Dinda tidak sadar sudah meninggal sampai dia berubah menjadi wanita tua dengan empat anak dan dua menantu perempuan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
Kata orang mendapatkan kekayaan mampu membuat kelelahan sirna dan itu benar di dalam kelompok Ding.
Setelah bekerja keras semalaman keluarga ini masih bangun pagi seperti biasanya, bahkan lebih awal.
Zhangkai misal nya, begitu bangun tidur dia langsung berkemas mengisi gerobak yang dia bawa kemarin. Awalnya gerobak itu berisi panci dan wajan yang ditemukan di berbagai restoran terkenal.
Tapi sekarang segalanya diturunkan lagi dan diisi dengan kotak-kotak besar setelah itu ditimbun lagi dengan beberapa keranjang keranjang kotor agar tidak mencolok.
Arui juga mengambil kesempatan ini untuk membawa segala sesuatu yang bisa dia bawa di tubuhnya sendiri.
Keranjang yang dia pikul sebenarnya mengisi banyak hal yang tersembunyi. tidak banyak bahan makanan tapi masih terisi dengan empat harta karun yang mereka temukan.
Tiga anak anak juga memikul keranjang yang awalnya memang mereka bawa ketika akan turun. Keranjang itu kosong awalnya dan sekarang diisi dengan kertas dan buku-buku berharga.Ada juga hal hal yang mereka suka namun tidak berguna seperti beberapa gadget umum para bangsawan.
Kebahagiaan jelas terpancar dari raut wajah anak anak.Adinda tidak sampai hati mencegahnya.
Apa gunakan bola bakel ataupun panah kecil yang di gunakan anak walikota untuk bermain.Papan catur bahkan suling kecil yang sudah di lupakan oleh pemiliknya.
Tapi ya sudahlah,toh mereka semua.ya adalah gratis.
Sementara itu Adinda dan para wanita lain tidak ikut pergi, tapi tinggal untuk mengemas barang-barang yang tersisa.
"Berhati-hatilah di jalan"kata adinda pada Zhangkai.
"Ini tidak bahaya, Kakak ipar,para pengungsi hanya peduli dengan makanan"
Ini benar.
Zhangkai menimbun banyak beberapa barang yang tidak penting di atas tumpukan kotak-kotak.Ada juga tiga gulung permaidani yang penuh sesak.
Hanya dengan sekali pandang orang bisa menyadari jika itu bukanlah bahan makanan.
Tapi Adinda tidak terlalu yakin tapi dia hanya bisa berdoa.
Semoga saja semuanya baik-baik saja.
Segera Aan memeluk Adinda sebelum dia pergi. Setelah naik gunung dia tidak diizinkan turun lagi. Rencana awal tidak seperti itu tapi karena tragedi kemaren, Aan dan yang lain harus pulang ke gua.
Tapi Ibu Aan mungkin harus tetap di kota untuk beberapa waktu.Jadi Aan akan merindukan nya nanti.
"ibu berhati-hati dan jangan sampai diculik oke"katanya yang membuat Adinda tertawa terbahak-bahak.
Bukan saja Adinda tapi hampir semuanya tertawa.
"orang bodoh mana yang mau mencuri Aku wanita tua Hem?" kata Adinda tertawa sambil mengetuk kepala Aan dengan ringan.
Aan menjulurkan lidahnya dan dia juga tersipu malu. Setelah itu semua orang pergi meninggalkan rumah walikota.
Setelah pergi di rumah walikota hanya tinggal para wanita saja.Adinda mengunci pintunya lagi dari dalam.
"Sementara tidak ada pekerjaan mari kita mencari barang lain di rumah ini".
Ayu, Alian dan Aqing paling bahagia.
Mereka menemukan kotak-kotak harta karun Tapi semua ini bukan milik pribadi mereka. Intinya mereka belum menemukan sesuatu yang cocok untuk para gadis.
"ibu mari"
Tidak ada satu orang pun yang tidak menyukai cara menggali harta karun.
Lima orang segera pergi, kali ini tujuan mereka adalah kamar tidur istri sah.
Adinda sudah tahu ada ruangan lagi di sini.
