NovelToon NovelToon
Pendekar Dewa Abadi

Pendekar Dewa Abadi

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:26.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: adicipto

Ho Chen ditakdirkan memiliki kekuatan di atas alam Dewa, dia berguru kepada Feng Ying yang menjadi legenda di masa lalu.

Namun untuk mencapai kekuatan tersebut tidaklah mudah.

Dengan berlatih di bawah bimbingan Feng Ying, Ho Chen telah berhasil menjadi pendekar hebat di usia yang masih muda.

Pada saat itulah gurunya memberi ujian untuk pergi berpetualang, petualangan yang akan memulai semuanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Serangan

Di dalam ruangan pertemuan Sekte Bukit Halilintar terlihat tidak seperti biasa, terlihat banyak orang dengan jubah yang berbeda beda.

“Saudara Yuen, aku dengar anak itu bisa mengunakan perubahan energi,"

“Kabar yang saya dengar juga begitu saudara Xiu Huan,"

“Anak itu baru berumur 8 tahunan, namun sangat berbakat,"

“Menurutku itu wajar, sebagai murid guru sepuh, pastinya murid berbakat yang di angkat,"

“Saya setuju atas pendapatmu saudara Xiu Huan,"

Mereka tidak henti hentinya membicarakan Ho Chen. Xiu Huan adalah ketua Sekte aliran putih Pedang Mata Dewa. Sedangkan Yuen ketua Sekte aliran netral Pilar Angin.

Selain mereka terlihat beberapa Sekte aliran kecil dan menengah, mereka semua mendapat undangan langsung dari Kang Jian.

Tidak lama datang rombongan lain, mereka memakai jubah warna biru langit, mereka tidak lain adalah rombongan dari Sekte aliran putih Gunung Es.

“Apa aku terlambat?" Qiao Ho melihat sudah banyak orang yang hadir.

“Saudara Ho, anda belum terlambat mari masuk,"

“Owh begitu..! Terima kasih saudara Chunying,"

Qiao Ho baru ingin masuk dia melihat rombongan baru juga tiba. Mereka terlihat sangat anggun dengan baju berwarna hijau muda, dan semuanya adalah perempuan.

“Sekte Bunga teratai juga baru tiba," Gumam Qiao Ho.

Sekte Bunga teratai adalah salah satu Sekte besar aliran putih, namun Sekte ini semuanya adalah perempuan.

"Senior Ho, senang bisa bertemu dengan anda," seorang wanita paruh baya menyapa Qiao Ho dengan sedikit membungkuk dengan anggun.

"Saudari Mei tidak perlu sungkan. Mari masuk, aku juga baru tiba," kemudian Qiao Ho memasuki ruangan.

Wanita tersebut adalah Ming Mei. Ketua Sekte Bunga teratai.

“Para undangan sekalian para ketua Sekte dan wakil ketua Sekte. Terima kasih sudah memenuhi undangan kami," Kang Jian melihat sekeliling dan melihat kesemua undangan.

"Hari ini saya ingin membahas tentang aliran hitam yang sudah mulai membentuk aliansi mereka, mereka berencana ingin merebut sebuah gelang pusaka yang sekarang di pakai oleh murid Guru sepuh Feng Ying," Qiao Ho mengerutkan dahi, dia sepertinya pernah mendengar nama tersebut.

“Feng Ying! Feng Ying! Saudara Jian, maksud mu Feng Ying Sang Legenda?" Qiao Ho bertanya memastikan.

“Benar saudara Ho!"

“Sesepuh Feng masih hidup?" salah satu orang tua dengan kepala botak ikut bertanya penasaran.

“Benar Biksu Shao Sheng, beliau masih hidup, hampir dua bulan yang lalu beliau datang, beliau berpesan untuk menjaga muridnya Ho Chen,"

Semua orang mulai mempertanyakan kebenaranya, dan hampir sebagian tidak mempercayainya, masing-masing memberikan pendapat.

“Kalau memang benar, di mana murid sesepuh Feng Ying itu? Kenapa aku tidak melihatnya?" mereka mulai mempertanyakan keberadaan Ho Chen

“Tenang saudara sekalian, murid Guru sepuh sebentar lagi akan tiba di ruangan ini,"

Belum sempat Wang Chunying menyelesaikan perkataannya Ho Chen sudah melangkah memasuki ruangan, Ho Chen kembali mengunakan jubah yang di berikan gurunya.

Semua mata segera menoleh ke arah Ho Chen yang sedang berjalan. Mereka semua diam, dan tidak satupun yang bersuara.

“Hormat kepada para senior semua, Nama saya Ho Chen, dari Desa Air Bukit," Ho Chen membungkukkan badan dan mengenalkan diri.

“Jubah itu...!"

“Benar tidak salah lagi, itu jubah milik sakte Awan Daun."

Sekte Pilar Angin langsung mengenali jubah tersebut, begitu juga sakte Pedang Mata Dewa.

Qiao Ho juga langsung terperanjat, dia baru mengingat dengan jubah yang di pakai Ho Chen.

Ho Chen hanya tersenyum canggung, dia tidak menduga kalau ada orang yang mengenali jubahnya.

“Senior benar, jubah ini adalah jubah milik Sekte Awan Daun, dan junior mendapatkannya dari guru Feng Ying sebelum beliau kembali ke gunung Tirai Kabut,"

“Junior Chen saya dengar kamu memiliki gelang juga, apa itu benar?" Shao sheng bertanya karna ingat akan topik yang di bahas.

“Benar senior, junior memilikinya," Ho Chen menarik lengan jubahnya. “ ini gelang yang guru berikan,"

Semua mata segera melihat gelang tersebut. Semuanya yakin kalau gelang tersebut adalah gelang pusaka. Semua orang memandang dengan tatapan sedikit ada keserakahan, namun segera membatalkan mengingat Feng Ying adalah gurunya.

