Istri Simpanan Tuan Jeremy

Senja merasa kesal dengan apa yang di perbuat oleh Renatta. Dan Bahkan Jery tidak membela nya sama sekali ?

Ya setidak nya jika tidak bisa membela nya sebagai istri ya berikan dia pembelaan sebagai Keryawan dan Sekertaris nya.

Dimana keadilan nya ? Dia sudah mengetuk pintu bukan ?

Jadi kenapa dia yang di salah kan ?

Kemana dia harus pergi saat ini ? Uang tidak ada di tangan.

Ponsel ? Apalagi itu.

Memutuskan naik taksi Senja akan pergi kerumah Mbak Mira saja dan meminta nya membayar ongkos taksi nya dulu.

" Mbak, Mbak Miraa..." Senja memanggil

" Is apasih Senja ? Kenapa teriak teriak ???" Mira datang menghampiri nya.

" Mbak pinjam uang nya seratus ribu nanti Senja ganti. "

" Nih, Seratus doang ih..." Lantas Senja langsung keluar membayar ongkos taksi yang di tumpangi nya tadi.

Senja mulai menceritakan persoalan yang di alami nya karna Mira terus mendesak nya.

Semua di ceritakan nya tanpa ada yang terlewat sedikit pun.

Kali ini dia akan memantapkan hati nya untuk semakin mengeraskan hati nya untuk Jery.

Dia tidak ingin Jery mudah memasuki hati nya. Walau status nya sebagai suami istri yang sah.

Senja pun memutuskan untuk pulang ke Rumah Kontrakan nya dan mulai menyantap makan malam nya.

Sementara Jery masih pusing memikirkan Dimana Senja. Dirumah kontarakan nya tidak ada. Karna siang tadi dia sudah datamg kesana. Lalu dimana Senja ?

Saat dia kerumah Mira rumah itu sama sekali seperti tidak berpenghuni.

" Dimana kau Senja ??? Kenapa kau pergi ??? Dimana aku harus mencari mu ?" Jery masih berusaha mencari Senja.

Ingin menghubungi nya menggunakan apa ? Ponsel nya saja baru di beli kan nya.

Lalu dia kembali melajukan mobil nya menuju rumah Kontrakan Senja lagi dam semoga saja ada disana.

Senja yang merasa pintu kontrakan nya di ketuk pun langsung membuka nya.

" Huh! Kenapa dia yang datang ? Menyebal kan ! " Batin Senja melihat Jery yang masih mengenakan setelan kantor nya siang tadi.

" Ayo pulang !" Ajak Jery menarik tangan Senja.

Senja hanya diam saja tidak menanggapi Jery,

" Ayo Senja, Jangan terus membuat ku marah. Aku sudah lelah mencari mu seharian ini. " Jelas Jery lagi.

" Apa ? Dia mencari ku ? Jika iya aku tidak akan tersanjung dengan nya !" Batin Senja.

Senja masih melihat Jery yang masih berusaha untuk membawa nya pulang.

" Besok libur. Aku ingin disini saja. Pilang lah, Istri mu menunggu dirumah mu. !" Senja berkata apa ada nya.

Bahkan terdengar menyindir nya. Jery hanya bisa menghela nafas nya berat. Tapi di lihat nya pipi Kiri Senja bengkak dan mulai membiru di sana. Pasti itu ulah perbuatan tangan Renatta tadi siang.

" Apa ini sakit ? " Jery memiring kan wajah nya agar bisa melihat pipi Senja yang membengkak.

Lalu di usap nya pipi Senja namun langsung di tepis oleh Senja.

" Senja !! Apa apaan kau hah ? Aku khawatir dengan pipi mu. Itu saja. " Jery mulai jengan dengan Senja.

Lalu apa kabar Senja ? Di tampar sebegitu kuat nya hingga meninggalkan bekas.

" Simpan saja rasa khawatir anda Tuan. Jangan salah kan aku jika suatu saat aku akan membalas tamparan ini untuk nya. " Senja pun geram dengan Jery yang tidak membela nya sama sekali.

" Jangan berani berani nya menyakiti Renatta Senja. Bagaimana pun dia yang tersakiti di sini. " Senja hanya tersenyum menghina di hadapan Jery.

" Maka lepas kan aku. Dan istri tercinta anda tidak akan tersakiti lagi. Aku yakin dia yang tidak bisa memiliki anak maka anda mencari wanita lain--"

" SENJA !!!!"

Suara bentakan Jery begitu menggema di telinga Senja. Bahkan Senja sampai menutup mata nya rapat rapat hingga tanpa di sadari nya air mata nya keluar tanpa permisi.

Jery yang melihat Senja menangis merasa sangat bersalah untuk itu.

Tapi dia harus melakukan apa ? Jika Renatta yang menangis dia akan meminta sesuatu dan Jery dengan senang hati mengabul kan keinginan nya.

Lalu Senja ? Dia harus apa ? Senja tak kunjung membuka mata nya dan air mata itu terus keluar dari mata indah yang Senja miliki.

" Senja, Hey jangan menangis ," Pinta Jery dengan nada yang begitu lembut di pendengaran Senja .

