Kisah ini tidak lengkap. Bahkan setelah kematian, kita takkan mengatakan {selamat tinggal}.
__________________***________________
Ini adalah kisah cinta terlarang, dimana hanya ada air mata yang selalu menemani. Perjuangan yang begitu besar hingga pengorbanan dan nyawa menjadi taruhan.
“Apa salahnya jika mencintai? Apa salahnya jika kami ingin menikah? Sudah sekian lama kami dipisahkan, dan takdir mempertemukan ku kembali dengannya. Tepat dibawah menara Eiffel! Tapi lagi-lagi takdir memisahkan kami lagi, saat aku mengandung anaknya. Dan perpisahan ini berlanjut lagi sampai 14 Tahun! Hingga usia anak kami 13 Tahun, dan aku selalu menunggunya di bawah menara Eiffel.
Tapi tetap saja, dia belum kembali tanpa kabar.”
~Cassea Laura Chadwick~
________________________________
Apakah dia sudah memiliki keluarga sendiri? Apakah dia melupakan ku?
Mungkinkah, Tuhan sudah mengambilnya dariku?
_________________________________
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MERCI : BAB 02
MASUK KE CERITA AGENDA
("Thursday 23 February 2010. Saat itu aku duduk di dalam mobil, seketika mataku tertuju kepada seorang wanita cantik dengan jaket tebal dan rambut indah yang panjang terurai sedang berlari di bawah turun nya salju— ")
...📖📖📖...
Thursday 23 February 2010 - Kota Paris.
-POV AUTHOR
Di dalam keadaan turun nya salju yang tidak begitu deras, seorang wanita cantik dengan rambut indah panjangnya tengah berlari keluar dari rumah seseorang. Dengan air mata yang hampir tidak ada yang bisa melihatnya, wanita itu masih berlari sampai di jalan raya, dia tidak berniat menggunakan kendaraan umum ataupun pribadi.
Disisi lain seorang pria mengamati dirinya di dalam mobil, hingga air mata yang juga terlihat seperti es, milik si wanita tersebut. Wanita itu dengan sabar berjalan menelusuri jalanan yang terasa dingin, hingga dia tidak sadar bahwa dia sudah sampai di rumah nya. Rumah yang begitu mewah dan megah milik keluarga Chadwick. Sebuah keluarga paling terpandang di kota tersebut. Wanita itu masuk ke dalam rumah, dia tiba saat matahari baru saja tenggelam. Saat dia sudah masuk melewati pintu, suara tegas dan tinggi memanggilnya dari belakang.
“Cassea! Kau dari mana?” suara itu begitu dia kenal, dingin dan tegas. Wanita yang di panggil Cassea itu, segera berbalik memandang sang ayah. Tatapan tajam yang masih sama.
“Aku baru saja pergi ke suatu tempat." Jawab Cassea pelan dan sedikit malas meladeni ayahnya, tentu saja! Setiap kali mereka berbincang, maka pertengkaran akan terjadi.
“Jangan berbelit-belit, katakan kau dari mana?” suara meninggi. Dengan memberanikan diri Cassea menjawab pertanyaan ayahnya dengan tegas.
“Kenapa? Apa aku juga harus mengatakan aku pergi kemana? Cukup jika Ayah hanya melarang ku dekat dengan seorang pria." Ucapnya berani karena sudah terlalu lelah, akan larangan ayahnya. Disaat semua wanita seumurannya menikmati kisah cinta mereka, namun Cassea?? Dia tidak melakukannya karena larangan dari sang ayah.
“CASSEA!!” Bentakan keluar dari mulut ayahnya, membuat ibu dan saudari tirinya ikut keluar kamar dan melihat apa yang terjadi di ruang tamu.
“Cukup! Apa kau tidak bisa mendengarkan ayahmu ini. Kau sama seperti ibumu.” Ucap ayahnya yang kini mulai murka. Mendengar kata itu lagi, Cassea tidak terima dan ikut merasa marah kepada ayahnya.
”Sudah Ayah. Kenapa Ayah selalu menyalahkan ibu, aku tahu ibu sudah mengkhianati kita, tapi dia tetap ibuku.” Jawab Cassea membela ibunya yang sudah lama pergi, entah kemana? Kedua orang itu selalu bertengkar, layaknya musuh. Padahal ayah dan anak kandung.
Cassea memilih masuk kedalam kamar. Sementara Emma (ibu tiri Cassea) berusaha menenangkan Lowray, ayah Cassea. Sedangkan Kheysa atau yang biasa di panggil Khey, memilih masuk dengan tatapan malasnya.
