NovelToon NovelToon
Dicerai Setelah Malam Pertama

Dicerai Setelah Malam Pertama

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:62k
Nilai: 4.6
Nama Author: Senja

Kania harus menerima kenyataan pahit ketika suaminya—Adrian, menceraikannya tepat setelah malam pertama mereka.

Tanpa sepengetahuan Adrian, Kania mengandung anaknya, calon pewaris keluarga Pratama.

Kania pun menghilang dari kehidupan Adrian. Tetapi lima tahun kemudian, mereka dipertemukan kembali. Kania datang dengan seorang bocah laki-laki yang mengejutkan Adrian karena begitu mirip dengannya.

Namun, situasi semakin rumit ketika Adrian ternyata sudah menikah lagi.

Bagaimana Kania menghadapi kenyataan ini? Apakah ia akan menjauh, atau menerima cinta Adrian yang berusaha mengambil hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 33 Extra Part 1

“Kenapa akhir-akhir ini Anna murung? Apa dia ada masalah, Sayang?” tanya Adrian lembut sambil memeluk Kania dari belakang. Wanita itu sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi di dapur.

“Entahlah, Mas,” Kania menghela napas. “Aku juga merasa begitu. Dia seperti menyembunyikan sesuatu. Hanya saja, aku belum sempat menanyakannya karena Zio selalu saja membuatku sibuk dengan segala permintaannya,” keluhnya.

Enzio, putra mereka yang baru berusia tujuh tahun, memang sangat posesif pada Kania. Apalagi jika Kania tampak lebih dekat dengan Anna. Sikap Zio berubah seakan ia merasa tersaingi. Selalu saja ada ulah yang ia lakukan untuk menarik perhatian ibunya.

Mulai dari meminta dibuatkan mie instan—padahal ia sudah bisa melakukannya sendiri—hingga memonopoli waktu Kania dengan berbagai alasan. Belum lagi sikapnya yang terang-terangan tak suka melihat Anna lebih dekat dengan Kania.

“Dia masih anak-anak, Mas. Wajar kalau sedikit cemburu,” tambah Kania sambil tersenyum tipis.

“Mama!” Teriakan Zio dari ruang tamu memotong percakapan mereka. Bocah itu turun dari tangga dengan tergesa-gesa, lalu menghampiri ibunya. “Mama, dasi Zio taruh di mana?”

“Di tempat biasa, Sayang,” jawab Kania sambil tersenyum lembut.

“Nggak ada!” sahut Zio dengan nada meninggi. Wajahnya terlihat kesal.

Adrian langsung memutar badan dan menatap putranya tajam. “Bisa nggak nada bicaramu lebih sopan? Kamu tahu dia siapa? Dia ibumu! Wanita yang melahirkanmu!” tegur Adrian tegas.

“Zio nanya ke Mama, bukan Papa!” balas Zio sambil melipat tangannya dan duduk di kursi makan. Sikapnya yang kasar membuat Adrian semakin kesal.

“Mas, sudah. Nggak apa-apa,” Kania mencoba menenangkan suaminya. “Mungkin Zio capek. Dia terlalu banyak pelajaran di sekolah, ditambah lagi les tambahan.”

“Tapi, Sayang! Aku nggak suka kalau dia membentak kamu seperti itu! Apa dia mau jadi anak durhaka? Membentak ibunya sendiri!” Adrian mengusap wajahnya frustasi. Ia tahu, selama ini ia terlalu memanjakan Zio, dan mungkin ini hasil dari kesalahannya.

“Maaf, Ma, Pa. Ini dasi Zio.” Anna tiba-tiba muncul dari belakang. Gadis itu, dengan langkah terpincang-pincang, menyerahkan dasi milik Zio yang ternyata ada di kamarnya. “Tadi mungkin nggak sengaja kebawa ke kamarku. Ambillah, Zio.”

Namun, bukannya menerima dengan baik, Zio malah membuang dasi itu ke lantai. “Aku nggak mau pakai dasi yang bekas kamu sentuh!” hardiknya kasar. “Kenapa dasiku ada di kamar kamu? Kamu sengaja kan? Kamu mau cari perhatian Mama sama Papa? Jangan harap aku bakal anggap kamu kakak!”

Anna terdiam. Ucapan Zio yang tajam dan menyakitkan itu membuat hatinya terluka, tapi ia hanya bisa diam.

“Zio! Apa yang kamu katakan?!” Kania berteriak, terkejut dengan sikap putranya.

