NovelToon NovelToon
The Dead CINDERELLA

The Dead CINDERELLA

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita / Ibu Tiri
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ratna Jumillah

Sierra Leona, adalah gadis yang sepanjang hidupnya selalu berusaha menjadi seorang putri yang baik bagi keluarganya, terutama sang ayah. Tetapi apapun yang ia lakukan, akan selalu salah dimata sang ayah.

Gadis cantik, baik hati, dan penurut itu.. Selalu di kucilkan oleh ayahnya, tidak hanya di kucilkan, ia bahkan sering kali menerima tamparan apabila sang ayah merasa Sierra membuat kesalahan, dan itu atas hasutan ibu tirinya.

Pada usia 5 tahun, ibunya meninggal dunia karena menyelamatkan nyawa Sierra kecil yang hampir tertabrak. Dan sang ayah menyebut Sierra sebagai pembunuh sejak saat itu.

Sierra tumbuh besar tanpa kasih sayang sang ayah, ayahnya tidak pernah sedikitpun menaruh rasa kasihan kepadanya, bahkan hingga di detik terakhir hidup Sierra. Sierra di jatuhi hukuman mati atas tuduhan pembunuhan pada adik tirinya. Ternyata Tuhan berbaik hati kepadanya, Sierra terlahir kembali dan membalaskan dendamnya dan membalik keadaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS.22. Ayah yang buta hati.

Sementara itu, Sierra dan Arthur telah pergi menggunakan mobil Arthur. Seperti biasa, Malvin yang menjadi korban untuk membawa motor Sierra.

Dan saat ini, Malvin di tinggal sendirian.

" Kenapa pekerjaanku kini beralih jadi tukang bawa motor.?" Ucap Malvin sembari menggaruk kepalanya.

" Kan tidak lucu, seorang pria berstelan jas lengkap mengendarai motor, ya walaupun motornya keren tetapi.. Bagaimana kalau celanaku robek lagi nanti." Ucapnya lagi.

Saat pertama kali Malvin membawa motor Sierra celananya sobek, karena celana Malvin di desain pas sesuai tubuhnya, sementara ia harus duduk di atas motor besar jadi apalah daya.

Tiba tiba Daniel keluar dari kantor polisi, Malvin yang menyelidiki semua latar belakang Sierra menjadi ikut geram saat melihat Daniel yang berjalan sok berwibawa di hadapan publik.

" Anda terus melihat saya, apakah anda memiliki maslaah dengan saya.? Oh, anda ini bukannya Malvin, asisten sekaligus sekertaris Arthur? Apakah ada yang ingin anda sampaikan.?" Ucap Daniel.

" Sampah." Ucap Malvin.

Daniel langsung tersulut emosi mendengar Malvin mengatainya sampah.

" Apa maksud anda berkata begitu kepada saya asisten Malvin.?" Ucap Daniel.

" Anda tidak lebih hanya seorang sampah apakah anda tahu itu tuan Daniel? Anda cerdas, berpendidikan tinggi, kaya, sukses tetapi buta. Buta akan kebenaran yang ada di depan mata anda sendiri." Ucap Malvin.

" Bisakah anda jelaskan secara langsung apa maksud anda? Tidak perlu menyindir begitu kasar asisten Malvin." Ucap Daniel.

" Saya tidak menyindir anda tuan, saya mengatakan kebenaran. Saya sungguh merasa kasihan kepada anda, seorang ayah yang buta hati. Semoga saat anda mengetahui kebenaran nya, anda tidak akan menangis darah." Ucap Malvin.

Malvin langsung mengenakan helmnya, lalu menyalakan motor dengan emosi, dan melesat pergi dari sana meninggalkan Daniel.

Sementara itu, Sierra dan Arthur kini telah sampai di kediaman Sierra. Seperti janji Arthur, ia akan berkunjung kekediaman Sierra dan saat ini ia menepatinya.

" Arthur.." Panggil Sierra.

" Hmm.." Sahut Arthur.

" Katakan dengan jujur, apakah kamu yang merubah rekaman cctv dan data tamu hotel malam itu.?" Tanya Sierra.

Arthur tersenyum kemudian ia mengangguk.