"Saudara Jian, dari mana anda mendapatkan kabar tentang aliansi aliran hitam akan menyerang?" Ming Mei yang dari tadi diam mengalihkan pembicaraan.

“Kami sudah memasang penyusup di sakte mereka. Saya yakin Sekte Gunung es juga mengetahuinya," ucap Kang Jian dan melirik kearah Qiao Ho.

“Benar yang di katakan saudara Jian, Sakte kami juga mendapat laporan yang sama," Wen Hua bangkit mewakili Qiao Ho berbicara dan membenarkan kabar tersebut.

“Kapan penyerangan itu akan di lakukan?" tanya Yuen.

“Kalau untuk masalah penyerangan kami belum mengetahui, kapan dan berapa banyak yang akan datang menyerang," Jawab Wang Chunying.

“Para senior semua, mereka datang untuk diriku dan gelang ini, saya tidak ingin kalian menjadi korban karna junior, jadi biar junior menyerah dan memberikan gelang ini kepada mereka," Ho Chen memang tidak mau ada korban hanya karna dirinya.

“Junior Chen, perang ini bukan karna dirimu. Mereka sengaja ingin menghancurkan Sekte-Sekte aliran putih. Jadi kamu tidak perlu merasa bersalah.

“Ketua biksu Shao Sheng benar, kalau kamu menyerahkan dirimu beserta gelang tersebut, belum tentu mereka akan pergi. Mereka akan terus menyerang," Wang Chunying membenarkan perkataan biksu Shao sheng.

“Terima kasih atas bantuan senior semua, suatu saat saya akan membalas kebaikan para senior," Ho Chen mengepalkan kedua tangan kedepan dan membungkuk.

Tatapan Ho Chen sekarang tertuju kepada sekarang gadis kecil yang sejak tadi diam, gadis tersebut sangat cantik. Dia adalah Qiao Lin Cucu ketua Sekte Gunung Es.

“Hahahaha! Saudara kecil tidak perlu sungkan," Qiao Ho tertawa lantang, dia juga menyadari tatapan Ho Chen terhadap cucunya.

Semua Ketua Sekte tidak ada pilihan lain mereka semua setuju untuk membantu melindungi Ho Chen.

“Kalau begitu kami akan pulang untuk mengirim anggota kami kesini."

Mereka semua segera ingin pulang untuk mempersiapkan semua anggota yang dimiliki, Ketika mereka ingin segera keluar, tiba-tiba suara genderang berbunyi.

“Serangan, kita di serang...!" suara genderang dan teriakan segera mengisi udara. Salah satu murid segera memberi laporan kepada Kang Jian.

“Ketua kita di serang..!"

“Kurang ajar...!" Kang Jian menjadi geram.

“Berapa banyak mereka?" tanya Kang Jian dan menahan emosinya.

“Sekitar Hampi 300.000 Ketua!"

“Sebanyak itu?" Wang Chunying mengerutkan alisnya.

“Kumpulkan semua murid, kita harus bersiap untuk perang...!" seru Kang Jian.

“Para saudara semua ini sangat darurat, saya mohon bantuan kalian semua saat ini!" Kang Jian mencoba meminta bantuan kepada para Ketua Sekte yang hadir.

“Saudara Jian, ini masalah kita bersama, tentu kami tidak akan diam, kami semua akan membantu,"

Semua mengangguk setuju. Setelah mengatur strategi, Kang Jian mengeluarkan 90 jagoan tingkat langit puncak 4, dan 10 jagoan Tingkat Alam puncak 2, di tambah 7 jagoan Tingkat Alam puncak 3. Mereka semua 17 jagoan, di tambah Kang Jian jadi 18.

“Bukit Halilintar menyembunyikan jagoan sebanyak ini," seru Ming Mei.

Kang Jian segera menuju ke perbatasan. Dia bisa melihat lautan musuh. Saat pandanganya bertemu dengan Peiyu, Kang Jian tersenyum.

“Peiyu, akanku balas kamu atas kematian istriku," gumam Kang Jian.

1
Roni Sakroni
terima kasih thour
Roni Sakroni
goblok lu
Roni Sakroni
pilih semuanya sajalah...
Feri Hermanto
ceritanya bagus
Roni Sakroni
punya milyaraykoin emas ngasih sumbangan cuma dua ribuan...
Roni Sakroni
ha....ha....ha... kena DECH luu......asmara....hayo jujur sajalah....
mirna
Luar biasa
Roni Sakroni
pendekar merendahkan wanita. tahu kakeknya orang sakti takut setengah mati. maka jadi orang jgn arogan
Roni Sakroni
lanjutkan
Roni Sakroni
memutuskan hubungan perasaan dgn orang terdekat...? jadi nda asyik ceritanya
Roni Sakroni
ternyata kang Jian punya watak yg jahat dan tidak bertanggung jawab pada wanita yg sudah ditidurinya sehingga menimbulkan dendam.
Roni Sakroni
bunuh saja jgn bikin musuh masa depan .......
Roni Sakroni
si ruy yg sombong kena batunya .....
Roni Sakroni
benar benar tidak berguna jagoannya nih
Roni Sakroni
jagoannya asyik bersembunyi....
Roni Sakroni
jagoannya masih bersembunyi ketakutan....
Roni Sakroni
ditunggu tunggu mlh pandang pandangan sama cewek
Roni Sakroni
selalu mengandalkan gurunya ....katanya bergelar pendekar muda dewa.
Roni Sakroni
kakek ye lu jgn sombong jadi orang tua... hormati yg muda juga.
Roni Sakroni
bnyk omong doang kamu Chen......mana bukti peningkatan kekuatan mu itu?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!