Seorang pemuda bernama Wu Tian dijebak mantan pacarnya hingga dirawat di rumah sakit
Tapi inilah awal hidup barunya,jiwa kehidupan sebelumnya menyatu dengan jiwanya di dunia modern dan dia mulai menampakkan kaki di jalan cultivator yang kejam dan akan melindungi orang orang terdekatnya
Apa saja yang akan dialami,bagaimana dia akan menyelesaikan masalahnya?
Ayo ikuti perjalanan Wu Tian !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LdGrim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29.Pergi sarapan
Di pagi hari
Di sebuah kamar yang terlihat besar dan mewah, dengan berbagai perabotan lengkap dengan desain modern yang canggih di sekitar ruangan tersebut, lalu di sebuah kasur lumayan besar disana, di atasnya ada Wu Tian yang pingsan tadi, sebelum nya saat Lan Zhengyi dan Jiang Yi melihat Wu Tian yang pingsan di ruangan tempatnya membuat pil, mereka langsung membawa Wu Tian ke salah satu kamar untuk tamu khusus di lantai ke sepuluh.
"Uh...".Secara perlahan mata Wu Tian terbuka, lalu Wu Tian memandang sekitar yang terlihat berbeda dari tempat sebelumnya, kemudian dia langsung bangun lalu duduk bersandar.
"Tidak ku sangka kalau menempa tulang sangat menyakitkan, tapi semua itu sesuai dengan apa yang telah ku dapatkan, sekarang kualitas tulang ku sudah meningkat dari tualang perak tingkat tinggi dan sekarang menjadi tulang emas tingkat rendah". ucap Wu Tian sambil melihat kedua tangannya yang dia angkat kedepan.
Setelah peningkatan kualitas tulang nya, selain tulangnya yang bertambah keras dan kuat tapi tubuhnya juga semakin kuat, karena dari bahan herbal yang digunakan Wu Tian untuk membuat pil penempa tulang juga memiliki manfaat bagi tubuhnya, itu lah yang menyebabkan kekuatan tubuhnya ikut meningkat.
Tiba tiba pintu kamar terbuka, dari balik pintu muncul Wu Ling'er membawa nampan yang diatas nya ada mangkuk berisi bubur, saat Wu Ling'er melihat kearah tempat tidur, dia dapat melihat kalau Wu Tian sedang duduk bersandar, dengan perasaan senang Wu Ling'er mempercepat langkah nya menuju tempat tidur Wu Tian.
"Kakak, Ling'er sangat khawatir kalau kakak kenapa napa tadi". ucap Wu Ling'er sambil menaruh makanan di tangan nya ke atas meja dekat kasur, dan langsung memeluk Wu Tian dengan sedikit mengeluarkan air mata nya.
"Maafkan kakak kalau sudah membuat Ling'er khawatir, sudah kakak tidak apa apa tadi kakak hanya kelelahan saja". ucap Wu Tian, tangan kanan nya mengelus kepala Wu Ling'er pelan dan tangan kiri nya menghapus air mata di pipi Wu Ling'er.
Wu Ling'er melepas pelukan nya dari Wu Tian, kemudian duduk di samping tempat tidur sambil meenghapus air mata nya.
"Sekarang kakak sarapan dulu, biar Ling'er suapin ya". ucap Wu Ling'er sambil mengambil mangkuk di atas nampan yang sebelum nya dia taruh di atas meja.
"Apa ada makanan lain selain bubur?". keluh Wu Tian melihat bubur di mangkuk.
"Kakak sedang sakit, jadi tidak boleh makan sembarangan". ucap Wu Ling'er.
"Tapi kakak tidak sakit, ... lihat lihat kakak tidak sakit kan". ucap Wu Tian sambil turun dari kasur lalu melompat lompat.
"Kalu begitu tunggu Ling'er sebentar ambil makanan untuk kakak". ucap Wu Ling'er sambil menaruh mangkuk ke atas nampan.
"Kita makan diluar saja, pasti Ling'er juga belum sarapan kan?" Ucap Wu Tian.
"Baiklah, kalau begitu Ling'er mau taruh nampan dan bubur ini dulu". ucap Wu Ling'er.
Kemudian keduanya keluar dari kamar itu, tapi baru saja keluar merka melihat Lan Zhengyi dan Jiang Yi berjalan kearah merka.
"Tuan muda, syukurlah kalau anda sudah bangun". ucap Lan Zhenyi.
