NovelToon NovelToon
PESONA MARYAM (Maryam Albatul Rahmah)

PESONA MARYAM (Maryam Albatul Rahmah)

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Duda / CEO / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Pengantin Pengganti
Popularitas:7.6M
Nilai: 4.6
Nama Author: Nabila.id

Pernikahan Seorang Gadis Muda Berusia 19 Tahun dengan CEO Duda Kaya Raya

Berawal dari Rencana Pernikahan Kakakku dengan Seorang CEO dingin yang berstatus sebagai Duda

Namun Karena Kesalahan Yang di Lakukan Kakaku, Membuatku harus Menerima Jika aku Harus Menggantikan Posisi Kakakku menikah Dengan CEO berhati dingin tersebut.

Pembatalan Pernikahan Yang Dilakukan Oleh Kakakku Membuat Orangtuaku Sangat sedih Dan Terancam dalam Kebangkrutan.

Apakah Aku Bisa Melanjutkan Hidupku Dengan CEO berhati dingin Tersebut, Atakah Aku Akan Menyerah

Yuk Nantikan Kisahnya

PESONA MARYAM (Maryam Albatul Rahmah)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Kemarahan Reza

Maryam menyadari perubahan sikap Reza dan Merasa Tidak nyaman dengan hal itu, Maryam bergegas meluruskan Semuanya.

"Mas, dokter Tama ini adalah dokter yang telah merawat Ummi sejak di rumah sakit ini, dan beliau adalah dosen Maryam juga" Ucap Maryam pelan , mencoba memberikan penjelasan pada Reza.

"Maafkan Atas sikap suami saya dok" Ucap Maryam Kemudian

"Kenapa harus minta maaf " Ucap Reza dengan sinis

Mendengar ucapan Reza Maryam semakin menundukkan kepalanya.

"Ternyata kau tidak berubah sedikitpun " Ucap Tama dengan senyum seringai

"Baiklah Maryam, Jaga dirimu dan saya permisi , Assalamualaikum " Ucap Tama dengan berlalu meninggalkan ruangan.

"Waalaikumsalam"

Setelah kepergian Tama dari ruangan tersebut. Reza pun Bergegas untuk pamit kepada kedua Mertuanya.

Reza mengikuti kemana Tama pergi, bermaksud membuat perhitungan dengan ya.

"Tama!!" Ucap Reza dengan sedikit berteriak

Tama yang menyadari jika Reza mengikuti berusaha mempercepat langkahnya, Dan ketika berada pada tempat yang lumayan sepi, Tama Berbalik badan dengan senyum seringainya.

"Apa Mau mu !" Ucap Reza lantang

"Memangnya apa mau ku ?" Jawab Tama dengan santai

"Sialan !!" Ucap Reza dengan melemparkan satu pukulan kearah Wajah Tama

Tama yang tidak siap dengan pukulan Reza yang tiba-tiba, seketika terhuyung dan Jatuh. Setitik noda darah keluar dari sudut bibir Tama.

"Tidak perlu marah Za!! Santai saja lah, Bukanya kau juga tidak menginginkan gadis itu ?" Ucap Tama santai dengan memegang i sudut bibirnya.

"Sialan !" Ucap Reza lantang dengan melemparkan pukulan ke dua kearah Tama.

Namun pukulan ke dua tersebut mampu di tangkis oleh Tama dengan satu tangannya

"Apa kau pikir aku tidak tahu Perbuatan mu terhadap gadis itu ?" Ucap Tama lagi

"Sejak beberapa hari yang lalu, aku telah menyuruh orang kepercayaan ku untuk Mencari informasi Tentang Maryam, Dan aku tau Hubungan kalian tidak sebaik pasangan suami istri pada umumnya" Ucap Tama Lantang.

Mendengar pernyataan Tama , Reza hanya memandang Wajah Tama dengan penuh amarah, Rahang yang mengeras, dan dada yang bergemuruh.

