NovelToon NovelToon
ASI, Untuk Majikanku

ASI, Untuk Majikanku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Romansa
Popularitas:54.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

Aneh Tapi Nyata. Nathan mengidap sebuah penyakit yang sangat aneh dan langka. Dia selalu bergantung pada Asi untuk menjaga kestabilan tubuhnya. Hampir setiap bulan sekali penyakitnya selalu kambuh sehingga Nathan membutuhkan Asi untuk mengembalikan tenaganya. Pada suatu ketika, stok ASI yang dia miliki benar-benar habis sementara penyakitnya sedang kambuh. Kedatangan Vivian, pelayan baru di kediaman Nathan mengubah segalanya. Mungkinkah Nathan bisa sembuh dari penyakit anehnya, atau dia harus terus bergantung pada Vivian? Hanya waktu yang mampu menjawab semuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33: Pertemuan Monica Dan Arnold

Malam itu, di sebuah restoran mewah dengan penerangan redup yang menambah kesan misterius, Monica dipanggil oleh seorang pria yang tidak dikenalnya. Pria itu memperkenalkan dirinya sebagai Arnold. Monica yang selama ini hanya seorang pelayan di kediaman Xi, merasa ada sesuatu yang besar di balik pertemuan ini.

Arnold duduk dengan tenang, menunggu Monica yang berjalan mendekat dengan hati berdebar. Dia tahu ada sesuatu yang penting akan terjadi, sesuatu yang bisa mengubah hidupnya selamanya. Monica duduk di seberang Arnold, mencoba menyembunyikan kegugupannya dengan sikap angkuh yang biasa.

"Selamat malam, Monica," Arnold memulai dengan suara tenang tapi penuh wibawa.

Monica mengangguk, mencoba menenangkan dirinya. "Selamat malam. Siapa kau dan apa yang kau inginkan dariku?"

Arnold tersenyum tipis. "Langsung ke pokok permasalahan, aku suka itu. Aku mendengar kau pernah bekerja di kediaman Xi. "Pasti kau kenal dengan wanita bernama, Vivian,"

Monica diam seketika. "Apa yang kau ketahui tentang Vivian?"

Arnold tertawa kecil, memandang Monica dengan tatapan tajam. "Cukup banyak, Monica. Cukup banyak untuk mengetahui bahwa dia adalah penghalang bagi banyak orang, termasuk kau."

Monica terdiam, mencoba mencerna kata-kata Arnold. Dia tahu bahwa Vivian selalu menjadi duri dalam dagingnya. "Apa yang kau inginkan?" tanyanya sekali lagi.

Arnold bersandar ke kursinya, tangan terlipat di depan dada. "Kau ingin menawarkan sebuah kerjasama yang menguntungkan untuk kita berdua. Aku bisa membuatmu menjadi nyonya besar di kediaman Xi. Kau bisa menikah dengan Nathan seperti yang selama ini kau inginkan, memiliki kekuasaan dan kekayaan yang tidak pernah kau bayangkan sebelumnya."

Monica menatap Arnold dengan mata penuh kecurigaan. "Apa yang kau inginkan sebagai imbalannya?"

Arnold mencondongkan tubuhnya ke depan, suaranya berubah menjadi lebih serius. "Aku hanya ingin satu hal, Monica. Bawa Vivian ke hadapanku. Hanya itu."

Monica terdiam, pikirannya berputar cepat. Dia selalu menginginkan kekuasaan, selalu ingin menjadi lebih dari sekedar pelayan. Tapi ini adalah keputusan besar, keputusan yang bisa mengubah segalanya.

"Kenapa aku harus percaya padamu?" Tanya Monica dengan nada skeptis.

Arnold tersenyum dingin. "Karena aku bisa memberikan apa yang kau inginkan. Aku bisa membuat mimpimu menjadi kenyataan. Lagipula, apa yang bisa kau rugikan? Vivian, adalah penghalang bagi kebahagiaanmu. Dengan menyingkirkannya, kau bisa mendapatkan segalanya."

Monica berpikir sejenak, lalu mengangguk perlahan. "Baik, aku setuju. Tapi bagaimana caranya?"

Arnold mengeluarkan sebuah amplop dari sakunya, menyerahkannya kepada Monica. "Di dalam amplop ini ada semua instruksi yang kau butuhkan. Ikuti mereka dengan teliti, dan pastikan tidak ada yang mencurigaimu."

Monica mengambil amplop itu, merasa gelombang adrenalin mengalir melalui tubuhnya. "Baiklah. Aku akan melakukannya."

Arnold tersenyum puas, tahu bahwa dia baru saja mendapatkan sekutu yang berharga. "Bagus. Aku tahu kau akan membuat keputusan yang tepat, Monica. Kita akan bertemu lagi setelah semuanya selesai."

Monica bangkit dari kursinya, membawa amplop itu dengan pergi. Dia tahu bahwa ini adalah kesempatan sekali seumur hidup, kesempatan untuk mengubah nasibnya selamanya. Dengan langkah tenang, dia meninggalkan restoran.

