System Menjadi Pria Sukses

Chapter 25

Tinggal tahap Finishing untuk proyek desain game World Of Shooter Fantasy : Multiplayer. Miliknya yang akan segera diberikan pada Paman Rudi.

Dengan ditemani Rina yang masih setia duduk dipangkuan Firman menyandarkan kepalanya pada dada Firman dengan sangat manja sekali.

"Kamu duduk di kasur aja ya, sebentar lagi aku juga selesai kerjanya."Ucap Firman yang mulai merasa berat di pahanya karena menahan bobot tubuh Rina di pangkuan pahanya.

Firman juga menahan gejolak di dalam dirinya yang memberontak ingin keluar, dengan sekuat tenaga dipertahankan Firman agar dirinya tak lepas kendali melahap Rina.

"Gak mau! Kamu kenapa sih, aku duduk di sini aja gak boleh, kamu risih ya aku disini, kamu gak suka kan aku gangguin kerjanya, yaudah kalo gitu aku pergi aja!!"Rina menjawab nya dengan muka kesal menganggap keberadaannya mengganggu Firman yang sedang bekerja.

Padahal kenyataan nya memang seperti itu, Firman jadi kesulitan mengerjakan proyeknya apalagi harus menahan tubuh Rina dipangkuannya, tapi karena Firman tidak ingin menyakiti perasaan Rina akhirnya Firman pasrah saja dijadikan bantalan oleh sang kekasih.

"Terserah kamu."Jawab Firman singkat lalu melanjutkan pekerjaan nya tanpa menghiraukan Rina yang hendak beranjak dari kamar kontrakan milik Firman.

Rina yang melihat kekasihnya cuek saat dirinya mengancam akan pergi membuat Rina merasa kesal, bagaimana mungkin seorang laki laki membiarkan kekasihnya marah tanpa membujuk nya agar tidak marah lagi.

'Ishh dia laki laki apa bukan sih, cuek banget, kulkas aja kalah dinginya sama dia, dasar batu Hump!!'Batin Rina sangat kesal.

Namun karena Rina sadar ini juga kesalahannya lantaran menunggu sang kekasih padahal Firman kekasihnya sedang bekerja.

Rina kembali lagi ke Firman dan langsung memeluknya dari belakang dengan erat.

"Kenapa lagi? Katanya mau pulang."Ucap Firman santai masih fokus pada pekerjaan nya tanpa melihat ke arah Rina.

"Maafin aku ya, aku udah egois pinginya kamu perhatiin aku terus, maaf."Ucap Rina merasa bersalah dengan tingkahnya kepada Firman.

"Huh......Aku gak masalah sama sikap kamu, tapi kamu harus tau juga aku kerja itu juga buat masa depan nanti supaya ada penghasilan.

Aku kerja jadi gak perlu khawatir, dan maaf kalo aku kurang perhatian karena aku tidak punya pengalaman terhadap wanita dan juga pekerjaan ku menuntut agar cepat selesai, kamu paham kan."Ucap Firman mencoba memberikan penjelasan pada Rina agar dirinya mengerti.

"Iya aku paham kok."Jawab Rina pelan.

"Yaudah sekarang kamu katanya mau pulang, ayo aku antarkan kalau mau pulang."Ucap Firman menawarkan diri mengantar Rina pulang.

"Emang orang tua kamu gak nyariin kamu?"Tanya Firman kepada Rina.

"Aku mau disini aja temenin kamu, tadi pagi aku udah hubungin Mama aku bilang lagi sama kamu hehehe."Rina menjawabnya dengan cengengesan.

"Kamu ini..."Firman sangat gemas dengan tingkah Rina yang menurutnya sangat lucu.

Firman mengusap usap kepala Rina lalu menggendongnya duduk di pangkuannya, Rina terkejut tiba tiba diangkat badanya oleh Firman tapi saat sudah berada di pangkuan Firman, Rina langsung memeluk posesif bagaikan koala pada induknya.

Tidak ingin membuat kekasihnya sedih, Firman kembali melanjutkan pekerjaan nya dengan Rina yang bermain main dengan wajah Firman menyentuhnya di berbagai tempat seperti hidung, bibir, dagu, dll.

"Kamu kok bisa ganteng banget sih, dari awal ketemu kamu udah bikin aku terpana dengan ketampanan mu ini."Ucap Rina sembari memainkan hidung Firman gemas.

