[Support, Like, dan Komen ya untuk karya baruku gengs] Bulan Desember seharusnya terasa menyenangkan. Bonus tahunan akan cair, cuti panjang di depan mata, liburan yang tak perlu dilewatkan, dan hadiah natal yang akan didapatkan. Tapi, Catalina malah mendapatkan pengkhianatan dari Delon kekasihnya dan perpisahan ini berpeluang menghancurkan banyak rencana yang sudah dia siapkan jauh - jauh hari. Demi tetap menjalankan rencana mereka Catalina dan Delon akan bersama setidaknya sampai melewati Hari Natal. Bagaimanakah kelanjutan kisah 2 orang asing yang sudah tidak bersama tapi terpaksa menjalani momen indah bersama karena keadaan? Kisah romantis, lucu, dan sedih dari pasangan ini siap menemani hari - hari anda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Calistatj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Godaan Orang Ketiga
Langit sudah gelap dan jam menunjukan pukul 11 malam. Bekerja sebagai auditor memang memiliki bayaran yang mahal, tapi juga harus mengorbankan banyak waktu untuk lembur. Setelah pekerjaannya selesai. Talin meraih ponselnya untuk meminta Delon menjemputnya. Tapi, beberapa kali pun menelpon lelaki itu sama sekali tidak menjawab ponselnya.
Delon kemana ya? Apa dia baik - baik saja?
Aaron mematikan lampu di ruangannya seiring dengan lelaki itu keluar dan menutup pintu ruangannya. Bersiap akan pulang. “Kamu belum mau pulang, Catalina?” Tanya Aaron basa - basi waktu melihat Talin masih berada di mejanya.
“Ini mau pulang, Pak” Talin meraih tasnya dan berdiri mengikuti Aaron bosnya yang sangat pintar di usia muda. Isunya usia Aaron itu 35 tahun. Cukup matang untuk menikah, tapi kabarnya lelaki itu masih sendiri.
Ruang kerja mereka berada di lantai 10 gedung perkantoran di Jakarta. Aaron dan Talin berada dalam satu lift tapi masing - masing hanya diam. Aaron mempersilakan Talin keluar lebih dulu.
“Saya pulang, Pak” Pamit Talin.
“Naik apa kamu, Talin? Ini sudah malam loh” Tanya Aaron perhatian.
“Naik taksi, Pak. Mobil saya lagi di bengkel”
“Oh, kamu nggak takut naik taksi sendirian malam - malam begini?”
Sejujurnya Talin sangat takut pulang malam sendirian naik angkutan umum. Tapi, apa dia punya pilihan? Delon tidak bisa dihubungi dan mobilnya di bengkel. Ingin meminta tolong pada keluarga tapi tidak enak pula. Lagi pula di jaman sekarang sangat banyak transportasi yang bisa digunakan.
“Sebenernya… sebenernya saya takut, Pak. Tapi, saya nggak ada pilihan juga” Talin menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia sangat canggung.
“Saya anter. Rumah kamu masih di Jakarta kan?”
“Masih, Pak Aaron. Tapi, saya nggak mau repotin, Bapak”
“Selama masih di Jakarta saya nggak repot”
“Saya tinggal di apartemen flamboyan, Pak”
“Itu searah sama rumah saya. Biar saya antar kamu sekalian. Ayo” Aaron mengambil langkah di depan Talin dan berjalan menuju mobilnya. Talin mengekor di belakang.
“Maaf saya repotin, Bapak” Kata Talin membuka percakapan. Mobil Aaron adalah sebuah mobil suv keluaran terbaru yang harganya sekitar 1 milyar. Isu bahwa Aaron kaya raya nampaknya memang benar.
“Nggak apa - apa. Santai. Justru saya nggak mau kamu naik taksi terus kenapa - napa. Kan kamu tau tingkat kriminalitas di kota besar seperti Jakarta cukup tinggi”
“Pak, makasih ya” Talin menatap Aaron. Bosnya itu sangat tampan. Dari samping saja visualnya menarik.
“Sama - sama, Talin”
Jarak apartemen Talin dari kantor sebenarnya tidak jauh. Hanya sekitar 10 km. Jalanan malam juga sangat lenggang membuat perjalanan mereka kian singkat.
“Pak, saya turun ya. Terima kasih sudah antar saya sampai rumah”
“Iya, Talin. Saya tunggu di sini sampai kamu selamat masuk gedung”
Talin tersenyum ke arah Aaron san segera berjalan menuju pintu masuk apartemennya. Aaron dengan santai dan sabar menunggu Talin hingga masuk ke gedung apartemen, lalu menjalankan mobilnya.
...**************** ...
Delon menyimpan ponselnya di dalam tas ransel. Sementara dia sedang berada di apartemen Dara bersama perempuan itu. Dara semakin cantik dan seksi di dalam hari dalam balutan lingerie merah marun dan kimononya yang tidak diikat.
“Makasih kamu udah mau ke sini. Aku ambil minum buat kamu ya” Kata Dara yang segera beranjak untuk mengambil minuman untuk Delon.
Tangan Delon langsung menahan pergelengan tangan Dara. “Aku boleh numpang mandi dulu di sini?”
Dara mengangguk. “Boleh dong. Kamu ke kamar mandi aja aku ambil handuk dulu buat kamu”
“Oke”
Pandangan mata Delon tidak bisa lepas dari tubuh Dara. Tubuhnya tidak terlalu langsing tapi sedikit berisi. Yang membuatnya semakin seksi adalah pinggang ramping dan panggul besar. Bokongnya juga berisi. Benar - benar bentuk tubuh seperti gitar. Delon mendorong pintur kamar mandi dan melepas pakaiannya. Dia sama sekali tidak ingin bau saat bercumbu bersama Dara.
Delon mengguyur tubuhnya di bawah shower dan menyabuninya dengan banyak sabun. Pintu kamar mandi di dorong terbuka menampakan sosok Dara tanpa kimononya yang tersenyum.
“Ini handuknya. Aku tunggu di luar”
Dengan tidak sabar Delon segera keluar dengan handuk yang melilit pinggangnya. Tubuhnya belum kering sempurna. Dara duduk di ruang tamu dengan 2 gelas kaca dan sebotol anggur. Perempuan itu sudah melepas kimononya menampakan lingerie berbahan tipis yang menampakan tubuhnya.
Dara tersenyum melihat Delon “Duduk”
Perkataan perempuan itu seperti hipnotis untuk Delon. Dengan mudah dia mengikuti perkataan Dara. Dara menuangkan anggur untuk mereka dan menyesapnya perlahan - lahan sambil memandang tubuh topless Delon. Matanya tidak salah menilai Delon. Tubuh lelaki itu tidak terlalu berotot, tapi wajahnya sangat tampan dan sangat maskulin. Delon menenggak anggur merah yang dituangkan Dara sambil tetap memandang Dara. Seakan dia benar - benar lupa dengan Talin. Dengan hubungan 8 tahun mereka.