Sinopsis👇
Aneliza Emicika adalah gadis sebatang kara yang ditinggal ibunya meninggal dunia sebelum bertemu adik kandungnya, yang kini mencari sebuah pekerjaan, namun tidak ada salah satu perusahaan yang mau menerimanya.
Hingga ia putus asa menyusuri terangnya lampu jalanan seperti gadis yang hilang arah namun seketika hujan deras datang melanda membasahi tubuhnya, Tapi dikala itu Arka Leonoa Alvino datang sebagai penolongnya dikala Eliza merasa putus asa dengan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rienza27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 Misteri Yang Tersembunyi
"Erlan bukanya itu Kaina ya,? Mantan pacarmu yang sudah selingkuh darimu,? Seru Gion menunjuk jarinya Ke arah Kaina yang kini sedang berdiri sendirian didepan hidangan makanan."
"Terus..! Hubungannya denganku apa? Saut Erlan dengan Espresi yang tidak menyenangkan sama sekali saat melihat ke arah Kaina." Jadi dia juga diundang ke sini,? Pikir Erlan memalingkan wajahnya ke arah lain."
"Eh siapa tau aja kamu berniat menyapanya,? Ujar Gion menggoda Erlan yang hanya terdiam tanpa menghiraukan perkataan Gion."
Eliza kemudia meminta izin pada adiknya untuk pergi ke toilet, Eliza pun pergi ketoilet meninggalkan tiga pria itu. (Krek) Akhirnya Eliza sudah keluar dari toilet. tapi saat ia ingin kembali ke tempat adiknya, tiba tiba seseorang memanggil namanya dari lorong sebelah kanan saat Eliza melangkahkan kakinya dengan cepat karna tidak ingin membuat adiknya menunggu, tapi terhenti karna seseorang memanggilnya namanya dengan lembut.
"Aneliza apa kah itu adalah dirimu,? Ujar pria dari lorong sebelah kanan." perlahan-lahan menghampiri Eliza, saat tiba dibawah sinar lampu yang menyinari wajah pria tua itu membuat Eliza kaget, meski ia sudah tua sekitar 40 tahun wajahnya masih sangat tampan sekali."
"Kamu..! Gumam Eliza membulatkan matanya seakan tidak percaya apa yang ia lihat dengan mata kepalanya sehingga membuatnya terdiam mematung menunjuk jari ke arah pria itu."
"Ayah.. Kamu... Apa mataku tidak salah melihat, apa ini benar ayahku Exwan Leviko,? Seru Eliza yang tidak percaya akan bertemu Exwan didepan matanya sendiri dalam situasi seperti ini."
Apa kamu benar putriku Aneliza, Ayah tidak menyangka kamu sudah tumbuh besar dan sangat cantik seperti ibumu,? Gumam Exwan berada dihadapan putrinya yang sudah sekian lama tidak bertemu, bahkan ia meneteskan air matanya dan ingin segera memeluk Eliza. Tapi Eliza malah menghindar disaat Exwan ingin memeluknya.
Eliza mengapa kamu menghindar dari Ayahmu sendiri,? Seru Exwan tercengang melihat sikaf putrinya yang begitu dingin.
Ayah..! Jika boleh aku bilang,? Gumam Eliza menatap ke Arah ayahnya. Sebenarnya aku sangat merindukanmu bahkan ingin sekali memelukmu, menangis dibahumu dan bercerita tentang keluh kesahku pada ayah,? Tapi jika aku ingat bahwa ayah tidak pernah menemui Erlan bahkan saat Ayah dan Ibu berpisah,? Ayah malah menitipkan Erlan ke panti asuhan bahkan tidak ada waktu untuk menemuinya, dimana hati nurani mu ayah,!Bentak Eliza sambil menajamkan sorot matanya ke arah ayahnya sendiri, tapi air mata Eliza terjatuh tanpa aba-aba.
"Aneliza.., Ayah tidak bermaksud untuk meninggalkan Erlan di panti asuhan, itu ayah lakukan karna terpaksa,? Seru Exwan yang ingin sekali memeluk putri kecilnya."
"Tidak bermaksud ayah bilang, yah waktu itu Erlan masih umur 3 tahun,? Dia hanya percaya apa yang ayah katakan, ayah juga janji padanya untuk kembali menjemputnya, tapi apa yah,? Ayah tidak pernah menemuinya, bahkan sampai Erlan menjadi seorang musisi..! Dan sekarang ayah muncul dengan tampang yang menyedihkan seperti ini didepanku,? Saut Eliza berbalik arah untuk pergi dari hadapan ayahnya."
"Putriku dengarkan penjelasanku dulu, ayah punya alasan mengapa ayah seperti itu,? Seru Exwan pada Eliza yang kini meninggalkannya ditengah Lorong."
"Aneliza ayah tidak bermaksud begitu, Tapi andai saja jika waktu itu Rio tidak mengalami kecelakan yang hampir merenggut nyawanya,? Ayah mungkin akan segera menjemput adikmu,? Tapi Rio harus operasi di luar negeri bahkan harus dirawat disana untuk waktu yang sangat lama,! Gumam Exwan yang menyandarkan badannya yang rapuh kedingding lalu menghela napas seandainya waktu bisa diulang."
