Bagaimana rasa nya, ? Di hari pernikahan mu, perselingkuhan calon suami mu justru terbongkar. Dengan wanita yang tak lain adalah sepupu mu sendiri.
JANGAN LUPA KASIH DUKUNGAN BUAT AUTHOR NYA😘😘😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon momy siu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
B, S, P 15
''Besok sore aku harus berangkat ke kota S, dan pagi nya aku sudah mulai bekerja kembali.'' Jawab Arsen, menyusul sang istri duduk di sofa.
''Kenapa beda kota,? Sedangkan Papa kamu memiliki perusahaan sendiri, Mas''
''Mama ku hanya istri pengganti , sebelum Mama Bunga sadar dari koma nya.'' Cerita Arsen dengan raut kesedihan.
''Inti nya aku tidak berhak mendapatkan apa yang Papa punya.? Maka nya aku memilih pergi ke luar kota mencari kehidupan ku yang sesungguhnya nya.'' Jelas Arsen dengan jujur.
''Kamu boleh ikut dengan ku,? Atau mau pulang ke rumah kedua orang tua mu, aku tidak apa-apa. Aku tidak akan memaksa mu, Ev.'' Menoleh ke arah istri nya.
Mengingat perjalanan hidup Mama aku, membuat aku sadar. Kalau aku hanya suami pengganti untuk mu, Eva.
Sedangkan Yolla terdiam, dia bingung harus memilih yang mana.
Bukannya seorang istri harus ikut suami nya pergi kemana pun itu.?
Namun, dari nada bicara suami nya itu, Eva merasa tidak terlalu di harapkan ikut ke kota S bersama dengan nya.
''Habiskan dulu wadang jae nya, Ev.! Setelah itu kamu segera tidur, sebab ini sudah terlalu malam.''
Yolla mengangguk, dan segera meminum wedang jae tersebut hingga habis.
''Ev,'' Panggil Arsen menatap manik mata sang istri.
''Kalau boleh jujur, aku aku sudah jatuh hati dengan mu. Entah sejak kapan mas gak tau tepat nya,? Tapi, semenjak ijab kabul terucap, mas sudah berniat menjatuhkan hati ke pada kamu. Mas tidak peduli, jika nanti nya Mas akan kecewa.'' Ungkap Arsen dengan tulus.
Mendengar pengakuan dari sang suami, hati Eva berdesir dengan hebat.
Eva memperhatikan wajah suami nya, dan raut wajah suami nya, yang terlihat sangat pucat dan lemas.
Dengan perlahan telapak tangan nya di tempelkan di kening suami nya.
''Mas sakit, kening Mas sangat panas loh.?''
''Enggak kok, mungkin tangan kamu yang dingin Ev,'' Menyentuh ulang kening nya sendiri.
''Jangan bohong, mas kan baru kehujanan apa lagi malam-malam begini.?''
Eva bergerak menjauh mengambil alat termometer digital.
''Cek dulu Mas, '' Arsen mengangguk pasrah.
Setelah sepuluh menit, alat tersebut berbunyi 39,1°C,
''Tuh kan badan Mas panas.''
''Mas tidur dulu, biar aku ambilkan obat panas. Apa Mas punya obat panas di rumah, ?'' Tanya Eva, seusai membantu suami nya tidur di atas ranjang.
''Ada Ev, di saku tas aku.'' Jawab Arsen.
''Aku cari ya, sebentar.'' Izin Eva.
''Nah ketemu, ini minum dulu.'' Menyodorkan obat sekaligus air putih di dalam gelas.
''Makasih, '' Ucap Arsen, mengembalikan gelas tersebut.
Eva tersenyum kemudian mengangguk. ''Istirahatlah,!''
...****************...
Eva terbangun dari tidur nya setelah mendengar alarm di atas nakas berbunyi.
Pandangan pertama yang dia lihat adalah suami nya yang masih terlelap tidur di atas ranjang.
Bangun dari sofa, dan berjalan mendekat ke arah suami nya itu.
Tangan Eva terulur menyentuh kening suami nya dengan pelan, supaya tidak membangunkan sang empu nya.
''Masih Panas.'' Gumam Eva.
Setelah mengecek suhu panas suami nya, Eva berniat turun ke bawah untuk membuat kan bubur.
Sesampai di bawah, Eva melihat mertua nya yang sudah rapi dan hendak pergi dari rumah.
'' Pagi,''
''Pagi juga sayang, '' Balas Papa Burhan.
''Mau kemana Pa, Ma.?''
''Mau menemani Papa kamu menemui klien penting.'' Kini Mama Bunga yang menjawab nya.
''Sepagi ini Ma,? ''
''Iya, soal nya klien Papa mau berangkat ke luar kota jam delapan pagi.'' Sahut Papa Burhan.
''Oh, '' Eva mengangguk mengerti.
''Kamu tidak apa-apa kan kami tinggal.?''
''Tidak Ma, Pa, kan ada Mas Arsen.''
''Baiklah, kami berangkat dulu. Kalau Eva mau sarapan beli saja di depan rumah.'' Beritahu Mama Bunga.
''Iya Ma, Eva ingin membuatkan bubur dulu untuk Mas Arsen, yang sedang sakit.''
''Sakit, sakit apa, ?'' Papa Burhan sedikit panik.
''Hanya panas biasa Pa, sebentar lagi panas nya turun.''
''Aku titip Arsen, sayang. Soal nya kami akan berangkat dulu.''
Eva mengangguk. ''Hati-hati Ma, Pa.'' Dan di balas anggukan kepala dari mereka berdua.
Setelah mertua nya pergi, Eva mulai menyiapkan bahan membuat bubur.
Ketika sedang asyik membuat bubur, tiba-tiba ada rasa bersalah ke pada suami nya itu. Gara-gara dia, suami nya yang sakit karena kehujanan dan kedinginan.
Tidak butuh waktu yang lama, bubur yang di buat Eva sudah jadi. Dan tinggal menuangkan ke dalam mangkok.
Eva yang sibuk dengan kegiatan nya, dan pikiran nya sibuk dengan rasa bersalah nya ke pada suami nya itu. Dia tidak menyadari seseorang yang mendekat ke arah nya. Dan berlalu memeluk pinggang nya dengan begitu erat.
...****************...
...****************...
Dua bab, Mantan Suami dari semalam belum lulus hingga sekarang ini. 😭
bertukar mepelai pengantin ini mah klo menurut aku 🤔
Ry tunggu
Ry tunggu