Hubungan yang dijalin oleh Yuana dan Farhan selama tujuh tahun harus kandas begitu saja
Yuana melihat Farhan yang berselingkuh dengan sahabat karibnya yang bernama Intan
Dan akhirnya Yuana langsung memutuskan untuk pergi
Disaat sedang menata hatinya, ia tidak sengaja bertemu dengan seorang yang tak lain adalah suami dari mendiang kakaknya yang bernama Haris
Apakah Yuana akan menikah dengan Haris atau ia akan kembali lagi dengan Farhan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Beberapa hari kemudian dokter sudah memperbolehkan Yuana untuk pulang dan Haris mengajak Yuana untuk pulang ke rumah.
"Kenapa kita tinggal di sini Mas?" tanya Yuana.
"Mas masih ingin mengajak kamu bulan madu dan lebih baik kalau kita tinggal di rumah ini" jawab Haris.
Kemudian Haris mengajak Yuana untuk masuk ke dalam kamar.
Haris meminta istrinya untuk kembali beristirahat agar lekaslah sembuh.
Memang akhir-akhir ini Yuana sering merasakan kalau tubuhnya cepat lelah dan ia mudah mengantuk.
Haris mengelus-elus perut Yuana agar tidurnya bisa nyenyak.
"Selamat istirahat sayang" ucap Haris sambil mencium kening istrinya
Haris mengambil ponselnya dan ia menghubungi kedua orang tuanya untuk memberitahukan kalau Haris dan Yuana masih belum bisa pulang.
Haris menceritakan semuanya kepada Papa dan Mama kalau Yuana sedang sakit.
Papa mengatakan kalau besok mereka akan ke Jepang untuk mengunjungi mereka berdua.
Setelah itu Haris menutup ponselnya dan ia kembali masuk kedalam kamar.
Keesokan harinya.
Haris meminta istrinya untuk menunggu di dalam kamar karena Haris akan menjemput Papa dan Mama yang sudah berada di bandara.
"Sayang jangan kemana-mana di luar sedang hujan deras" pinta Haris.
Yuana menganggukkan kepalanya dan ia meminta Haris untuk berhati-hati.
Haris langsung melajukan mobilnya menuju ke bandara untuk menjemput Papa dan Mama.
Melihat suaminya yang sudah pergi ke Bandara, Yuana berjalan menuju ke dapur dan ia melihat kalau tidak ada apa-apa.
Ia mengambil payung dan berjalan menuju ke supermarket yang letaknya tak jauh dari rumahnya.
Hujan yang begitu deras membuat Yuana untuk berjalan cepat.
Sesampainya di supermarket gimana membeli bahan pokok yang tidak ada di rumahnya.
Ia juga mengambil beberapa Snack dan camilan lainnya.
Setelah itu Yuana lekas membayar belanjaan yang sudah ia beli.
Ia keluar dari supermarket dan kembali berjalan ke arah rumahnya.
Tiba-tiba Yuana berdiri mematung sambil tersenyum memandang air hujan yang turun.
Yuana langsung kebingungan saat dirinya lupa sedang berada dimana.
"A-aku ada dimana? Kenapa aku ada disini?" tanya Yuana sambil berjalan kebingungan di bawah guyuran hujan deras.
Yuana semakin kebingungan saat melihat banyak mobil yang lalu lalang.
TINNNNN!
Suara klakson mobil yang langsung menghentikan mobilnya.
"Sayang kenapa kamu disini!" Haris melihat Yuana yang sedang kebingungan.
"Aku mau pulang, antarkan aku pulang ke rumah" Yuana menangis sesenggukan.
Haris meminta Yuana untuk melihat kalau dirinya sekarang sedang berdiri di depan pintu rumahnya.
Mama langsung turun dan mengajak Yuana untuk masuk ke dalam rumah.
Setelah sampai di rumah Haris mengajak istrinya untuk masuk ke kamar dan ia menggantikan pakaian istrinya yang basah kuyup.
Yuana melihat suaminya yang sedang marah dengan dirinya.
"M-mas...."
Haris langsung keluar dari kamar dan menemui kedua orang tuanya yang ada di depan.
Mama menyodorkan secangkir kopi panas untuk Haris.
Haris meminta maaf jika kedua orang tuanya harus melihat istrinya yang seperti ini.
Papa meminta Haris untuk segera melakukan tes MRI agar bisa tahu tentang penyakit apa yang diderita oleh Yuana.
Haris menganggukkan kepalanya dan ia pun memutuskan untuk melakukan tes MRI kepada istrinya.
Setelah itu Papa meminta Haris untuk menemani istrinya yang sedang sakit.
Haris bangkit dari duduknya dan berjalan masuk menuju ke kamarnya.
