13
Kesibukan dalam mengejar karier, membuat Sefty hampir tidak mengenal hubungan dengan laki-laki. Menyikapi hal itu, akhirnya Mamanya berinisiatif menjodohkan Sefty dengan anak temannya. Awalnya Sefty merasa enggan, tapi setelah melihat rupa laki-laki yang akan dijodohkan dengannya, membuat Sefty menjadi tertarik. Namun siapa sangka, baru satu minggu dijodohkan, Sefty justru mendapat kenyataan pahit bahwa laki-laki yang dijodohkan dengannya ternyata sudah memiliki kekasih.
Prahara karier, perjodohan dan cinta terus melingkupi kehidupan Sefty, membuat ia bingung menjalani semuanya. Hingga akhirnya, ia dipertemukan dengan Rahm, laki-laki yang terus mengganggu harinya dengan segala tingkah usilnya.
Penasaran? Ikuti kisah selengkapnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Sefty (Lagi)
Rahm dan Paul melangkah bersamaan memasuki bangunan mall untuk mencari baju untuk Paul. Ya, keluar dari gedung perusahaan tadi, Paul tidak berhati-hati, hingga membuat anak itu terjatuh ke kubangan lumpur, dan bajunya menjadi kotor.
Meski sudah dibersihkan dengan tissue, tapi baju yang Paul kenakan sudah pasti tidak nyaman lagi, maka dari itulah Rahm memutuskan singgah ke mall untuk membeli baju ganti untuk adiknya. Sebab, jika memilih pulang, jalanan ibukota saat ini sedang padat-padatnya, dan mereka pasti akan terkena macet. Dan, jika terlalu lama mengenakan baju kotor itu, maka Paul bisa gatal-gatal.
Paul melepas pegangan tangannya pada sang Abang dan berlari riang memasuki mall. Saat ia akan berlari seenaknya menuju area playground, Rahm segera memanggilnya hingga membuatnya kesa dan mau tak mau mengikuti Abangnya. Rahm meraih tangan adiknya dan membawanya menuju toko baju anak kecil.
"Tunggu di sini dan jangan kemana-mana. Abang ke sana sebentar," tunjuk Rahm pada area baju anak-anak yang seusia adiknya.
Paul duduk diam di sofa menunggu Abangnya yang masih berbicara pada penjaga toko. Karena bosan menunggu, Paul berniat untuk berbaring di sofa tersebut, tapi tanpa sengaja, ia justru melihat keberadaan Sefty yang berjalan hendak keluar dari mall.
"Kakak cantik," pekik Paul.
Sefty menghentikan langkahnya dan melihat ke sana ke mari, sebab ia merasa cukup familiar dengan suara melengking yang barusaja terdengar. Rahm yang berada di dalam toko juga ikut menengok ke arah sofa saat mendengar suara melengking tadi. Saat melihat ke sofa, Rahm langsung panik karena tidak mendapati adiknya di sana. Tanpa membuang waktu, Rahm segera keluar dari toko dan berlari demi mencari adiknya.
Di sisi lain, Paul masih terengah-engah di hadapan Sefty setelah sebelumnya berlari untuk bisa menyusul Sefty. Sefty yang melihat Paul begitu lelah, akhirnya mengeluarkan botol minum dari tas-nya dan memberikannya pada Paul.
"Paul kenapa bisa ada di sini?" tanya Sefty setelah Paul menyelesaikan minumnya.
"Abang ajak Paul ke sini."
"Abang? Lalu di mana Abang sekarang?" Sefty celingukan mencari Rahm. Namun Rahm sama sekali tidak terlihat.
"Abang di—" Paul ikut bingung saat tidak melihat Abangnya di toko yang tadi ia tinggalkan. "Tadi Abang di sana."
"Ya sudah, ayo kita cari Abang." Sefty menggandeng tangan Paul dan hendak pergi. Namun ia menghentikan langkahnya dan kembali berjongkok saat melihat baju yang Paul kenakan tampak sangat kotor. "Baju Paul kenapa bisa sekotor ini?" tanya Sefty.
"Tadi jatuh di kantor Abang."
"Jadi Paul dan Abang ke sini karena ingin membeli pakaian baru, begitu?" tanya Sefty.
Paul mengangguk, membuat Sefty paham. Sefty kembali menggandeng Paul menuju toko baju yang tadi Paul dan Rahm datangi. Setelah memilih baju yang cocok, Sefty lekas membawa Paul ke toilet dan memakaikan baju ganti untuknya.
"Nah, sekarang Paul sudah tampan lagi," puji Sefty. "Oh iya, tunggu sebentar." Sefty mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada Rahm agar mereka bertemu di depan playground, sebab toilet yang Sefty dan Paul datangi ini memang dekat dengan playground.
Rahm menghentikan langkhnya saat merasakan ponselnya bergetar. Ia lekas membuka ponselnya dan membaca pesan yang Sefty kirimkan. "Memang dasar anak jurig menyebalkan!" kesal Rahm saat melihat pesan singkat Sefty yang mengatakan bahwa Paul bersamanya. Segera Rahm menuju tempat yang Sefty ucapkan untuk menjemput adiknya. Dari kejauhan, Rahm sudah bisa melihat adiknya yang duduk nyaman di samping Sefty di kursi tunggu.
"Heh, krucil! Tadi Abang bilang apa? Jangan pergi 'kan? Lalu kemana kau tadi, kenapa bisa bersama Kakak Sefty?" tanya Rahm kesal.
"Abang, daripada marah-marah, lebih baik ajaklah adik Abang ini makan. Lapar tahu!"
"Heh!"
Bisa-bisanya adiknya ini meminta makan saat dirinya dilanda emosi seperti ini. Tidak tahu 'kah adiknya itu kalau ia tadi hampir gila mencarinya. Bahkan, Rahm hampir saja meminta untuk mengumumkan kehilangan adiknya ke seluruh pengunjung mall. Namun pesan dari Sefty berhasil membuatnya urung melakukan itu.
mari saling mendukung
udh end aja kk....tp ga pa2 deh,d tnggu crta slnjtnya y....
Smngttt.....
Srius aldo nkah sm arneta???dr slingkuhn,jd suami istri sah.....
ni pgi2 udh d ksih yg mnis2....kl yg pnas2,biar reader yg halu aja....
🤭🤭🤭
jd iri sm kluarga mreka,sweettt.....
Saingnmu trnyta ankmu y sefty????
nasib....nasib....
pdhl udh pke saringn tahu,ggal deehhh.....🙈🙈🙈
rahm udh blah duren dooonngggg.....
Gmn rsanya rahm??????pst nagih kn????🙈🙈🙈....
Tuuuhh....udh d ksh ksmptn sm aira y dave,aws aja kl smp nyktin aira....
Gni nih kl pngntn baru msh ting2,mlm prtma bknnya blah duren mlsh ngedongeng....brsa jd bocah yg d bcain bku crta ga sih,lma2 jd ngntuk jg....😂😂😂