NovelToon NovelToon
Jodoh Di Atas Kertas

Jodoh Di Atas Kertas

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak
Popularitas:831.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Kopii Hitam

Untuk membalas budi kepada Elkan yang sudah melunasi hutang ayahnya, Yuna terpaksa menikahi pria yang tak dia kenal itu. Hati Yuna hancur, dunianya seakan runtuh saat mendengar dua orang saksi berkata sah.

Disaat malam pertama yang tak diinginkannya itu, kegundahan hati Yuna lenyap seketika. Elkan ternyata hanya memberinya status sebagai seorang istri, bukan hak menjadi seorang istri. Yuna bahkan harus menandatangani sebuah perjanjian tertulis malam itu juga.

Mengetahui kenyataan yang sebenarnya, Yuna tentunya sangat bahagia. Namun dia harus menanggung siksaan bertubi-tubi karena hinaan dan perlakuan Elkan yang selalu melukai perasaannya.

Akankah Yuna sanggup bertahan menghadapi sikap Elkan yang kasar?
Ataukah dia malah terikat dengan perjanjian yang sudah mereka sepakati?

Halo Kakak 🖐
Intip yuk bagaimana kelanjutan ceritanya!
Jangan lupa dukungannya ya! Agar author lebih semangat lagi dalam menulis.

Lope lope segudang untuk kalian semua 🥰🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kopii Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

J.D.A.K BAB 33.

**Hai kak, salam kenal dari Author Kopii Hitam

Meskipun hitam, tetap manis seperti reader yang membaca novel ini kan**

**Jangan lupa tinggalkan jejak petualangannya ya

Happy Reading**

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Usai sarapan pagi, Alvi mengajak Elkan jalan-jalan menyusuri hutan. Karena tak mau ditinggal sendirian, Yuna pun merengek minta ikut bersamanya. Melihat Yuna seperti itu, Elkan akhirnya mengajak Yuna pergi bersama.

Sepanjang perjalanan yang dipenuhi pepohonan nan menghijau, Yuna tak melepaskan genggamannya dari tangan Elkan. Tidak hanya takut, tapi dia juga mulai nyaman di sisi Elkan.

Kesempatan itu ternyata tak disia-siakan oleh Alvi, dia mengambil gambar Elkan dan Yuna secara diam-diam. Sekalian menguji ponsel barunya yang dibelikan oleh Elkan.

Sekitar 10 menit berjalan, tibalah mereka di aliran sebuah sungai. Tidak jauh dari tempat Elkan dan Alvi memancing kemaren. Bedanya, tempat ini dijadikan untuk kolam pemandian. Sementara yang dikunjungi Elkan kemaren khusus untuk pemancingan.

"Wow, tempat yang sangat indah." gumam Yuna dengan mata terbuka lebar.

Melihat ekspresi Yuna yang begitu, Elkan hanya bisa tersenyum, kemudian berjalan menaiki bebatuan yang tertanam di pinggiran sungai.

"Nikmatilah pemandangan di sini sepuas kalian, aku ke hilir dulu menemui teman-temanku!" ucap Alvi, dia tak mau mengganggu kebersamaan Elkan dengan istrinya.

"Hei, kenapa pergi?" teriak Elkan yang membuat langkah Alvi terhenti.

"Aku tidak mau jadi nyamuk diantara kalian, aku belum cukup umur." sahut Alvi, lalu melanjutkan langkahnya.

"Dasar bocah nakal! Kau pikir apa yang bisa kami lakukan di sini hah?" gerutu Elkan dengan wajah masamnya.

"Terserah Kak Elkan saja, aku akan kembali!"

Setelah Alvi menghilang dari pandangannya, Elkan memilih duduk di atas bebatuan. Yuna juga ikut duduk di sampingnya.

Sesaat, suasana di sana terasa begitu hening. Baik Elkan maupun Yuna tak ada yang bersuara, hanya aliran air yang terdengar memecah kesunyian.

Elkan meluruskan kedua kakinya, sepasang tangannya bertolak ke belakang dan bertumpu pada bebatuan. Hembusan nafasnya terdengar merdu hingga telinga Yuna, sementara matanya nampak fokus menatap permukaan air.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Yuna dengan tatapan tak biasa, kemudian melakukan hal yang sama dengan suaminya.

"Tidak ada, pemandangan di sini sangat asri. Aku betah tinggal di tempat ini," jawab Elkan dengan ekspresi datarnya.

