Putra Mahkota Arthur Orion de Havencourt telah kehilangan minatnya terhadap wanita setelah mantan tunangannya menikah dengan kerajaan lain. Ratu, yang melihat putranya seperti tidak berminat menikah, memiliki ide untuk menjodohkannya dengan putri seorang duke wilayah Nightshade. Namun, duke tersebut ternyata membenci kekaisaran karena kaisar sekarang mengambil tahta kakaknya melalui kudeta.
Arthur, yang tidak menyadari hal ini, tanpa sengaja bertemu dengan seorang gadis yang menarik hatinya. Seraphina Elara de Nightshade, putri dari duke Alexander Victor de Nightshade, merasa terkekang dari segala aturan dan peraturan sebagai seorang wanita. Ia berminat untuk pergi ke ibukota dan hidup bebas dari keluarganya.
Ketika Seraphina bertemu dengan Arthur, seorang pria yang aneh dan menarik, hidupnya mulai berubah. Apakah cinta mereka dapat mengatasi konflik antara keluarga mereka, atau apakah kebencian dan dendam akan menghancurkan kesempatan mereka untuk bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady_Xiyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rintangan di Antara Kita
Putra Mahkota Arthur terlihat penasaran dengan apa yang ingin dibicarakan oleh Leon. "Apa itu?" tanya Putra Mahkota Arthur dengan nada yang penasaran.
Leon terlihat sedikit ragu-ragu sebelum menjawab. "Aku tahu tentang keinginan Ratu Alethea untuk menikahkanmu dengan putri Duke Nightshade," kata Leon dengan nada yang lembut.
Putra Mahkota Arthur terlihat tidak terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Leon. "Ya, aku tahu. Ibu ingin aku menikah dengan putri Duke Nightshade," kata Putra Mahkota Arthur dengan nada yang biasa.
Leon terlihat sedikit khawatir. "Tapi, Yang Mulia, aku tahu bahwa kamu tidak ingin menikah dengan putri Duke Nightshade. Kamu ingin menikah dengan Ela, bukan?" kata Leon dengan nada yang lembut.
Putra Mahkota Arthur terlihat terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Leon. "Bagaimana kamu tahu?" tanya Putra Mahkota Arthur dengan nada yang penasaran.
Leon tersenyum. "Aku telah memperhatikan kamu dan Ela, Yang Mulia. Aku tahu bahwa kamu sangat mencintainya," kata Leon dengan nada yang lembut.
Putra Mahkota Arthur terlihat lega dengan apa yang dikatakan oleh Leon. "Ya, aku mencintainya. Tapi, ibu tidak akan pernah setuju dengan hubungan kami," kata Putra Mahkota Arthur dengan nada yang sedih.
Leon terlihat berpikir sejenak sebelum menjawab. "Mungkin ada cara untuk membuat Ratu Alethea setuju dengan hubungan kalian, Yang Mulia," kata Leon dengan nada yang optimis.
Putra Mahkota Arthur terlihat penasaran dengan apa yang dikatakan oleh Leon. "Apa itu?" tanya Putra Mahkota Arthur dengan nada yang penasaran.
Leon tersenyum. "Aku memiliki rencana, Yang Mulia. Tapi, kamu harus percaya padaku," kata Leon dengan nada yang meyakinkan.
Putra Mahkota Arthur terlihat ragu-ragu sejenak sebelum menjawab. "Baiklah, aku percaya padamu. Apa rencanamu?" kata Putra Mahkota Arthur dengan nada yang penasaran.
Leon tersenyum. "Aku akan memberitahu kamu, Yang Mulia. Tapi, pertama-tama, kita harus memastikan bahwa Ela setuju dengan rencana ini," kata Leon dengan nada yang lembut.
Putra Mahkota Arthur terlihat lega dengan apa yang dikatakan oleh Leon. "Aku akan membicarakan dengan Ela. Tapi, aku yakin bahwa dia akan setuju dengan rencana kita," kata Putra Mahkota Arthur dengan nada yang optimis.
