GADIS CANTIK MILIK CEO KEJAM

" Sabar Bia , mungkin ini lika liku dalam hubungan .lo enggak boleh gegabah dalam mengambil ke putusan , mendingan kamu dengerin tu penjelasan dari Brian mana tau dia emang enggak lakuin apa apa "

    " Emmm iya deh ,entar gue coba dengerin penjelasan dari dia ,tapi gue enggak mau langsung percya begitu saja sama dia "

    " Ahhahahhaha Iya, iya deh terserah kamu saja Bia , ya udah gue balik dulu ke ruangan gue "

    " Hemm " jawab Bianca dengan singkat

   Kayla pergi ke ruangan nya meninggal kan Bianca sendirian .

   "benar juga kata Kayla gue harus dengerin Brian dulu ,gue kan enggak liat dari awal " batin Bianca

   Bianca membalas pesan Brian .

   " Iya entar aja jelasin sekarang gue lagi kerja " jawab Bianca dengan ketus .

  " Iya oke sayang , makasih ya udah ngasih aku waktu buat untuk jelasin " Balas Brian cepat , karena sedari tadi ia menunggu jawaban pesan dari Bianca .

   " Hemm " Balas Bianca dengan singkat .

   " Haduh gue harus nganter berkas ke ruangan pak Axel lagi "kata Bianca

   " Deh gue males banget buat kelura dari ruangan , huh.. " kata Bianca sambil mengehela napas nya .

   Bianca pergi ke ruangan Alex ia masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu sehingga menampak kan pemandangan yang tidak ingin di lihat oleh Bianca .

   seorang wanita yang sedang mengangkang di atas meja kerja Alex, dan bertelanjang dada sedang mengoda Alex membuat Bianca begitu syok. dengan apa yang ia lihat dengan mata kepala nya sendiri .

   Alex pun begitu kaget dengan ke datangan Bianca dan menyuruh Safira turun dari meja kerja nya .

 " Maaf pak ,saya enggak tau kalau bapak sedang ada tamu " ucap Bianca .

   " Heyy loo kalau mau masuk ke ruangan bisa ketuk pintu dulu enggak sih ,main nyolong bigtu saja lo pikir ini rumah loo apa " bentak Safira .

   "Maaf Nona ,pak . kalau begitu saya keluar dulu permisi " ucap Bianca

    " Sana pergi cepat ,ganggu orang saja " ujar Safira .

    " Heh lo Fir ,loo jaga omongan lo ya . lo ngapain ha hoda gue , gue juga enggak bakal tertarik juga sama lo yang sudah kendor dan di masuki banyak laki laki ,mendingan lo keluar sana dan jangan pernah ganggu gue lagi " ucap Alex dengan begitu tegas .

   Ya , yang di ruangan Alex adalah Safira yang ingin mengoda Alex dengan tubuh nya agar Alex kembali ke pada nya , ia mencoba merayu Alex dengan tubuh nya namun Alex hanya diam melanjut kan dengan kegiatan nya tanpa menghirau kan Safira yang duduk di atas meja nya sedang mengangkang dan membuka baju bagian atas nya. ia fikir Alex akn tergoda namun nihil melirik saja Alex tidak , apa lagi tertarik dengan nya .

   " Lex , kasih aku ke sempatan dong lex ,gue janji gak bakal main sama laki laki lain asal kan lo mau balikan sama gue ya " kata Safira

   " Hahahahah, safira .., safira ! lo pikir apa gue mau sama lo yang sudah bekas orang , ya enggak lah lo pikir gue bodoh apaa.. "bentak Alex. " Sekarang baik loo keluar dari ruangan gue sekarang juga dan jangan pernah muncul lagi di depan gue !!"

   " Aku yakin kamu lex loo pasti masih cinta dan sayang sama gue kan , jujur aja lex enggak usah bohong " ucap Safira dengan pede nya .

    " Pede amat lo ya ngomong gitu , lo udah di pakai sama orang mana mau gue , gue tau kok kalau lo cuma mau harta gue doang ya kan . ahahaahhaa ,lo pikir gue enggak tau apa niat licik loo itu " ucap Alex

   " Awas aja ya kamu , Lex !.gue yakin lo bakal tergila gila sama gue ,sekarang lo cuma gengsi aja kan lex buat ngakuin " kata Bianca sambil pergi dari ruangan Alex dan melesat pergi meninggal kan perusahan willisthon company itu .

     Di ruangan nya Bianca merutuki ke bodohan diri nya yang lupa mengetuk pintu saat masuk ke ruangan bos nya . mungkin efek dari Brian tadi sehingga ia jadi ling lung sperti itu .

   " Ahhh, bisa bisa nya gue lupa mengetuk pintu lagi ,mana nampak hal menjijik kan lagi , heh "

   " Gila, berengsek bisa bisa nya gue ternodai dua kali sekaligus hari ini .ahhh..., tadi Brian sekarang boss mesum . bisa pecah kepala gue, ahhhh .. !! " kesal Bianca.

    ******

    Saat Bianca sampai di kantor bersama Alex ada sepasang mata yang menatap tajam penuh ke bencian ke pada Bianca yaitu Lia yang menyukai alex , ia yang melihat ke datangan Bianca dan Alex merasa panas bak terbakar api di sekujur tubuh nya.

"Berengsek bisa bisa nya lo ya datang ke kantor dengan pak alex , dasar jalang kampung " ucap dengan kesal ,ia ingin melabrak Bianca saat itu juga namun ia urung kan karena Alex masuk ke dalam lift bersama Bianca .

"Awas aja kamu ya jalang seberapa lama kamu akan betah bekerja di kantor ini ha..,bisa bisa nya lo dekat dengan pak alex " ucap nya lagi yang kesal .

\=\=\=\=

Saat jam istirahat Bianca mendapat panggilan dari bos nya Alex ,namun ia hirau kan saja karena tidak mau bertemu dengan Alex saat ini , ia merasa sangat malu sekali.

Namun Alex tak henti henti nya menghubungi nya dan juga mengirim kan sebuah pesan .

" Bia , nanti makan siang di ruangan ku . kita makan bersama " itu isi pesan dari Alex, Bianca membalas pesan itu

" Maaf pak bos , saya udah ada janji dengan Kayla . lain kali aja ya pak , sekali lagi maaf pak " balasan dari Bianca .

" heemm, ya udah " balas Alex dengan singkat .

Bianca dan Kayla pergi ke kantin dan memesan makanan mereka , saat mereka enak enak nya makan datang Lia yang langsung menampar pipi Bianca sehingga membuat Bianca meringis ke sakitan dan membuat orang orang yang berada di kantin sekitar berhenti makan dan menyaksi kan ke jadian tersebut.

Plakkkk...

Bunyi tamparan yang sangat nyaring mendarat di pipi mulus Bianca dan terlihat jejak tangan Lia di sana .

" Auww aahh sakit , Lia . kamu apa apaan ha !!" bentak Bianca

" Heh ,jalang bisa bisa nya lo pergi ke kantor dengan pak alex , apa loo menjual tubuh loo buat bisa dekat sama pak alex "ucap nya

" Hah lo yang jalang , loo bisa jaga mulut loo itu enggak asal nyerocos aja . jangan samain gue dengan loo bangsat !!!" bentak Bianca lagi .

" Hahhahaha , kalau loo bukan jual tubuh lo mana mungkin pak alex mau sama lo dasar cewek kampungan "

" Jaga mulut lo ya sebelum gue koyak mulut mu dan wajah mu ku cabik cabik dengan mulut biadap lo "