"Mana aku tau."Jawab Firman santai masih fokus pada pekerjaannya.

"Aku penasaran, ada berapa wanita yang jatuh hati padamu saat melihat wajah tampan mu ini."Rina merasa pasti banyak gadis bahkan wanita dewasa yang tertarik sampai jatuh hati pada Firman.

"Entahlah, aku tidak tau."Lagi lagi Firman menjawabnya dengan singkat.

Pekerjaan Firman pun selesai dan bersiap akan memberikan nya pada Paman Rudi untuk di cek olehnya.

"Ihh....Romantis dikit bisa gak sih Hump!!"Rina merasa kesal dengan sikap dingin kekasihnya itu.

"Ada apa sayangku? Mau apalagi hem?"Firman berucap sembari menatap wajah Rina seraya menampilkan senyum nya yang membuat Rina malu saat ditatap Firman.

Rina yang diperlakukan sangat manis oleh Firman menjadi salah tingkah hingga malu yang membuat wajahnya memerah.

Hatinya merasa sangat berbunga bunga saat panggilan sayang terlontar dari mulut Firman yang diberikan kepada Rina.

"Sa.....Sayang..."Rina terbata bata saat berucap disebabkan panggilan Firman kepadanya.

"Iya sayang, minta romantis kan tadi."Ucap Firman santai tersenyum gemas melihat Rina yang sangat menggemaskan dengan muka malu malunya.

Rina sangat bahagia hingga dirinya kembali memeluk Firman dengan sangat erat seakan tak boleh ada yang mengambilnya dari Rina.

Firman dengan lembut mengusap kepala Rina dengan tersenyum melihat gadis yang manja itu menjadi kekasihnya tanpa ada yang menduga.

Mereka berdua bermesra mesraan menikmati saat saat berduaan mereka, dan tentunya Rina yang bertingkah sangat manja tidak mau berpisah dari Firman.

"Udah selesai kerjaan nya?"Tanya Rina melihat Firman yang sudah tidak berkutat dengan laptopnya.

"Udah, barusan selesai tinggal kasih ke Paman Rudi ."Jawab Firman.

"Yaudah ayok ke rumah Papa buat kasih kerjaan nya."Rina sangat bersemangat mengajak Firman kerumahnya.

Firman menyiapkan semua bahan bahan yang akan diberikan kepada Paman Rudi untuk memperlihatkan hasil desain game nya nanti.

Mereka berdua keluar kamar kontrakan milik Firman dan langsung jadi pusat perhatian para tetangga Firman yang terkejut melihat seorang gadis yang sangat cantik keluar dari kamar Firman bersama sama.

"Stt siapa tuh?"Tanya tetangga kontrakan Firman.

"Gak tau, cantik banget dia."Jawab tetangga lainnya.

"Apalagi si Firman, makin ganteng aja dia."Ucap seorang tetangga kontrakan Firman yang masih muda.

"Apa jangan jangan mereka pacaran ya."

"Bisa jadi itu, uhh Firman yang tampan sudah mempunyai pacar."

Para tetangga yang suka membicarakan orang itu nampak kecewa saat mengetahui Firman yang tampan idola mereka sudah memiliki pasangan yang sangat cantik.

Sementara itu Firman dan Rina berjalan menuju rumah keluarga Kusuma menggunakan taksi online yang sudah dipesan sebelumnya.

Tapi sebelum ke rumah keluarga Kusuma, Mereka berdua pergi makan di pinggir jalan di sebuah warung tenda yang biasa disinggahi Firman saat kelaparan tapi uangnya tinggal sedikit.

Mereka menjadi pusat perhatian di sana karena ketampanan dan kecantikan nya yang membuat orang orang yang sedang makan ataupun hanya lewat terpana melihat wajah mereka berdua.

Karena ini sudah waktunya jam makan siang, jadi warung nampak lumayan ramai dengan pelanggan yang ingin mengisi perut mereka setelah bekerja keras.

Rina dan Firman memesan makanan masing masing, sebelum ke sini tadi Firman sudah bertanya kepada Rina apakah mau diajak makan di pinggir jalan fan jawaban Rina mau saja karena memang Rina juga pernah makan di pinggir jalan seperti ini meskipun dia anak seorang pengusaha besar di negara ini.

*Jangan lupa like dan dukungannya teman teman.

...Terima Kasih...