Sesampainya di kamar Haris melihat istrinya yang sedang duduk melamun.
"Sayang...." panggil Haris.
Yuana langsung memeluk tubuh suaminya dan ia meminta maaf karena sudah membuatnya marah.
"Jangan ulangi lagi ya sayang, Mas takut jika kamu kenapa-napa" pinta Haris sambil mencium kening istrinya.
Yuana menganggukkan kepalanya dan ia berjanji tidak akan pergi sendirian lagi.
"Sayang besok ikut Mas ke rumah sakit lagi ya" Haris tidak memberitahukan jika ia ingin melakukan tes MRI kepada istrinya.
Ia takut jika Yuana tahu dan menolak pergi ke rumah sakit.
Yuana menganggukkan kepalanya dan ia bersedia untuk ke rumah sakit.
Setelah itu mereka berdua langsung memejamkan matanya dan beristirahat.
Jam menunjukkan pukul delapan pagi dimana Haris dan Yuana sudah berada di rumah sakit.
Tak berselang lama dokter memanggil mereka berdua untuk masuk kedalam ruangannya.
Dokter meminta Haris untuk menceritakan tentang kondisi Yuana.
Haris pun mulai menceraikanmu semuanya kepada dokter tentang istrinya yang lupa.
Lalu dokter mengajarkan Yuana untuk melakukan tes MRI.
Yuana menggelengkan kepalanya dan ia tidak mau melakukan tes MRI. Ia takut jika terjadi sesuatu dengan kandungannya.
Dokter mengatakan kalau tes MRI sangat aman untuk ibu hamil.
"Mas akan menunggumu sayang, jangan takut" ucap Haris yang mencoba menenangkan istrinya.
Yuana pun mengikuti kemana perawat membawanya dan sebelum melakukan tes MRI. Perawat meminta Yuana untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian yang sudah disediakan oleh pihak rumah sakit.
Setelah selesai mengganti pakaiannya, perawat meminta Yuana untuk naik ke atas tempat tidur.
Perawat meminta Yuana untuk menutup matanya agar dokter segera melakukan tes MRI.
Yuana masuk ke dalam ruang yang mirip seperti kapsul.
Dokter segera melihat monitor yang sedang memeriksa keadaan otak Yuana.
"Benar dugaan ku" gumam dokter yang kemudian meminta perawat untuk membawa Yuana ke ruangannya.
Dokter mengambil semua hasil tes MRI yang sudah ia dapat.
Haris memapah tubuh istrinya dan mengajaknya ke ruang dokter.
"Dokter bagaimana hasilnya?" tanya Haris dengan wajah yang cemas.
Dokter menghela nafasnya dan mau tidak mau ia harus mengatakannya kepada mereka berdua.
"Terletak di lobus kiri ada gumpalan darah kedua sisi hippocampus tidak rata"
"Maksudnya apa dok? Saya tidak mengerti" tanya Haris.
"Istri anda mengalami Alzheimer" jawab Dokter
Penyebab Alzheimer yang diderita oleh Yuana adalah akibat dari kecelakaan saat Yuana tertimpa pohon waktu menyelamatkan Haris.
Dokter yang menangani Yuana pertama kali hanya fokus kepada kaki Yuana yang tidak bisa digerakkan sampai lupa kalau kepala Yuana juga perlu diperiksa.
"Apakah bisa disembuhkan?" tanya Haris sambil menggenggam tangan istrinya
Dokter mengatakan kalau ada dua pilihan pengobatan untuk Alzheimer di derita oleh Yuana.
Pengobatan pertama adalah melakukan pembedahan untuk menghilangkan pembekuan darah yang menekan saraf utama. Tetapi dokter menyarankan untuk tidak melakukan pembedahan yang resikonya sangat tinggi dan tingkat kelangsungan hidup hanya 20%
Pilihan kedua dokter mengatakan kalau obat yang dapat menekan perkembangan penyakit.
Dokter menyarankan agar Yuana melakukan kegiatan menulis tangan atau membuat buku harian agar bisa mengingat apa yang ditulisnya tadi.
"Anda berdua pikiran dulu baik-baik dan ini obat yang harus anda minum" ucap Dokter yang sudah menyiapkan obat untuk Yuana.
Setelah itu mereka berdua keluar dari ruangan dokter dengan wajah yang sedih.
Yuana berjalan menuju ke parkiran mobil sambil mengelus perutnya.
Ia sangat takut jika terjadi sesuatu kepada bayi yang masih ada di dalam kandungannya.
"Ayo sayang kita pulang" Haris mengajak istrinya untuk masuk ke dalam mobil.
Haris langsung melajukan mobilnya menuju ke rumah.
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