NovelToon NovelToon
Di Balik Cadar Aisha 2

Di Balik Cadar Aisha 2

Status: tamat
Genre:Tamat
Popularitas:19.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Almaira

“Addunya kulluhaa mata', wa khoyru mata’uddunya al mar’atushshalehah”

“Dunia seluruhnya adalah perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan adalah istri yang shalihah."

Kelanjutan cerita di Balik Cadar Aisha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Balasan

Lela berpamitan pada seluruh keluarganya.

"Apa kamu yakin dik?" Ahmad seolah berat membiarkan Lela untuk kembali ke kota setelah tahu dari Zayn yang bercerita kepadanya tadi perihal Ammar dan kebebasannya dari penjara.

Lela mengangguk.

Ummi yang juga merasakan hal serupa seperti Ahmad, lebih berat lagi melepas putrinya untuk kembali bersama suaminya, namun dia tak bisa melarang karena Lela sendiri yang bersikeras untuk ikut suaminya walaupun sebenarnya Zayn tak memaksa, dia menyerahkan semuanya pada sang istri.

"Berhati-hatilah jika sudah disana Nak." Ummi memeluk erat putrinya.

"Iya Ummi. Ummi tidak perlu khawatir." Lela tersenyum.

Ummi melepaskan pelukannya, menatap wajah putrinya lekat.

"Bagaimana Ummi tidak khawatir Nak." Mata Ummi berkaca-kaca.

Lela kembali memeluk sang ibu.

"Ummi. Pernahkah Ummi berpikir bagaimana bisa aku bisa bertahan sejauh ini dengan luka dan kesakitan yang aku alami? Bisa tetap bertahan bahkan ketika aku memilih untuk memendam semuanya sendiri? Semuanya karena aku punya Allah. Aku punya Allah tempatku bercerita panjang lebar. Aku punya Allah yang mengerti hidupku luar dan dalam. Aku punya Allah yang Maha Kuasa atas segala hal. Jadi selama ini aku tidak pernah sendirian. Ada Allah yang selalu memperhatikan. Allah selalu bersamaku. Allah selalu menemaniku. Allah SWT yang aku yakin tidak akan pernah meninggalkanku," jawab Lela di pelukan sang ibunda.

"Syukurlah kalau begitu Nak. Allah memang akan selalu bersama kita jika kita tidak meninggalkannya. Tetaplah berserah diri kepada-Nya."

Lela mengangguk.

Ummi lantas melihat Zayn. Tak banyak bicara Ummi hanya langsung memeluk menantunya.

"Terima kasih Nak. Semoga Allah membalas semua kebaikanmu."

"Aku tidak melakukan apapun Ummi."

Ummi menggelengkan kepalanya.

"Banyak yang sudah kamu lakukan untuk putri Ummi."

***

Di perjalanan.

"Jadi benar jika mantan suamiku sudah bebas?" Lela memberanikan diri bertanya perihal Ammar kepada suaminya.

Zayn dengan ragu mengangguk sambil melirik istrinya sekilas.

Lela menghela napas panjang. Dia menunduk. Sedih. Kecewa. Kurungan satu tahun penjara atas apa yang telah dilakukan mantan suaminya kepadanya tentu saja tidak setimpal. Setelah apa yang dilakukannya padanya, kini Ammar bisa melenggang dengan bebas lagi, sementara dirinya masih tetap tersiksa akan trauma yang ditinggalkannya, hingga saat ini dan entah sampai kapan.

Zayn tentu saja mengerti perasaan istrinya, sebagai korban Lela tentu saja kecewa tidak mendapatkan keadilan yang semestinya.

"Bukannya aku ingin menakutimu. Tapi aku tetap harus mengatakannya. Agar kamu bisa berjaga-jaga. Mantan suamimu pasti akan berusaha untuk terus mengganggumu." Zayn berbicara dengan hati-hati.

Lela langsung mengangguk.