Leon tersenyum. "Aku yakin bahwa kalian berdua akan bahagia, Yang Mulia," kata Leon dengan nada yang lembut.
Sementara itu, Ela sedang bekerja di kedainya, memikirkan tentang Rion dan percakapan mereka sebelumnya. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi ia yakin bahwa ia mencintai Putra Mahkota Arthur. Tiba-tiba, pintu kedai terbuka dan seorang wanita cantik masuk. Wanita itu memiliki rambut panjang dan hitam, serta mata yang indah dan bersinar. "Halo, apakah kamu Ela?" tanya wanita itu dengan nada yang lembut.
Ela terlihat penasaran dengan wanita itu. "Ya, aku Ela. Siapa kamu?" tanya Ela dengan nada yang penasaran.
Wanita itu tersenyum. "Aku adalah Adeline, teman lama Putra Mahkota Arthur. Aku dengar bahwa kamu adalah orang yang sangat penting bagi Putra Mahkota Arthur," kata Adeline dengan nada yang lembut.
Ela terlihat sedikit terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Adeline. "Apa maksudmu aku tidak mengerti hubungannya dengan Putra mahkota Arthur?" tanya Ela dengan nada yang penasaran.
"Maksud saya yaitu Putra mahkota Arthur...," ucap Adeline belum menyelesaikan kalimatnya.
"Apa yang kamu lakukan di sini Adel dan apa yang kamu bicarakan dengan Ela." sahut Rion dingin.
"Rion." kata Ela terkejut dengan kedatangan Rion.
"Aku hanya ingin membantu saja." jawab Adeline takut melihat Putra mahkota Arthur.
"Jangan ikut campur masalahku dengan Ela lebih baik kamu pergi dari sini." usir Arthur atau Rion.
Adeline terlihat sedikit terkejut dengan nada dingin Putra Mahkota Arthur. "Baiklah, aku akan pergi," kata Adeline dengan nada yang lembut.
Adeline kemudian meninggalkan kedai Ela, meninggalkan Ela dan Putra Mahkota Arthur sendirian. Putra Mahkota Arthur memandang Ela dengan ekspresi yang lembut. "Aku tidak ingin Adeline ikut campur dalam hubungan kita," kata Putra Mahkota Arthur dengan nada yang lembut.
Ela tersenyum. "Aku mengerti, Rion. Tapi, Adeline tampaknya ingin membantu kita," kata Ela dengan nada yang lembut.
Putra Mahkota Arthur memandang Ela dengan ekspresi yang serius. "Aku tidak butuh bantuan siapa pun untuk mendapatkan kamu, Ela. Aku hanya butuh kamu," kata Putra Mahkota Arthur dengan nada yang serius.
Ela terlihat terharu dengan kata-kata Putra Mahkota Arthur. "Aku juga hanya butuh kamu, Rion," kata Ela dengan nada yang lembut.
Putra Mahkota Arthur tersenyum. "Aku akan melakukan apa saja untuk membuat kamu bahagia, Ela," kata Putra Mahkota Arthur dengan nada yang lembut.
Ela tersenyum. "Aku juga akan melakukan apa saja untuk membuat kamu bahagia, Rion," kata Ela dengan nada yang lembut.
Putra Mahkota Arthur dan Ela kemudian saling memandang, menikmati kehangatan dan keintiman antara mereka. Namun, mereka tidak tahu bahwa Ratu Alethea masih memiliki rencana untuk menikahkan Putra Mahkota Arthur dengan putri Duke Nightshade.
Ratu Alethea memanggil Duchess Hanna Elena de Nightshade ke istana untuk membahas pernikahan antara Putra Mahkota Arthur dan putri Duke Nightshade. "Duchess Hanna, aku ingin membicarakan tentang pernikahan antara putri Anda dan Putra Mahkota Arthur," kata Ratu Alethea dengan nada yang serius.