Tapi tampaknya dari tadi Rio mendengar percakapan antara Aneliza dan ayahnya sendiri yang ternyata Eliza itu adalah Saudaranya sendiri.
"Apa yang Aku dengar ini tidak benarkan,? Gumam Rio membulatkan matanya didepan kaca toilet pria," Tapi Waktu Smp kelas 2 saat aku pindah sekolah bahkan Aku berteman dengan Aneliza, Seandainya Ayah tidak sibuk dengan pekerjaannya akibat tekanan dari Nenek,? Mungkin ayah tidak akan seterpuruk ini, ini juga salahku, seandainya aku setelah sembuh dari operasi sekitar 4 tahun lalu dan tidak meminta untuk bersekolah disana, mungkin Eliza dan Erlan tidak akan seperti itu.? Gumam Rio yang merasa bersalah atas ke egoisannya yang mementingkan perhatian ayahnya hanya untuk dirinya sendiri,
karna saat kecil Rio tidak tau sosok Ibunya yang telah meninggal saat melahirkannya, bahkan ia baru tau wajah Ayahnya setelah berumur 5 tahun, jika saat itu ia hanya melihat di bingkai foto saja. Namun ketika melihatnya langsung itu membuat hati Rio yang sudah lama kesepian itu membuatnya sangat bahagia saat ayahnya memanggil dirinya yang berada digerbang sekolah dari sebrang jalan, Saking bahagianya Rio melihat ayahnya, ia langsung berlari ke arah suara memanggilnya dengan lembut, Tapi ia tidak melihat ke arah jalanan dimana mobil yang melintas sangat cepat didepan mata anak yang berusia 5 tahun itu (brak) Rio tertabrak bahkan terpental 1meter dari jarak mobil.
Exwan berteriak kearah Rio saat hampir tertabrak, bahkan membuatnya membuat shock saat melihat Anaknya masih tersenyum memanggilnya Ayah, Exwan langsung mengendong anaknya kemobil dan membawanya kerumah sakit, bahkan kata dokter walaupun bisa selamat tapi ia tidak bisa berjalan, mendengar itu semakin membuat Exwan histeris. Tapi ia tidak tinggal diam dan mencari perawatan yang bagus untuk Rio agar anaknya bisa berjalan lagi bahkan sampai lupa untuk menjemput Erlan.
"Aku tidak harus begini, aku harus menjelaskan semua pada Eliza dan Erlan soal ayah,? Tapi ini bukan waktu yang tepat,? Gumam Rio yang berusaha tegar dan menghapus air matanya agar tidak terlihat saat keluar dari Toilet." Namum Ketika Rio keluar dari Toilet, Acara pesta sudah berakhir dan para tamu sudah berpulangan.
"Ayah aku ingin bicara denganmu saat pulang nanti,? Seru Rio yang pergi tanpa menghiraukan ayahnya yang masih berbicara pada temannya."
————————
"Rio apa yang ingin kamu bicarakan pada ayah tadi malam,? Ujar Exwan menghampiri Rio yang sedang berbaring disofa samping kolam renang."
"Tidak ada, aku hanya ingin bertanya pada ayah,? Apa Ayah masih memiliki dua anak lagi selain diriku,? Seru Rio sambil melihat buku yang ia baca."
Dari mana kamu tahu soal itu,? Saut Exwan lalu duduk dikursi samping Rio.
Aku tidak sengaja mendengar Ayah dilorong saat berada di perusahaan bersama Aneliza putri ayah,? Gumam Ria menaruh bukunya sambil menatap ke arah ayahnya.
Sejak kapan kamu kenal dengan Aneliza.?
Aku sudah berteman dengannya saat smp dimana aku pindah sekolah dari luar negeri.?
Dunia ternyata cukup luas,? Gumam Exwan tersenyum sambil menatap langit.
Apa ayah tidak berniat bertemu mereka lagi,?
Entahlah sebenarnya ayah menginginkannya, tapi Aneliza pasti akan marah pada ayah,?
Walau bagaimana pun ayah tetaplah ayah mereka,?
Ayah tau itu,? Gumam Exwan yang penuh penyesalan.
Apa Eliza adalah adikku,? Tanya Rio
Iya dia adikmu, kamu dengannya hanya berbeda 5 bulan,? ujar Exwan lalu menceritakan semua tentang Eliza dan Erlan pada anak tertuanya itu. Karna Rio adalah anak yang sangat pengertian maka Exwan bebas untuk bercerita padanya.
SELAMAT MEMBACA JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAKMU DIBAWAH INI DAN LIKE, KOMEN JIKA KAMU SUKA DENGAN CERITA INI.
ak mau ksh info ni
kalau kaka berminat belajar menulis
bs msk gc Cmb..
nnti kaka follow akun ak dl ya
br ak bs undang kaka k gc
d sn kita belajar menulis brg..
yu gabung ...
thx