Menurut kebiasaan daerah setempat, seorang pejabat mampu memiliki satu istri dan 4 selir tidak terkecuali dengan walikota ini.
Bisa dibayangkan para selir juga memiliki kotak perhiasan yang mahal-mahal.
Apalagi istri basah, dia tidak hanya memiliki perhiasan dan jumlah uang yang lebih banyak dibandingkan dengan para selir. Tapi menurut peta dia juga memiliki ruang rahasia tersendiri.
Meskipun tidak banyak tapi ini cukup untuk keluarga Ding.
Ketika Adinda datang,kamar tidur nya masih rapi. Kecuali perhiasan berharga, semuanya tetap ada di sini.
Mata para gadis berbinar-binar.
Wah.. wah...
Tidak ada perhiasan tapi bagaimana dengan meja rias,ranjang sutra, selimut kapas yang indah.Semuanya indah di mata para gadis miskin.
"Ah bibi meja riasan nya untuk ku ya?"
"Aku mau selimut nya,ohh lihat lagi lemari pakaian ..uuh apa? astaga...
Lemari pakaian terbuat dari kayu huangli ,ini berat dan berharga.Tapi pesonanya kalah dengan isi dari lemari.
Tidak ada emas tapi ada beberapa pakaian bagus di sana, mata para gadis bersinar cerah.
Aku satu kau satu dan kau satu.
Ahh yang warna putih cocok untuk Ayu, biru dengan banyak Payet untuk Alian dan...
Tiga gadis seperti kalap.
Mereka terkikik kikik membagikan harta karun.
Karena bingung jadi semua nya di angkat , selimut kapas seberat sepuluh kg menjadi milik keluarganya.
Oh apakah ranjang nya bisa di bawa?
Lemari pakaian juga bagus tapi berat.
Eh ..
Plok...
Ketika meja rias di angkat, sebuah lubang sebesar satu meter terlihat.
Ini...
Adinda sudah menduga,ini lah ruang rahasia istri sah.
Nyonya Zhang menggali lubang dan mengeluarkan dua kotak kecil.Ketika di buka, isinya adalah set perhiasan giok.
"Ahhh..
"Perhiasan..ahhh ibu...
Nyonya Zhang menggigil tapi kejutan belum selesai.
Satu lagi kotak berisi uang kertas dan beberapa surat perbudakan.
Keluarga Ding tidak perlu surat tapi uang kertas membutakan mata yang melihat.
Kau tahu uang kertas tidak banyak di terbitkan.Harga satuan terkecil adalah sepuluh emas.Tapi uang kertas ini bertanda lima ratus emas sekaligus yang bisa tukar kan di Bank khusus.
Orang Desa pernah mendengar tentang uang kertas tapi kapan mereka bisa melihat nya dengan mata kepala sendiri.
Nyonya Zhang bergetar hebat dengan bibir yang terbata bata.
"Astaga.. uangnya...
Adinda yang punya banyak uang di loker nya tidak heran. Tapi untuk keluarga Ding,ini adalah mimpi yang jadi nyata.Ayu aging dan Alian bahkan tidak bisa berkedip.
"Bulan...aku bermimpi kah?"
Bulan mencubit lengan Ayu sampai Ayu meringis tapi ayu tidak marah ,dia malah berkata dengan bodohnya."Sakit jadi ini bukan mimpi...ini nyata hehe"
"Jangan bengong, simpan dulu "kata Adinda mengingatkan.
Nyonya Zhang dengan tangan menggigil menaruh kotak berisi uang di dalam pelukan nya.
Rasanya aneh sekaligus ajaib .
"A.. Ayo per..gi" katanya tergagap gagap.
Alian dan tiga gadis juga tidak bisa bicara, mereka khawatir tidak bisa tidur malam ini.
Bulan yang biasanya diam juga melihat kesana sini dengan mata berjaga jaga.Dia khawatir di rampok padahal hanya ada mereka saja di kediaman walikota ini.
Karena uang kertas, semuanya bergerak lambat.Adinda sampai harus memaksa semua nya untuk berjalan.
Tiba di tempat, nyonya Zhang langsung merosot ke tanah."Ahh... mati aku mati...