"Kenapa selalu saja mengatakan itu padaku? Apa kau yakin tidak mau kembali?" tanya Yuna memastikan.

Elkan menghela nafas berat, lalu membuangnya kasar. "Tidak ada alasan untuk kembali,"

Mendengar itu, mata Yuna berkaca-kaca dibuatnya. Yuna melingkarkan tangannya di lengan Elkan, lalu merebahkan kepalanya di bahu suaminya itu.

"Kenapa bicara seperti itu? Kembalilah bersamaku!" lirih Yuna dengan air mata yang mulai mengalir di sudut matanya.

"Jangan cengeng, semua akan baik-baik saja!" Elkan mengusap kepala Yuna, lalu menyeka sudut mata Yuna dengan jemarinya.

"Elkan," panggil Yuna.

"Ya," sahut Elkan.

"Apa aku tidak punya kesempatan lagi menjadi istrimu?" tanya Yuna.

"Kenapa bertanya seperti itu, bukankah saat ini kamu masih istriku?" jawab Elkan dengan pertanyaan pula.

"Istri di atas kertas maksudmu?" balas Yuna.

"Tidak, kamu istri sah ku. Pernikahan kita diakui secara hukum dan agama. Kertas itu hanya permainanku saja, lagian aku sudah lama membakar kertas itu." jelas Elkan.

"Kenapa membakarnya?" tanya Yuna.

"Aku pikir kertas itu sudah tak berguna lagi, itulah sebabnya aku membakarnya. Tapi ternyata aku salah, harusnya aku tidak membakarnya. Itu bisa menjadi bukti dipersidangan kita nanti." jelas Elkan.

"Untuk apa?" tanya Yuna.

"Untuk mempermudah perceraian kita." sahut Elkan.

Mendengar itu, Yuna segera melepaskan pelukannya, kemudian menatap Elkan dengan intim. Tatapan mata keduanya menyatu di dalam pemikiran masing-masing.

Yuna semakin mendekat hingga wajah keduanya nyaris saja bersentuhan.

"Aku tidak mau berpisah denganmu, beri aku kesempatan menjadi istrimu lagi!" Yuna mengecup bibir Elkan tanpa malu, kemudian melu*matnya bak permen.

"Deg"

Jantung Elkan berdegup kencang, dia bergeming menikmati lembutnya sentuhan bibir Yuna yang masih bermain di bibirnya. Bahkan deru nafas Yuna seketika membuat bulu kuduknya meremang.

Elkan berusaha menghindar, namun Yuna dengan cepat mengalungkan tangannya di leher Elkan.

Yuna melepaskan pagutannya. "Jangan ceraikan aku, aku janji akan menjadi istri yang baik untukmu! Aku akan menuruti semua keinginanmu, aku...,"

Belum selesai Yuna berbicara, kini giliran Elkan yang mengesap bibir tebal istrinya, kemudian melu*matnya dengan rakus. Deru nafas keduanya menyatu bersama arus sungai yang terdengar semakin kencang.

Tak terasa, air mata Elkan mengalir begitu saja. Setelah melepaskan pagutannya, dia memeluk Yuna dengan erat, lalu mengecup pucuk kepala Yuna dengan sayang.

"Maafkan aku, maafkan aku atas semua perlakuan kasar ku selama ini. Aku sudah gagal menjadi suamimu, aku menyesal Yuna. Maafkan aku," Tangisan Elkan pecah menyesali perbuatannya terhadap Yuna.

"Tidak perlu meminta maaf, aku sudah memaafkan mu sejak lama!" isak Yuna di dada Elkan.

Elkan kembali mengecup kening Yuna dan membiarkan bibirnya menempel di sana. Tidak lama, bola mata Elkan berguling liar seperti memikirkan sesuatu, kemudian melepaskan pelukannya.

"Ada apa?" tanya Yuna sembari menautkan alisnya.

"Ini salah Yuna, mana mungkin kita bersama? Bagaimana dengan pria itu? Kalian berdua saling mencintai," ucap Elkan dengan kening mengkerut, dia tidak mungkin menyakiti orang lain demi kepentingannya sendiri.

"Hahaha," Tawa Yuna menggelegar mengikuti arus sungai.

"Kenapa tertawa?" Elkan menautkan alisnya, dia sungguh bingung melihat reaksi Yuna.

