NovelToon NovelToon
After Break Up

After Break Up

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:53.2k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

Gyan Abhiseva Wiguna tengah hidup di fase tenang pasca break up dengan seorang wanita. Hidup yang berwarna berubah monokrom dan monoton.

Tak ada angin dan hujan, tiba-tiba dia dititipi seorang gadis cantik yang tak lain adalah partner bertengkarnya semasa kecil hingga remaja, Rachella Bumintara Ranendra. Gadis tantrum si ratu drama. Dia tak bisa menolak karena perintah dari singa pusat.

Akankah kehidupan tenangnya akan terganggu? Ataukah kehadiran Achel mampu merubah hidup yang monokrom kembali menjadi lebih berwarna? Atau masih tetap sama karena sang mantanlah pemilik warna hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1. Si Tukang Tantrum Yang Kini Penuh Kharisma

...~Sejauh apapun kamu pergi. Jangan lupa untuk pulang~...

Tak terasa usia Gyan Abhiseva Wiguna kini sudah seperempat abad. Lelaki yang pada waktu kecil sering dipanggil Tuan dan si jambul tukang tantrum kini menjelma menjadi lelaki yang penuh kharisma. Tapi, begitu dingin melebihi es kutub. Tak perlu tes DNA lagi, fix dia anak Gavin Agha Wiguna dan cucu dari Ghassan Aksara Wiguna. Suhu es kutub di keluarga singa.

Di usianya yang sudah terbilang dewasa, temannya semakin mengerucut. Sahabat sejatinya sekarang hanya laptop serta secangkir kopi yang asapnya masih terlihat mengepul. Ya, dia tengah memandang serius benda segiempat ditemani secangkir kopi panas di ruangan yang begitu hening. Hanya suara denting jam dinding yang terdengar.

Lelaki itu begitu betah di Singapura. Padahal, kuliah S1 sudah selesai. Dan masih menimbang untuk melanjutkan S2 dikarenakan kesibukannya di Wiguna Internasional Grup. Sudah berkali-kali sang papa juga sang opa memintanya untuk kembali dan masuk ke Wiguna Grup pusat. Tapi, si pemilik pendirian yang teguh itu tak akan pernah goyah dengan keputusan yang sudah dia buat dengan bulat.

Diiming-imingi uang serta aset pun tak mampu membuat Gyan merubah keputusannya. Malah sebuah jawaban yang di luar prediksi terucap dari mulut lelaki penuh bisa tersebut.

"Ternyata kekayaan Wiguna Grup cuma 25% dari kekayaan Gy. Payah!"

Jika, sudah seperti itu sang opa juga papanya tak akan pernah bisa memaksa lagi. Kalimat sarkas yang keluar menandakan dia memang tak mau. Padahal, mereka melakukan itu karena sang mama juga sang Oma merindukan sosok Gyan yang sudah hampir dua tahun tak pernah pulang ke tanah kelahiran. Ketika rasa rindu melanda, mereka yang akan menemui Gyan di Singapura.

Sikap Gyan itu menyimpan tanda tanya besar di hati keluarga. Sayangnya, lelaki itu sangat cerdik. Mampu membuat para singa jantan tak bisa menembus informasi apapun tentangnya.

"Genius sih nih anak," puji papi Restu ketika para singa jantan melaporkan hal yang sama.

Kehidupan Gyan setahun belakangan ini begitu monoton. Kantor-meeting-apartment kantor-meeting-aparment terus menerus. Siklus yang sama setiap hari. Tapi, tak membuat dia merasa jenuh dan bosan.

Seperti sekarang ini, Gyan baru masuk ke unit apartment yang dia huni. Mendudukkan bokongnya di sofa empuk yang berada di ruang tamu. Dasi sudah dia longgarkan. Punggungnya pun sudah bersandar di sofa. Hembusan napas kasar keluar. Perlahan, matanya mulai dipejamkan.

