Kisah bermula dari pelarian Nathan William Carson, seorang pelaku tabrak lari yang memutuskan untuk bersembunyi dari kasus yang melibatkan dirinya.
Kabur ke sebuah kota kecil tempat kelahiran sang ibu, Nathan justru dipertemukan dengan gadis desa nan polos, pembantu sang nenek tercinta.
Berawal dari kesombongan seorang majikan terhadap pembantunya. Ketidaksukaan terhadap kinerja sang pekerja rumah tangga yang dinilai terlalu menjilat. Hingga berbagai konflik lainnya, menjadi bumbu bumbu sebelum terbentuknya cinta di antara keduanya.
Namun siapa sangka, sebuah drama menguras air mata muncul ketika rasa saling tertarik mulai tumbuh di antara mereka.
Apa yang akan terjadi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldiantt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
Malam menjelang, di kamar pribadi Nathan William Carson. Laki laki itu nampak berdiri di depan cermin kamarnya. Merapikan penampilannya yang terlihat sudah sangat tampan dengan sebuah jaket jeans yang membalut tubuh berkaos putih miliknya.
Seperti biasa. Nathan punya pekerjaan baru sekarang. Yakni mengantar Rengganis pulang tiap malam. Laki laki itu bahkan sudah bersiap siap sebelum Rengganis selesai dengan pekerjaannya.
Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Itu tandanya, sebentar lagi Rengganis sudah akan pulang.
Nathan memasukkan dompet miliknya ke dalam saku celana. Ia kemudian meraih ponselnya kemudian melangkahkan kakinya hendak keluar dari kamar tersebut. Namun tiba tiba....
Ting....
Ponsel itu berbunyi. Pertanda ada sebuah pesan yang masuk ke dalam sana. Nathan menghentikan sejenak langkahnya, kemudian membuka pesan tersebut.
"Hai, Mas. Nggak ada niat balas pesan aku. Kok selalu di read doang?" Bunyi pesan itu di tambah dengan sebuah foto seorang wanita berbikini merah.
Ya, itu Maura alias Kinan. Nathan menyipitkan matanya. Gila nih perempuan. Kakaknya mati matian banting tulang, bocah ini malah banting harga di hadapan pria yang bahkan tidak memperdulikannya.
Ia jadi penasaran, apa Rengganis tahu soal adiknya ini? Apa Rengganis tahu tentang pekerjaan adiknya? Karena jika dilihat lihat sepertinya Rengganis sangat menyayangi adiknya. Si LC muda itu juga terlihat seperti anak baik baik saat bersama Rengganis kemarin.
Nathan nampak menggelengkan kepalanya sejenak. Ia memilih untuk mengabaikan pesan itu, dan memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celananya.
Pemuda tampan berparas ke barat-baratan itu lantas bergegas pergi dari kamarnya. Ia berjalan menuju pendopo yang berada tepat di depan rumah utama lalu mendudukkan tubuhnya di sana. Menunggu sang pembantu cantik keluar dari kediaman Oma Sasmita.
Tak berselang lama, Rengganis keluar dari rumah itu. Dari kejauhan, fokus mata gadis itu sudah langsung tertuju pada Nathan yang nampak asyik dengan rokoknya.
"Ekkhhhmm..." Rengganis berdehem saat sudah berada di samping Nathan.
Laki laki itu menoleh. Tanpa berucap sepatah katapun, ia nampak mengangkat satu sudut bibirnya.
Rengganis diam. Ia kemudian mengulurkan satu tangannya.
Nathan mengernyitkan dahinya. Ia kemudian menggerakkan dagunya seolah bertanya 'apa?'.
"Hp ku!" Ucap Rengganis.
Nathan memalingkan wajahnya sembari berdecih.
"Hp murahan kek gini aja belagu!" Ucapnya sembari merogoh saku celananya dan melemparkan ponsel itu ke arah Rengganis dengan santainya. Membuat Rengganis pun sedikit kelimpungan menangkap benda yang susah payah ia beli dengan gajinya itu.
"Buruan masuk mobil! Dasar lelet! Buang buang waktu gue aja!" Ucap Nathan sembari berjalan menuju salah satu mobil yang ada di halaman rumah itu.
Rengganis mengangkat satu sudut bibirnya sinis.
"Siapa suruh nganterin aku?!" Gerutunya pelan membalas ucapan Nathan.
Keduanya pun masuk ke dalam mobil yang sama. Kendaraan itu lantas melesat pergi meninggalkan tempat itu menuju kediaman Rengganis yang sederhana.
Seperti biasa, sepanjang perjalanan Rengganis tidak diizinkan untuk memainkan ponselnya. Nathan bahkan mengancam tidak akan segan segan melempar benda itu keluar jendela jika berani memainkannya. Alhasil, gadis itupun hanya bisa menurut dan pasrah.
Kurang lebih lima belas menit perjalanan, kendaraan mewah itu tiba di depan sebuah rumah sederhana kediaman sang pembantu cantik. Rengganis mengenakan kembali tas selempangnya yang semula ia pangku selama perjalanan.
"Makasih udah nganterin saya, Tuan!" Ucap Rengganis sebelum turun dari kendaraan itu. Nathan tak menjawab. Ia yang nampak kembali menyalakan rokoknya itu hanya cuek tanpa sudi menjawab ataupun menoleh.
Rengganis tak peduli. Yang penting basa basinya berterima kasih sudah ia ucapkan. Wanita itupun lantas keluar dari mobil itu. Ia berjalan mengitari mobil hendak menuju ke halaman rumahnya yang tak seberapa luas. Namun tiba tiba...
"Tuan?!" Ucap Rengganis kala melihat Nathan yang turun dari mobil.
Nathan tak menjawab. Ia kembali menghisap cerutu nya.
"Ngapain ikut turun?" Tanya Rengganis.
"Apa?!" Tanya Nathan sedikit angkuh. "Gue mau ketemu emak lo! Gue mau lihat kondisi dia!"
Rengganis mengernyitkan dahinya. "Buat apa?"
"Dih! Ngapain lo tanya tanya? Suka suka gue, lah! Gue bos kalian kalau lo lupa!" Ucap Nathan yang kemudian beranjak pergi meninggalkan Rengganis.
Namun belum sempat laki laki mengayunkan kakinya, Rengganis buru buru menarik jaket itu. Seolah tak mengizinkan Nathan untuk mendekat ke kediaman nya.
"Apasih?!!" Ucap Nathan sembari memutar bahunya, menghempaskan tangan Rengganis.
"Tuan, Tuan mau ngapain sih? Ini udah malam!"
"Budek, lo?! Nggak denger gue tadi ngomong apa?!"
"Ibuk udah sembuh! Besok udah mulai kerja, kok! Di rumah saya perempuan semua. Nggak enak dilihatin tetangga jam segini bawa laki laki masuk ke dalam rumah" Ucap Rengganis seolah ingin menghalangi niatan Nathan mampir ke rumahnya. Tolonglah, sebenarnya ia malas menerima tamu sejenis Nathan. Ini sudah malam. Ia lelah. Ia butuh waktu untuk beristirahat.
"Apasih lebay banget! Lu pikir gue mau ngapain?!" Ucap Nathan. Laki-laki itu tak peduli. Ia mengayunkan kakinya menuju teras rumah sederhana tersebut. Namun tiba-tiba...
Ceklek....
Pintu utama rumah itu terbuka. Nathan dan Rengganis menoleh...
"Mas Nathan?!"
Semangat thour upnya💪💪
Ayoo semangattt upnya thour 💪💪
Semangat thour 💪💪