dari lahir dewi tidak di kasih ASI dengan ibu kandungnya karena sang ibu tidak mau punya anak.jadi dia di rawat oleh nenek tirinya yang sangat sayang padanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riski Candra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Panen Buah di kebu
Selamat membaca gays
Sesampainya di rumah sita arsyad pun turun dari mobil yang di kendarainya.sita menunggunya di depan rumah arsyad pun menghampiri sita.
"Asalamualaikum nek , sita pulang." ucap sita.
"Waalaikumsalam nak. Eh ada nak arsyad to, ayo masuk nak !" ucap nenek .
"Iya nek terimakasih !" ucap arsyad sambil mencium tangan sang nenek .
"Saya tinggal mandi dan ganti baju dulu ya pak !" ucap sita sambil berjalan menuju kamar untuk mengambil baju.
"Nenek buatkan teh dulu ya sambil nunggu sita selesai mandi !"ucap sang nenek kepada arsyad.
Arsyad pun duduk diam dan sesekali melihat hp nya. Setelah sita selesai mandi menghampiri arsyad sambil membawa secangkir kopi hitan dan camilan buah buahan.
Arsyad terseyum melihat sita datang mendekat padanya. Arsyad tidak sabar untuk memetik buah buahan yang di tanam sita pasti seru pikirnya.
"Diminum mas !" ucap sita
"Terimakasih dek ! Sudah ku minum ayo kita ke kebun , aku tidak sabar memetik buah yang siap di panen." ucap arsyad dengan semangat.
"Ya sudah ayo mas ! Mas jalan dulu sita mau ambil tempat untuk menaruh hasil panen nanti ! " ucap sita .
Arsyad pun jalan ke belakang dia melihat nenek juga sedang ada di kebun diapun menghampiri nenek dan bertanya apa yang sedang di lakukan sang nenek dengan cangkul itu.
"Nek lagi nanam apa ?" tanya arsyad karena penasaran .
"Ini lagi nanam sawi sama tomat nak ! Kamu kenapa kesini , mana sita ?" tanya nenek.
"Arsyad mau petik buah nek !" ucap sita yang langsung membuat arsyad terkejut.
" Ayo mas kita kesana buahnya ada di sana !" ucap sita.
Setelah sita berbicara begitu sita pun berjalan ke kebun paring belakang. Arsyad mengikuti sita sambil terkagum kagum karena buah buahannya beneran lengkap buah lokalnya.
Anggur yang sudah terlihat besar dang matang pun membuat arsyad tergiur ingin memakannya .
"Ta aku petik anggur boleh ya ? Kelihatanya sudah matang !" ucap arsyad .
" Ambil saja mas sesuka mas !" ucap sita.
"Petik yang banyak , sekalian di bawa pulang untuk mama mas !" ucap sita.
Keduanya memetik buah buahan dan sudah terkumpul banyak dan jenisnya juga berbeda beda.
Setelah itu mereka ke tenda yang di belakang untuk membersihkan buahnya. Keduanya membersihkan bersama sama sambil bebicara tentang besok yang akan kerumah nenek arsyad.
Hari mulai gelap dan keduanya segera masuk ke rumah. Nenek yang melihat bawaan sita dan arsyad hanya menggelengkan kepala.
"Ayo mas bawa ke meja yang ada di teras biar saya lap dulu buahnya biar kering. " ucap sita
Arsyad pun menurut apa yang di katakan sita. Dia berpikir jika berjualan buah juga bagus karena buah yang dia petik semua terasa manis.
" Ta kalau di jual ini bisa jadi uang lo !" ucap arsyad .
" Nggak mas , ini sudah di bagi bagikan ke tetangga sama buat yang di kantor dulu sita nggak berniat menjualnya karena untuk makan sendiri !" ucap sita.
"Em dek besok kalau bawa buah untuk nenek gimana ! Aku belinya di kamu aja dek !" ucap arsyad.
"Besok saja mas , petik lagi ! Biar tetap segar yang ini nanti untuk mama dan kakak tania .
" Iya dek besok mas kesininya agak pagian ya !" ucap arsyad.
" Sip itu mah , pokoknya mas nggak lupa kalau besok kerumah nenek!" ucap sita.
" Ya nggak bakal lupa sayang !" ucap arsyad sambil menggoda sita.
Sita yang di goda dengan panggilan sayang pun jadi malu sendiri. Neneknya yang melihat sang cucu malu malu hanya bisa tersenyum .beliau bersyukur karena sita sudah menemukan pasangan yang benar benar tulus .
Jika kelak nenek di jemput sang pencipta tidak akan khawatir tentang nasib sang cucu karena sudah ada yang menjaganya menggantikannya.
