Aurora, merupakan gadis cantik yang berusia 21th, dia dijual oleh Ayah kandungnya sendiri untuk menutupi kerugian perusahaanya, akibat hasutan dari ibu dan anak tirinya.
Kevin Alexander, Ceo tampan dan kaya raya, rela membayar Mahal Aurora dari Ayahnya karena ingin memilikinya.
Kevin mengikat Aurora dengan pernikahan tanpa cinta dan sebagai pelampiasan nafsunya saja.
Akankah Aurora bisa lepas dari jerat Ceo bastard itu atau justru mencintainya?
Yuk simak kelanjutan ceritanya......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Kevin yang sudah tidak tahan langsung saja mencium bibir Aurora, tangannya terus menekan tengkuk istrinya itu, membuat ciumannya semakin memanas dan begitu intim.
Ditariknya pinggang Aurora, hingga tubuh bagian bawah Kevin menekan milik Aurora.
Kevin membuka mulut Aurora dengan bibirnya, sehingga lidahnya bisa melesat masuk bermain di dalam mulut istrinya. Aurora yang sudah terbuai dengan permainan panas Kevin akhirnya secara perlahan ikut membalas ciuman Kevin. .
Kevin yang sudah tidak tahan hasrat yang membuncah, Tangan kirinya yang kokoh dengan lembut menekan tengkuk Aurora, membimbing kepala istrinya itu agar lebih mendekat. Dengan gerakan yang hampir tak terduga, Kevin mencium bibir Aurora, tangannya menguatkan cengkeraman, membuat setiap sentuhan bibir mereka semakin dalam dan memanas.
Seraya itu, tangan kanannya yang lain menarik pinggang Aurora, menarik tubuhnya agar lebih dekat. Kedekatan itu membuat tubuh bagian bawah Kevin menekan Aurora, menambah intensitas dan keintiman kontak mereka. Kevin mulai membuka bibir Aurora menggunakan bibirnya sendiri, memudahkan lidahnya untuk melesat masuk, bermain-main di dalam mulut Aurora yang kini mulai terbuka lebar.
Aurora, yang semula terkejut, kini terbuai oleh gairah yang dibangkitkan oleh permainan panas suaminya. Napasnya terengah-engah, dan perlahan namun pasti, dia mulai membalas ciuman Kevin dengan semangat yang sama. Tubuhnya yang awalnya kaku kini melunak, merespons setiap sentuhan Kevin dengan hasrat yang membara.
Kevin menggendong Aurora seperti koala dengan posisi bibir yang masih bertaut, dia melangkahkan kakinya menuju ke ruang pribadinya yang berada di belakang kursi kerjanya.
Setelah tiba di dalam kamar pribadi Kevin, dia langsung menjatuhkan tubuh Aurora ke atas ranjang empuk miliknya. Kevin melucuti semua pakaian yang di kenakan istrinya, setelah itu dia melepas bajunya sendiri beserta celana yang ia kenakan, kini Kevin hanya memakai boxer ketat yang masih tersisa di tubuhnya.
Kevin menyeringai menatap tubuh polos Aurora dengan posisi terlentang di atas ranjang. Terlihat begitu seksi di mata Kevin.
Kevin merangkak naik keatas ranjang, dan langsung menindih tubuh Aurora.
"Aku penasaran, apa benar kamu masih suci seperti yang di bilang Ayahmu waktu itu" bisik Kevin ditelinga Aurora, membuat Aurora merinding dan langsung memalingkan wajahnya.
Ingin rasanya Aurora menangis, memberontak namun apa hak dia? dia sudah dijual Ayahnya, sudah tidak hak untuk menolak.
Kevin mulai menciumi leher jenjang Aurora, sementara tangannya terus bergerak ke bawah dan berhenti di goa lembab milik Aurora, Kevin mamasukkan satu jari tengahnya ke dalam liyang milik Vio yang sudah basah.
"Kau sudah basah Baby," lirih Kevin dengan suara beratnya.
Perlahan Kevin mulai menggerakkan jemarinya keluar masuk dengan tempo yang sedikit cepat.
"Akhhh...." Desah Aurora, merutuki mulutnya yang tidak bisa diajak kompromi.
Aurora merasa aneh ketika jemari Kevin masuk kedalam liyang surgawinya. Kevin terus menggerakkan jemarinya di dalam lubang Aurora, dia sambil menikmati wajah istrinya yang merem melek karena nikmat.
Kevin menambah ritme gerakan jemarinya, dia terus mengocok inti Aurora dengan begitu cepat, hingga Aurora merasakan sesuatu yang ingin meledak dibawah sana.
"Akh...Akhhh...Akkhhh, faster plis.... " pinta Aurora yang sudah tidak bisa mengontrol tubuhnya. Kevin dengan senang hati mengikuti kemauan istrinya.
"Akhhhhh...."jerit Aurora ketika bagian intinya sudah mengeluarkan cairan. Kevin menarik jemarinya dan langsung menenggelamkan kepala dibawah sana.
"Sllurrpppp..." Kevin menyedot semua cairan yang keluar dari inti Aurora. Kevin terus menjilati klitoris milik istrinya, membuat Aurora geli sekaligus keenakan tanpa sadar menekan kepala Kevin semakin dalam.
