Dealova William gadis cantik mahasiswi seni rupa yang akan mengadakan pameran lukisan. Dia bersikeras akan ikut memamerkan lukisan almarhum Nenek Buyut nya. Namun Sang Mama melarangnya dan terjadilah saling rebut lukisan itu.. lukisan itu pun terjatuh dan menimpa tubuh Dealova menyebabkan dia tidak sadarkan diri..
Akan tetapi di saat Dealova membuka kedua matanya dia melihat tempat dan orang orang yang sangat asing baginya.. Dia pun juga sangat asing dengan tubuhnya sendiri.. jiwa Dealova terperangkap masuk ke dalam tubuh kurus petani perempuan yang punya tiga orang anak dan suami yang kasar.
Bagaimana kisah Dealova apakah dia bisa bertahan dari kehidupan mewah nya menjadi petani miskin yang tertindas? Apa Dealova bisa mengubah takdir perempuan miskin itu? Dan apa ada hubungannya dengan lukisan Nenek Buyut dengan fenomena kejadian yang dialami Dealova ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 28.
Antony dan kedua adik nya pun langsung terhenti melompat lompat kegirangan nya..
“Aku lihat ke depan ya Ma..” ucap Antony dan dia segera berlari menuju ke pintu pagar..
Antony terus berlari dengan kencang, akan tetapi saat sampai di jalan setapak di dekat kebun kopi dan cengkeh dia menghentikan langkah kaki nya karena melihat mobil yang sudah berjalan di jalan setapak di antara tanaman kopi dan cengkeh itu..
Antony segera membalikkan tubuhnya dan kembali berlari menuju ke rumah panggung sambil berteriak teriak..
“Mama.. Mama.. “ suara Antony dengan lantang sambil terus berlari lari ..
“Mama.. Mama... yang datang Pak Kades Ma..” suara Antony lagi masih terus berlari..
“Pak Kades, ada apa ya apa aku punya kesalahan.” Gumam Dealova di dalam hati sambil keluar dari kolong rumah panggung.. Anjel dan Jendro pun turut melangkah di belakang Sang Mama sementara mesin parut masih terus terdengar bunyi nya.. pegawai toko alat itu masih terus memasukkan singkong singkong yang akan diparut.
“Ma, Pak Kades yang datang ke sini.” Ucap Antony lagi saat sudah berada di depan Sang Mama.
Dan tidak lama kemudian mobil Pak Kades pun telah terlihat oleh Dealova, mobil itu pun berhenti di belakang mobil toko mesin alat parut.
Setelah pintu terbuka muncul sosok Pak Kades menatap ke arah kolong rumah panggung.. sedangkan Dealova menatap Pak Kades masih dengan jantung berdebar debar takut jika dia tidak sengaja membuat kesalahan..
“Apa dia dengar aku beli alat parut dan hasil kebun nya tidak boleh diolah ya.. “ gumam Dealova di dalam hati.
Pak Kades masih dengan baju seragam dinas terus melangkah menuju ke rumah panggung..
“Selamat siang Pak Kades. “ sapa Antony dengan sangat santun.. sedangkan Dealova masih terbengong bengong sangat kaget dengan kedatangan Pak Kades secara tiba tiba di saat dia baru saja membeli alat mesin parut dan lain lain nya..
“Selamat siang ..” ucap Pak Kades sambil terus melangkah..
“Selamat siang Bu Regina..” ucap Pak Kades saat sudah berada di dekat Dealova.
“Selamat siang Pak Kades, maaf ada apa ya?” ucap Dealova sambil menatap Pak Kades yang pandangan mata nya menatap ke alat mesin parut yang masih berproses.
“Bu Regina beli alat alat itu mau buat usaha apa?” tanya Pak Kades selanjutnya kini menatap wajah perempuan kurus itu yang masih terlihat terbengong bengong karena takut kesalahan.
“Ehmm itu Pak Kades, mungkin buat kue kue, tepung singkong atau kerupuk singkong.. biar saat menunggu musim panen berikutnya tiba masih ada pemasukan Pak Kades. “ ucap Dealova dengan nada serius dan bibir tersenyum.
Pak Kades pun tersenyum dan mengangguk anggukkan kepala nya..
“Bagus itu Bu Regina.. saya sangat senang Bu Regina punya pemikiran seperti itu.” Ucap Pak Kades selanjutnya, yang di dalam hati dia terheran heran perempuan kurus yang dulu bodoh kini punya ide cemerlang untuk menambah pendapatan.
“Pak Kades tidak marah kan, kalau hasil kebun saya olah tidak saya jual langsung ke Koh Sing?” Ucap Dealova yang masih khawatir Pak Kades tidak berkenan.
“Saya tidak marah Bu Regina saya dukung sepenuhnya usaha Bu Regina.” Ucap Pak Kades dengan nada serius..
“Terima kasih Pak, nanti saya tetap pikirkan bagian Pak Kades kok.” Ucap Dealova yang sudah lega hati nya karena Pak Kades tidak marah..