Arnold menatap punggung Monica yang semakin menjauh, senyum puas terukir di wajahnya. Dia tahu bahwa dengan bantuan Monica, rencananya untuk menghancurkan Nathan dan mendapatkan Vivian akan segera terwujud. Malam itu, kesepakatan gelap telah tercapai, dan roda nasib mulai berputar ke arah yang baru.

***

Vivian duduk di pangkuan Nathan, kedua tangannya memeluk leher suaminya dengan erat. Dia memandang Nathan dengan mata berbinar, mencoba merajuk dengan segala daya yang dimilikinya. Wajah Nathan tetap dingin dan tegar, meskipun hatinya terasa luluh melihat istri yang begitu dicintainya bersikap manja.

"Nathan, aku mohon, ijinkan aku kembali bekerja di perusahaanmu," kata Vivian, suaranya terdengar manis namun penuh permohonan.

Nathan menghela napas panjang, tangannya membelai lembut punggung Vivian. "Vivian, sudah kubilang, aku tidak ingin kau kembali bekerja untuk sementara waktu. Keamananmu adalah prioritas utamaku."

"Tapi aku bosan, Nathan! Baru dua hari tidak bekerja, dan rasanya aku seperti dikurung. Ini sangat menjengkelkan!" Vivian merajuk, matanya berkaca-kaca. Dia menundukkan kepalanya, mencoba menarik simpati dari suaminya.

"Vivian, ini bukan hanya tentang kebosanan. Ada ancaman nyata yang mengincarmu. Aku tidak bisa membiarkanmu dalam bahaya," jawab Nathan tegas.

Vivian mengangkat kepalanya dan menatap Nathan dengan penuh harap. "Bukankah ada dirimu dan juga Max yang bisa menjagaku? Pulang pergi aku selalu bersamamu. Ayolah Nathan, jangan bersikap menyebalkan."

Nathan mengernyitkan alisnya, tetapi sebelum dia bisa menjawab, Vivian sudah mengedipkan matanya dengan lucu, mencoba merayu suaminya. "Tolong, Nathan," tambahnya sambil tersenyum manis.

Nathan merasa hatinya melemah, tetapi dia tetap berusaha keras menjaga keteguhan hatinya. "Vivian, ini bukan masalah yang bisa disepelekan. Kau tahu betapa aku mencintaimu dan tidak ingin kehilanganmu."

Vivian mengerti, tetapi dia tidak mau menyerah. Dia mendekatkan wajahnya ke wajah Nathan, mencium bibirnya dengan lembut, berharap ciuman itu bisa melunakkan hati suaminya yang keras.

Nathan terdiam sejenak, merasakan ciuman Vivian yang begitu tulus. Dia balas mencium bibir Vivian, tapi masih ada keraguan dalam hatinya. "Vivian, aku tidak ingin kau dalam bahaya."

"Aku tahu, Nathan. Tapi aku juga tidak ingin menjadi beban bagimu. Aku ingin membantu, menjadi bagian dari hidupmu, termasuk dalam pekerjaan," kata Vivian dengan suara lembut namun penuh keteguhan.

Nathan memandang dalam mata Hazel Vivian yang berkilauan, dia mengerti betul apa yang Vivian rasakan. Akhirnya, dia menghela napas dan mengangguk pelan. "Baiklah. Tapi dengan satu syarat. Kau harus selalu berada di bawah pengawasan Max dan aku, tidak ada tempat yang bisa kau kunjungi tanpa pengawalan."

Vivian tersenyum lebar, merasa lega dan bahagia. "Tidak masalah. Terima kasih, Nathan! Aku janji, aku akan berhati-hati."

Nathan tersenyum tipis, meskipun hatinya masih dipenuhi kekhawatiran. "Aku tidak bisa menolakmu, Vivian. Kau tahu itu."

Vivian tertawa kecil, memeluk leher Nathan lebih erat. "Aku tahu, dan aku berjanji tidak akan membuatmu khawatir. Sekarang, bolehkah aku kembali bekerja mulai besok?"

Nathan mengangguk. "Baiklah, besok kau bisa kembali bekerja. Tapi ingat, Vivian, keselamatanmu adalah yang utama."

Vivian mengangguk dengan antusias, lalu mencium bibir Nathan sekali lagi, kali ini dengan lebih lembut. "Aku mencintaimu, Nathan."

Nathan membalas ciuman itu, memeluk Vivian dengan penuh kehangatan. "Aku juga mencintaimu, Vivian. Sangat."

Mereka berdua berpelukan di bawah cahaya lampu kamar yang redup, merasakan kehangatan cinta yang mengalir di antara mereka. Meskipun Nathan masih merasa cemas, dia tahu bahwa Vivian adalah wanita yang kuat dan mampu menjaga dirinya sendiri. Dia hanya bisa berharap bahwa segala ancaman yang mengincarnya bisa segera berlalu, dan mereka bisa hidup dengan tenang dan bahagia.

***

Bersambung

1
sella surya amanda
lanjut
Lissaerlina
lanjuttttt
sella surya amanda
lanjut
Vanettapink Fashion
Luar biasa
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Lissaerlina
lanjuttttt
Musringah
lanjutt
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Anonymous
semangat nulis😁
Iyan
/Ok/
Meiriya Romadhon
bagus
Putu Sriasih
Luar biasa
NAJ L
/Rose//Rose//Rose/
NAJ L
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!