"Aku tahu. Dia tidak akan membiarkanku hidup dengan tenang. Aku sangat mengenal wataknya yang pendendam."

"Kalau begitu aku harap kamu bersiap dengan apapun yang akan dilakukannya nanti."

Lela terdiam sambil menunduk.

***

Sesampainya di apartemen.

Kedatangan Lela disambut dengan senang oleh Aisha dan Anita. Aisha bahkan sudah datang sedari tadi sengaja untuk menyambut kedatangan kakaknya.

"Bagaimana keadaan kakak sekarang?" tanya Aisha senang mengajak kakaknya untuk duduk di sofa.

"Baik. Alhamdulillah."

"Syukurlah." Aisha tampak sangat bahagia melihat keadaan kakaknya yang sudah sembuh.

"Maaf. Kemarin membuat kalian khawatir." Lela melihat Anita dan Aisha bergantian.

"Tidak apa-apa," jawab keduanya serentak sambil tersenyum.

"Yang terpenting adalah kamu baik-baik saja sekarang." Anita memegang tangan Lela.

"Iya. Alhamdulillah aku baik-baik saja sekarang. Dan semoga sampai seterusnya."

"Aamiin."

Sementara istrinya sedang berbincang bersama Anita dan Aisha, Zayn juga tampak sedang berbicara serius dengan Alvian. Keduanya sedang membicarakan Ammar dan memprediksi apa saja kemungkinan yang bisa dilakukan Ammar untuk mengganggu Lela lagi.

"Haruskah aku datang menemuinya?" tanya Zayn melihat Alvian.

"Tidak perlu. Dia akan datang sendiri menemuimu."

Zayn tertegun. Apa yang dikatakan Alvian benar, kemungkinan Ammar datang untuk menemuinya sangatlah besar.

"Kalau begitu aku sudah tak sabar menunggunya." Zayn geram.

"Iya. Biarkan dia menemuimu. Tapi jangan sampai menemui istrimu."

"Tentu saja. Mereka jangan sampai bertemu." Zayn tidak bisa membayangkan bagaimana jika Ammar berhasil menemui istrinya. Lela sudah menjadi sangat ketakutan hingga berhalusinasi ketika hanya mendengar suaranya saja, tak bisa dibayangkan olehnya jika sampai Ammar menampakkan dirinya di depan Lela.

"Dari temanmu yang psikolog itu, Ammar pasti sudah mempelajari tentang kondisi kesehatan mental Lela yang tidak stabil, hal itu pasti dijadikan senjata olehnya untuk terus menganggu istrimu."

"Iya. Aku juga berpikiran seperti itu. Kali ini bukan dengan tangan atau kakinya dia akan menyakiti istriku, tapi pasti dengan menyerang mental dan psikisnya yang sedang rapuh."

Ketika keduanya masih terus bercengkrama, Zayn dikagetkan oleh kabar yang dia peroleh melalui pesan singkat dari salah seorang temannya yang memberi tahu jika Meisya dikeroyok para buruh. Kabar itu juga sedang ramai diperbincangkan di grup teman-teman kantornya.

Tentu saja Zayn kaget. Terlebih ketika dia melihat sebuah foto yang menunjukkan kondisi Meisya yang lumayan parah.

Zayn langsung merenung. Dia beristighfar sambil memikirkan jika mungkinkah yang terjadi pada temannya Meisya adalah balasan atas perbuatannya pada Lela istrinya.

***

"Bagaimana keadaannya?" Diah yang baru saja datang dengan tergesa-gesa dan wajahnya yang sangat khawatir melihat adiknya.

Ibu Meisya yang sedang menangis langsung memeluk kakaknya. Dia tak mengatakan apapun, hanya terus menangis di pelukan Diah.

Diah mencoba menenangkannya. Setelah adiknya terlihat mulai tenang, dia kembali bertanya sambil mengajaknya untuk duduk di kursi.

"Keadaannya lumayan parah." Dwi, adiknya mencoba menahan tangisnya.