"Ibu...kami.kami punya uang hah, hah, hah...
Alian memeluk nyonya Zhang sambil menangis.Mereka punya uang sekarang.Masa depan keluarga Ding tidak terbatas.
"Ya Alian, kita punya uang. Ibu bisa memberikan kau mahar yang baik, huhuhuhu"
Ibu dan anak saling berpelukan dengan air mata.Jika orang asing melihat mungkin orang akan berpikir jika ada kematian di sini.
kecuali Adinda semua orang menangis dan tertawa di saat yang bersamaan.Bulan juga menangis tapi dia ingin tahu, apakah dia juga punya bagian.
Tapi semua orang sedang menangis jadi tidak sempat bertanya.
"Aku pikir kita akan sementara setelah tinggal 2 tapi siapa sangka kita akan menjadi sebaliknya"Bisik nyonya Zhang dengan sedu sedan.
"huhuhu ini adalah berkah di dalam kemalangan"katanya lagi.
"Ibu...oh ibu..aku tidak percaya,ini uang dan aku bisa menyimpan mahar huhu" seru Ayu dan dia memeluk Bulan yang menjadi korban ingus dan air mata nya.
"Ya tambah mahar mu, nenek pasti adil,ayu kau bisa memilih pasangan mu sekarang"seru Bulan yang menjadi sedih secara tiba-tiba.
Dia juga ingin menikah dengan keluarga baik tapi mahar nya masih jadi pertanyaan.
Sedih nya Bulan.
Adinda merasa jijik, mereka masih dua remaja kecil tapi ngomongin calon suami, ckckck.Dia yang tidak khawatir kekurangan uang, mengangkat tangan dan mengetuk kepala Ayu dan Bulan dengan kejam.
"Sampai kapan kalian akan menangis hah, kita masih banyak pekerjaan" katanya.
segera Nyonya sadarrl dan menghapus air matanya yang menetes. Dia hampir saja pingsan karena mendapat uang dadakan. Tapi sekarang dia sudah sadar dengan situasi.
"yah kita harus membereskan semuanya. Kita harus buru-buru"
Ayu dan para gadis juga setuju dengan ide ini mereka juga menepuk dada dan berkata," Ayo bekerja keras"
"ya ,"kata alian, sekarang bukan waktunya untuk memilih pakaian bagus tapi cobalah untuk mencari uang terlebih dahulu"
Uang lebih penting.
"Oh Bibi apakah memiliki ide dimana kita bisa menemukan kamar tersembunyi lainnya?" tanya Alian pada Adinda.
Adinda tentu saja tahu di mana mereka menyimpan barang-barang berharga. Kemudian dia membawa semua orang mencari barang-barang tersebut.
Tempat yang strategis tentu saja di rumah pekarangan para selir dan putri dari walikota.
Namun pada kenyataannya mereka masih tidak menemukan hal-hal bagus seperti uang. Tapi tentu saja keluarga walikota tidak kekurangan selimut hangat dan pakaian bagus.
Selain dari selir mereka tidak kekurangan para budak.Jangan katakan, pakaian seragam para budak terkadang lebih bagus jika di bandingkan dengan pakaian para petani seperti mereka.
Mungkin tidak da emas dan giok tapi jepit rambut kayu juga nggak akan kebeli oleh mereka dimasa lalu.
Awalnya Ayu dan dua gadis semangat untuk menemukan hal ini. Tapi ketika menyangkut uang, hal ini hanyalah materi yang tidak berharga.
Tidak menemukan sesuatu apapun mereka masih tetap mengumpulkan segala sesuatu yang katanya tidak berharga tadi.
Kemudian Adinda membawa mereka ke sebuah gudang besar.
Ini bukan kamar yang tersembunyi seperti yang dipikirkan orang lain. tapi ini adalah gudang yang dikhususkan untuk beberapa barang-barang yang tidak begitu berharga.
Tidak begitu berharga untuk walikota yang pergi tapi sangat berharga untuk keluarga Ding.
Begitu pintu gudang dibuka, mata Nyonya Zhang membelalak lagi. Bukan karena dia melihat sekelompok emas tapi dia melihat benda hitam logam yang sangat kotor.