“Jadi Mama belain dia? Mama udah nggak sayang sama aku lagi! Mama jahat!” Zio berlari ke arah kamarnya dan membanting pintu dengan keras.

“Zio! Mama nggak bermaksud begitu, Sayang!” Kania hendak mengejar Zio, tetapi Adrian menahan tangannya.

“Biarkan dia sendiri dulu, Kania,” kata Adrian lembut. Lalu, ia mengalihkan perhatiannya pada Anna. “Anna, kemari.”

Anna menurut, berjalan mendekat dengan langkah tertatih. Wajahnya menunduk, menyembunyikan perasaan bersalah.

“Maafkan aku, Pa, Ma. Gara-gara aku, Zio jadi marah sama kalian,” ucap Anna lirih.

Kania segera meraih wajah Anna dan membelainya lembut. “Ini bukan salah kamu, Sayang. Zio cuma perlu waktu. Nanti biar Mama yang bicara sama dia, oke?”

Anna mengangguk. “Iya, Ma.” Namun, dalam hatinya, gadis itu merasa beban yang besar. Ia tidak pernah bermaksud menjadi penghalang kebahagiaan keluarga kecil ini.

“Kalau saja Ayah masih ada…” gumam Anna dalam hati. “Aku pasti nggak akan merepotkan Mama Kania dan Papa Adrian.”

Melihat wajah sendu Anna, Adrian memeluknya erat. “Kamu nggak merepotkan siapa pun, Anna. Kamu bagian dari keluarga ini. Papa dan Mama nggak akan pernah meninggalkan kamu, jadi jangan merasa bersalah, ya?”

Anna terisak kecil dalam pelukan Adrian. Ia merasa hangat dan diterima, meski ia tahu, Zio belum bisa menerima kehadirannya sepenuhnya. Namun, pelukan itu membuat hatinya sedikit lebih ringan.

Di sisi lain, Kania menghela napas panjang. Ia menatap pintu kamar Zio yang tertutup rapat. Dalam hati, ia bertekad untuk berbicara dengan putranya dan menjelaskan semuanya. Ia yakin, Zio hanya butuh waktu untuk memahami bahwa Anna adalah keluarganya juga.

Adrian menggenggam tangan Kania. “Nanti, kita bicara dengan Zio bersama-sama, ya. Aku yakin, dia hanya butuh waktu untuk mengerti.”

Kania mengangguk, meski hatinya masih berat. “Iya, Mas. Aku harap Zio bisa menerima Anna, suatu hari nanti.”

Mana yang minta extra part nih🤭🤭

1
Morna Simanungkalit
makasih ya thor .apa lagi judul cerita yang lainnya.
𝓜𝓮𝓶𝓮𝔂™: Klik profil aku aja kk
total 1 replies
Morna Simanungkalit
lanjut thor
Morna Simanungkalit
Mantap Adria limdungilah Anakmu dan istrimu segerah bersatu jadi keluarga bahagia.
Morna Simanungkalit
Encio tetap sehat jangan trauma yaaaa. sayangi mamamu yang selalu menyayangimu.
Morna Simanungkalit
lanjut ya thor jangan putus ceritanya ,buatlah sampai tamat.tetap enjoi dan semangat terussss.
Morna Simanungkalit
lanjut terus ya thor tetap semangat.
Morna Simanungkalit
jangan plin plan Adrian jika kamu ingin bahagia bersama Enzio dan kania.
Morna Simanungkalit
ceraikan secepatnya laras agar Kania dan anakmu dapat kau lindungi.
Morna Simanungkalit
Adran segerarah urus perceraianmu agar secepanya kamu bersatu lagi dengan anak dan istrimu kania.
Morna Simanungkalit
Adrian kalau mau membahagiakan mereka berdua ,jangan hanya kata -kata perjuangkanlah untuk membahagiakan mereka.
Morna Simanungkalit
Adrian kamu memang laki -laki yang egois.yang mau hanya kesenangan sendiri.
Morna Simanungkalit
pikirkan matang - matang Kania karena Adrian orangnya tidak tegas.
Morna Simanungkalit
kamu Laras wanita paling jahat terima pembalasan atas kejahatanmu.
Hanisah Nisa
lanjut
Morna Simanungkalit
ceraikan secepatnya laras biar jangan merepotin hubunganmu dengan kania.
Morna Simanungkalit
tahankan Laras terima pembalasan perbuatanmu .
Morna Simanungkalit
cemburu tahankan adrian kau yang menceraikannya.
Morna Simanungkalit
nanti jadi tambah masalah buatmu kania.
Larasati
lanjut Thor 🥰
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!