Sita yang melihat nenek sedang memperhatikannya pun berjalan mendekat ke neneknya dan memeluknya .
"Nenek kenapa melamun ?" ucap sita .
"Nenek bahagia karena melihatmu bahagia . Jika nenek sudah di panggil sang Yang Kuasa nenek bisa tenang !" ucap sang nenek arsyad pun mendengarkan ucapan itu seperti di iris iris .
Sita yang mendengar ucapan sang nenek pun menangis karena dia tidak sanggup untuk di tinggal sang nenek .
" Nenek jangan bicara begitu nek, sita belum menikah dan punya anak ! Sita ingin nenek melihat cicit nenek kelak dan bermain dengannya." ucap sita sambil sesegukan
"Nenek inginnya begitu nak, tapi kita tidak tau jalan takdir kita kan ! Yang terpenting jika kamu menikah nanti tetap ingat nenek ya sayang !" ucap sang nenek .
"Itu pasti nek sita akan tetap ingat dan sayang sama nenek ! Nanti kalau perlu setelah nikah sita tetap tinggal di sini dengan suami sita !" ucap sita .
"Iya nek tenang saja arsyad akan ikuti mau sita bagaimana ! Yang penting kita berdua tetap bersama nenek sampai kami tua nek !" ucap arsyad.
"Terimakasih nak ! Kalian berdua memang di takdirkan bersama !" ucap nenek dengan senyuman lebar.
" Nek ayo kita menyiapkan makan malam ! Kasian mas arsyad belum makan !" ucap sita.
" Iya ayo , arsyad tunggu di ruang tamu saja ya . Nanti kalau sudah siap biar sita panggil !" ucap nenek.
" Iya nek ar di depan saja ! " ucap arsyad.
Setelah bicara begitu arsyad pergi ke ruang tamu dan membiarkan sita dan sang nenek di dapur untuk memasak.
Handphone sita yang ada di meja ruang tamu pun berdering menandakan kalau ada panggilan , Arsyad pun jalan ke dapur untuk memberikan handphone sita ke sita .
" Dek ada yang telfon !" ucap arsyad sambil berjalan mendekat ke sita.
"Siapa mas ?" ucap sita .
" Nggak tau soalnya nomor tidak di kenal !" ucap arsyad.
" Mas angkat saja , sita lagi fokus masak ini." ucap sita .
Arsyad pun menekan tombol hijau itu dan menerima panggilan nya.
"Hallo , dengan siapa ini ?" ucap arsyad di telefon.
"Apa benar ini nomornya sita ?" ucap yang telfon
"Iya ini saya calon suaminya , anda siapa ?" ucap arsyad.
"Saya teman sita yang di pelabuhan ,saya mau mengabarkan kalau ibunya sita sudah masuk ke kapal dan mendapatkan tempat seauai nomornya ! Kalau mau menikah tolong kabari bos ! Jagan diam diam wae!" ucap teman sita itu.
"Iya nanti saya sampaikan ke sita soalnya sita lagi masak !" ucap arsyad apa adanya.
"Iya makasih bos ! Assalamualaikum. " ucap teman sita.
Setelah panggilan terputus arsyad memberi tau sita kalau yang telfon teman di pelabuhannya. Dia berjalan mendekat ke arah dapur .
" Dek yang telfon tadi teman di pelabuhan katanya , dia mengabarkan kalau ibu sudah di kapal dan mendapatkan tempat sesuai nomornya." ucap arsyad memberi tahu sita.
"Iya mas, mungkin deni ganti nomor lagi !" ucap sita .
"Ayo mas makanan sudah matang tinggal menatanya saja , nas ke ruangan dekat ruang tamu yang luas itu dulu ! " ucap sita dan arsyad pun menuju tempat yang di katakan oleh sita.
Sita yang berjalan lebih dulu mengambil tikar dan menggelarnya setelah itu dia kembali kedapur untuk mengambil makanan yang akan di taruh di ruang makan.
"Ayo mas duduk sambil menunggu nenek dulu !" ucap sita .
Sita pun mengambil piring dan mengambilkan nasi serta lauk lengkap untuk arsyad . Nenek pun juga di ambilkan sita sama seperti arsyad . Setelang mengambilkan sang pacar dan nenek dia mengambil untuk dirinya sendiri.
" Mari makan semuanya. " ucap sita.
Arsyad yang belum pernah makan lesehan pun seperti menikmati makan sambil lesehan. Dia merasa seperti di pondok yang makan sama sama . Sita juga kadang tersenyum melihat tingkah konyol arsyad saat makan.
Arsyad heran kenapa makanan yang sederhana tapi malah menambah nafsu makannya . Karena pertama kalinya makan mengunakan tangan awalnya susah tapi setelah belajar dia akhirnya bisa.