"Arang, apakah ini arang yang aku pikirkan?"
Ayu mendengar itu dan dia mendekat, kemudian dia tertawa lagi dan berkata "ini memang arang bibi, tidak lama lagi musim dingin dan kita kekurangan banyak kayu di gua. Apa sebaiknya kita mengumpulkannya juga?"
"benar," kata Nyonya Zhang .
"musim dingin akan tiba tapi barang-barang ini adalah barang terakhir yang akan kita angkut nanti "tambahnya lagi.
"Oh benar,"
Adinda sangat senang tapi sangat menyayangkan karena tidak bisa mengangkut barang-barang ini dengan leluasa. Jumlah mereka cukup banyak dan perlu lusinan kali bolak-balik untuk mengumpulkannya.
Jika tidak khawatir akan ketahuan dia mungkin bisa menyembunyikan hal ini di dalam lokernya.
Tapi sudahlah.
"Jangan terlalu dipikirkan keselamatan adalah yang yang paling utama. Jika ada waktu kita bawa tapi jika tidak lupakan saja"kata Adinda yang memberikan pencerahan.
Semua orang setuju dan mereka menutup gudang lagi.
lalu Adinda masih saja dengan cepat menemukan sebuah ruang tersembunyi yang berada di gudang kayu bakar.
Siapa sangka di gudang kayu bakar sebenarnya masih menyimpan ruang tersembunyi yang lainnya.
Dan yang lebih baik sebenarnya gudang tersembunyi ini masih beripy gudang makanan.
Sepertinya ketika walikota meninggalkan rumah dia tidak sempat membawa semua bahan-bahan di gudangnya. Jadi dia berinisiatif untuk menyembunyikannya di sini.
Jika tiba waktunya mantan walikota mungkin akan mengambilnya kembali.
"oh begitu banyak makanan "pikir Adinda .
Jumlah ini bahkan ini adalah tiga kali lipat dari cadangan makanan yang dia dapatkan di ruang rahasia kemarin.
Hatinya mencolos karena lagi-lagi barang-barang ini tidak mungkin dibawa pergi dengan nyaman.
"kakak ipar makanan ini, apakah kita tidak akan mengambilnya juga?" kata Nyonya Zhang ketika melihat Adinda tidak tergerak untuk melihat bahan-bahan makanan yang cukup langka.
Adinda mengelengkan kepala dan berkata,"Ada banyak pengungsi di luar, Kenapa kau pikir kita dengan mudah bisa menyingkirkan barang-barang ini tanpa jejak ?"
Jika dipikir lagi memang seperti itu.
Di dalam gua mereka memiliki cukup cadangan makanan. Jika mereka sedikit berhemat kemungkinan besar akan bisa bertahan di musim dingin. Apalagi dengan begitu banyak daging yang tidak akan habis selama bertahun-tahun.
"Kakak ipar benar, kita tidak bisa serakah" Katanya nyonya Zhang yang setuju untuk pertama kali.
Tidak menemukan harta karun seperti yang dia pikirkan Adinda memang sedikit kecewa. Tapi tidak apa-apa sejauh ini dia sudah mendapatkan begitu banyak harta.
Karena tidak menemukan sesuatu yang bisa diambil kembali, tidak ada yang menyadari jika Adinda melakukan trik curangnya lagi.
Hal-hal yang ada di ruangan tersebut langsung dijual tanpa ampun ke dalam sistem dan diubah lagi menjadi uang keras.
Melakukan tindakan seperti itu berkali-kali membuat Adinda tidak bisa lagi membaca jumlah uang yang dia hasilkan kali ini.
Wow walikota memang pejabat yang korup. Harta yang dijual oleh Adinda saja sebanding dengan harta yang dimiliki oleh walikota secara terang-terangan, sungguh orang paling korup di era ini" bisik Adinda di dalam hati.
Selagi mereka sedang mengobrak-abrik ruangan walikota, Arui dan yang lain kembali dengan gerobak yang kosong.
Mereka pikir akan mengambil hal-hal bagus lainnya, tapi tidak menyangka jika barang yang tadi nya sudah sedikit sebenarnya sudah membukit lagi di ruangan sementara.
