Gwen si buruk rupa merasa putus asa dengan jalan hidupnya saat dia ingin mengakhiri semuanya justru Gwen dipertemukan dengan boss mafia.
Gwen menjadi gadis buruk rupa kesayangan boss mafia dan berusaha menuntut balas pada orang yang menindasnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membuat Tatto
Akhirnya Trevor mau tidak mau tetap diobati oleh dokter Marry karena lukanya cukup serius. Tapi dasarnya lelaki itu berdarah dingin jadi rasa sakit yang ada ditubuhnya bagai angin lalu.
"Cek rekeningmu, aku sudah mentransfer uang yang lumayan besar," ucap Trevor sebelum pergi meninggalkan rumah sakit.
Dokter Marry menganggukkan kepala, dokter wanita itu menghampiri Gwen yang bersiap pergi. Enam bulan mereka menghabiskan waktu bersama tentu saja membuat ada koneksi kecil diantara mereka.
"Jika butuh apapun dan mau konsultasi masalah wajahmu, datanglah kemari," ucapnya.
Gwen tidak menjawab tapi gadis itu langsung memeluk dokter Marry karena merasa dokter itu orang yang memperlakukannya dengan baik selama ini.
"Terima kasih untuk semuanya, Dok," ucap Gwen sungguh-sungguh.
Sebelum Gwen dibawa ke markas, Trevor membawa Gwen ke sebuah toko antik. Tapi rupanya toko antik itu hanya sebuah kedok karena di dalamnya ternyata adalah bawahan Trevor yang bertugas sebagai pembuat tatto.
"Ini anggota baru kita," ucap Trevor pada bawahannya yang bernama Dozer. Dozer salah mata-mata terbaik jadi tugasnya memang melakukan penyamaran untuk mencari informasi rahasia. Tapi lelaki itu juga ahli dalam membuat tatto.
Dozer memandangi wajah cantik Gwen karena jarang sekali Trevor merekrut anggota wanita, hanya beberapa saja anggota wanita di organisasi mafia mereka.
"Aku akan mencongkel matamu itu!" ketus Trevor yang tidak suka Gwen dipandang lelaki lain walaupun itu bawahannya sendiri.
Dozer langsung gelagapan. "Ma.. maaf, Bos!"
Dengan perasaan berdebar Gwen berbaring di salah satu bed dan membuka kancing bajunya sedikit karena bagian dada kiri yang akan di tatto.
"Rileks saja, kau mau minum?" tawar Trevor memberikan segelas minuman beralkohol pada Gwen.
"Aku tidak mau minum begituan," tolak Gwen yang tidak pernah mencicipi minuman beralkohol.
"Jika kau meminum ini akan mengurangi rasa sakitmu!" Trevor memaksa. Dia sudah berpengalaman karena tubuhnya memang banyak tatto.
Gwen melirik pada alat pembuat tatto dan menelan ludahnya beberapa kali karena takut akhirnya dia mengambil gelas dari tangan Trevor dan langsung saja meneguknya. Rasanya sangat pahit dan panas tapi sedetik kemudian pikirannya melayang karena Gwen mabuk.
Trevor benar-benar mengubah hidup Gwen yang seorang gadis lemah dan polos ke dunia hitam.
Saat proses pembuatan tatto, Gwen terus meneguk cairan merah yang membuat dia merancau tidak jelas. Mulutnya terus mengumpat Carol, gadis itu mengingat penindasan yang selama ini dia alami.
"Sepertinya dia mengalami hal buruk, Bos," ucap Dozer yang sudah menyelesaikan pembuatan tattonya.
Trevor mengamati wajah Gwen lalu dia beranjak menutup baju Gwen kembali. Sebelum pergi, Trevor meminta Dozer untuk menyelidiki informasi mengenai Gwen.
"Jangan sampai terlewat hal sekecil apapun!" perintah Trevor sambil menggendong Gwen yang mabuk berat.
"Serahkan semua padaku, Bos," sahut Dozer yang tidak pernah gagal menjalankan misinya.
Trevor membawa Gwen masuk ke dalam mobil di mana Neil berada di balik setir kemudi. Otomatis Trevor dan Gwen duduk di kursi belakang.
"Kita pergi ke markas!" ucap Trevor memberi perintah dengan nada arogannya yang kental.
Neil mengangguk sambil sesekali melirik bosnya bersama anggota baru kelompok mereka dari kaca spion. Dari sana dia bisa melihat jika Gwen berada di pelukan Trevor.
Hal yang sangat langka yang pernah dia lihat, Trevor memang pemain wanita tapi hanya untuk pelampiasan hasratnya saja. Untuk hubungan emosional, lelaki itu tidak pernah dekat dengan gadis mana pun.
Bahkan saat selesai melampiaskan hasrat dengan wanita bayaran, Trevor mengusirnya.
"Sepertinya aku akan tambah repot kedepannya," gumam Neil dalam hatinya. Karena dia tidak mau menghadapi drama mafia bucin.