Lanjutan dari novel GADIS MISTERIUS
"Apakah kau mencintaiku?" tanya Satya pada Salwa
"Aku akan mencintai suamiku dengan sepenuh hatiku dan aku mencintai suamiku karna Allah" kata Salwa tersenyum
Satya diam dengan segala penyesalan nya. Satya benar benar menyesal telah menyia nyia kan wanita sebaik Salwa. Betapa bodohnya Dia selama ini memilih Bella yang bahkan tidak mencintai nya dengan tulus dan malah menyia nyiakan Salwa yang mencintai nya dengan tulus.
Kisah rumah tangga yang banyak penghiatan di dalam nya. Kesabaran dan ketulusan seoarang istri akan membuat nya sadar. Inilah kisah Satya dan Salwa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 32
Seminggu telah berlalu, hari yang ditunggu oleh Syaida dan Gio pun telah tiba. Acara ijab Qobul telah berjalan dengan lancar. Kini kedua mempelai telah menduduki kursi di pelaminan bak raja dan ratu sehari.
Salwa menatap mereka dengan pandangan penuh haru dan kebahagiaan. Salwa juga bahagia karna ternyata Papa dan Mama nya Gio sangat baik pada adiknya.
Salwa dan Satya pun menghampiri pengantin untuk memberi ucapan selamat.
"Selamat ya dhe,dokter Gio semoga menjadi keluarga sakinah, mawwadah dan warohmah. Jadi istri penurut dan patuh pada perintah suami selagi itu tidak membuat kita berdosa ya dhe" Salwa memeluk Syaida dan menyalami Gio
"Terimakasih kak" kata Syaida dengan mata berkaca kaca
"Selamat Bro. Jagain adhe gue dengan bener ya" kata Satya pada Gio
"Siap Bro"
"Ya ampun ini ya kaka nya Syaida? cantik sekali" kata Mama Gio yang tiba tiba datang dan memeluk Salwa
"Iya tante, saya titip adhe saya karna Dia masih belia jika ada sikap nya yang masih ke kanak kanakan" kata Salwa lembut
"Iya sayang. Oh ya Satya kenapa kamu menikah tidak bilang sama tante dan om?" tanya Mama Gio kesal
"Acara nya mendadak Tan. Lagian Tante sama Om kan waktu itu lagi di luar negeri"kata Satya
"Baiklah Om mengerti" kata Papa Gio mangut mangut mengerti
Salwa dan Satya pun pamit pulang karna mengingat kandungan Salwa yang sudah makin membesar maka akan membuat Salwa mudah lelah.
Sementara itu pasangan pengantin telah berada di kamar mereka. Syaida telah membersihkan diri dan sekarang sedang menyiapkan pakaian untuk suaminya yang sedang mandi.
Ceklek
Pintu kamar mandi dan langsung menampakan Gio yang hanya memakai handuk yang dililit di pinggang sehingga menampakan dada bidang yang mulus putih bersih.
Syaida hanya menundukan pandangan nya saat melihat Gio mendekat ke arahnya. Gio tersenyum geli melihat wajah istrinya yang memerah.
"Kenapa menunduk sayang. Inikan sudah halal untuk kau pandangi"Gio sengaja menggoda istrinya
"Mas cepat pakai bajunya" Syaida memalingkan wajahnya karna malu
"Kenapa harus pakai baju, hari ini kita kan mau main sayang" kata Gio duduk di samping Syaida
"Main apa Mas?" tanya Syaida polos
"Main Bola" kata Gio tersenyum nakal
"Main Bola?" Syaida mengerutkan kening nya tidak mengerti
"Iya, aku yang jadi bola nya kamu gawang nya. Nanti kita coba ya buat masukin bola aku di gawang kamu " Gio tersenyum nakal
"Mas apaan si" Syaida memukul tangan suaminya dengan wajah yang sudah merah padam
"Hahahha" Gio tertawa renyah karna berhasil menggoda istrinya.
Gio membaringkan tubuh istrinya dengan hati hati di tempat tidur king size miliknya. Gio mngunci kedua tangan istrinya, kini Dia sudah berada di atas Syaida. Mereka saling tatap dengan tatapan penuh cinta.
"Kamu siap sayang?" tanya Gio
"Siap gak siap aku harus siap karna akan dosa jika aku menolak nya" jawab Syaida tersenyum malu
Gio pun tersenyum lalu membuka hijab istrinya. Gio sangat terpana melihat wajah istrinya yang cantik mulus tanpa make up. Apalagi tanpa hijab membuatnya makin cantik dan mempesona.
Gio pun mencium bibir Syaida dengan lembut dan halus. Luma^tan dan hisapan di bibir Syiada sangatlah lembut dan menggairahkan. Salwa dan Gio memejamkan mata mereka menikmati ciuman nya.
Tangan Gio mulai membuka pakaian yang dikenakan Syaida sehingga kini Syaida tinggal memakai dalaman saja. Gio menciumi setiap lekuk tubuh istrinya itu.
Gio sangat bahagia karna tubuh ini hanya bisa dilihat oleh nya. Gio melempar handuk yang dikenakan nya ke sembarang arah.
Malam yang panjang pun baru dimulai,suara desahan dan erangan memenuhi kamar pengantin baru itu.
....................
Di tempat lain Salwa sedang meminum obatnya. Selesai itu Dia segara berjalan ke kamar nya dan merebahkan tubuhnya yang terasa sangat lelah.
Salwa menatap kosong ke arah langit langit kamarnya. Fikiran nya melayang kemana mana.
"Aku serahkan hidup dan matiku padamu Ya Rabb" kata Salwa lalu memejamkan matanya dan mulai terlelap
Di apartemen nya Satya juga sedang berbaring di tempat tidur nya. Mata nya mulai berkaca kaca saat Dia kembali membaca buku Salwa yang belum selesai Satya baca.
**Lembar Keempat
Aku bahagia bisa mengandung anak mu Mas. Meskipun kau tidak mau mengakui anak ini. Tapi aku tetap bahagia, semoga suatu saat nanti kau bisa membuka hatimu untuk ku Mas.
Aku mengharapkan kita akan bisa bersama setelah bayi ini lahir. Semoga kamu bisa menerima nya dan mau merawatnya Mas.
Lembar Kelima
"Jangan kau harap aku akan mau menganggap mu istri Salwa. Aku tidak akan sudi"
kata kata itu selalu terngiang di telingaku Mas. Tapi aku akan tetap berharap suatu saat nanti kau mau menganggap ku istri mu.
Kamu kuat Salwa, Semuanya adalah takdir Allah yang harus kamu jalani dengan ikhlas.
Lembar Keenam
"Dasar Wanita penggila uang"
"Wanita murahan"
"Gak tahu diri, gak tahu malu"
Seandainya kau tahu alasan aku membutuhkan uang sebesar itu, apa kau masih akan bebicara seperti itu padaku Mas?
Sebenci itu kau kepadaku? Semoga Allah akan membuka pintu hatimu Mas**.
Satya menutup bukunya ketika selesai membaca semua curahan hati Salwa. Dadanya terasa sesak, penyesalan kembali hadir di hati nya. Kenapa Dia sebodoh itu menyia nyiakan istri setabah dan sesabar Salwa? Satya hanya bisa menyesali semuanya dan berharap akan ada kebahagiaan untuk nya dan Salwa suatu hari nanti.
Kamu pasti dibohongi lgi sama bpk mu tdk sakit Salwa entah utk apa uang itu mendingan utk biaya berobat adik dan dirimu