Gea gadis berusia 18thn yang tanpa sengaja bertemu dengan Steven seorang CEO sekaligus mafia kejam,gadis cupu itu mampu membuat sesuatu dalam diri mafia yang sudah lama tertidur akhirnya bangkit.
Berkali-kali dia berusaha lepas dari sang mafia,namun sayangnya dia sudah terjerat belenggu sang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellapsha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Gea Kembali turun. Terlihat Mama Lisa yang asik mengobrol dengan Safira.Hal itu membuat Gea mengurungkan niatnya untuk bergabung, dia pun menuju ke dapur dan terlihat Mbok Inem yang masih Masak untuk makan malam.
"Masak apa Mbok?"tanya Gea yang menghampiri Mbak Inem.
"Eh non Gea, ini mau masak terong balado sama semur ayam. Soalnya ada Non Safira kalau dia ke sini pasti Ibu nyuruh masak semur ayam karena non Safira suka."jawab Mbok Inem "non mau si mbok Masakin apa?" tanya si mbok.
"Itu aja mbok udah cukup kok," jawab Gea.
"Ih nggak papa biar si mbok masakin juga kesukaan non,"ujar Si Mbok Inem.
"Tempe goreng aja mbok,"jawab Gea "Gea bantuin Ya mbok,"sambung Gea yang membantu mencuci ayam yang sudah dipotong.
"Eh non nggak usah, biar si mbok aja,"larang si mbok Inem.
"Udah nggak papa biar Gea bantuin," ujar Gea yang kekeh mau membantu Mbok Inem.
Dia akhirnya membantu mbok inem, dia memasak terong balado sesuai resep yang diberikan Mbok Inem.
"Non mau tempe tepung apa Tempe garing?"tanya Mbok Inem yang mau memotong Tempenya.
"Garing aja mbok,"jawab Gea.
Saat Gea memindahkan ayam semur ke dalam mangkok, Mama Lisa dan Safira masuk ke dapur "Loh Gea ternyata di sini,"ujar Mama Lisa membuat Gea menoleh.
"Iya ma"
"Non Geo udah cantik pinter masak lagi Bu, Den Steven Emang milihnya tepat deh," Puji Mbok Inem.
"Ah mbok Inem bisa aja,"ucap gea.
"Di rumah juga sering masak ya?" tanya Safira.
"Enggaklah, enggak mungkin dibolehin sama Steven ya kan Gea?"tebak Mama Lisa membuat Gea tersenyum.
"Iya Mama tahu sendiri lah gimana anak mama itu, galak nggak boleh ini nggak boleh itu,"tutur Gea membuat Lisa tertawa.
"Makanya mama lebih suka tinggal di sini daripada sama dia, soalnya Ya itu banyak banget larangannya. Bilangnya nanti capek mah mending Mama duduk aja, padahal kan kita emang suka masak ya. Jadi mau capek pun tetap pengen masak gitu,"jelas Mama Lisa.
"Iya emang bener Tan, Kak Steven tuh gitu. Tante Ingatkan yang dulu Safira pernah berantem sama Kak Steven gara-gara Safira baru datang terus langsung pengen buat kue, Dia marah-marah nyuruh Safira istirahat,"imbuh Safira membuat Lisa tertawa karena mengingat momen itu.
"Rumah langsung ramai gara-gara kalian berdua," ucap Lisa.
"Iya bener banget," Timpal Safira.
Gea memilih keluar dari sana dengan membawa ayam semur yang sudah matang. Saat sedang lewat di belakang Safira, dengan sengaja Safira membuat Gea terjatuh.
Pyar. Mangkuk yang Gea bawa pecah dan tangan Gea terkena pecahannya."Gea "teriak Lisa yang langsung menghampiri Gea.
"Ya ampun Gea,"teriak Safira yang berpura-pura khawatir juga.
"Aduh Non gak papa kan?"tanya Mbok Inem yang melihat Gea terjatuh.
"Mbok panggilkan dokter,"titah Lisa yang melihat tangan Gea terluka.
"Nggak usah Ma,"ucap Gea dengan menahan rasa perih di telapak tangannya.
"Nggak usah gimana?Kamu terluka gini kok, Panggil buruan mbok,"titah Lisa yang sangat khawatir.
"Iya Bu,"jawab Mbok Inem yang langsung menghubungi dokter.
Lisa lalu membawa Gea untuk masuk ke kamarnya menunggu dokter datang. Beberapa saat mereka berada di dalam kamar terdengar ketukan dari luar. Safira pun membuka pintunya.
"Maaf mengganggu Nyonya, Tuan Steven ingin melihat keadaan Nyonya Gea,* jelas Arif yang memberikan ponselnya kepada Lisa.
"Gea Gimana tangannya?dokternya udah nyampe belum?" tanya Steven yang terlihat khawatir.
"Nggak apa-apa kok cuma luka kecil Om,"jawab Gea yang masih bisa tersenyum.