"Dan aku rasa tidak ada salahnya jika aku merebutnya darimu !, Bukan kah itu juga yang kau lakukan dulu kepadaku Tuan Reza " Ucap Tama dengan nada mengejek

"Lagi pula kau juga tidak menginginkannya, dan mungkin dia akan lebih bahagia jika bersamaku, aku akan lebih bisa menjaga dan Menghormati gadis itu dari pada Anda !!" Ucap Tama kemudian dengan nada santai

"Jaga Ucapanmu !!!" Ucap Reza dengan nada penuh peringatan

"Dan jangan pernah Berani-beraninya kau menyentuh Milikku!!" Ucap Reza kemudian

"Tuan Reza!!, Apa kah saya harus selalu mengalah ? Untuk kali ini mungkin saya akan bersaing !! Dan saya Tidak akan Kalah Untuk Yang kedua kalinya" Ucap Tama Pelan namun penuh penekanan.

"Kurang ajar !! " Hampir Reza melemparkan satu pukulan lagi ke arah Tama, Namun Reza urungkan, Karena Melihat Maryam yang tiba-tiba berada di sana.

Kedatangan Maryam pun juga di sadari Oleh Tama saat itu.

Setelahnya Tama bergegas Meninggalkan Reza dan berlalu dari hadapan Reza .

Dengan emosi yang masih memuncak Reza melampiaskan kemarahannya dengan memukul tembok yang ada di sebelahnya, Sehingga hal itu membuat Punggung tangan Reza mengeluarkan darah segar.

***

Flashback On

Maryam yang menyadari jika suasana hati Reza sedang tidak baik Berusaha mengejarnya dan menenangkan.

"Abi... Ummi ... Maryam permisi ya, Sore nanti Maryam akan kesini lagi, Ada yang perlu Maryam bawakan untuk Abi dan Ummi ?" Ucap Maryam dengan nada lembut.

"Tidak nak, segera susul suamimu" ucap Abi Hanif

"Baik Ummi" Ucap Maryam seraya berlalu dari Kedua Orang Tuanya

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Kemudian Maryam bergegas menyusul Reza yang telah meninggalkan ruangan terlebih dahulu. Menyadari Reza tidak berada di sekitar sana, Maryam bergegas mencarinya.

Maryam berlari menuju Parkiran, Namun dia hanya menemukan mobil Reza tanpa penghuni, Maryam kembali lagi kedalam rumah sakit dan terus Mencari.

"Kemana perginya mas Reza " Gumam Maryam

Maryam telah mencari Reza ke setiap sudut Rumah sakit, termasuk ke bagian kantin dan Taman.

Kemudian Maryam menemukan Reza sedang Terlibat Pembicaraan Serius dengan Tama, Entah apa yang sedang mereka bicarakan Maryam Tidak mengetahuinya.

Maryam hanya melihat Luka yang mengeluarkan darah segar dari punggung Tangan Reza saat itu.

Maryam Semakin mempercepat Langkahnya Menghampiri Reza.

Flashback Off

***

Sepanjang perjalanan Pulang ke rumah Reza dan Maryam tidak ada satu pun yang berbicara.

Suasana di dalam mobil saat itu sangat hening. Seperti tak berpenghuni.

"Mas?" Ucap Maryam mencoba mencairkan suasana

Mendengar Maryam memanggilnya, Reza hanya menoleh tanpa memberikan jawaban.

"Apa Mas Reza marah Pada Maryam ?" Ucap Maryam lagi.

Reza tidak menghiraukan pertanyaan dari Maryam dan mulai memacu kendaraanya lebih kencang dari sebelumnya. hal itu menjadikan Maryam Takut dan khawatir

"Astagfirullah.. Mas , Pelankan Mobilnya !!" Ucap Maryam dengan memohon

Bukan menghiraukan permintaan Maryam Reza justru menambah kecepatan

"Mas!!" Ucap Maryam kemudian

Reza masih tetap Mengemudikan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Hal itu semakin membuat Maryam ketakutan.

"Mas, aku mohon , Kita Bisa Bicara Baik-baik" Ucap Maryam dengan nada gemetar menahan ketakutan

Reza masih tetap dengan pendiriannya, dan semakin menambah kecepatan mobilnya.

"Astaghfirullah.. Mas kita Bisa Celaka jika Kau Seperti ini, Maryam mohon mas Berhentilah !!" Ucap Maryam nada gemetar, dengan bulir bening tiba-tiba menetes di sudut matanya.

Maryam yang semakin takut , Tanpa di sadari Cadar yang dia kenakan telah basah dengan air mata yang menetes.

