NovelToon NovelToon
Kesalahan Fatal

Kesalahan Fatal

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: veli2004

Desya yang terlahir dari keluarga sederhana ia dijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan seorang lelaki yang dimana lelaki itu inti dari permasalahannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon veli2004, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku yang sudah muak

"Nyonya" ucap seseorang dari luar kamarku.

Sepertinya aku sangat mengenal suara itu yah, itu adalah suara Riri.

Aku membuka pintu kamar dan melihatnya, berdiri didepanku dengan ekspresi yang ketakutan.

"Ada apa Riri? " Tanyaku penasaran.

Melihat wajahnya yang seakan-akan ingin meminta pertolongan.

"Pelayan baru itu marah-marah lagi Nyonya" jelas Riri.

Aku menaikan keningku, lalu bergegas aku turun ke bawah untuk menemui pelayan baru itu yang entah siapa namanya. Semantara Riri juga mengikutiku dari belakang.

”Pelayan baru bisa seenak hati disini” batin ku.

"Dimana dia? " tanyaku.

Riri kemudian menunjukkan sebuah ruangan kecil yang berada dibagian belakang rumah, ruangan itu adalah ruangan yang dibuat khusus untuk menyimpan beberapa bunga yang telah aku beli.

"Kenapa kalian ada diruangan itu? " Tanyaku lagi kepada Riri.

"I-itu kami hanya mau membersihkan debu-debu yang ada di ruangan itu Nyonya" sahut Riri.

Beberapa menit akhirnya kami pun sampai tepatnya di depan pintu ruangan tersebut, sebelum masuk aku sudah mendengar suara lantang dari seorang wanita yang seperti tengah memarahin seseorang.

Dia tak lain adalah pelayan baru itu, yah karena suaranya sangat asing bagiku.

Clekkk....

Pintu ruangan itu aku buka, langsung terlihat pelayan baru itu serta beberapa pelayan lainnya yang tengah dimarahin.

"Nekat juga yah kamu, pelayan baru bisa dengan seenaknya memarahin pelayan lainnya" ucapku dengan suara lantang.

Seketika membuat semua yang berada di ruangan itu menatap kearahku, dan pelayan baru itu kaget melihat kehadiranku.

"Maaf Nyonya mereka sudah menjatuhkan bunga kesayangan Nyonya" jelas pelayan baru itu sambil menundukkan kepalanya.

"Lantas kenapa kau ambil tindakan sendiri, kenapa nggak memberitahukan aku terlebih dahulu? " Tanyaku dengan tatapan yang dingin.

Seketika membuat pelayan baru itu seperti ingin mengatakan sesuatu namun terhenti ketika melihat wajahku.

"Saya nggak bisa membiarkan hal ini terjadi Nyonya" jawabnya dengan gagap.

"Kalian bersihkan kekacauan ini, dan kamu ikut saya" ucapku sambil menunjuk pelayan baru itu.

Mereka mengangguk faham, setelahnya mereka kemudian membersihkan kekacauan itu. Sementara pelayan baru itu keluar mengikutiku dari belakang.

"Siapa namamu?" Tanyaku kepada pelayan baru itu ketika sudah sampai diluar ruangan.

"M-Mira Nyonya" jawabnya dengan gagap.

"Siapa yang menyuruhmu menjadi pelayan dirumah ini, apa ada seseorang yang membayarmu? " Tanyaku lantang.

"T-tidak Nyonya, nggak ada" jawabnya.

Terlihat sekali dari raut wajahnya seperti ada yang di sembunyikan, dia terlihat sangat gugup dan juga keringat dingin.

"Aku tanya sekali lagi siapa yang menyuruhmu menjadi pelayan dirumah ini hah!!!, apa ada orang yang membayarmu Mira!!! " tegasku sekali lagi dengan suara yang lantang.

"Ada apa ribut-ribut" ucap Evan yang baru saja keluar dari ruangan kerja nya.

"Tanya sendiri sama pelayan baru ini" sahut ku.

"T-tuan saya nggak sengaja memarahin pelayan lainnya karena mereka menjatuhkan bunga kesayangan Nyonya" jelasnya dengan ekspresi sendu.

"Apa!!!, nggak sengaja? " Ucapku dengan kesal.

Dia ingin melindungi dirinya sendiri saat Evan sudah muncul, ini membuatku semakin emosi dan tak bisa menahannya.

"Pantas mereka dimarahin karena menjatuhkan bunga itu" jawab Evan dengan tenang namun masih dengan wajah dinginnya itu.

"Kau membelanya, kau tau Evan dia ini pelayan baru bahkan masih awal kerja dia sudah melakukan kesalahan bahkan ini membuat pelayan lainnya nggak nyaman" jelas ku panjang lebar.

"Sudahlah, nggak perlu diperpanjang ini hanya kesalah fahaman saja. Lagian mereka juga patut dimarahin karena melakukan kesalahan" ucap Evan langsung berlalu pergi.

Aku juga langsung pergi dengan meninggalkan pelayan sialan itu, mengikuti Evan dari belakang.

Saat aku menoleh aku melihat wajah pelayan wanita itu tengah tersenyum seperti puas sekali sudah di bela oleh Evan.