"Wah apakah ibu dan Bibi menemukan harta lagi?"
Pertanyaan Along tidak dijawab tapi langsung di potong oleh Zhangkai dengan berkata ,"jangan pedulikan itu tugas kita sekarang mengambil semuanya dan membawanya kembali secara diam-diam. Ada begitu banyak hal dan itu akan mengambil waktu"
Along mengerti dan dia berlari untuk mencari ibunya. Ketika dia bertemu dengan Adinda along berkata," Ibu kali ini kami membawa gerobak kosong, Jadi kami akan pergi ke gua lagi dengan banyak barang. Tapi mungkin waktunya akan sedikit lamban"
Adinda menepuk kepala Putra keduanya ini .Dia berkata ,"ini semuanya adalah kerja keras, tapi yakinlah setelah ini kau akan memiliki rumah dan tanahmu sendiri. Along sebaiknya kalian jangan pedulikan kami di sini. ibu dan lain yang lain akan mengupas rumah walikota ,kalian hanya bersiap-siap untuk mengangkutnya pulang"
Ayu juga bersemangat dan bertanya "Kakak kedua Apakah aku bisa mengambil ranjang dan meja rias?"
Along melihat ke tempat yang dia tunjuk. Ranjang, meja rias dan lemari, memang terbuat dari kayu terbaik. Tapi melihat dari ukuran berat Along sedikit berpikir.
Barang-barang ini tidak akan pernah bisa mereka beli dalam seumur hidup. jika meninggalkannya di tempat itu adalah hal yang sia-sia.
Setelah berpikir panjang dia akhirnya berkata," aku akan mengusahakannya tapi jika memiliki waktu"
Ayu tidak marah dan dia tahu kemampuan makan keluarga mereka. Dengan uang di tangan dia tidak khawatir kekurangan apapun.
"Jangan ditanya lagi "
Adinda menarik putranya dan menunjukkan gudang di mana ada begitu banyak makanan dan juga gudang berisi kan arang.
"barang yang penting sekarang adalah Arang, cobalah mengangkatnya sebanyak mungkin"
Along tidak setuju,ini makanan kan.Di bandingkan dengan arang, makanan lebih berharga.
Jadi kenapa.
"Anakku jangan serakah, jangan menelan sesuatu yang tidak bisa kau makan. Makanan memang penting tapi musim dingin akan tiba. Ibu khawatir kita tidak bisa bertahan dengan cuaca sedingin itu di dalam gua tanpa arang dan kayu bakar"
"kayu bisa dicari di di dalam hutan tapi dengan cuaca dingin ibu khawatir kesehatan kalian tidak terjamin"
Along tidak mengerti cara pandang ibunya tapi dia tetap setuju.
Jika Ibu pikir arang lebih penting maka itulah saja.
Tapi jika ada kesempatan,dia tetap akan mengambil makanannya juga.
Setelah itu keluarga Ding kembali bekerja keras. Dalam satu minggu semua orang bergerak tanpa mengenal lelah. Para laki-laki turun naik dari kota ke gunung berkali-kali.
Ada baiknya para pengungsi yang lewat tidak pernah berdiam di satu tempat dalam waktu yang lama.
Jadi mereka tidak begitu khawatir ketahuan.
Menarik barang ini sangat menggembirakan sekaligus melelahkan.Malam hari mereka menumpuk barang di hutan bambu dan pagi harinya barang di angkut lagi.
Orang tua di gua juga bekerja keras untuk memutar otak untuk menemukan jalan, kemana barang yang luar biasa ini di tempat kan.
Di sini lah tugas adik ipar kedua, dia membuka sekat gua dan membuat gudang baru yang lebih luas lagi.Ada untung nya juga Aan , Aceng dan Acun kembali, tenaga mereka di butuhkan di sini.
Tapi pada akhirnya Dl,ipar ketiga merasa tangan nya hampir patah ketika semua nya selesai.Tapi barang yang di angkut mengalir seperti air,dia pusing lagi.
Kapan pekerjaan ini berakhir.
😗😗😗😗
punya keajaiban jg gk ya?
lanjuuuttt...🙏🥰