Dengan Emosi yang tinggi Reza tidak menghiraukan perkataan Maryam, Bahkan entah kemana Arah dan tujuan Reza saat itu. Reza hanya semakin Meningkatkan Laju kecepatan mobilnya.

Tanpa menghiraukan Maryam yang Ketakutan di sampingnya.

Maryam hanya bisa memejamkan mata dan berdzikir saat itu, Berbicara pun rasanya sudah tidak ada gunanya. Reza tetap tidak menghiraukannya.

Setelah beberapa saat Mobil berhenti dengan keras, sehingga membuat Maryam terlempar kearah dashboard bagian depan mobil.

"Brak!" Kepala Maryam yang membentur bagian depan mobil

"Auch.. " Ucap Maryam lirih

Menyadari tubuh Maryam yang terlempar ke arah depan,Reza sedikit merasa bersalah.

"Maafkan Aku " Ucap Reza kemudian Pelan

Setelah beberapa saat, Reza mampu menguasai diri dan emosinya.

Melihat ke sekeliling ternyata Reza memarkirkan mobilnya tepat di pinggiran Perkebunan teh Milik Orang Tua Maryam.

"Apa masih sakit ?" Tanya Reza karena merasa bersalah.

Melihat Reza mengkhawatirkannya Maryam hanya memberikan seulas senyum.

"Sedikit" Jawab Maryam singkat.

"Mas Bagaimana kalau kita duduk di sana, Aku akan mengobati Luka mu" Ajak Maryam sembari menunjuk sebuah saung yang berada Tidak jauh dari mereka memarkirkan mobilnya.

Saung yang dibuat oleh Abi Hanif ketika sedang berada di Perkebunan untuk memantau pekerjaan para Karyawan di sana.

"Mari mas..." Ajak Maryam lagi seraya Membuka pintu mobil dan bergegas keluar.

Setelahnya Reza mengikuti Maryam menuju ke sebuah saung yang sebelumnya di tunjukan Maryam.

Meski siang hari namun udara di sana sangat sejuk, Udara yang terasa dingin bagi sebagian orang termasuk Maryam saat itu.

"Duduklah mas, aku akan mengobati Luka mu" Ucap Maryam

Maryam selalu menyimpan P3K didalam Tasnya untuk berjaga-jaga ketika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.

Dengan tangan gemetar Maryam meraih tangan Reza yang berlumuran dengan darah, lebih tepatnya darah yang sudah hampir mengering.

Maryam membersihkannya dengan pelan dan Lembut semua darah yang mulai mengering, Setelahnya memberikan obat dan Membalut lukanya agar tidak terkena Kotoran ataupun debu.

Bersambung

Jangan Lupa Dukunganya ya untuk author Supaya Lebih semangat Nulisnya 🥰🙏

1
#ayu.kurniaa_
.
Jessica
Luar biasa
Roshamilia
kenapa perlu diulang setiap awal chapter
Roshamilia
maksud
Nanik Winarni
Luar biasa
Riska Nianingsih
udah bc hijrah anissa
Salam Rahma
aku suka visualnya orang Korea gitu😊😊
Surati
bagus👍👍
Wahyu tampan sempurna
emang lagi trend di kalangan masyarakat remaja 😁 hamil di luar nikah
Hastin71
mengena sekali ceritanya...bisa jadi inspirasi waktu kita lagi ada perselisihan dengan suami..terimakasih,Thor
Hastin71
banyak ilmuan agama yang harus kita ketahui..trimakasih ...
Hastin71
Alhamdulillaah...tidak sengaja membaca cerita ini..ternyata banyak sejarah Nabi nya...terimakasih...sudah mendapat banyak ilmu biarpun saya sudah beranak cucu tapi rasanya baru sekarang mengetahui cerita nabi dan para sahabatnya...
adnyono biratwoyo: Alhamdullilaah...cerita nya ada hadist nabi SAW
total 1 replies
Rina Delfita
Luar biasa
Mama lilik Lilik
cerita yang bagus dan menarik sarat dengan pengetahuan, semangat Thor,terus berkarya dan tingkat kan kualitas bacaan ,cerita,
bunda DF 💞
bagus
Mama lilik Lilik
banyak typonya Thor,maaf ya🙏🏼
Rita susilawati
Masya Alloh bgus cerita nya🥰
Rita susilawati
knpa Maryam GX bantah aja sih hadeh
Bintang
Biasa
Bintang
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!