NovelToon NovelToon
CLBK Cinta Lama Belom Kelar

CLBK Cinta Lama Belom Kelar

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Keluarga / Romansa
Popularitas:874k
Nilai: 4.8
Nama Author: moon

MOHON MAAF, MASIH BANYAK TYPO BERTEBARAN, DAN TANDA BACA YANG MASIH AMBURADUL 🙏

Dulu. demi bisa mendekati lelaki yang ia cintai, Emira nekat mengubah identitas nya, jati dirinya, bahkan penampilannya, yang sungguh jauh berbeda dengan dirinya yang asli, namun lelaki yang ia suka tiba tiba menghilang, tanpa kabar, dan tanpa jejak, seperti di telan bumi.

Mereka kembali bertemu, perdebatan tak penting mewarnai hari hari mereka sebagai dokter residen.

Tapi malam reuni itu merubah segalanya, di pagi hari mereka terbangun didalam sebuah kamar hotel, tanpa apapun selain selimut yang menutupi tubuh keduanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25

BAB 25

Sore itu, jam masih menunjukkan pukul lima sore, Emira datang lebih awal ke rumah sakit, ia sudah cukup beristirahat, dan menghilangkan sedikit perasaan rindunya pada kelima keponakannya, hal pertama yang ia lakukan adalah mendatangi Cafe, dan membeli sepuluh cup cappucino dingin, untuk di bagi bagikan pada para perawat dan rekannya yang bertugas di jam yang sama malam ini. 

"Terima kasih," Ucap Emira, usai mendapatkan pesanannya. 

Emira berjalan dengan wajah berseri seri, langkah kaki nya ringan seolah tanpa beban, sesekali ia menyapa beberapa pasien yang kebetulan berpapasan dengannya. 

"Emira langsung mendatangi meja perawat, ketika tiba di lantai Lima, "kak Tommy, titip yah,"

"Waahhh…  buat siapa nih," Tanya Dokter Tommy dengan wajah berbinar. 

"Siapa aja boleh, bentar aku ganti baju dulu yah."

"Sip, thanks yah." Ucap dokter Tommy yang langsung menyeruput cappucino miliknya. 

Emira bergegas ke ruang ganti, meletakkan semua atribut di lokernya, kemudian mengganti kostumnya. 

"Ayo ikut aku."

Tetiba tangan Emira diseret seseorang menuju ruang tindakan darurat. 

"Lepas, mau apa sih kak?" Tanya Emira kesal dengan sedikit memberontak, pasalnya ia baru saja keluar dari ruang ganti, dan Arjuna langsung menyeret lengannya menuju ruang tindakan. 

"Duduk lah," Perintah Juna. 

"Nggak mau."

"Duduk kataku!!" Perintahnya lagi, terlihat tak ingin di bantah. 

Akhirnya Emira pun menurut, Arjuna berbalik tangannya membuka laci kecil kemudian menyambar sebuah salep luka. 

"Mendongak!!" Perintahnya lagi. 

Emira menurut, wajah mereka berhadapan dengan jarak yang aman, wajah tampan Juna memang semakin menawan ketika ia sedang dalam mode serius seperti saat ini. 

Deg 

Deg 

Deg 

Tiba tiba jantung Emira berdetak keras, mungkinkah detak jantungnya kembali berdebar untuk lelaki yang sama? 

Arjuna mengoleskan salep pada luka yang memanjang sepanjang rahang hingga ke dagu Emira. 

"Seorang gadis mana boleh terluka seperti ini, ini bisa meninggalkan bekas permanen, jika tak diobati dengan benar," Gumam Juna di tengah aktivitasnya. 

"Terima kasih kak," Ucap Emira usai Juna mengoleskan salep pada luka nya. 

"Lain kali, jangan berkelahi lagi seperti semalam, terlalu berbahaya, lebih baik minta pertolongan pada polisi atau pihak keamanan. 

Emira mendadak grogi tak jelas. 

#duh kalo udah begini oleng beneran deh. 

Flashback

Kembali ke kejadian malam sebelumnya. 

“Apa yang kalian lakukan?” seru Emira dengan wajah datar, ia pernah merasakan di rundung, dan diremehkan, bahkan di keroyok oleh teman teman sekolah nya, jadi ia tahu benar bagaimana rasanya menjadi korban perundungan.