“Ya.. ya.. tapi kalau Bu Regina punya usaha makanan harus dijaga kebersihan nya.. Nanti saya suruh tukang datang ke sini untuk membuatkan pagar di sini agar guk guk tidak masuk ke lokasi produksi. Dan nanti biar guk guk dibuatkan rumah sendiri.. itu saya lihat kok juga ada ayam ayam di kolong itu juga harus dibuat kan kandang sendiri..” ucap Pak Kades sambil mengamati kolong rumah panggung yang ada macam macam barang.
Dealova pun tersenyum nyengir..
“Iya iya Pak Kades, terima kasih.. ini juga baru saja datang alat alat nya..” ucap Dealova selanjutnya..
“O ya Bu Regina, kedatangan saya ke sini, sebenarnya mau menyampaikan. Kalau saya sebenarnya sangat senang jika Bu Regina yang mengantar hasil kebun sendiri ke Koh Sing, tapi itu Niko sopir yang biasa mengantar protes karena pendapatan dia berkurang, dia memang sudah saya gaji bulanan karena dia sopir keluarga tapi dia juga mendapatkan tambahan dengan membawa hasil panen kebun di sini.” Ucap Pak Kades selanjutnya..
“Oooo begitu ya Pak..” gumam Dealova.
“Iya Bu Regina jadi biar Niko saja yang mengantar ke pasar, besok pagi dia akan datang ke sini.” Ucap Pak Kades
Ekspresi wajah Dealova dan kedua anak kecil nya tampak langsung berubah menjadi sangat kecewa. Jendro hanya menoleh noleh mungkin belum begitu paham. Kedua mata Anjel pun tampak memerah dia paham apa yang diucapkan oleh Pak Kades, jika mulai besok pagi dia tidak bisa lagi naik mobil mengantar Kakak Antony dan ke pasar.
Sedangkan Dealova memikirkan tentang uang yang dia dapatkan. Dia tidak bisa langsung menerima uang dari Koh Sing karena sopir yang mengantar.
“Bu Regina masih boleh memakai mobil itu jika ada keperluan, dan Niko mengantar kembali mobil sambil menyerahkan uang bagian Bu Regina.” Ucap Pak Kades.
“Begitu ya Bu Regina, saya pamit saya akan menemui tukang yang akan mengerjakan pagar dan rumah guk guk itu.. Terus nanti kalau tukang sudah datang tolong dibuatkan minuman dan makanan ya.” ucap Pak Kades selanjutnya..
“Iya iya Pak.. terima kasih.” Ucap Dealova dan Pak Kades pun membalikkan tubuhnya melangkah menuju ke mobil nya..
Sementara itu, di lain tempat di rumah Nenek Lili. Nenek Lili dan Stefani sejak pagi mereka berdua sibuk dengan mobil baru nya. Kedua nya mengelus elus mobil dan berfoto foto dengan mobil baru nya, foto foto di dalam mobil, di depan mobil , di samping mobil, di belakang mobil, ...
“Fan kamu kapan ke rumah Dokter Anthony?” tanya Nenek Lili sambil mengusap usap mobil baru nya..
“Iya Ma, ini aku juga mau mandi.” Ucap Stefani.
“Ya sudah sana cepat, kamu datang ke puskesmas saja biar banyak orang tahu. Sana cepat keburu puskesmas tutup.” Ucap Nenek Lili.
Namun sesaat kemudian di saat mereka berdua belum beranjak dari tempat mobil yang terparkir di teras rumah nya karena belum punya garasi. Terdengar suara motor masuk ke halaman rumah Nenek Lili.
Kedua nya menoleh ke arah sumber suara...
“Polisi datang lagi itu Ma, siap siap saja kasih uang. Pasti dia akan tanya kenapa Mama tidak datang ke kantor Polisi. “ ucap Stefani lalu segera melangkah masuk ke dalam rumah karena akan pergi mandi.
“Fan, kasih berapa ya?” tanya Nenek Lili agak keras.
“Seratus ribu saja!” terisak Stefani dari dalam rumah.
yahhhh miga aja agak jera lah si yudas nya
dannn kenapa sih rajin sekali mendalak me delik kiiii hadehhh opo g wedi lak motone glinding opo yoooo🤔
Wkwkwk makanan dipesta habis ya stef kasian😁
ayoo kk thor lakukan sesuatu gitu
suruh si guguk gigit kek atau kasih gandol di celana akhirnya celananya ketarik dan buahahaaaaaaa.... 🤔🤔🤔🤔
tp ngaruh g tuhhhh nnti
liat aja apa yg di lakuiin sm otornya kira2 🤔
yaaa mgkin ada jalan rahisa khusus badan m3lebar kali
hahahaaaa
Ayo pak pol.Tangkap mereka.Jaring mereka pake jaring ikan saja biar ndak lari & berulah mereka 🤭