NovelToon NovelToon
Campur Tangan Mertua

Campur Tangan Mertua

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Suami ideal
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Tie tik

Menjalani rumah tangga bahagia adalah mimpi semua pasangan suami istri. Lantas, bagaimana jika ibu mertua dan ipar ikut campur mengatur semuanya? Mampukah Camila dan Arman menghadapi semua tekanan? Atau justru memilih pergi dan membiarkan semua orang mengecam mereka anak dan menantu durhaka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meminta Warisan

Obrolan serius terdengar dari dapur minimalis milik Camila. Sepasang suami istri itu sedang membahas masalah rumah yang sudah dibeli tadi sore bersama Pardi. Surat kepemilikan pun sudah ada di tangan Arman. Mereka tengah menyusun rencana untuk renovasi rumah tersebut.

"Kita gak perlu buru-buru renovasi. Mending kalau punya uang, kita segera balik nama. Lagi pula kita masa kontrak di sini juga masih panjang," ucap Camila sambil mengaduk pudding di dalam panci.

Arman pun menyetujui pendapat sang istri. Renovasi tentu membutuhkan uang yang cukup besar. Tabungan pun sudah terkuras untuk membeli rumah tersebut. Obrolan mereka pun terus berlanjut hingga terdengar suara pintu ruang tamu yang diketuk beberapa kali.

"Aku ke depan dulu," pamit Arman sebelum berlalu dari dapur.

Tak lama setelah itu, Arman kembali lagi ke dapur untuk memberitahu Camila agar membuatkan minuman karena ada Sinta dan Yudi datang ke rumah. Tentu Camila merasa heran kenapa kakak iparnya itu sampai datang ke rumah. "Pasti ada maunya tuh," batin Camila sambil menyiapkan minuman.

Camila menyusul Arman ke ruang tamu dengan membawa nampan berisi minuman untuk iparnya. Awalnya obrolan mereka santai dengan membahas masalah pekerjaan. Namun, lambat laun pembahasan mulai merembet ke masalah pribadi Yudi.

"Oh ya, Man. Sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan denganmu," ucap Yudi seraya menatap Arman.

"Ada apa, Mas?" Arman mengernyitkan kening.

"Jadi begini, Man. Sebelumnya aku ingin cerita dulu masalah yang terjadi di Solo." Yudi mengela napas beberapa kali.

Beberapa minggu yang lalu, Yudi dan Sinta pulang ke Solo karena ada masalah keluarga yang harus diselesaikan. Saudara-saudara Sinta sepakat mengambil alih rumah yang selama ini dihuni Sinta di Solo. Konflik tersebut sampai melibatkan perangkat desa dan pihak kepolisian. Alhasil, Sinta kalah karena tidak memiliki bukti yang kuat atas warisan dari orang tuanya. Sinta hanya diperbolehkan membawa keluar seluruh perabot dan uang ganti sekitar sepuluh juta.

"Loh kok bisa begitu, Mas? Harusnya itu kan punya mbak Sinta karena sertifikat juga kan sudah berubah," sanggah Arman.

"Iya itulah kesalahannya, Man. Ternyata saat balik nama sertifikat itu, tidak ada tanda tangan saudaranya mbakmu ini. Mereka memakai itu sebagai senjata. Entahlah, aku pusing memikirkan masalah ini." Helaan napas berat terdengar dari Yudi.

"Iya itu dulu aku yang mengurus surat-suratnya. Aku nitip ke perangkat dan percaya gitu aja. Nah, pas ada masalah gini, perangkatnya udah meninggal. Jadi ya runyam masalahnya," jelas Sinta dengan suara lirih. Keadaan wanita dua anak itu terlihat kacau.

"Lalu bagaimana, Mas?" pungkas Arman karena tidak mau melanjutkan pembahasan bersama Sinta. Arman pun sudah tahu kemana arah pembicaraan wanita asal Solo itu.

"Berhubung aku sudah tidak punya rumah lagi, aku ingin warisan rumah yang ditempati Bapak saat ini. Biarkan aku yang tinggal di sana. Kamu kan belum punya anak. Jadi, peluang untuk membeli rumah itu masih ada, Man. Kalau aku mulai dari awal lagi sepertinya berat. Anakku sudah dua," jelas Yudi tanpa berani menatap Arman.

Arman dan Camila tercengang setelah mendengar permintaan Yudi. Arman menggelengkan kepala beberapa kali karena heran melihat sikap kakaknya itu. Begitu pula dengan Camila. Wanita cantik itu sampai tak berkedip menatap kedua iparnya.

"Mas!" ujar Arman dengan tegas. "Bapak dan ibu itu masih hidup! Kalau untuk membahas warisan, aku rasa sangat tidak pantas. Lagi pula semua itu terserah bapak dan ibu. Kalau mas mau tinggal di sana, ya tinggal saja. Asal rawat bapak dan ibu dengan baik. Jangan sia-siakan mereka." Arman menatap lekat Yudi.

"Ya bukan begitu, Man. Aku hanya berjaga-jaga dari sekarang. Bapak dulu kan pernah bilang kalau nanti aku kebagian sawah, kamu rumah dan kebun. Ya, aku tetap ingin sawah dan rumahnya. Kalau kebun belakang gak masalah kalau untuk kamu." Entah apa yang ada di pikiran Yudi saat ini. Satu hal yang pasti, dia sudah memancing kemarahan Arman.