Seketika Emira menjadi pusat perhatian, “gak usah sok ikut campur.” ucap anak yang menggunakan ikat kepala.

dua orang remaja yang sama sama membiarkan seragam mereka tak dikancing, tiba tiba mendekati Emira, melihat ada gadis cantik menegur, tentu membuat atensi mereka berubah, ada sedikit rasa tertarik karena ternyata gadis itu cukup berani ikut campur.

“Sebaiknyaa pergi saja dan jangan berani ikut campur.” 

PLAK !! bahkan remaja itu berani memukul kening Emira dengan menggunakan alat yang sama seperti sebelumnya.

Emira meniupkan udara dari mulutnya. 

“Hentikan perbuatan kalian atau aku akan menelepon polisi sekarang juga.” Emira masih berbaik hati mengingatkan anak anak tersebut.

“Hahahaha …” tapi tawa mereka berderai keras, terlihat sekali jika anak anak pelajar itu meremehkan lawan bicara mereka.

“Jangan kamu pikir aku takut dengan gertakanmu.”

“Aku pun demikian, tak berharap kalian takut.”

“Kalau begitu cepatlah pergi.”

“Lepaskan dulu teman kalian itu, maka aku kan pergi dengan sukarela.”

Salah seorang yang Emira duga sebagai pemimpin mereka ikut maju, “maka bersenang senang dulu dengan kami, baru aku lepaskan.” dengan kurang ajar remaja itu mencolek dagu Emira menggunakan jari tangannya, hal itu membuat Emira cukup terkejut, pasanya ada anak ingusan yang berani beraninya menyentuh salah satu bagian wajahnya dengan tatapan kurang ajar.

“Bagaimana? kamu setuju,” ia kembali berucap, kali ini telapak tangannya terulur hendak mengusap pipi Emira, tapi … 

Dengan sigap Emira menangkap tangannya kemudian memutarnya ke belakang punggung. “Aaaaaa … ****** !!!” umpat nya karena merasakan nyeri yang merambat sepanjang lengan dan tangannya.

Salah seorang dari mereka bermaksud menolong dengan mengepalkan tinjunya ke wajah Emira, tapi gadis itu dengan gesit menghindar, hingga anak itu terhuyung kebelakang dan menabrak sebuah pohon.

Dan begitu seterusnya, anak anak itu terus melayangkan serangan dan tinjuan mereka, tapi Emira dengan gesit menghindarinya, bahkan beberapa kali pukulan yang sejatinya ditujukan untuk Emira, malah melayang ke wajah pemimpin mereka sendiri, karena Emira memanfaatkan nya sebagai tameng.

“Haiss … dasar bodoh kalian semua, bagaimana bisa kalian memukulku.” maki anak lelaki yang hingga kini tangannya masih terpelintir di belakang punggung tersebut, rasa sakitnya kini bertambah berlipat lipat kali bertambah dengan rasa malu, karena mereka tak sanggup melawan seorang gadis.

“Maaf Ed … kami tak sengaja,”

Kemuadian anak yang di panggil Ed tersebut, menoleh kan wajahnya, ia memasang senyum yang dipaksakan. “damai aja yah … piss …” ujarnya seraya mengankat kedua jari tangannya.

Perlahan Emira melonggaran cekalan tangannya, melihat ada kesempatan di depan mata, dengan gesit Ed melayangkan tinjunya kembali ke wajah Emira, walau berhasil menghindar, namun respon Emira kurang cepat hingga cincin yang dikenakan Ed melukai rahang Emira.

“Aaaaw …” desis Emira pelan seraya meraba rahangnya yang terasa menghangat, dan cairan berwarna merah gelap mulai mengalir dari sana.

Emira tersenyum, kali ini ia tak bisa lagi santai menghadapi para berandalan kecil ini, jika di biarkan mereka akan menjadi preman masa depan. 

Merasa di atas angin karena berhasil melukai lawannya Ed kembali melayangkan pukulan, namun malang, karena kini Emira sudah dalam kondisi bersiaga penuh, Emira menangkis serangan Ed, kemudian membalas dengan tendangan di kedua betis Ed hingga pemuda itu terjengkang ke belakang. 

