NovelToon NovelToon
Antagonis Nyeleneh

Antagonis Nyeleneh

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Teen School/College / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:57.3k
Nilai: 5
Nama Author: Atikany

Hazel nyasar masuk ke dalam novel sebagai karakter antagonis yang semestinya berakhir tragis dengan bunuh diri. Namun, nasib memihak padanya (atau mungkin tidak), sehingga dia malah hidup adem ayem di dunia fantasi ini. Sialnya, di sekelilingnya berderet cowok-cowok yang dipenuhi dengan serbuk berlian—yang terlihat normal tapi sebenarnya gila.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atikany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Ribet

Hazel berdiri di depan pintu ruang pemeriksaan medis, menatap layar digital yang menampilkan jadwal dan prosedur pemeriksaan. Suasana di dalam ruangan terasa hening, hanya terdengar desiran angin dari ventilasi udara yang mengalir lembut. Ia mengambil napas dalam-dalam, merasa sedikit gugup dengan semua prosedur yang harus dijalani sebelum mengikuti kompetisi yang begitu penting baginya.

"Baru tau gue kalau ikutan kompetisi seribet ini," batin Hazel sambil memutar-mutar pikirannya tentang semua persyaratan yang harus dipenuhinya. Ia tidak pernah mengira bahwa mengikuti kompetisi ini akan melibatkan begitu banyak langkah dan prosedur.

Petugas medis, seorang perawat yang ramah, memanggil nama Hazel dengan suara yang lembut. "Hazel, giliranmu sekarang. Silakan masuk ke ruang pemeriksaan," ujarnya sambil tersenyum.

Hazel mengangguk, mengikuti perawat itu masuk ke dalam ruangan kecil yang dipenuhi dengan peralatan medis. Di tengah ruangan, terdapat meja pemeriksaan lengkap dengan alat-alat medis seperti tekanan darah dan thermometer elektronik. Segala sesuatu terlihat begitu steril dan teratur.

Perawat itu mempersilakan Hazel untuk duduk di kursi pemeriksaan. "Maaf kalau agak merepotkan, tapi ini prosedur standar yang harus kami lakukan untuk memastikan bahwa semua peserta dalam kondisi sehat dan tidak ada kecurangan," jelas perawat sambil mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan.

Hazel mengangguk, mencoba tetap tenang meskipun ada sedikit ketegangan dalam dirinya. Perawat memeriksa tekanan darahnya terlebih dahulu, sementara Hazel memperhatikan dengan seksama langkah-langkah yang dilakukan. Dia merasa sedikit lega ketika hasilnya menunjukkan tekanan darahnya dalam batas normal.

Setelah itu, perawat mengambil sampel darah untuk diperiksa. "Ini hanya untuk memastikan bahwa kadar gula darah dan komponen lainnya dalam tubuhmu dalam kondisi optimal," jelas perawat sambil memasukkan jarum halus ke dalam vena tangan Hazel.

Hazel menutup matanya sejenak, mencoba untuk tidak memikirkan jarum yang menusuk kulitnya. Ia tahu bahwa semua prosedur ini penting untuk menjaga integritas kompetisi dan memastikan bahwa tidak ada peserta yang menggunakan metode curang.

Setelah selesai, perawat membantu Hazel untuk bangkit dari kursi. "Selesai sudah, Hazel. Semua hasil pemeriksaan akan kami proses dan kamu akan mendapat informasi lebih lanjut secepatnya."

Hazel tersenyum kecil, merasa lega bahwa bagian pemeriksaan ini sudah selesai. "Terima kasih atas kerja kerasnya," ucapnya kepada perawat yang sudah membantunya dengan baik.

***

Kompetisi Battle of the Brains sedang berlangsung dan disiarkan secara langsung ke seluruh penjuru negeri. Kamera-kamera mengarah dari berbagai sudut, menangkap setiap momen dan ekspresi dari para peserta.

Di tengah panggung, Hazel dari SMA Ellipse dan Sandi dari SMA Rhombus bersiap menghadapi soal berikutnya. Suasana tegang, para penonton baik di studio maupun di rumah terpaku pada layar mereka, menunggu aksi para jenius muda ini.

Soal muncul di layar utama di tengah panggung, dengan teks yang cukup panjang dan rumit:"Suatu gas yang volumenya 0,4 m³ perlahan-lahan dipanaskan pada tekanan tetap hingga volumenya menjadi 0,8 m³. Jika usaha luar gas tersebut 2 x 10⁵ Joule, tekanan gas adalah?"

