Arsen kusuma wijaya,seorang duda muda yang dewasa,harus menikah dengan Ayana shakila,gadis mungil yang berstatus pelajar sebuah SMU.
akankan pernikahan mereka bisa berhasil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chustnoel chofa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menginap.
*
*
*
*
Ayana mendudukkan dirinya dipinggir ranjang king size yang ada di kamar Arsen.
Aroma maskulin menguar,saat pertama kali gadis itu masuk ke dalam kamar.
Arsen berdiri tepat didepan gadis itu duduk,kedua tangannya di masukkan ke dalam saku celana.
"Apa...!"Ayana melotot,tak kala pria itu tersenyum simpul.
Arsen berjongkok, mensejajarkan tubuhnya dengan Ayana.gadis itu mengedipkan matanya,tak kala wajah Arsen semakin dekat dan...
cup....
Pria dewasa itu mencium bibir Ayana sekilas,,saat sadar Ayana tidak bereaksi apapun,Arsen menarik kedua tangan Ayana,hingga gadis itu berdiri.
Kemudian Arsen menarik pinggang Ayana,hingga tubuh gadis itu menempel didadanya.
"Mas....."
Arsen meraih tengkuk Ayana,kemudian mengecup bibir gadis itu.tangan kirinya melingkar erat dipinggang ramping Ayana.
Kecupan singkat perlahan menjadi ******* yang panas dan menuntut,Ayana yang masih polos dan lugu,tentu tidak bisa mengimbangi ciuman panas Arsen,baru sebentar nafas gadis itu sudah terengah-engah.
"Mas ih....main nyosor mulu....."desis Ayana,pipinya merona.
Arsen mengulum senyum,kemudian jemarinya mengusap bibir Ayana yang basah oleh ciumannya tadi.
"Bibirmu manis seperti madu...."Gombal Arsen.
Ayana menghempaskan bokongnya di tepi ranjang."Mas,aku nggak punya baju ganti...."rengeknya kemudian.
"Hah....pake baju mama mau...?"Arsen berjalan mendekati lemari bajunya,kemudian membukanya.
mencari-cari,mana tau ada baju wanita nyempil di dalam.
"Pake baju mama bisa-bisa kedodoran mas,,mama aja tinggi besar gitu..."guman gadis itu.kemudian dia merebahkan tubuhnya diranjang,dengan posisi kedua kaki menggantung.
Tak berapa lama,gadis itu sudah terlelap.
"Pake kaos aku aja ya say...."Arsen yang baru membalikkan tubuh,hanya bisa menggelengkan kepalanya,melihat gadisnya sudah terlelap.
Kemudian pria itu mendekat,menyusupkan lengan kirinya dibawah tengkuk Ayana,dan tangan kanannya dibawah paha,dengan sekali hentakan,gadis yang terlelap itu sudah berada digendongan Arsen.
Arsen menurunkan kepala Ayana diatas bantal,setelah memastikan posisi Ayana dalam keadaan nyaman,dengan penuh kasih sayang pria dewasa itu menyelimuti tubuh calon istrinya.
Sebelum beranjak meninggalkan Ayana,,Arsen terlebih dulu mengecup kening Ayana dengan lembut,dan penuh kasih sayang.
"Selamat tidur sayang,I Love you...."bisik Arsen,tepat di depan wajah gadis itu.
Setelah itu,dia segera berlalu meninggalkan kamar yang di tempati calon istrinya.
*
*
*
"Ayana mana,Ar....."tanya Mama Maya,ketika melihat Arsen turun sendiri.wanita paruh baya itu sedang asyik dengan ponselnya.
"Ketiduran ma...bahkan seragamnya masih belum sempat diganti..."Arsen menghempaskan bokongnya disebelah kiri sang mama.
"Kamu nggak balik ke kantor...?"tanya mama Maya kemudian.sementara matanya tak leoas dari layar ponsel.
entah apa yang dilakukan benda pipih itu,hingga membuat mama Maya begitu antusias,hingga tak peduli sekelilingnya.
"Nggak ma,capek banget...Arsen rencana mau cuti dulu,tapi dikantor lagi banyak kerjaan..."guman pria itu, sambil merebahkan punggungnya ke belakang.