"Bentar lagi datang kayaknya Steve,kamu nggak usah khawatir," tutur Lisa yang melihat jelas kekhawatiran Steven.
"Iya Ma, jagain Gea ya Ma bentar lagi Steven langsung pulang," tutur Steven.
"Selesaikan dulu kerjaannya baru pulang,"ucap Gea yang tidak mau Steven meninggalkan pekerjaannya karena hal sepele.
"Udah selesai kok honay," jawab Steven berbohong.
"Jangan bohong," ucap Gea.
"Iya iya sayang," tutur Steven.
"Ini Dokternya datang," ucap Lisa saat melihat dokter Candra datang.
Lisa lalu mengarahkan ponselnya ke dokter Chandra untuk menunjukkan kepada Steven bahwa Dokternya sudah datang."kok cowok!"omel Steven yang tidak terima laki-laki lain menyentuh Gea.
"Maaf tuan, saya tidak membawa perawat kemari,"ucap dokter Chandra.
"Udahlah Steven nggak papa Kasihan Gea,kalau nggak segera diobati."tutur Lisa mau minta pengertian kepada Steven.
Steven menghela nafasnya dia kesal karena Gea harus disentuh lelaki lain."Ya udah buruan obati lain kali jika kamu sentuh istri saya lagi saya potong tangan kamu!"seru Steven kepada dokter Chandra.
Sontak Hal itu membuat dokter Chandra langsung berkeringat. "Baik tuan, sekali lagi saya minta maaf," ucap dokter Chandra.
Steven sekarang benar-benar mencintai Gea hingga tidak mau laki-laki lain menyentuh. Dia terlihat kesal saat melihat Gea sedang diobati oleh dokter Chandra. Telapak tangan Gea pun dibalut dengan perban.dokter Chandra sangat hati-hati melakukannya karena tidak mau membuat Steven marah lagi.
Dokter Chandra takut betul Bagaimana sikap Stefan jadi dia sangat hati-hati. Selesai mengobati Gea dia pun langsung pamit pergi."Ya udah Gea istirahat saja ya,"ucap Mama Lisa."nanti makan malamnya biar empuk Inem bawa ke sini,"imbuh mama Lisa.
"Iya ma,"jawab Gea.
Safira sejak tadi hanya diam di tempatnya, dia memandang tak suka kepada Gea.niat hati dia mencelakai Gea agar membuat Gea terlihat buruk di depan Lisa. Tetapi malah Gea mendapatkan perhatian dari semua orang.
"Cepat sembuh ya," ucap Safira dengan senyum yang dipaksakan.
Safira dan Lisa pun keluar dari kamar Gea membiarkan Gea untuk beristirahat.Lisa lalu menuju ke dapur untuk membantu Mbok Inem memasak karena makanan tadi yang tumpah.
"Safira bantuin juga ya Tan," ucap Safira dengan tersenyum.
"Iya boleh Safira biar cepat selesai juga," ucap Lisa.
Safira lalu menggoreng Tempenya sedangkan Lisa memasak semur yang baru saja dicuci oleh Mbok Inem.30 menit kemudian mereka selesai memasak.Safira membantu membawa tempe goreng ke ruang makan.
Lisa dan Safira pun langsung makan bersama.sedangkan Bu Inem sekarang masih menyiapkan makanan untuk Gea. Setelah selesai dia membawanya ke kamar Gea.
Tok tok tok
"Ini si mbok non,"ujar Mbok Inem.
"Masuk aja mbok ,"jawab gea.Mbok Inem pun masuk ke kamar Gea dengan membawakan makan malam untuk Gea.
"Makasih ya, Mbok maaf ngerepotin harus bawa ke kamar,"ucap Gea yang merasa tidak enak hati.
"Nggak apa-apa non jangan sungkan sama si mbok,"tutur Mbok Inem."kalau begitu Si Mbok keluar dulu ya Non, non langsung makan Biar nggak dingin nanti kalau dingin nggak enak," tutur Mbok Inem.
"Iya Mbok Makasih ya," ucap Gea dengan tersenyum.
Mbok Inem pun keluar dari kamar Gea, setelah mbok inem keluar Gea duduk di sofa untuk makan. Karena tangan kanannya yang sakit, maka dia harus makan dengan tangan kiri dan hal itu sangat susah baginya.
Di lantai bawah terlihat Lisa dan Safira yang baru selesai makan."Kak Steven udah pulang?"ucap Safira yang terlihat terkejut sekaligus senang melihat Steven yang sudah kembali.
"Gea di dalam ya mah,"tanya Steven kepada mamanya yang mengacuhkan Safira.
"Iya dia di kamar lagi makan,"jawab Lisa dan Steven langsung berlari menuju ke kamar.
Lisa tersenyum melihat putranya yang sangat mengkhawatirkan Gea.Bahkan dia langsung pulang tidak memperdulikan pekerjaannya saat mendengar Gea terluka.
