Suamiku, jika kamu bahagia bersamanya. Maka Izinkanlah aku pergi. Aku sungguh tidak sanggup bertahan seperti ini terus! Kamu sekarang sudah berubah, tidak seperti dulu lagi. Kamu sekarang melupakan kewajibanmu memberikan nafkah dan batin kepadaku. Jika di rumah, tidak ada lagi surga untukku, maka izinkanlah aku pergi dari hidupmu, agar kamu tidak menanggung dosamu karena kelalaianmu!
Akankah Chandra melepaskan Tika,saat istrinya meminta untuk pergi dari kehidupan suaminya? Atau justru Chandra mempertahankan hubungannya dengan Tika, dan berubah menjadi suami yang bertanggung jawab?
Akankah, Tika akan memilih bersama hidup dengan Andrew dan menceraikan Chandra?
Yuk mampir, ceritanya disini .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pipihpermatasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30.Yang lalu biarlah berlalu.
'Gimana ini? Ibu meminta agar aku kesana menemuinya. Lagi pula, Ibu mau ngapain sih suruh aku kesana? Tadi aku sudah meminta Ibu supaya menjelaskan lewat ponsel, tetapi Ibu malah meminta aku langsung menemuinya dan ingin berbicara langsung. Apakah Ibu sudah mengetahui tentang perceraian aku sama Chandra? Tetapi enggak mungkin kalau Ibu sama Ayah tahu. Tapi Kalau Ibu sama Ayah tahu, gimana dong? Aku tidak mau sampai Ibu sama Ayah menjadi beban pikiran karena aku sudah gagal dalam berumah tangga.' gumam Tika merasa khawatir, apa yang harus di lakukannya saat nanti bertemu sama orangtuanya.
'Sudahlah Tika, kamu enggak perlu khawatir dan cemas gitu. Lagi pula sebenarnya jujur saja, aku tidak ingin berpisah, dan menginginkan pernikahan ini awet sampai Tua. Tetapi apalah daya, ini terlalu sakit bila bertahan. Suami seperti Chandra tidak pantas aku pertahankan. Enak saja enak di dia, enggak enak di aku? Tunggu saja Chandra, aku akan membuatmu menyesal karena telah mensia-sia kan aku. Dan aku akan buktikan kalau aku mampu hidup tanpa dirimu. Kamu pikir aku wanita bodoh hah? Aku bukan wanita yang seperti kamu pikirkan. Aku berpura-pura bodoh karena sengaja ingin melihat seperti apa dirimu yang sebenarnya. Ternyata kamu itu orangnya busuk dan penghianat!' gumam Tika sambil mengepalkan kedua tangganya. Di dalam hati ada perasaan benci yang mendalam, saat membayangkan gimana Chandra memperlakukan dirinya dengan kasar, dan saat dirinya berbicara terang-terangan wanita di sampingnya hamil anak Chandra.
'Sudahlah Tika yang lalu biar berlalu, jadikan saja pelajaran untuk masa depan! Intinya, kita harus mengenal sifat dan karakter pasangan kita yang sebenarnya kayak apa terlebih dahulu. Biar tidak salah memilih lagi, dan bisa menerima kekurangan pasangan kita!' gumam Tika mencoba untuk menenangkan diri sendiri, lalu menarik napasnya dan mengeluarkannya dengan perlahan.
Memang benar, Tika hanya menjalin hubungan bersama Chandra selama tiga bulan. Mungkin Masa waktu pacaran Chandra selalu bersikap manis, dan selalu bersikap lembut terhadap dirinya. Sehingga Tika yakin, kalau Chandra pria baik-baik dan mampu bisa membawa Tika menuju ke jalan yang benar dan di ridoi-Nya. Dan hingga akhirnya, waktu berkata dan memperlihatkan sifat dan karakteristik Chandra seperti apa. Mau tidak mau ya harus di terima. Tetapi karena sangat keterlaluan, tidak mungkin bertahan lebih baik memilih untuk di akhiri.
Tika pun menatap jam dinding menunjukan pukul jam 3 sore. Perut Tika terasa lapar, karena belum makan siang.
'Mumpung Chika masih tidur, aku harus masak dulu untuk menyiapkan makan siang. Perutku sangat lapar,' gumam Tika sambil mengusap perutnya, lalu dengan segera keluar dari kamar tersebut dan berjalan menuju dapur.
'Ya ampun aku lupa, ini kan di rumah baru jadi belum ada makanan di dalam kulkas! Lalu apa yang akan aku masak?' tanya Tika pada diri sendiri.
Sayur .... sayur ... ada daging, ada tempe, tahu pokonya lengkap! Ayo Bu Ibu sayurnya .... teriak suara tukang sayur keliling dengan memakai gerobak.
'Akhirnya beruntung sekali ada tukang sayur lewat, aku harus segera keluar untuk membeli bahan yang akan di masak sekarang,' Tika sambil pergi dari dapur, dan berjalan menuju keluar rumah.
"Bang ... tunggu ....!" teriak Tika terhadap tukang sayur yang kini sedang mendorong gerobaknya.
Pak Iyan pun dengan segera memberhentikan langkah nya, saat seseorang memanggilnya. Tika pun dengan segera berjalan menghampiri pak Iyan. Saat sudah sampai, dengan segera Tika pun memilih bahan-bahan makanan yang akan di masak untuk sekarang.
"Ini pak uangnya, kembaliannya ambil saja." Tika sambil menyodorkan uang tersebut.
"Tapi Neng-"
"Sudah jangan banyak protes, ambil saja Pak! Kalau begitu saya permisi Pak." Tika memotong pembicaraan pak Iyan, lalu pergi dari hadapannya dan berjalan masuk ke dalam rumah.
"Terima kasih ya Neng, semoga rezekinya lancar terus tiap hari." teriak pak Iyan.
Tika pun hanya memberika kode lewatnya tanggannya dengan mengacungkan jempol dan tanda terima kasih atas doanya.
****
Dua jam kemudian...
Tika pun sudah selesai masaknya, lalu menaruh makanan tersebut diatas meja makan.
"Akhirnya selesai juga, aku harus segera bangunin Chika untuk makan bersama,' gumam Tika sambil berjalan menuju kamar dimana putrinya berada.
bersambung ...