"Jangan terlalu diforsir Ar,tubuh kamu juga butuh istirahat.kan ada si Melki...."
"Kasian ma,Melki sudah banyak banget yang ditangani..."
"Hemm...."Tiba-tiba Mama Maya merubah posisi duduknya,hingga menghadap ke Arsen yang mulai memejamkan mata."Eh...gimana....si Ayana,kelihatannya kamu mulai bucin..."goda mama Maya,sambil menaik turunkan alisnya.
"Ayana baik ma,sejauh ini aku merasa nyaman sama dia...."jawab Arsen,dia masih menutup rapat kedua matanya.
"Bagus deh,,mama senang dengarnya.kali ini, kamu harus menjaga keutuhan rumah tangga kamu nantinya...jangan sampai gagal lagi...."Nasihat sang mama.
"Iya ma,,Arsen pasti belajar dari kegagalan.lagi pula,calon istriku ini beda sama wanita lainya..."Ungkap Arsen.
"Oh ya....hemm,kalian sudah sedekat itu ya...?"Mama Maya tersenyum senang,"Tapi,setelah menikah,kamu harus bisa menjaga Ayana,harus lebih sabar,karena dia masih bocah...."
"Iya ma..."
*
*
*
*
Suara denting sendok garpu yang berpadu dengan piring,mengisi keheningan makan malam keluarga mama Maya.
"Aya,tadi mama udah minta ijin sama mama mira,buat kamu menginap di sini.."ucap mama Maya.
"Eh,,iya tan...."ucap Ayana agak canggung.gadis mungil itu memakai kaos Arsen,yang tampak menelan tubuh mungilnya.untuk bawahan dia memakai Jogger pants,milik Arsen juga.
"Kok tante sih,panggil mama.sebentar lagi kita kan akan jadi keluarga..."Kata mama maya.
"Ng....iya ma...."Ayana menggaruk tengkuknya yang tak gatal.kemudian melanjutkan menyuap nasi ke mulutnya.
"Mama sudah siapkan tiket bulan madu lho,ke bali..."Goda mama Maya.
Uhuk.....
Ayana tersedak begitu mendengar kata bulan madu,,pikirannya langsung horor.
Ish,pake bulan madu segala sih,memang nya harus ya, pengantin baru itu bulan madu.
Guman gadis polos itu.
Khayalannya mengelana kemana-mana.membayangkan,apa yang dilakukan pasangan suami istri saat bulan madu.
Ayana menepuk keningnya sendiri,,berusaha menghempas pikiran kotor yang muncul dibenaknya.
"Kamu kenapa sayang...?"Tanya Arsen heran,melihat gadis itu senyam senyum sendiri,sudah itu pake geleng-geleng kepala lagi.
"Ahh,nggak papa mas.....aku teringat mama,,"Ayana nyengir.kemudian mendorong piring nya yang sudah kosong.
"Tambah sayang..."ujar mama Maya.
"Makasih ma,Aya udah kenyang....."tolak Ayana lembut.dia benar-benar kekenyangan.
Tumis kangkung bikinan mama Maya pas dilidahnya.sebelas dua belas dengan masakan mama Mira.
"Ya udah,mama masuk kamar duluan ya,Ay,biar nanti diberesin mbak rini..."Ucap mama Maya,sebelum beranjak meninggalkan meja makan.
"Iya ma..."Ayana memandang punggung calon mertuanya,hingga hilang ditelan pintu.
"Mau langsung tidur...?"tanya Arsen, setelah dia menyelesaikan makannya.
"Ng...."Ayana melirik jam yang menempel tepat di atas tempatnya duduk.ternyata masih sore,
"Mau ngobrol dulu...."Tawar Arsen,dia berdiri.kemudian mengulurkan tangan kirinya,yang segera disambut oleh Ayana.
Arsen mengajak gadis itu ke ruang keluarga.Pria itu duduk disofa,dan menarik tangan Ayana,hingga gadis itu jatuh dipangkuannya,dengan posisi membelakangi Arsen.
*
*
*
*
jangan lupa like,love dan komen ya.ini novel pertama aku,mohon dukungannya...
*
*
ceritanya bagus