Duchess Hanna memandang Ratu Alethea dengan ekspresi yang serius. "Ya, Yang Mulia. Aku telah mempersiapkan putriku untuk menjadi istri Putra Mahkota Arthur," kata Duchess Hanna dengan nada yang serius.
Ratu Alethea tersenyum. "Bagus. Aku ingin pernikahan itu segera dilaksanakan. Aku tidak ingin Putra Mahkota Arthur memiliki kesempatan untuk menolak," kata Ratu Alethea dengan nada yang tegas.
Duchess Hanna memandang Ratu Alethea dengan ekspresi yang setuju. "Aku mengerti, Yang Mulia. Aku akan mempersiapkan putriku untuk menjadi istri Putra Mahkota Arthur," kata Duke Nightshade dengan nada yang setuju.
Sementara itu, Putra Mahkota Arthur dan Ela masih bersama, menikmati kehangatan dan keintiman antara mereka. Mereka tidak tahu bahwa Ratu Alethea dan Duke Nightshade sedang membahas pernikahan yang akan mengubah hidup mereka.
Putra Mahkota Arthur memandang Ela dengan ekspresi yang serius. "Aku tidak akan pernah menikah dengan paksa," kata Putra Mahkota Arthur dengan nada yang serius.
Ela tersenyum. "Aku juga hanya ingin menikah dengan kamu, Rion," kata Ela dengan nada yang lembut.
"Aku akan melakukan segala cara agar kita tetap bersama."
Putra Mahkota Arthur dan Ela saling memandang, menikmati kehangatan dan keintiman antara mereka. Mereka berdua yakin bahwa cinta mereka akan bisa mengatasi segala rintangan yang ada di depan mereka.
Tiba-tiba, Leon datang menghampiri mereka. "Tuan, aku telah memikirkan rencana untuk membuat Ibunda anda setuju dengan hubungan kalian," kata Leon dengan nada yang optimis.
Putra Mahkota Arthur memandang Leon dengan ekspresi yang penasaran. "Apa itu?" tanya Putra Mahkota Arthur dengan nada yang penasaran.
Leon tersenyum. "Aku akan memberitahu kamu, Tuan. Tapi, pertama-tama, kita harus memastikan bahwa Ela setuju dengan rencana ini," kata Leon dengan nada yang lembut.
Putra Mahkota Arthur memandang Ela dengan ekspresi yang serius. "Ela, apa kamu setuju dengan rencana Leon?" tanya Putra Mahkota Arthur dengan nada yang serius.
Ela memandang Putra Mahkota Arthur dengan ekspresi yang yakin. "Aku setuju, Rion. Aku percaya pada kamu dan Leon," kata Ela dengan nada yang yakin.
Leon tersenyum. "Bagus. Aku akan memberitahu kamu tentang rencana ini. Kita akan menunjukkan kepada Ibunda anda bahwa hubungan kalian adalah benar-benar nyata dan tidak bisa dipisahkan," kata Leon dengan nada yang optimis.
Putra Mahkota Arthur dan Ela saling memandang, yakin bahwa mereka akan bisa mengatasi segala rintangan yang ada di depan mereka. Mereka berdua siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi selanjutnya.
Sementara itu, Ratu Alethea dan Duchess Hanna masih membahas pernikahan antara Putra Mahkota Arthur dan putri Duke Nightshade. Mereka berdua yakin bahwa pernikahan itu akan terjadi, tidak peduli apa pun yang akan terjadi selanjutnya.
Namun, Putra Mahkota Arthur dan Ela memiliki rencana lain. Mereka berdua akan melakukan segala cara untuk membuat cinta mereka tetap hidup dan mengatasi segala rintangan yang ada di depan mereka.
...To Be Continued...
Note:
Terimakasih telah membaca cerita jangan lupa komen, kritik dan saran ya 😊 jangan lupa tinggalkan jejak😊 sayang kalian semua semoga kalian suka🥰🥰Biar saya tambah semangat membuat kelanjutan ceritanya Terimakasih.