Apple Vaughn namanya. Gadis cantik, imut dan menjadi bunga kampus di universitasnya.
Satu yang menjadi ciri khas wanita cantik itu. Selalu bergonta ganti pacar dan hanya menerima pria kaya saja untuk menjadi pacarnya.
Bertemu dengan Knox Romanov yang merupakan pria matang tengil yang berasal dari keluarga konglomerat.
Knox yang tahu tentang reputasi buruk Apple bermaksud untuk mempermainkan wanita yang sering mempermainkan pria itu.
Siapa yang akan terjebak dan dijebak? Yuk kepoin ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Apple Knox 34
APPLE KNOX 34
"Apa dia bisa dipercaya, Lea?" tanya Apple.
"Kau tak mempercayainya?" tanya Lea balik.
"Aku hanya takut dia ...." ucapan Apple menggantung.
"Reputasi keluarganya sangat baik dan tak diragukan lagi kekuasaan mereka. Kau bisa memanfaatkan hal ini. Kau bertemu dengannya karena takdirl dan itu artinya ada sesuatu mengapa kalian dipertemukan. Dia akan menjadi pelindungmu, Apple. Percayalah," kata Lea pelan.
"Tapi dia tak serius denganku, Lea. Dia menganggapku seperti wanita yang biasa dia kencani," jawab Apple.
"Lalu mengapa kau tetap bertahan dengannya meskipun sudah mengetahui hal itu? Kau tak yakin padanya tapi kau tetap berada di sisinya. Baiklah, aku tahu jika awalnya kau hanya memanfaatkan hartanya saja. Tapi ketika pernyerangan kemarin terjadi, aku yakin tujuanmu berubah," kata Lea.
"Lagi pula kalian baru saja saling mengenal dan tentu saja semuanya akan berawal dari hubungan tak serius. Kalian bertunangan hanya untuk main - main semata kan? Hentikan permainan ini dan kini seriuslah, Apple," lanjut Lea.
Apple menatap lekat mata Lea.
"Jadi menurutmu kali ini aku harus serius berhubungan dengan Knox?" tanya Apple.
"Ya, kau sudah mengenal keluarganya dan itu membuat langkahmu lebih mudah," sahut Lea pelan.
Apple mengangguk.
"Sekarang tenanglah dan fokusmu kini hanyalah memenangkan hati Knox agar lebih terikat denganmu. Jangan sampai fokusmu terpecah karena pria itu," ucap Lea.
"Terima kasih, Lea. Aku tak tahu bagaimana aku tanpa dirimu," sahut Apple.
"Tidak, aku tak melakukan apa pun untukmu. Kau sendiri yang berusaha untuk dirimu sendiri," ucap Lea yang kembali memeluk Apple.
*
*
Lea pulang setelah berada cukup lama di sana. Apple tak ingin membuat Lea pulang terlalu malam ke apartemennya.
Apple juga meminta maaf pada Lea karena meninggalkannya sendirian di apartemen.
*
Apple tak bisa tidur dan memilih untuk menonton televisi di ruang tengah. Dia bahkan menyuruh dua pelayan untuk menemaninya di sana.
"Sampai kapan nona akan menyuruh kita masuk?? Aku sudah sangat mengantuk," bisik salah satu pelayan paruh baya itu.
"Sudahlah, ini tugas kita," ucap pelayan yang satunya lagi.
Dua pelayan itu menunggu di kursi seberang sofa.
"Bibi, makanlah makanan ini," ucap Apple pada mereka berdua.
"Tidak, Nona. Kami sudah makan malam lumayan banyak tadi," sahut pelayan itu.
"Apakah bibi mengantuk?" tanya Apple
"Tidak," jawab bibi pelayan itu.
Apple tersenyum dan kembali menonton filmnya.
Setengah jam kemudian, Knox datang dan melihat Apple yang masih menonton film di ruang tengah.
Knox melihat dua pelayannya tampak terkantuk kantuk duduk di kursi yang ada di samping Apple.
"Apa yang bibi lakukan di sini?" tanya Knox.
Apple menoleh ke arah Knox ketika mendengar suara pria itu.
"Knox, kau sudah pulang?" ucap Apple tersenyum senang.
"Mereka menemaniku menonton film," sahut Apple.
"Ya Tuhan. Kau takut menonton sendirian?" tanya Knox.
Apple mengangguk.
"Oh my ..." sahut Knox.
"Bibi, masuklah ke kamar kalian. Aku yang akan menemaninya," ucap Knox pada kedua pelayannya.
"Baik, Tuan," sahut mereka.
"Terima kasih sudah menemaniku, Bibi," ucap Apple.
Kedua pelayan itu tersenyum pada Apple dan pergi ke kamarnya.
*
Knox membuka coat dan blazernya lalu duduk di sebelah Apple.
"Apakah makan malamnya berjalan lancar?" tanya Apple.
"Ya, Tuan Lucas membawa keluarganya juga dan memperkenalkan putrinya padaku," jawab Knox.
Apple melihat Knox dengan mata tajamnya.