“Sudah biarkan saja dia.” Ucap Emma, namun masih tidak membuahkan hasil.
Lowray tidak menghiraukan ucapan nya dan memilih masuk kedalam. Sementara Cassea yang kini duduk di sebuah kursi sambil memandang ke arah jendela yang terlihat bahwa butiran salju masih turun dengan perlahan. Seketika ia merasakan rindu yang sudah sangat-sangat lama dia pendam.
“Ibu, kau ada dimana sekarang? Aku merindukan mu!” gumamnya yang mengutarakan kerinduannya kepada diri sendiri. Dia sangat merindukan ibunya yang sudah lama pergi entah kemana? Yang Cassea ingat, mereka sudah berpisah selama 13 Tahun. Mungkin lebih.
...***...
Bulan Maret, 08:02 PM.
Hari demi hari salju mulai mencair, jalanan yang tadinya berwarna putih, kini menjadi seperti semula. Tahun sudah mulai berganti, bahkan salju pun sudah tidak ada di jalanan. Di sebuah ruangan gelap dengan lampu kelap-kelip dan suara musik yang begitu keras, ditambah sorakan orang yang begitu ricuh, menandakan bahwa itu adalah sebuah Club Malam.
Club.
“Ayo, Cassea! Kau pasti bisa wohhh..!!” sorak dari teman-temannya. Ternyata mereka tengah melakukan perlombaan meminum sepuluh gelas berisi minuman keras. Cassea yang duduk berhadapan dengan seorang pria yang disebut lawan mainnya juga berusaha menang, sementara teman-temannya berdiri melingkari mereka berdua. Hingga gelas terakhir milik Cassea sudah habis dan membuat dirinya menang. Sungguh kuat organ tubuh wanita itu, karena hampir setiap hari, Cassea pergi ke club dan meminum banyak alkohol.
Tak heran jika banyak teman-temannya yang menjulukinya sebagai Drinking Woman. Seorang wanita yang selalu menang dan kuat meminum banyak alkohol. Tapi Cassea memiliki alasan lain kenapa dia meminumnya.
“Yeah... Wooooo!!!! Kau lihat, aku menang dan kau kalah!! Kau harus menurut denganku!! Hahaha.." Seru Cassea yang masih setengah sadar dengan wajah mengejeknya dan tertawa puas.
Wanita itu berlari ke kerumunan dan ikut menari disana. Sementara pria yang dikalahkan Cassea masih diam karena merasa pusing. Di sana sangat gelap, membuat wajah Cassea tidak terlihat, disana Cassea sangat senang seolah dirinya merasa terbang bebas.
Hingga dia bersenang-senang sampai tengah malam. Teman-teman Cassea hanya berani mengantarnya sedikit jauh dari arah rumahnya, karena mereka tahu betapa kejamnya ayah dari Cassea Laura Chadwick itu.
“Terima kasih sudah mengantarku, dah!!” pamit Cassea dengan senyuman dan lambaian tangan.
“Bye...!!!” balas teman-temannya.
Dengan perlahan Cassea membuka pintu dan masuk kedalam rumah. Saat itu keadaan rumah sangatlah gelap, tapi tiba-tiba lampu menyalah, ketika wanita itu menutup pintunya kembali. Cassea terkejut karena melihat keluarganya sudah berdiri seolah menunggu kepulangan nya.
Ayah Cassea terlihat sangat marah, ditambah melihat penampilan putri pertamanya yang seperti wanita nakal. Bagaimana tidak, saat Cassea tidak pergi ke club, dia berias layaknya seorang putri dengan riasan natural. Tapi saat dirinya berada di club maka penampilannya sangat berbeda. Cassea merias wajahnya dengan riasan menor dan juga memakai pakaian yang terlihat seksi.
Lowray berjalan lebih dekat dengan keberadaan Cassea. Hingga keduanya saling pandang dengan jarak satu kaki saja.
“Apa kau habis dari Club lagi?” tanya Lowray tegas dan terlihat santai dengan tatapan tajam yang selalu ia berikan kepada putrinya.
Cassea juga mengangguk pelan dan santai, menjawab. “Iya.”
PLAK!
Satu tamparan keras mendarat di pipi mulusnya. Melihat itu ibu dan Khey membulatkan matanya, terkejut dan merasa nyeri sendiri di bagian pipi mereka.
Sementara Cassea yang merasakannya, menahan sakit karena tamparan tadi, dengan dua tangan yang masih tegak. Nampak luka memar di sekujur pipi Cassea hingga mata berkaca-kaca.