Kamera fokus pada layar tersebut, memberikan waktu beberapa detik agar penonton dapat memahami soal sebelum kembali ke kedua peserta. Waktu mulai berjalan, dan layar di belakang Hazel dan Sandi menampilkan cara masing-masing menjawab soal ini.

Hazel dan Sandi segera menunduk, menulis dengan cepat di papan mereka. Hazel, dengan wajah serius dan penuh konsentrasi, menggigit bibirnya sebentar sebelum mulai menuliskan persamaan termodinamika yang relevan. Di sebelahnya, Sandi, dengan kening berkerut dan mata yang penuh tekad, menuliskan langkah-langkah perhitungan secara sistematis.

Kamera beralih ke layar di belakang Hazel, memperlihatkan setiap langkah perhitungannya. Ia menulis:

Volume awal (V1) = 0,4 m³

Volume akhir (V2) = 0,8 m³

Usaha (W) = P ΔV = P (V2 - V1)

2 x 10⁵ J = P (0,8 m³ - 0,4 m³)

2 x 10⁵ J = P x 0,4 m³

P = 2 x 10⁵ J / 0,4 m³

P = 5 x 10⁵ Pa

Kamera kemudian beralih ke layar di belakang Sandi yang juga menampilkan langkah-langkah yang sama, namun dengan gaya penulisan yang sedikit berbeda. Sandi sempat terhenti sesaat, menatap angka-angka di depannya dengan mata yang intens, memastikan semuanya benar.

Waktu terus berjalan. Penonton semakin tegang melihat detik-detik yang berlalu, mengetahui bahwa setiap detik berharga. Hazel tiba-tiba menyadari jawabannya sudah lengkap, ia mengangkat tangannya dan menekan tombol terlebih dahulu. Bunyi bip terdengar nyaring, dan semua mata tertuju padanya.

"5 x 10⁵ Pa," jawab Hazel dengan suara yang tegas namun penuh harap. Ia menatap layar di depannya dengan jantung yang berdegup kencang.

Beberapa detik yang terasa seperti selamanya berlalu sebelum akhirnya suara dari sistem tersebut menjawab, "Benar."

***

Suara teriakan dan sorak-sorai mengisi aula saat layar menampilkan senyum Hazel yang cerah. Semua mata terpaku pada layar besar yang memperlihatkan bagaimana Hazel berhasil menjawab soal dengan benar.

Di sudut aula, Bastian menatap layar dengan mata terbelalak, masih tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya. "Gue gak ngira dia sepinter itu," gumamnya dengan nada kagum. Suara Bastian hampir tenggelam oleh keramaian, tetapi cukup jelas bagi teman-temannya yang duduk di sekitarnya.

Di samping Bastian, Agler, tersenyum miring. "Walapun gue pinter, tapi gue bukan saingan dia," katanya sambil menggelengkan kepala sedikit, menunjukkan rasa hormat terhadap kemampuan Hazel. Senyumannya tidak menunjukkan rasa iri, melainkan pengakuan atas kecerdasan yang baru saja disaksikan.

***

Babak selanjutnya dimulai dengan soal kimia yang menantang. Hazel dan Sandi sama-sama menatap layar dengan serius, siap untuk mengerahkan segala kemampuan mereka.

Hitung perubahan entalpi standar formasi (Δ𝐻𝑓∘ΔHf∘) dari senyawa HCl berdasarkan data yang diberikan:

Diketahui:

Reaksi yang diberikan: H2+Cl2→2HCl

Perubahan entalpi reaksi (Δ𝐻reaksi): -300 kJ

Hazel dan Sandi memandang layar dengan konsentrasi penuh, sementara layar di belakang mereka kembali menampilkan cara masing-masing menjawab soal ini.

Hazel segera menuliskan langkah-langkah di papan tulisnya, wajahnya menunjukkan fokus yang mendalam. Ia tahu bahwa soal ini membutuhkan pemahaman yang kuat tentang entalpi pembentukan dan hukum termodinamika. Di sampingnya, Sandi juga menulis dengan cepat, mencoba mengimbangi kecepatan Hazel.