Brakk!!....

Ku buka pintu ruangan kerjanya dengan sekuat tenaga, pintu itu aku tutup dengan kasar.

"Kau membelanya, bukannya kau sendiri yang bilang kalau pelayan itu menjadi urusanku? " Ucapku dengan emosi yang sudah meluap-luap.

"Aku nggak membelanya Desya, aku hanya nggak suka pagi begini sudah ada keributan" jawab Evan dengan tenang.

"Dia seperti menyembunyikan sesuatu, aku lihat jelas dari raut wajahnya. Dan aku tahu dia nggak baik untuk menjadi pelayan dirumah ini Van".

Evan menatapku dengan tatapan dingin, beberapa menit ia menatap hingga akhirnya matanya kembali tertuju pada komputer di depannya.

"Itu hanya perasaanmu saja Desya" ucap Evan masih bersikukuh.

"Perasaan yah, oh apa dia itu selingkuhan kamu maka dari itu kamu bersikukuh membelanya? " tanyaku dengan tegas.

Dia bangkit dari duduknya, lalu berjalan menghampiriku.

"Aku nggak punya selingkuhan" ucap Evan saat ia sudah berada tepat didepanku.

"Bukannya wanita berambut pendek itu juga selingkuhanmu? " tanyaku.

Plakkk!!!.....

Satu tamparan itu diberikan oleh Evan dengan sekuat tenaganya tepat mendarat di pipi kiriku. Lagi-lagi pipiku menjadi sasaran emosinya.

"Kenapa, kau marah aku bilang kalau kekasihmu itu selingkuhanmu? " Ucapku dengan nada tenang.

Aku sama sekali sudah pasrah apapun yang akan dia lakukan, aku sudah muak dengan semua ini apalagi kalau mengingat perselingkuhannya dengan wanita yang ia akui sebagai kekasihnya.

"Aku bukan tipe orang yang penyabar Desya" ucap Evan.

Brukk..!!!

Tubuhku terjatuh dengan keras dilantai, saat ia dengan tiba-tiba mendorong ku dengan sekuat tenaganya. Sampai-sampai kepalaku terhantam tembok.

Aku menarik nafasku secara berulang kali, seperti tubuhku yang lemah ini dihantam ketembok ruangan kerjanya.

Dia mencekik leherku sampai aku sulit untuk bernafas, namun ekspresi nya masih tetap dingin menatapku.

Semakin aku meronta semakin kuat cengkraman tangannya di leherku, membuat aku semakin tak berdaya.

"Van" ucapku dengan nada yang sulit untuk didengar.

Dia kemudian melepaskan cengkraman itu, tubuhku ambruk seketika diatas lantai.

Uhuk Uhuk Uhuk....

Aku terus terbatuk dan nafasku terengah-engah, detak jantungku juga sangat cepat tak seperti biasanya.

Tubuhku sangat lemas, luka perih didahiku sangat terasa sekali.

Untunglah perutku tak terkena lantai dengan sangat keras, apa yang akan terjadi jika perut ini terhantam lantai.

"Kau tahu apa yang akan terjadi kepadamu Desya, maka jangan melibatkan dia dalam masalah apapun" ucap Evan.

Aku hanya diam, tubuh ini seperti sudah tak bisa untuk digerakan lagi. Tubuhku sudah sangat lemah semenjak aku mengandung anak lelaki sialan ini.

Dengan sekuat tenaga aku bangkit, dan berjalan keluar ruangan itu dengan langkah kaki yang terhuyung.

Sesampainya didalam kamar, aku langsung naik keatas ranjang sambil memegangi perutku yang rasanya perih.

"Aw" pekik ku kesakitan.

Aku memegang perutku terus menerus berharap rasa sakit itu hilang dengan sendirinya.

Namun, bukannya hilang malah rasa sakit itu semakin menjadi-jadi lagi sampai tubuhku tak bisa untuk duduk.

"Riri" ucapku dengan suara yang pelan.

1
Menteng Jaya
thor lanjutin dong
Menteng Jaya
aku kasihan banget sama desya betapa bhamncurnya hatinya3
Menteng Jaya
gimn sih thor kok dikit " berhenti ?.jd penasaran deh
Menteng Jaya
kok berhenti trs ceritanya thor ?.. jd ga seru deh
Menteng Jaya
thor ceritanya seru dan semakin mensrik
Menteng Jaya
bagus thor
Menteng Jaya
thor lsnjut lah
Menteng Jaya
kenapa sih sya takut bsnget sama evan .bagus sekali" dilawan
Menteng Jaya
masih lanjut kan thor
vell: iya msih
total 1 replies
Menteng Jaya
thor lanjutin dong kebiasaan deh berhenti ditengah jln
Menteng Jaya
kenapa didalam rumah evan ga ada satupun yg ngobrol sama sya sih thor?.
♥\†JOCY†/♥
Terima kasih telah membuat kami terhibur dengan cerita yang luar biasa ini. Semoga terus sukses 🙏
Matsuri :v
Cerita seru banget, gak bisa dijelasin!
Myōjin Yahiko
Sempat lupa waktu sampai lupa mandi, duh padahal butuh banget idung dipapah😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!