“APA KAU TAHU INI JAM BERAPA? APA KAU TAHU DIRIMU SEORANG WANITA?” sentak ayahnya hingga jantungnya ingin copot sendiri. Kedua tangan Cassea terkepal kuat.
“Iya, aku tahu. Aku tahu kalau Ayah melarang ku untuk melakukan sesuatu, meski itu perbuatan baik.” Kesal Cassea tatkala emosinya selalu meluap saat bertengkar dengan ayahnya.
“Jangan membantah Ayah, jika tidak Ayah akan menikahkan mu dengan seseorang.” Bentak Lowray keras. Cassea mulai berkaca-kaca, sementara Emma dan Khey masih setia menjadi penonton di sana. “Ck. Menikah? Ayah bakal tidak percaya dengan cinta.” Dengus pelan Cassea tersenyum miring.
“Kenapa Ayah selalu seperti itu? Apa karena wajahku mirip dengan Ibu? Sifat ku, dan itu mengingatkan Ayah akan dirinya kan.” Wanita itu masih tidak mau kalah.
“CASSEA!!!” Ayahnya semakin marah dengan ucapan Cassea yang terus membantah dirinya apalagi membawa mantan istrinya itu. Cassea tidak peduli, dia lebih memilih masuk ke kamar, dimana itu tempat paling aman baginya. Daripada terus menerus bertengkar dan berdebat dengan ayahnya.
Cassea tidak suka dengan kehidupannya, meski dia anak orang kaya yang memiliki banyak cabang perusahaan dan juga anak seorang Mafia terbesar di negara Prancis. Tapi itu tidak menjamin kebahagiaan nya.
Semenjak ibu dan ayahnya pisah, Cassea yang memiliki keluarga baru merasa terasingkan. Bisa di katakan bahwa dirinya adalah wanita Broken Home, hingga menjadikannya wanita nakal tapi masih dengan hati yang baik.
Sebelum mereka tinggal di kota Paris. Cassea, ayah dan ibu kandungnya tinggal di kota Chicago. Dan nama Cassea bukanlah Cassea Laura Chadwick, melainkan Nita Laura Chadwick. Ayahnya sengaja mengganti nama putrinya agar ibu atau mantan istrinya itu tidak bisa mengenali putrinya saat bertemu.
Melihat putrinya masuk begitu saja, membuat Lowray menahan amarahnya lagi dan memilih masuk ke dalam ruang kerja miliknya. Sementara ibu dan saudari tirinya masih berdiam diri.
“Ibu, semakin hari semakin panas disini.” Ketus Khey.
“Sudah kau diam saja." Balas ibunya sedikit tegas.
Di dalam kamar, Cassea masih menangis. Saat dirinya merasa sedih, dia teringat dengan ucapan sahabatnya saat di Chicago. Ya! Sahabatnya, sekaligus teman pertamanya.
Cassea menyiapkan sebuah balon berwarna kuning, lalu melukisnya dengan wajah Smile dan lambang namanya, juga nama sahabatnya dulu. N dan E yang artinya, Nita dan Elan.
Tidak lupa juga dia memberi sebuah tali di balon itu. Cassea mendekat ke arah jendela besar yang berada di kamarnya, perlahan dia melepaskan balon itu, sehingga terbang ke langit malam. Senyuman terukir di wajah Cassea, balon bergambar Smile tersebut sudah terbang menjauh entah kemana.
Di sisi lain. Seseorang yang asik mengendarai mobil, terkejut dan berhenti saat melihat sebuah balon kuning dengan Smile mendarat tepat di depan kaca mobilnya. Pria itu turun dan meraih balon tersebut, seketika senyuman terlukis di bibir tipisnya. Meski Cassea sudah lama berpisah dengan sahabat yang dia idolakan dan cintai, dia masih setia dengan perasaan nya yang menunggu kedatangan nya.
Perasaan dan keyakinan Cassea lah yang membuat dirinya tetap kuat menjalani takdir yang berlika-liku.
ayooo zach balas cinta cassea 😍🥰🫢
sedang ayah cassea tdk setuju & akan kah cassea mampu utk memperjuangkan cinta nya kpd zach 😀😍🫢🤭
cassea anak mafia..
Ellan sahabat kecilnya cassea..
apakah zach itu ellan ???
zach sprtu nya peduli dng kehidupan cassea ..
ada hubungan apa dng lowray ayah cassea?
zach & caseea