Saat Jery ingin menghapus air mata nya Senja langsung membuka mata indah yang kini berair itu.

Sejenak hati Jery merasa sangat bersalah.

" Baik lah, Anda ingin menjemput ku kan ? ayo pulang. Lakukan tugas mu. Dan mari kita selesai kan ini semua !!!" Entah apa maksud dari perkataan Senja ? Tapi yang pasti itu sangat tidak mengenakan di hati Jery.

Apa Jery mulai menaruh rasa pada Senja ? Atau hanya kasihan saja? Saat mata indah itu menurunkan hujan badai nya ?

Entah lah !!!

Yang Pasti Jery tidak suka Mata indah itu menurunkan hujan badai nya.

Jery pun menutup pintu kontrakan Senja dan menitipkan nya kepada pemilik nya yang keluar karna bentakan nya tadi dan pergi menyusul Senja yang sudah berada di dalam mobil nya.

Dan Senja merasa heran kenapa mobil nya beda ? Apa dia sudah mengganti nya ?

" Pasang sabuk mu Senja. " Ucapan Jery sama sekali tidak di hiraukan oleh Senja.

Senja masih fokus melihat keluar jendela. Dia merasa sangat kecewa dengan Jery dan semakin kecewa.

Bukan hanya Renatta yang tersakiti disini. Senja juga sama. Jery yang membawa nya ke dalam lingkaran penuh dengan rasa sakit ini.

Lalu kenapa hanya dia yang di salah kan ? Kenapa hanya Renatta yang di bela ?

Apa sebegitu cinta nya Jery ke Renatta hingga mengabaikan rasa sakit nya di tampar Renatta dan juga bentakan dari Jery tadi semakin membuat hati Senja mengeras.

Jery yang merasa Senja tidak merespon nya pun langsung memasang kan sabuk pengaman untuk Senja.

Saat ini posisi Jery dan Senja sangat dekat bahkan Jery juga bisa mencium aroma yang keluar dari tubuh Senja.

Harus nya sangat lembut dan menenangkan nya. Beda dengan Wangi Renatta yang di balut parfume mahal Dunia.

Cup

Jery mencium kening Senja dan ciuman itu terasa sangat hangat, Namun lagi lagi Senja masih tetap diam dan mengeraskan hati nya.

Jery mulai melajukan mobil nya dan tiba tiba berhenti di sebuah apotik dan keluar . " Aku turun sebentar " Jery sempat mengelus pipi sebelah kanan Senja.

Dan Senja tidak menatap nya. Mengabaikan semua yang di lakukan Jery sejak tadi. Tak lama Jery sudah kembali dengan kantong plastik kecil di tangan nya dan kembali melanjut kan perjalanan mereka hingga sampai di rumah Senja.

" Makan dulu, Kamu belum Makan Senja. " Jery menahan tangan Senja hendak pergi meninggalkan nya ke kamar Mereka.

Senja hanya menatap nya datar. Bahkan Sorot mata Senja memancar kan aura yang sangat dalam. Sebuah rasa kecewa pada Jery dan rasa benci yang bersamaan.

Jery melepas kan cekalan tangan nya di lengan Senja. Senja tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan langsung meninggalkan Jery disana.

Lagi lagi Jery harus merasakan ini lagi. Senja sangat berbeda dengan Renatta yang tidak akan betah jika berlama lama mendiam kan nya.

Senja sangat bisa menjungkir balikan perasaan nya. Entah mengapa rasa bersalah itu semakin terasa saat Senja menatap nya dengan penuh kebencian.

Mengalah dan menyiapkan makanan untuk Senja dan membawa nya ke kamar mereka.

Namun saat sampai disana Senja sudah tidur. Mungkin terlalu kecewa dengan nya.

Jery mendekat dan meletakan Nampan berisi akan makanan itu di atas nakas samping tempat tidur mereka.

Lalu di buka nya kantong plastik tadi dan mengoleskan salep di pipi Senja yang mulai membiru dan bengkak itu.

Perlakuan Jery sangat lembut. Seakan takut menyakiti kulit mulus milik Senja.

Cup

Lama Jery memberikan ciuman di kening Senja dan menaikan selimut nya.

" Maaf " Ucap Jery lalu meninggalkan Senja untuk membersihkan diri nya.

Senja kembali menangis mendapat kan perlakuan lembut dari Jery. Hati nya sangat sakit mendapat kan itu semua.

Tak lama Jery sudah kembali dari kamar mandi dan naik ke tempat tidur mereka dan ikut merebahkan diri nya di samping Senja dan memeluk nya.

Lagi lagi hati Senja semakin sakit mendapat kan perlakuan dari Jery.

Dan malam kebersamaan mereka pun terjadi di balut rasa sakit hati Senja yang berada di pelukan hangat Jery.

...😭😭😭...

Ada gak yang perlu Donor ginjal ?

Kalau ada komen aja yaa...Ibuk mau cabut ginjal Jery buat di sumbangin sangking gemes nya sama Jery.

Nah ini kamar Mereka yaaa... 🤣

Follow ige ibui yaa @amelia_falisha1511 ❤️❤️❤️