Kevin kemudian menegakkan kepalanya.dia berdiri di hadapan Aurora sambil menjilati jarinya yang basah bekas cairan milik istrinya itu. .
"Manis" ucap Kevin
Usai itu Kevin langsung melepas boxernya.
plup
Milik Kevin langsung menyembul keluar dari sarangnya, terlihat sudah berdiri tegak dengan gagahnya di hadapan Aurora.
Aurora menelan ludahnya kasar, ia bergidik ngeri dan beringsut memundurkan tubuhnya.
"Kau mau kemana Baby, siang ini kau tidak akan bisa lepas dariku" ucap Kevin sambil menarik kedua kaki Aurora.
"Milikmu terlalu besar, aku tidak yakin bisa masuk" ucap Aurora polos membuat Kevin terkekeh.
"Kita akan mencobanya baby, mungkin untuk awal akan terasa sakit. Kamu bisa mengalihkannya dengan menggigit punggungku atau apapun itu" ucap Kevin sambil menatap wajah tegang Aurora.
"Rileks Baby, aku akan melakukannya dengan lembut" ucapnya lagi.
Perlahan Kevin mulai menggesekkan kepala kejantannya di pintu masuk milik Aurora.
"Akhhh" desah Aurora keenakan.
Dengan pelan Kevin mencoba menekan miliknya masuk kedalam milik istrinya, namun terasa sulit.
"Milikmu sempit sekali." keluh Kevin yang masih terus berusaha memasuki Aurora.
Jleb....
Hingga hentakan ketiga Akhirnya Kevin mampu mencoblos milik Aurora. .
"Aaaaaaaa" jerit Aurora yang merasakan sakit dan perih di bagian bawahnya, merasa ada sesuatu yang mengganjal dibagian miliknya.
Kevin merasakan ada yang mengalir dari bagian inti Aurora, dia mencoba melihat nya, dan ternyata darah segar yang keluar. Kevin merasa puas melihat itu, karena itu artinya dia orang pertama yang menyentuh istrinya.
"Sakitt...hiks..hiks" lirih Aurora sambil menitihkan air matanya. Inikah akhir kisah hidupnya, dia berakhir jadi wanita pemuas nafsu untuk suaminya yang terpaksa menikahinya.
"Kamu masih perawan rupanya" ucap Kevin. dan mulai menggerakan pinggulnya dengan pelan, Kevin merasakan jepitan di tongkat saktinya. Dia terus bergerak dengan gerakan maju mundur.
"Ohhh baby...milikmu begitu sempit dan menggigit" racau Kevin yang baru merasakan milik gadis perawan, sebelumnya dia hanya menduri jal*ng, wanita bayaran.
Aurora mulai menikmati permainan Kevin, dia ikut menggerakkan pinggulnya sesuai ritme gerakan suaminya.
"Akhhh... Kevin" desah Aurora.
"Iya Baby, terus sebut namaku Baby" ucap Kevin dengan suara serak karna di penuhi kabut gairah.
Kevin terus menghentak hentakan pinggulnya sambil meremas payudara Aurora yang bergerak naik turun, sesekali Kevin memilin ujung dada Aurora.
"Akhh...Akhhhh" racau Aurora.
"Ini nikmat sekali Baby, rasanya aku tak bisa menghentikan ini" racau Kevin terus bergumam tidak jelas.
"Berbaliklah Baby" pinta Kevin sambil melepaskan miliknya.
Aurora menuruti kemauan suaminya, dia berbalik dan sedikit menunggingkan tubuhnya. Kevin yang gemas menepuk bokong sintal istrinya yang begitu padat.
Blesss.
Kevin kembali memasukan senjatanya dari belakang, lalu dia menggerakan maju mundur cantik senjatanya.
Dan menciumi punggung polos istrinya dan tangannya ia gunakan untuk meremas dada Aurora sambil mengusap klit*risnya.
Kevin menekan senjatanya hingga dalam mengenai g-spot milik Aurora.
"Akhh....Akhhh...Desahan mereka memenuhi kamar pribadi milik Kevin yang tertutup rapat.
Kevin mempercepat hentakannya.
"Akhh...akhhh.akhhhhhhhh " jerit mereka berdua ketika mencapai puncak.
"Terima kasih" ucap Kevin dan mencium bibir Aurora, setelah itu dia melepaskan miliknya dari inti istrinya.
Aurora menarik selimut kemudiaan memiringkan tubuhnya membelakangi Kevin. Kini mahkota yang selama ini ia jaga sudah terenggut oleh suami yang tidak pernah mencintainya.
Aurora menetralkan perasaannya yang hancur sambil memejamkan matanya.
Tak terasa cairan bening menetes dari ujung matanya.
Kevin memeluk tubuh Aurora dari belakang, dia merasakan tubuh Aurora yang bergetar karena menangis.
"Jangan menangis! aku benci wanita menangis" ucap Axel dingin. Aurora mencoba mengehentikan tangisnya.
sabar dikit lagi ketika Kevin menyadari perasaannya padamu semua akan baik baik saja..