Tak kurang dari satu menit, mata indah itu kembali terbuka. Dia mulai beranjak dari duduknya dan menuju lemari pendingin yang ada di dapur minimalis. Mengambil minuman kalengan yang mengandung sedikit alkohol untuk menghilangkan rasa lelah.

Berdiri di balkon adalah rutinitasnya hampir tiap malam setelah pulang dari kantor. Menatap langit malam yang ternyata lebih indah dari sebelumnya. Minuman beralkohol itu mulai masuk ke tenggorokan. Mampu menghilangkan dahaga, tapi tidak untuk membasahi hatinya yang sudah kering.

Life after Break up tengah Gyan lakukan. Setahun yang lalu, hubungannya kandas dengan seorang perempuan cantik, pintar dan nyaris sempurna. Katanya, perempuan itu tak mau menjadi anak yang durhaka. Dan hubungan mereka berakhir dengan baik-baik (bagi perempuannya). Namun, bisa saja berbeda dengan apa yang Gyan rasakan.

Senyum yang selama setahun terakhir sering melengkung kini sudah tak nampak lagi. Banyak yang berubah dari sosok Gyan setelah dirinya putus dengan sang kekasih.

Getaran ponsel di saku membuat atensi serta pikirannya teralihkan. Nama sang adik yang tertera di sana. Sesibuk apapun dirinya, jika menyangkut adiknya akan selalu meluangkan waktu.

"Kak--"

Gyan akan menjadi pendengar yang baik untuk adiknya. Di mana setiap malam Anggasta atau biasa disebut Gagas akan menghubungi sang kakak untuk menceritakan harinya. Terkadang, rasa rindu kepada keluarga menghampiri. Dia ingin memandang langsung wajah sang adik yang selalu antusias setiap kali bercerita. Namun, ada sebuah janji yang tak boleh dia ingkari.

"Gua akan balik ke Jakarta dengan perempuan yang jauh lebih baik dari lu."

"Kak, bisa enggak Minggu depan Kakak pulang?" Sebuah pertanyaan yang penuh dengan harapan besar. Gyan tak lantas menjawab. Hanya kedua alisnya yang menukik tajam.

"Hadir ya di wisuda Gagas. Gagas ingin foto keluarga lengkap."

Hati Gyan mencelos mendengar kalimat sang adik. Seulas senyum dia ukirkan. Namun, sorot matanya mampu membuat Anggasta membuka suara kembali.

"Kalau Kakak sibuk, enggak apa-apa. Nanti fotonya Gagas edit aja seperti biasa." Senyum penuh keterpaksaan Anggasta ukirkan.

Perih sekali hati Gyan ketika melihat wajah dan kesimpulan dari adiknya. Apalagi, wajah Anggasta menyimpan banyak kesenduan.

"Ya, Kakak bisa."

Sebuah kalimat yang membuat Anggasta terdiam dengan air mata yang sekuat tenaga ditahan. Hubungan persaudaraan mereka begitu erat. Juga ikatan hati mereka berdua pun begitu kuat.

"Beneran?" Air mata sudah menganak.

"Iya."

Air mata akhirnya menetes. Tak malu Anggasta menangis di depan kakaknya karena sudah terlalu lama dia menahan rindu. Memang mereka sering berbincang di sambungan video. Juga sering bertemu di Singapura, tapi Anggasta merindukan momen mereka berdua di kamar yang sama sambil bercerita. Kamar yang sudah sangat sepi karena ditinggalkan sang penghuni.

Gyan meraih foto yang ada di atas nakas di samping tempat tidur. Dia baru saja selesai membersihkan tubuh dan masih mengalungkan handuk di leher. Tangannya mulai mengusap lembut figura yang berisi foto dirinya, Anggasta, mama serta papanya. Rasa rindu mulai menjalar.

"I always Miss you all."

.

H-1 acara wisuda Anggasta, Gyan sudah menuju bandara setelah semua pekerjaannya selesai. Mengudara menuju Jakarta. Tak ada yang menjemput karena tibanya dia di Jakarta sudah tengah malam.