Reaksi yang diberikan: 𝐻2+𝐶𝑙2→2𝐻𝐶𝑙

ΔH_reaksi = ΔH_produk - ΔH_reaktan

Diketahui: ΔH_reaksi = -300 kJ

ΔH_produk = 2(ΔH_f°(HCl))

ΔH_reaktan = ΔH_f°(H_2) + ΔH_f°(Cl_2) (Karena H2 dan Cl2 adalah elemen di keadaan standar\, ΔH_f° mereka adalah 0)

ΔH_reaksi = 2(ΔH_f°(HCl)) - 0

-300 kJ = 2(ΔH_f°(HCl))

ΔH_f°(HCl) = -300 kJ / 2

ΔH_f°(HCl) = -150 kJ

***

Waktu terus berjalan, dan ketegangan di aula semakin meningkat. Para penonton terpaku pada layar, menunggu siapa yang akan menekan tombol terlebih dahulu. Akhirnya, Hazel dan Sandi secara bersamaan menekan tombol mereka. Bunyi bip terdengar dua kali, bergema di seluruh aula.

Di sudut aula, Davian duduk dengan wajah penuh antisipasi di sebelah Ananta. Ketika Hazel dan Sandi menekan tombol pada waktu yang sama, Davian berkomentar, "Gila," dengan nada kagum.

Ananta, yang sudah tak bisa menahan senyumnya, tertawa kecil. "Ternyata lo yang gila, senyum-senyum sendiri," kata Davian dengan nada dongkol tapi penuh keakraban, membuat Ananta tertawa lebih keras.

Suara dari sistem kembali terdengar, menenangkan kerumunan yang riuh. "Kedua jawaban benar. Soal akan diulang."

Hazel dan Sandi, yang masih penuh semangat dan fokus, bersiap kembali. Mereka menyadari bahwa babak ini akan lebih sulit karena mereka harus memastikan tidak hanya menjawab dengan benar, tetapi juga lebih cepat dari lawannya. Keduanya mengambil napas dalam-dalam, menenangkan diri sebelum soal berikutnya muncul di layar.

Suasana di aula tetap tegang namun penuh antusiasme. Penonton berbisik-bisik, membahas betapa hebatnya kedua peserta ini.

1
Hikam Sairi
baca
ARDI KADAKA ARDI
next thor
halu
kalau bisa marah ngapain harus sabar?🤣🤣
Amazing Grace
semangat author,makin sukses kedepannya🤗🤗
Atika Norma Yanti: makasih doanya 😂
total 1 replies
Lippe
masih bingung Thor, Tania ini baik atau jahat. jangan-jangan Tania cuma mau manfaatin hazel untuk mencapai tujuannya lagi.
Atika Norma Yanti: Tania nih tipe orang yang bakalan baik banget ke orang yang udah dia anggap sahabat, jadi dia gak akan manfaatin hazel, dia cuma manfaatin situasi ya untuk keuntungan dia sendiri dan juga untuk Hazel
total 1 replies
Amazing Grace
semangat terus ya Thor,semoga sehat selalu dan makin sukses novel nya
Atika Norma Yanti: makasih doanya, lope-lope lah pokoknya
total 1 replies
Amazing Grace
makin seru up lagi Thor, please😭😭🙏🙏
Nova Lpg
novel nya keren ,,bikin penasaran
semangat terus author update nya ..😉
Atika Norma Yanti: makasih banyak udah mau mampir 😂
total 1 replies
Amazing Grace
semangat author 🤗
Atika Norma Yanti: makasih dukunganku, bakalan di usahakan untuk tetep up cerita 😂
total 1 replies
Ning28
akhirnya up juga soalnya lgi seru² banget sumpah😅😘
Atika Norma Yanti: iya, tapi gak bisa up banyak kayak sebelumnya. soalnya nih mata malah kegoda sama Drakor 😂
total 1 replies
Ning28
kenapa kok ga up ka pdhal lg seru tahu😭😅
Atika Norma Yanti: lagi maraton Drakor, judulnya Night Has Come, nyesel baru nonton sekarang 😭🤣
total 1 replies
Amazing Grace
semangat kak,alurnya makin seruu🤗🤗
Kanian June
mampir ya Thor ...
_no name_
up thor
Amazing Grace
semangat kak,pliss makin seru aja nih novel, penasaran banget hazel endingnya gimana🤗
Ning28
tuhkan nambah seru lagi apalagi up nya banyak makin seneng deh🥰😭
Amazing Grace
next author,seru bangett
Bening
jahat banget teman nya liliana
Atika Norma Yanti: terkadang teman bisa mengubah cara pandang kita terhadap orang lain
total 1 replies
Bening
penasaran dengan sosok rania yang sebenarnya
Ning28
sumpah klo udh diakhir tuh bikin kepo sendiri aja soalnya seru banget😍🤣
Ning28: iya wajib nonton sampe ending itumah😭😅
Atika Norma Yanti: wah🤣🤣... kalau udah nonton Drakor psikopat, suka lupa waktu
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!