuman terbaiknya untuk bidadari tercintanya.

-

Kania duduk seorang diri di taman rumah sakit yang mulai sepi karena menjelang tengah malam. Merenungkan keputusan yang sudah terlanjur terucap kepasa Ayahnya. Kini Kania bingung, harus memenuhi permintaan Ayahnya dengan cara apa, sedangkan kekasih saja di tidak punya saat ini.

Ditengah kegundahan hatinya, tiba-tiba ponselnya berdering. Seulas senyum terbit di bibir milik Kania.

"Halo Rel?"

"Kania, apa kamu sudah pulang dari rumah sakit?" Suara khas milik Farel langsung terdengar di telinga Kania.

"Aku nggak pulang Rel, tadi setelah kamu pulang Ayah drop lagi. Dan dokter meminta Ayah untuk segera di operasi" Farel tau kalau Kania sedang menahan tangisnya meski hanya mendengar suaranya saja.

"Apa? Bukannya tadi sudah baik-baik saja?"

"Iya, aku juga nggak tau. Tapi kata dokter kondisi Ayah semakin lemah" Kini isakan kecil mulai lolos dari bibir Kania.

"Rel, apa besok kita bisa ketemu saat makan siang? Ada sesuatu yang pingin aku sampaikan!" Tanya Kania.

"Tentu, kamu mau ketemu dimana?" Jawab Farel tak seceria biasanya. Mungkin pria itu tau jika kondisi Kania sedang tidak baik.

"Besok aku kabari, ya udah aku mau masuk dulu Rel!!"

"Iya Kania, selamat malam!!"

Kania mengusap air matanya. Menghapusnya hingga tanpa sisa bekas kesedihannya.

Deg..

Kania terkejut karena Alam sudah berada di belakangnya. Entah sejak kapan pria itu ada di sana.

"Kamu yakin dengan keputusanmu untuk menikah?" Tanya Alam masih intens menatap Kania.

"Kenapa tidak?" Jawab Kania seperti tanpa benan.

"Kamu tidak berpikir jernih saat mengambil keputusan itu Kania. Menikah bukan hal main-main!!" Tegas Alam bak seorang Kakak yang menasehati adiknya.

"Itu bukan urusan Pak Alam!!" Kania membuang pandangannya ke arah lain.

"Tentu saja itu urusanku, karena___"

"Karena apa? Sudahlah Pak Alam tidak usah mencampuri urusanku!!" Kania berlalu meninggalkan Alam yang masih mematung di taman yang minim cahaya itu.

***

Siang harinya di sebuah cafe Kania sedang menunggu kedatangan Farel. Kukunya mengetuk-ngetuk meja secara tidak beraturan, karena rasa gugupnya. Sebenarnya Kania juga malu dengan apa yang akan dia katakan pada Farel.

"Hay Kania, udah lama?" Farel tiba-tiba datang langsung duduk di hadapan Kania.

"Enggak kok, baru aja" Jawab Kania masih saja gugup.

"Oh ya, kamu mau ngomongin apa? Kok tumben banget kamu ngajak ketemu duluan. Udah cinta ya sama aku?" Goda Farel dengan percaya diri.

"Emmm Rel!!" Kania meremas jarinya di bawah meja.

"Iya Kania?" Farel mengerutkan keningnya.

"Emm itu, tawaran kamu masih berlaku nggak?" Kania meringis menggigit bibir bawahnya menahan rasa malu.

"Tawaran apa Kania?" Farel sempat bingung namun beberapa detik kemudian Farel mengerti maksud Kania.

"Oh, kamu udah berubah pikiran? Kamu mau terima aku?" Farel terlihat sangat bahagia.

"I iya"

"Tapi kenapa kamu berubah secepat ini Kania? Apa ada sesuatu yang mengganggumu?" Wajah yang baru saja tampak ceria kini menjadi sedikit layu.

"Maaf Rel, sebenarnya Ayah memintaku untuk segera menikah, sementara aku belum ada calon suami sama sekali. Sementara ini adalah permintaan Ayah sebelum operasi. Ayah sangat ingin menjadi wali nikah aku Rel" Jelas Kania dengan berkaca-kaca.

"Jadi kamu mau lamar aku?" Farel menampilkan senyum jahilnya.

"Aku serius Rel!!" Kesal Kania.

"Kania, pernikahan itu bukan main-main. Aku memang menyukaimu tapi aku juga tidak mau menjalani pernikahan tanpa cinta darimu" Kini Farel tampak sendu. Setelah tadi sempat terbang melayang kini jatuh terhempas.

"Rel, untuk saat ini aku memang belum mencintai kamu, tapi aku janji Rel, aku akan berusaha untuk menumbuhkan rasa itu. Bantu aku untuk itu Rel, aku yakin aku pasti bisa" Kania meyakinkan Farel dengan lantang dan penuh keyakinan, meski hatinya sendiri tidak percaya dengan apa yang ia ucapkan.

"Tapi Kan__"

"Aku mohon Rel!!" Kania menatap Farel dalam, Farel dapat melihat dengan jelas di dalam mata Kania banyak sekali kebimbangan si sana.

"Kania, aku tau kamu tidak mencintaiku. Sebagai seorang lelaki aku tau sebenarnya ada orang yang sudah memiliki hatimu. Tapi aku juga mencintaimu, meski aku ragu kamu akan membalas cintaku atau tidak. Aku akan mencobanya!!" Farel memegang tangan Kania lalu menggenggam keduanya.

"Ayo kita menikah, aku akan bicara sama Papa" Lanjut Farel dengan yakin.

"Beneran Rel? Kamu nggak bohong kan?" Mata Kania berbinar mendengar jawaban Farel.

"Aku serius Kania!!"

-

-

-

-

-

-

Happy reading, semoga kalian suka😘

Jangan lupa like dan komen yang membangun untuk memberi dukungan pada karya ini ya readers 😘

1
Intania Naj_Va
Luar biasa
Amelya Ratulangi
rata rata karya othor nihh kebanyakan perempuan BUCIN AKUT udh tau di sakitan masih aja mauu
Anda Suhanda
Luar biasa
Deasy Permadi Chen
bagus bgt
Ida Farida
Lumayan
Yeny Triwahyuni
Luar biasa
Fe
ahhhhh kania bodohhh
Fe
banyak typo namanya ya ketuker tuker
Kadek Murdiani
kenapa ga sama farel aja sih.
Hera
Luar biasa
Erwi Yanti
terlalu banyak iklan
Arie
Luar biasa
Soritua Silalahi
ga usah terlalu sering interaksi antara Dania dan alam. Krn akan menyebabkan salah paham apalagi Dania belum move on
Soritua Silalahi
biarkan qalqm membayar jesalahannyaa dgn mencintai kania dgn tulus seumur hidupnya
Soritua Silalahi
bukan sia sia Kania..klu dulu alam terpaksa klu skrg dgn penuh cinta
Soritua Silalahi
sedih banget jadi Kanianya
Siti Masitah
dah mati aj..kok egois x
Siti Masitah
bagus di cintai dri pd mencintai sendirian..
Siti Masitah
mokondo
Atun Ismiyatun
ibunya kania dipasangkan saja sama ayah kandung dania/pk jonatan kak...terus nanti kalau ardan dah ketemu sama kkrganya dijodohkan sama bu yesi ibunya alam..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!