Pintu kamar terbuka terlihat Gea yang sedang kesusahan untuk makan. Gea mendongakkan kepalanya dan terlihat Steven yang menghampirinya.
"Om kok udah pulang?"tanya Gea yang terkejut.
"Iya karena aku tahu kamu pasti kesusahan untuk makan,"jawab Steven yang mengambil alih sendok dari tangan Gea.
"Kok bisa Om cepet banget sampainya," tanya Gea Yang penasaran.
"Iya ada helikopter yang nganggur tadi,"jawab Steven yang mengarahkan sendok ke mulut Gea. Gea pun membuka mulutnya menerima suapan dari Steven.
"Kok bisa sampai kayak gini?" tanya Steven yang menatap tangan Gea.
"Ya Om tahu sendiri kan kalau Gea ceroboh," jawab Gea.
"Hati-hati lagi ya Honey, jangan sampai terluka lagi,"tutur Steven dengan lembut.
"Om kok ninggalin pekerjaan Om,"ucapkan Gea."harusnya Om itu selesaikan dulu pekerjaan Om jangan malah Om tinggalin gitu aja karena hal sepele ini,"imbuh Gea.
"Hal sepele?kamu terluka kayak gini hal sepele?"ucap Steven yang tidak mengerti dengan pikiran Gea."kamu yang paling utama bagi aku sekarang, Apapun yang terjadi sama kamu itu hal paling penting bagi aku,"terang Steven membuat pipi Gea merona.
Hatinya sangat senang mendengar perkataan Steven barusan. Steven Kembali mengarahkan sendok ke dalam mulut Gea."Kenapa pipi kamu merah gitu?"tanya Steven membuat Gea mengalihkan pandangannya.
"Nggak papa,"jawab Gea membuat Steven tersenyum kecil.
Steven pun ikut makan satu piring dengan Gea.tatapan lembut Steven terus tertuju padanya membuat Gea menjadi salah tingkah.dia terus mencoba mengontrol hatinya agar tidak menaruh perasaan kepada Steven.
"Kamu kenapa?"tanya Steven yang melihat Gea mengatur nafasnya.
"HM nggak papa Om,"jawab Gea sambil menggelengkan kepalanya.
"Ya udah aku ke bawah dulu ya Buat naruh ini,"ujar Steven yang dijawab anggukan kepala oleh Gea. Steven pun membawa piring kotor itu ke dapur.
Safira yang melihat Steven masuk ke dapur pun menghampirinya. Dia langsung memeluk Steven dari belakang.Steven mengira jika itu adalah Gea tanpa melihat tangan yang memeluknya. Mereka tidak menyadari jika di ambang pintu ada Gea yang melihat adegan itu.
Gea yang menyusul Steven ke dapur karena ingin minum teh pun harus mendapati suaminya dipeluk perempuan lain. Gea pun langsung berbalik kembali ke dalam kamarnya.
"Honay,tumben banget kamu meluk aku kayak gini,"ucap Steven yang membalik badannya.dia terkejut saat mendapati bahwa safira lah yang memeluk dirinya.seketika Steven langsung mendorong tubuh Safira hingga tersungkur di lantai.
"Aduh sakit Kak," eluh Safira.
"Kamu apa-apaan sih!"seru Steven yang terlihat marah.
Karena Safira cuman kangen sama Kak Steven, Kakak kenapa kasar gini sih sama Safira,"ucap Safira yang bangkit dan berdiri di hadapan Stefan.
"Jaga sikap kamu ya, Aku nggak mau Gea mikir yang nggak-nggak Tentang Kita,"tegas Steven yang meninggalkan Safira begitu saja.
Dia berjalan kembali ke kamarnya dengan marah.Steven menghembuskan nafasnya pelan agar amarahnya mereda.Setelah mereda dia membuka pintu kamar terlihat Gea yang sedang berdiri di balkon kamar.
Steven pun berjalan menghampirinya.dia langsung memeluk Gea dari belakang."ngelamunin apa sayang?"tanya Steven yang mengecup pipi Gea.
"Nggak papa,"jawab Gea singkat dan terlihat jelas bahwa dia sedang memikirkan sesuatu.
"Besok kita pulang ya,"ucap Steven tiba-tiba membuat Gea terkejut karena sebelumnya Stefan mengatakan jika mereka akan pulang lusa.
"Kenapa besok? katanya lusa?"tanya Gea yang menoleh ke arah Steven.
"Nggak apa-apa sayang pengen berduaan aja sama kamu di rumah,"jawab Steven. Sebenarnya dia mengajak Gea pulang karena tahu jika dia tidak nyaman berada di sana sejak adanya Safira di rumah itu."nggak papa kan?".
"Terserah om aja,"jawab Gea.Steven membalikkan badan Gea lalu dia memeluknya dengan erat.
Jangan lupa tinggalin jejak teman-teman bantu subscribe ya.
I LOVE YOU untuk penulis Cerita ini,semoga suaminya cepat kaya