Melihat pemimpin mereka berhasil di kalahkan, Anak buah Ed serta merta menyerang Emira secara bergantian, terjadilah perkelahian tidak seimbang, hampir saja Emira terdesak, jika seseorang tak memberikan bantuan. 

Dengan bantuan Arjuna, mudah bagi keduanya bahu membahu melumpuhkan keenam pelajar tersebut. 

Setelah melumpuhkan para pelajar tersebut, Arjuna meminta bantuan pada orang orang sekitar untuk mengamankan mereka hingga polisi datang. 

"Kamu gak papa?" Tanya Juna. 

"Mmm…" Jawab Emira dengan anggukan kecil, sementata tangannya kembali merapikan rambut dan kemeja nya yang berantakan. 

"Mungkin setelah ini, kita akan ikut ke kantor polisi, untuk memberikan kesaksian. 

"Tak masalah, aku cukup kooperatif kok." Balas Emira santai. 

Tapi tidak bagi Juna yang khawatir, karena baru kali ini ia melihat seorang gadis berkelahi melawan enam orang lelaki sekaligus, bahkan dagu rahang Emira nampak mengeluarkan darah segar, sementata punggung tangan dan lengan gadis itu mengalami memar kemerahan. 

Untung saja, tadi ia tak sengaja melihat Emira yang sedang berbicara dengan beberapa pelajar mencurigakan, jadi ia bisa memberikan pertolongan di saat yang tepat. 

Flashback end. 

"Sebenarnya semalam, akun berniat mengobati luka mu, tapi ketika aku balik ke kantor polisi, kamu nya sudah gak ada." Ujar Juna dengan suara lirih. 

"Aku pikir kakak pulang duluan, jadi ternyata semalam kakak ke apotik?"

"Iya," Arjuna menelisik lengan dan tangan Emira, memar kemerahan salam, kini berubah warna menjadi kebiruan yang tercetak jelas di atas kulit putih mulus Emira. "pasti semalam tidak di kompres."

"Aku kompres kok," Emira berdusta. 

"Kalau dikompres gak akan seperti ini, pasti warna nya sudah pudar kembali seperti semula."

Blush 

Tiba tiba wajah Emira merona. 

#oleng lagi gaeeesss…  plis help…

.

.

🧡🧡🧡

1
Tira Aneri
Luar biasa
May Keisya
rebutan lahan parkir...org ky Juna emg pling enak di jailin😂
May Keisya
😂😂
May Keisya
nyeburin sekalian😂
Bunda Aish
terimakasih othor Bulan /Kiss//Heart/
moon: /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
total 1 replies
Bunda Aish
/Joyful//Joyful//Joyful/ ngenes nasibmu Juna
Bunda Aish
masuk pak Reza...mulus nih jalan nya, tinggal siapa yang jalan duluan, adek kakak dibarengin aja kali ya 😊
Rahmawati
bagus bgt
Bunda Aish
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/ dah pada pulang gih !! malu kan setelah lihat siapa sebenarnya si"culun
Bunda Aish
ntar kalau sudah tahu siapa sesungguhnya si"culun...kicep kalian semua 😏
Bunda Aish
Juna modus
Bunda Aish
ya nih si Ayunda kudu ketemu jodohnya biar gak mengharap laki orang mulu
Bunda Aish
ujian kekuatan cinta episode selanjutnya....semangta 😘 semangat untuk cinta kalian berdua
Bunda Aish
adeknya pada sok tahu ya pak Satrio, malah nambahin masalah
Bunda Aish
/Grievance//Kiss//Heart//Hey/ malu-malu meong
Bunda Aish
Bisma /Awkward//Facepalm//Facepalm/
Bunda Aish
ya mau gimana lagi, rumah sakit jadi seperti tempat kencan sambil bekerja dan belajar /Smirk/
Bunda Aish
jebakan membawa bahagia ya Juna
Bunda Aish
ya nih othor bulan nich, kenapa ya anaknya Daddy Alex nikah nya di awali dengan masalah....ya gimana ya emang dari situ cerita nya di bangun /Smirk/
Bunda Aish
yups, Daddy Alex emang gercep apalagi kalau sudah berhubungan dengan keluarga nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!