"Iya tuan muda, kami sangat khawatir saat melihat anda pingsan sebelum nya". tambah Jiang Yi.
"Ya terima kasih, tapi bisakah kalian berdua berhenti memanggil ku tuan muda". ucap Wu Tian muali tidak senang di panggil dengan sebutan tuan muda terus.
Keduanya saling pandang, mereka berdua agak ragu untuk menerima permintaan Wu Tian itu, karena Meraka berfikir tidak sopan kalau memanggil Wu Tian seperti itu.
"Benar kata kakak, Ling'er juga juga tidak suka di panggil nona muda, jadi paman bisa panggil Ling'er saja". ucap Wu Ling'er karena melihat keduanya yang seperti ragu ragu.
"Baiklah kalau bagitu". ucap Lan Zhengyi pasrah, Jiang Yi hanya mengagguk.
"Lalu kalian berdua sekarang mau kemana?". lanjut Lan Zhenyi bertanya.
"kami mau mencari makanan untuk sarapan, karena kakak tidak mau bubur yang tadi Ling'er bawa". ucap Wu Ling'er menjelaskan.
"Kalau begitu kebetulan, kami juga mau sarapan jadi bagaimana kalau kalian berdua ikut dengan kami?". tanya Jiang Yi.
"Baiklah, lagian kami juga belum tahu mau sarapan dimana". balas Wu Tian.
"Kalu begitu Ling'er taruh makanan ini dulu". ucap Wu Ling'er.
"Sudahlah jangan pikirkan itu, biarkan pelayan saja yang menaruh nya". ucap Jiang Yi sambil mengambil nampan dari Wu Ling'er, lalu dia memanggil seorang pelayan wanita dan menyuruh nya menaruh nampan itu ke dapur.
Lalu mereka berempat pergi ke tempat makan dengan Jiang Yi paling depan untuk menunjukkan jalan.
Beberapa saat berjalan, mereka sampai di sebuah ruangan dengan beberapa kursi dan meja yang tertata rapi, ruangan itu tampak mewah dengan nuansa modern tapi nampak elegan.
Di tempat itu hanya ada beberapa orang, karena memang ruangan itu adalah ruangan makan yang hanya untuk petinggi dan para tamu khusus, Jiang Yu yang melihat keempat orang itu langsung berjalan ke arah mereka.
"Tuan muda, apakah anda sudah tidak apa apa, saya khawatir saat mendengar anda pingsan sebelum nya". ucap Jiang Yu yang sudah di depan Wu Tian.
"Terima kasih atas perhatiannya, tapi bisakah jangan memanggilku tuan muda terus?". tanya Wu Tian sambil memegang dahinya.
"Ini...". Jiang Yu ragu ragu, lalu dia menatap Jiang Yi ayahnya, Jiang Yi yang mengerti tatapan dari putrinya hanya mengangguk.
"Kalau begitu saya akan memanggil anda dengan sebutan saudara Tian saja bagaimana?". tanya Jiang Yi memastikan sambil menatap Wu Tian.
"Itu lebih baik, kalau begitu aku juga akan memanggilmu saudari Yu". balas Wu Tian
"Kakak Yu disini untuk sarapan juga ya, kalau begitu gabung saja". ucap Wu Ling'er yang sebelum nya diam saja.
"Itu ide bagus, kalau begitu ayao aku sudah menyiapkan tempat yang bagus".Ucap Jiang Yu sambil tersenyum ke arah Wu Ling'er.
Mereka berempat hanya mengangguk, lalu mengikuti Jiang Yu ke arah sebuah meja lumayan panjang di balkon dan duduk di tempat itu, tempat itu sangat bagus karena Mereka dapat melihat pemandangan dari tempat itu meski yang mereka lihat hanya bangunan bangunan modern yang ada disana dengan hanya beberapa pohon yang mengiasi.
Mengikuti perkembangan zaman yang maju, sudah banyak bangunan bangunan yang di bangun, sehingga untuk melihat pemandangan hijaunya hutan sudah sulit, karena banyak hutan yang sudah berubah menjadi pemukiman padat dengan bangunan bangunan tinggi menghiasi.
...****************...
Hei semua, semoga makin banyak yang suka dengan karya saya, dan saya juga meminta kalau ada saran atau masukkan di koment saja agar saya juga bisa menjadi lebih baik
Jangan lupa like, koment, share, dan kalau bisa tips nya hehehe😁😁😁
SEMOGA TERHIBUR