Kedua orang tua serta adiknya ternyata belum tidur menunggu kedatangan dirinya. Bahkan sang Oma rela tidur di ruang keluarga hanya untuk menunggu cucu tercinta.

Pelukan erat nan hangat dari sang mama membuat matanya berembun. Terlebih kalimat mama salju membuat hatinya teriris sembilu.

"Sejauh apapun kamu pergi. Jangan lupa pulang, Kak."

Mulut Gyan terbungkam. Hanya tangan yang semakin mengeratkan pelukan. Papa serta opanya hanya saling pandang dengan wajah datar. Sedangkan Anggasta sudah ikut memeluk tubuh sang kakak juga mamanya.

Kedatangan Gyan membuat semua anggota keluarga singa berdatangan ke rumah besar Daddy Aksa. Semenyebalkan apapun Gyan, tetap dia adalah anggota keluarga yang sangat mereka sayang. Dan senyum yang sudah jarang terlihat kini melengkung dengan begitu lebar karena gurauan para singa jantan juga tingkah para singa remaja.

"Jambulll!!!!!"

Mami Reyn berlari ke arah Gyan dan memeluknya dengan sangat erat. Kata rindu pun terdengar sangat jelas hingga bibir Gyan kembali terangkat. Kebahagiaan begitu menyelimuti hati keluarga singa. Namun, Gyan merasakan ada sesuatu yang kurang. Perlahan dia mengabsen satu per satu singa remaja juga singa kecil. Dan ternyata ada satu yang tak bersama mereka.

"Achel," gumamnya sangat pelan.

"Kenapa bocah tantrum penuh drama itu tak ada? Ke mana dia?"

...*** BERSAMBUNG ***...

Jangan lupa tekan subscribe ♥️ supaya tak ketinggalan ceritanya. Juga jangan bosan tinggalkan komentar biar jadi vitamin penambah semangat.

Bisa kali ya dimulai dengan 50 komentar

1
N I A 🌺🌻🌹
jangan smp ngeprank ya gyan, bilang sayang tapi sayang krn adek 😂
Wiwin Winarsih
achel jg sayang kak gy......
Wiwin Winarsih
ya itu gyan...
Sri Lestari
Si gunung es mencair gaes
Yus Nita
Aschel jawab me too.. 😊😊😊
Kie Riezky
nah kan untung ada William ya,kebuka juga mata hati lu Gyan
Kie Riezky
makin seru nih,dikit dikit achel udah kasih kode...eh Gyan belum peka
Sri Mulyani
bikin mereka jadian doang ka author seru kayanya,,,sejarah mereka keluarga tidak sedarah juga Mun Seandai menikah nanti nggak masalah ko heeeeeee maaf ya ka,,cuma pengen ending ny bahagia karena diawal sama dikecewakan
sum mia
wah....kemajuan ini mah , si Tuan tantrum udah bisa ngerasa seperti yang Achell rasa . yah meski semua karena jasa William juga sih .
pasti si Achell bahagia banget tuh musuh bebuyutannya sedari kecil kini sudah menyatakan perasaannya


lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
NadiraDira
sweet nyahhh
bakal direstuin gak yah mereka...
Rahmawati
gyan dilema, karna dia dan achel masih saudara
Lilis Holisoh
lanjuut thor semangat/Rose//Rose//Rose//Heart//Heart//Heart/
Dyah Lestari
semangat lanjutkan
Kasih Sklhqu
yeeeeeee akhirnya si jambul mengungapapkan perasaanya 👏👏👏
Rani Kamila
lanjut kk
Rabiatul Addawiyah
cuma sayang ya Chel 😅🤣
Salmi Ati
mudah2an keluarga besar merestui mereka berdua.
uchiek hiday
wah, sudah sayang2an
AZLAN Hidayat
lanjut kak 💪
Cristella Tella
akhirnya gunung es... sdikit peka jga ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!