"Orang-orang itu tidak berperasaan. Kenapa mereka tega mengeroyok anakku yang tidak salah apapun." Dwi kembali menangis sedih.

Diah terus mencoba menenangkannya.

"Apa sekarang dia sudah bisa dilihat?"

Dwi mengangguk.

"Aku keluar karena tidak tahan melihat keadaannya," ucap Dwi terisak.

Diah mengelus punggung adiknya. Dia mengerti akan perasaannya, ibu mana yang tak sedih melihat keadaan putri kesayangannya seperti itu.

"Baiklah. Aku masuk dulu."

Dwi mengangguk.

Sesampainya di dalam, Diah kaget melihat keponakannya yang memang terluka cukup parah, beberapa bagian tubuhnya di perban dengan wajahnya yang tidak karuan akibat dari luka lebam yang membengkak.

Melihat kedatangan tantenya Meisya langsung menangis.

"Tante," ucapnya berkali-kali sambil terisak.

"Tidak apa-apa sayang, sabar ya." Diah memeluknya.

Diah terus memberikan semangat untuk sang keponakan agar bisa secepatnya pulih.

"Tante. Apa ini karma yang dimaksud oleh keluarga Lela kemarin?"

Diah terhenyak. Dia langsung melepaskan pelukannya dan menatap wajah Meisya.

"Apa ini balasan atas apa yang telah aku lakukan pada istrinya Zayn?"

Diah tak bisa berkata-kata.

"Iya kan Tante?"

"Tenangkan dirimu. Jangan berpikir macam-macam."

"Jawab aku Tante. Apa ini balasan untukku?" Meisya berteriak lalu menangis histeris.

Diah tentu saja kaget. Begitu juga dengan Dwi adiknya hingga membuatnya langsung masuk ke dalam ruangan.

Meisya menangis sambil terus berteriak-teriak tak karuan. Diah langsung berinisiatif untuk memanggil dokter karena keadaannya yang sudah tidak terkendali.

Melihat keadaannya putrinya yang seperti itu tentu saja membuat Dwi semakin merasa sedih. Apalagi ketika beberapa orang perawat dan dokter datang, Meisya malah semakin berteriak ketakutan.

"Ampun..jangan pukuli aku lagi, ampun!"

Semua orang saling berpandangan.

Diah sebagai ahli dalam menganalisis psikologi seseorang sudah bisa langsung bisa menyimpulkan jika Meisya mengalami trauma yang mendalam akibat dari pengeroyokan itu.

1
v_cupid
😞
Kajol Nadar
kenapa gak di lanjutin kk??? alasannya kenapa?
Erniati Filiang
kalo lo buat cerita Novel utk Ngecewain fans Lo, baik y jgn lo buat Novel lagi, sampai dah bnyak yg Metong nunggu up lo yg udah bertahun-tahun, haaadeeeehhh, gk merasa hati lo, orang pd kecewa semua
Kunin..: kalau gak salah, author sudh ngasih pengumuman knpa cerita nya gak d lanjut. sepertinya sdah trtimpa spam atau kehapus. rencananya novelnya akan dibuat film, makanya up nya gak dilanjut utk kpentingan produksi. Komen jangan smpai gak sopan juga.. /Smile/
total 4 replies
v_cupid
..
v_cupid
kalo ga dilanjut dihapus aja. biar fansnya gak nunggu. udah bagus malah dihentikan 😞
Erniati Filiang
sampai bertahun-tahun nunggu up, ternyata lo mlh buat orang kecewa dgn Novel lo ini, haaadeeeehhh
Adesy Mokoagow
terthe best ceritanya ❤️
v_cupid
sedih g da lanjutan nya
v_cupid
😁
v_cupid
up😁
heroes
,.
v_cupid
ping
Koker Azka90
selamat MLM
heroes
,.
v_cupid
,,,
heroes
,.
v_cupid
upp
heroes
,
heroes
.
heroes
,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!