Menjadi terlalu kuat itu membosankan, bagaimana caraku menghilangkan kebosanan ini?
Diawali oleh rasa bosan, dimulailah perjalanan Wu Chen bersama para muridnya.
(Dia adalah Master yang gila)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tri wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CH 33 : Anjing Taring Besi
Kemudian....
Setelah mereka masuk ke dalam Alam Rahasia, mereka melihat semua orang sedang bertarung dengan sekelompok binatang buas Anjing Taring Besi.
Binatang buas Anjing Taring Besi adalah binatang buas Tingkat Dua yang kekuatannya setara dengan seorang ahli di Tingkat Prajurit.
Menghadapi Anjing Taring Besi di awal perjalanan, sebagian orang merasa kesal, sebagian orang merasa bersemangat, dan sebagian orang lainnya hanya fokus dalam pertarungan.
"Sial, baru saja kita masuk, tapi kita sudah dikepung oleh Anjing Taring Besi?"
"Hahaha! Mau itu Anjing Taring Besi atau Anjing lainnya, mereka tetap hanyalah anjing!"
"Jangan lengah dan terus bertarung! Kita harus keluar dari kepungan ini!"
Semua orang bertarung, sedangkan ketiga kelompok keluarga memimpin di garis depan pertempuran.
"Lei Cheng, buka jalannya!" ucap Lei Hu memberi perintah kepada Lei Cheng yang berdiri di belakangnya.
"Siap, Tuan Muda!" jawab Lei Cheng tanpa ragu.
Kemudian Lei Cheng maju menyerang dan menghabisi semua Anjing Taring Besi yang menghalangi jalan mereka dengan Tinjunya.
Sementara itu di waktu yang sama, di garis belakang pertempuran, terlihat Xiao Yan dan yg lainnya yang tidak ikut dalam pertarungan.
Mereka hanya berdiri tanpa tahu harus melakukan apa.
"Sial, apa yang harus kita bertiga lakukan? Kalau kita ikut maju dan bertarung melawan anjing-anjing itu, kita bertiga hanya akan jadi makanan mereka!" ucap Xiao Yan.
"Master, apa yang harus kami lakukan?" tanya Yao Chi sembari menoleh ke belakang.
Namun ketika mereka menoleh ke belakang, mereka sama sekali tidak melihat siapa pun.
"Hah!? Kemana Master?" ucap Yao Chi seketika terkejut dan merasa heran.
"Apa? Kemana perginya dia? Bukankah dia mengatakan, dia akan masuk bersama kita?" ucap Xiao Yan.
Mereka bertiga benar-benar dibuat terkejut dan kebingungan oleh Wu Chen yang menghilang secara tiba-tiba.
Lalu, pada saat itu, tiba-tiba seekor Anjing Taring Besi berhasil menerobos ke barisan belakang dan datang ke arah mereka.
Xiao Yan yang melihat Anjing Taring Besi tersebut datang dan ingin menerkam Xiao Yin dari arah belakang, seketika langsung terkejut
Dia dengan cepat maju dan tanpa ragu melindungi Xiao Yin dari gigitan Anjing Taring Besi tersebut dengn menggunakan salah satu lengannya.
*Krah!
"Aahkh!!" Xiao Yan seketika berteriak dan meringis kesakitan.
Lengannya tergigit hingga hampir putus serta mengalami pendarahan hebat.
"Kakak!"
"Xiao Yan!"
Melihat Xiao Yan yang terkena gigitan Anjing Taring Besi, Xiao Yin dan Yao Chi hanya dapat melihat dengan ekspresi terkejut.
Kemudian pada saat itu, seseorang datang dan memotong Anjing Taring Besi tersebut dengan sebuah kapak hingga membuatnya mati di tempat, yang mana secara otomatis melepaskan lengan Xiao Yan dari gigitannya.
Lalu, orang itu menoleh dan melihat ke arah Xiao Yan yang terluka serta Xiao Yin dan Yao Chi yang ada di belakangnya.
Akan tetapi, saat Xiao Yan baru ingin mengucapkan terima kasih, orang itu terlebih dahulu berkata kepada mereka.
"Cih! Bagaimana bisa orang-orang lemah masuk ke sini? Menyusahkan saja!" ucap orang itu dengan sinis.
Orang itu kemudian langsung pergi meninggalkan Xiao Yan dan yang lainnya.
Setengah jam berlalu dan semua Anjing Taring Besi di tempat itu telah di kalahkan.
Di saat semua orang sudah berpencar untuk mencari kesempatan dan peluangnya masing masing, disisi lain Xiao Yan, Xiao Yin, dan Yao Chi terlihat sedang beristirahat dan mengobati luka di bawah sebuah pohon.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...****************...
......................
......................
lanjut trussss up up up nya Thor, trus semangat aq salah satu pengemar buku mu
yg penting usaha dulu,,, hasil nya ke depan kita lihat,,, semoga novel ini sukses buat mu Thor,,,,, yg penting jangan menyerah di tengah jalan