Revina di jebak oleh kakaknya sehingga ia harus menikah dengan seorang pria yang tidak dia kenal.
Felix yang baru saja keluar dari penjara hari itu tiba-tiba dipaksa menikah dengan seorang wanita.
Jasee merasa hidupnya akan sangat bahagia jika ia menikah dengan seorang laki-laki tampan dan kaya.
Sean menikah dengan siapapun itu tidak penting lagi untuk dirinya. Ia mengganggap wanita itu semua sama saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertengkaran
Dua bulan sudah berlalu. Hubungan Revina dan Felix masih seperti biasa. Sedangkan hubungan Jasse dan Sean semakin memburuk. Mereka sering kali bertengkar setiap kali bertemu.
"Sean kemana saja kau satu minggu ini tidak pulang ?" tanya Jasse saat Sean baru saja tiba di rumah setelah seminggu pergi ke luar negeri karena urusan bisnis.
"Sudah aku katakan jangan mencampuri urusanku." jawab Sean.
"Kau pasti bersama dengan ja**ng ja**ngmu itu kan ?" tuduh Jasse dengan nada meninggi yang membuat Sean tersulut emosi
"Siapa yang kau sebut ja**ng hem?" Sean mencengkeram rahang Jasse, membuat wanita itu kesakitan.
"Lepaskan !" Jasse berusaha menyingkirkan tangan Sean.
"Kau tak ubahnya seperti ja**ng ja**ng itu. Hanya saja kau beruntung bisa menikah dengan ku. Selebihnya tak ada bedanya." tangan Sean semakin kuat mencengkram.
"A-apa mak-sud mu ?" tanya Jasse sambil menahan sakit.
"Kau jelas tau apa maksud ku." Sean melepaskan cengkeraman tangannya dengan keras membuat tubuh Jasse terhuyung ke belakang.
"Aku paling tidak suka dengan wanita pembangkang seperti mu. Patuhlah jika kau masih sayang dengan harta ku dan status mu sebagai istri ku." lanjut Sean lagi.
Kemudian laki-laki itu pergi ke luar kamar meninggalkan Jasse yang sedang menangis, meratapi nasibnya. Kenyataan yang terjadi saat ini sungguh jauh di luar ekspektasinya.
Jasse pikir hidupnya akan sempurna setelah menikah dengan Sean yang tampan dan kaya raya.
Setelah terjadi pertengkaran dengan Sean, Jasse pergi ke rumah orang tuanya. Untuk mengadu kepada Asila seperti biasanya.
"Sudahlah Jasse, jangan pedulikan Sean lagi. Terserah dia mau apa. Yang penting dia tidak menceraikan mu dan kau masih bisa menjadi Nyonya Sean dan menikmati hartanya." nasehat Asila kepada putrinya. Bagi Asila cinta tak lebih penting dari harta.
"Tapi, aku kesepian. Sean tidak pernah ..." Jasse tak dapat meneruskan kalimatnya karena tangisannya.
"Kau bisa mengusir kesepian itu dengan harta Sean. Pria mana pun bisa kau dapatkan Jasse, asal kau punya uang banyak untuk membayarnya."
Jasse menghentikan tangisnya mendengar perkataan ibunya. Benar kata mama, aku bisa membayar pria mana pun yang aku inginkan.
"Berhentilah berharap Sean akan mencintai mu. Nikmati saja kekayaan yang dia punya." tambah Asila lagi.
Di tengah pembicaraan Asila dan Jasse, Felix yang baru saja pulang melewati mereka untuk menuju kamarnya di lantai atas.
"Felix, kau sendirian. Di mana Revina ?" tanya Asila yang tidak melihat Revina. Biasanya Felix dan Revina selalu pulang bersama.
"Revina masih ada pekerjaan, ma." jawab Felix kemudian ia melanjutkan langkahnya menaiki tangga.
Setelah Felix menghilang di lantai atas Asila kembali melanjutkan pembicaraannya. Memberikan nasehat dan masukan untuk Jasse.
"Ya sudah. Mama mau ke kamar dulu. Sebentar lagi papa pulang." kata Asila sambil beranjak meninggalkan Jasse.
Setelah itu Jasse pun naik ke lantai atas menuju kamarnya. Jasse merasa malas untuk pulang ke rumah Sean. Meskipun rumah suaminya itu lebih mewah tapi selalu membuat ia sakit hati.
Ketika ia melewati kamar Revina. Jasse tak sengaja melihat Felix sedang membuka kemejanya dari celah pintu kamar yang tidak tertutup dengan sempurna. Terlintas di pikirannya tentang apa yang dikatakan oleh ibunya tadi.
Felix terkesiap melihat Jasse tiba-tiba masuk dan menutup pintu kamarnya.
"Apa yang kau lakukan ? Keluar dari kamar ku sekarang." bentak Felix.
Bukannya takut, Jasse malah semakin mendekat.
"Berapa tarif mu untuk sekali kencan ?" tanya Jasse meremehkan.
"Kau pasti tidak akan mampu membayarnya." balas Felix.
"Katakan saja. Aku punya banyak uang membayar mu."
"Pergilah. Aku tidak tertarik dengan penawaran mu." tolak Felix.
"Baiklah jika kau menolaknya. Bagaimana jika aku memberi tahu kepada Revina tentang mu dengan dua wanita berbeda di Pure Paradise Hotel." ancam Jasse.
Felix menatap tajam kearah Jasse. Ia tahu apa yang dimaksud oleh kakak iparnya itu. Mungkin Jasse melihat saat ia bertemu dengan Sonia dan Mommy Merry.
"Aku tidak peduli. Sekarang keluarlah." Felix mengusir dengan mendorong tubuh Jasse menuju ke arah pintu. Tapi Jasse malah mengambil kesempatan memeluk tubuh te lan jang Felix.
Felix pun berusaha menjauhkan tubuh Jasse dari dirinya.
"Hey. Apa yang kau lakukan !" bentak Felix.
"Aku tidak percaya kau tidak tergoda dengan tubuh ku." Jasse semakin mengeratkan pelukannya.
"Kau ..." belum sempat Felix meneruskan kalimatnya Revina tiba-tiba membuka pintu dari luar.
"Apa yang kalian lakukan ?" Revina terbelalak melihat pemandangan di depannya.