Amarah Arman mulai berkobar. Dia tidak habis pikir jika Yudi memiliki pemikiran seperti itu. Tangannya terkepal erat ketika Yudi masih melanjutkan pembahasan itu. Apalagi Sinta pun ikut membahas masalah harta kekayaan orang tuanya.

"Mas, mohon maaf sebelumnya. Kalau Mas masih membahas masalah harta, mending sekarang Mas Yudi pulang sebelum aku kehilangan kendali. Kita boleh berpikir logis tapi sebagai kepala keluarga kita harus tegas. Gak mengikuti saran-saran gak masuk akal dari istri kita. Aku tidak mau mengurus harta-harta orang tua kita karena bukan hak kita untuk mengurusinya," ujar Arman dengan diiringi helaan napas beberapa kali.

Yudi pun akhirnya pulang karena tidak mau menjadi sasaran empuk kemarahan Arman. Tentu dia tahu betul bagaimana adiknya itu ketika sudah diambang batas kemarahannya. Setelah kepergian Yudi dari rumah, Camila mulai menenangkan Arman. Mereka kembali membahas permintaan Yudi.

"Berarti inilah alasan bapak membelikan kita rumah secara diam-diam, Mas. Mungkin saja bapak mendengar pembicaraan mas Yudi dan mbak Sinta," gumam Camila seraya teringat pesan dari Pardi tadi sore. "Kalau begitu kita harus segera balik nama, Mas, agar tidak mengalami kejadian seperti mbak Sinta," ujar Camila sambil menggenggam tangan Arman.

...🌹TBC🌹...

1
Eva Wahyuni
nah kan Thor betullll.. ada sangkut pautnya ma neng Sinta 🤪🙃
Susanti
akhirnya up juga nungguin loh
Titik pujiningdyah: mohon maaf ya kak karena udah lama menunggu. othor lagi wara wiri RS nih ada keluarga yg sakit
total 1 replies
Retno Ningsih
lanjut Thor...dah beberapa hari GK up...q intip2 trs kok GK ada notif masuk😁
Titik pujiningdyah: yaampun maaf ya. othor lagi wara wiri RS ini.
total 1 replies
Eva Wahyuni
ini pasti ada hubungan nya SM kk Arman, hutang nya Sinta, mungkin rumah yang ditempati orang tua Arman mau digadaikan.. apa benar begitu Thor /Smile//Casual/
Eva Wahyuni: aku sabar banget nungguin nya Thor😀😁
Titik pujiningdyah: sabar dulu sabar🤣
total 2 replies
Bunda dinna
Pak Pardi pemikirannya dewasa dan luas..
Pasti bu Aminah sama saudari2nya ghibahin Arman Camila karena ngontrak
Atau si Sinta ikut pak Pardi selamanya,,kan habis ketipu
Titik pujiningdyah: intinya ini tentang warisan🤣
total 1 replies
octa❤️
ap y rencana pak pardi..
Titik pujiningdyah: coba tebak kak
total 1 replies
Bunda dinna
Bu Meli memanfaatkan Riza,,mencuci otaknya agar terus mengejar Arman dan berusaha menghancurkan rumah tangganya..
Meli harusnya ngikut Riza pindah alam,,jahat banget
Bunda dinna: Jauh dari pantai,,mending ke kolam ikan saja
Titik pujiningdyah: kita tenggelamkan di pantai selatan harusnya
total 2 replies
Bunda dinna
Semangat revisi.nya author..lembur di sambi bakar2
Bunda dinna
Merinding bacanys..
Susanti
gawat anak muda jaman sekarang pada nekad
Titik pujiningdyah: pada gatau malu
total 1 replies
Bunda dinna
Ngeri banget,,mending Riza segera di suruh keluar dari rumah..
Buat semua pasutri memang g boleh menampung wanita/pria yg usia sudah baligh takutnya ada kejadian gila kyk gini..
Titik pujiningdyah: kasih tahu arman bund
total 1 replies
Bunda dinna
Kok ada2 saja,,anak kelas 10 sudah seberani itu ke laki2..
Banyak modus lagi,,mending Riza di antar keluar dari rumah Arman
Titik pujiningdyah: udah bisa nebak belum bund
total 1 replies
Bunda dinna
Punya ipar kyk Sinta yg bikin dunia mau kiamat,,bisanya iri sama adu domba..
Sekarang Camila bisa lega karena bebas dari orang toxic
Bunda dinna: banyak..
Titik pujiningdyah: di sekitar bunda ada gk yg kek gini
total 2 replies
Susanti
lanjut thorr salken
Titik pujiningdyah: hallo kakak👋
total 1 replies
Retno Ningsih
lanjut thorrr😁
Titik pujiningdyah: sabar sabar.
total 1 replies
Bunda dinna
Bu Aminah kok ngadu2 ke kakak sama adiknya bikin makin runyam..
G ada hukumnya anak bungsu harus tinggal sama ortu kecuali ortu.nya sudah benar2 renta..
Titik pujiningdyah: ya mereka pemikirannya belum modern
total 1 replies
Susanti
cepet sehat autor
octa❤️
semoga author lekas sembuh,semangat up
Titik pujiningdyah: makasih kaka
total 1 replies
Bunda dinna
Pak Pardi pasti kasih ijin,,kalau bu Aminah harus nurut kata suami doonggg..
Titik pujiningdyah: semoga saja begitu. takutnya serangan jantung
total 1 replies
Bunda dinna
Syafakallah thor..
Titik pujiningdyah: terima kasih bunda
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!