"Itulah sebabnya aku mengajakmu kembali, aku akan mengenalkannya padamu!" ucap Yuna sembari memegangi perutnya, dia tak sanggup menahan geli yang menggelitik di perutnya.

"Tidak mau, untuk apa aku mengenalnya?" tolak Elkan, baginya Reynold tetap saja seorang musuh.

"Kenapa tidak mau? Segitu besarkah rasa cemburu mu padanya?" tanya Yuna dengan tatapan intim.

"Suami mana yang tidak cemburu melihat istrinya bermesraan dengan pria lain? Kalian berdua bahkan tak malu berpelukan di depan umum, pakai acara cium tangan segala. Aku saja tidak pernah melakukan itu, padahal akulah yang paling berhak atas dirimu." ketus Elkan melepaskan kekesalannya.

Mendengar itu, Yuna kembali terkekeh dengan sendirinya. Dia tak menyangka Elkan akan se cemburu itu terhadap Reynold.

Yuna menggenggam kedua tangan Elkan dengan erat, kemudian mengecup punggung tangan suaminya itu secara bergantian.

"Jangan marah lagi, aku sudah melakukan hal yang sama padamu!" bujuk Yuna dengan senyum yang sangat manis.

"Percuma membujukku, memori itu tidak akan pernah hilang dari ingatanku!" ketus Elkan dengan tatapan yang sulit dimengerti.

Yuna kembali tersenyum, kemudian melingkarkan tangannya di pinggang Elkan.

"Jangan marah lagi!" pinta Yuna dengan manja.

"Aku tidak marah, aku hanya kesal dengan diriku sendiri." jawab Elkan dingin.

"Jangan begitu, diantara kami tidak ada hubungan apa-apa!" jelas Yuna.

"Tidak perlu membodohi ku, sedekat itu mana mungkin tidak ada hubungan apa-apa?" gerutu Elkan yang sama sekali tak percaya.

"Berarti, suamiku tak sepintar yang aku pikirkan." ucap Yuna, lalu terkekeh menertawakan kebodohan Elkan.

"Kamu benar, aku memang bodoh. Saking bodohnya, aku sudah memberikan seluruh hatiku untukmu. Sekarang, aku harus menanggung resikonya sendiri."

Elkan melepaskan tangan Yuna dari pinggangnya, kemudian bangkit dan berjalan meninggalkan Yuna sendirian.

"Tunggu Elkan!" teriak Yuna, kemudian berlari kecil menyusul suaminya itu.

Yuna memeluk Elkan dari belakang, lalu menenggelamkan wajahnya di punggung Elkan. Rasanya begitu nyaman hingga membuat Yuna enggan melepaskan pelukannya.

Bersambung...

1
Nur Roudhotul Janah
knp cerita muter-muter ya thor
Erna M Jen
sombong sekali ya..si elkan
Vani_27
berbelit
Apriana Suci
Luar biasa
Aswi Yanti
buah dari kesabaran Elkan dalam menuggu sadarnya Yuna dari koma
lanjut👍
Omi Rohimah Omi
Luar biasa
Sri mulyanah Mulya
semua kalau di kerjakan dengan ikhlas jadi ringan TDK jadi beban
Enung Samsiah
yuna jngn marah marah terus suami palsumu aneh otaknya geser kali,, wkkw wkwk,,,
Jusniar AJ
lanjut
Yani Mulyani
Kecewa
Salsabila Saiful
Luar biasa
Jeni Safitri
Benar kata krg jodoh cerminan diri, sama" meras dan bisa kasar😊🤭
Lisa Icha
hi Thor Aku mampir LG Di karyamu ini.Semangat nulisnya.
Nurlaila Hasan
syukurin lelaki sombong,,, maaf yah jg gregetan akoh
Kopii Hitam: Makasih kk udah mampir 🙏🥰🥰🥰
total 1 replies
Kasmiwati P Yusuf
tak bentur pala mu dinding biar oon beneran kau jd org..
Darmawan Aja
kisah beno n rini di mulai..
Ifa Masrifah Basman
Biasa
Tungku Kayu
😍😍😍😍😍😍
Hasanah Ana
knapa si mantan slalu datang di saat si laki2 baru menerima istri dengan baik.
Kopii Hitam: 😂😂😂😂😂
total 1 replies
Abinaya Albab
bener² nih Beno kemarin² bisa nasehatin Elkan lahhhh ini kok mlh 11 12 sama kaya' Elkan pas lg khilaf dlu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!