" Em ini nikmat sekali nek ,ar baru kali ini makan pakai tangan ternyata malah menambah lagi makannya!" ucap arsyad ketika selesai makan.
"Enak kan mas kalau pakai tangan langsung yang penting cuci tangan dulu kalau mau makan."jelas sita.
" Dek mas mau pamit pulang soalnya sudah malam ,nggak enak sama tetangga! Kalau udah nikah kan aman !" ucap arsyad .
" Iya mas jangan lupa buahnya mas dibawa.!" ucap sita.
"Iya ,mas maj pamit dulu ke nenek ! Nenek ada di kamar apa dapur ya dek?" ucap arsyad.
"Biar sita panggilkan mas tunggu dulu ya. "ucap arsyad .
"Iya mas tunggu dek !" ucap arsyad.
Sita pun berjalan ke dapur melihat nenek ada apa tidak ternyata nenek tidak ada di dapur , sita pun menuju ke kamarnya sang nenek dan melihat sang nenek sedang menata tempat tidur .
" Nek mas arsyad mau pamit pulang !" ucap sita.
" Iya ayo ke depan." ucap nenek.
"Nenek mau tidur ya ?" tanya sita.
"Nggak nak nenek tadi mau menata baju yang sudah di lipat baru selesai tadi . " ucap nenek.
" Oh sita kira nenek mau tidur!" ucap sita.
"Mas ini nenek !" ucap sita
Arsyad pun pamit dan mencium tangan sang nenek setelah itu arsyad masuk ke mobil membawa buah yang tadi di petiknya dengan sita.
Setelah kepulangan arsyad sita dan nenek pun tidur.
Arsyad yang baru sampai rumah mendapat pertanyaan dari sang mama.
"Arsyad dari mana malam malam baru pulang?" ucap sang mama dengan nada marah .
"Jangan nongkrong di club ya kamu ! Awas saja kalau mama sampai dengar tentang yang kurang ajar !" ucap mamanya.
"Nggak kok ma , ars dari rumah sita ! Ini bawa buah yang tadi petik di kebun sita ma !" ucap arsyad.
" Oh ini buah dari kebun sita yang di ceritain itu ya ! Ya ampun banyak banget buah buahannya macamnya juga banyak ! Makasih ya sayang !" ucap sang mama senang.
Mamanya arsyad sangat tidak suka kalau arsyad bergaul dengan temannya yang waktu SMA dulu karena suka bikin ulah dan berdampak buruk untuk arsyad.
Dulu arsyad anak yang nakal dan selalu bikin masalah jadi ibunya memindahkannya ke pondok pesantren dan dia sudah insaf .
Setelah itu arsyad di ajak pulang sang papa karena sudah memenuhi standar untuk anak yang baik , sang papa mendidiknya untuk menjadi seprang pengusaha yang sukses karena setelah di usir sang nenek akhirnya mereka mempunyai tekat kuat untuk menunjukan ke ibu dari sang istri kalau dia bisa sukses dengan usahanya sendiri.
Sang papa tidak ingin berkunjung rumah sang mertua karena dia berpikir pasti akan selalu di olok olok oleh mertuanya .
Sehingga lahirlah arsyad tetap saja di olok olok sang mama mertua dan disitulah arsyad benci dan kecewa dengan sang nenek karena selalu pilih pilih. Arsyad juga tidak mau lagi datang kesana .
Sang mama juga tidak pernah menyuruh arsyad untuk kesana karena akan percuma pasti arsyad menolak.
Setelah dia cerita ke sita hatinya jadi lega karena ada yang mau mendengar curhatannya.
" Ar sudah malam kamu tidur sana !" ucap sang mama.
" Iya ma , ars tadi juga sudah makan di sana ! Ternyata meskipun sederhana sangat enak ma makanannya !" ucap arsyad
"Iya ars disitulah nikmatnya berkeluarga , meskipun tidak punya tapi tetap hidup damai tanpa adanya pertengkaran antara keluarga dan saudara maka hidup sederhana pun akan tetap nikmat. Yang penting besar kecil pendapatan kita tetap bersyukur itulah kuncinya !" jelas sang mama.
"Iya ma ! Arsyad ke kamar ya ma ,mau istirahat dulu!" ucap arsyad
"iya mama juga mau istirahat,ini sama punya kakak kamu ya!" tanya mama dan di jawab anggukan kepala oleh arsyad.
Setelah itu semuanya pun tidur ,arsyad yang tadinya ingin ke kamar mandi tidak jadi karena sudang mengantuk berat.
Sampai di seini dulu ya
Jangan lupa like dan komen dengan bijak .