" Kamu ada disana.?" Tanya Sierra.

" Ya, aku mengikutimu untuk memastikan kamu baik baik saja. Tapi aku tidak tahu bahwa mereka berniat menodaimu." Ucap Arthur.

' Jika aku tahu, sudah pasti mereka akan mati di tanganku.' Batin Arthur.

" Aku sungguh berterimakasih kepadamu, jika bukan karenamu, mungkin saat ini aku sudah tertangkap." Ucap Sierra.

" Maka andalkan saja aku selalu, aku tidak akan keberatan." Ucap Arthur.

" Kamu jadi terlibat dengan masalahku." Ucap Sierra.

" Sudah aku bilang aku tidak keberatan Sierra. Kamu bisa memperalat ku semaumu." Ucap Arthur.

" Mana bisa begitu, kau rugi nanti. Aku lebih sering menyusahkanmu sebagai partner." Ucap Sierra.

" Diantara kita, tidak ada untung rugi. Dengar, jika kamu butuh bantuanku, atau kamu bertemu masalah yang tidak bisa kamu selesaikan sendiri, carilah aku, andalkan aku, aku akan merasa sangat senang jika kamu mengandalkan aku. Bukankah kita paetner?." Ucap Arthur.

" Baik.. baik.. kita partner." Ucap Sierra.

Tak lama kemudian, Malvin sampai di depan rumah Sierra.

" Tuan muda maaf, ada urusan mendadak di perusahaan dan harus tuan muda yang menangani." Ucap Malvin.

" Baiklah." Ucap Arthur.

" Aku harus pergi, ingat jika ada kesulitan segera hubungi aku oke." Ucap Arthur.

" Iya, pergilah.. hati hati dijalan. Asisten Malvin, terimakasih sudah membawa motorku pulang." Ucap Sierra.

" Sama sama nona." Ucap Malvin singkat.

Malvin tidak mau mencari masalah dengan atasan sekaligus teman nya itu, Malvin tentu harus profesional, tetapi dengn Sierra dia harus jaga jarak. Karena wajah seseorang tampaknya langsung berubah menjadi asam.

" Aku pergi." Ucap Arthur.

Sierra mengangguk sambil tersenyum, lalu melambaikan tangan nya hingga mobil Arthur telah berlalu pergi.

" Padahal dia orang yang sangat sangat sibuk, tetapi dia menyempatkan waktu untuk datang ke kentor polisi." Gumam Sierra.

Sierra pun masuk dan mengunci rumahnya, ia begitu lelah menghadapi hari yang sibuk ini. Ia tak lagi memikirkan sikap kejam Daniel, baginya ia sudah terbiasa apalagi ia sudah menjalani di dua kehidupan.

Sierra menyalakan televisi, ia ingin melihat perkembangan berita putri konglomerat yang terjerat kasus Zina dan obat obatan terlarang, yaitu Hailey dan Carine.

" Wah.. Aku tidak menyangka ada hari dimana wajah mereka terpampang di televisi dengan judul yang begitu.. Eksentrik." Gumam Sierra.

" Di kehidupanku yang sebelumnya, wajahku yang terpampang begitu jelas di layar tv, akhirnya aku bisa membalas mereka dengan membalik keadaan." Gumam Sierra lagi.

TING.!!

Tiba tiba ada pesan email masuk, dan itu dari Lucifer.

" Lucifer.. sudah beberapa hari dia tidak menghubungiku, aku bekerja serasa tidak bekerja." Gumam Sierra.

Sierra membuka Emailnya, rupanya ada kode bahaya. Dengan sigap, Sierra pun fokus pada layar lapotopnya dengan jari yang begitu lincahnya menari diatas keyboard.

Hingga tak terasa hari sudah malam, Sierra baru selesai dengan pekerjaan nya.

TING.!

" Terimakasih tuan Leo, sebagai seorang hacker, anda begitu mahir." Pesan dari Lucifer.

" Anda terlalu memuji tuan, senang bisa bekerja dengan anda." Balas Sierra.

TING.!

" Kalau begitu sampai bertemu lagi. Oiya tuan Leo, saya harus memberi tahu anda ini. Anda sudah terikat dengan saya, jadi sebaik ya anda hati hati dalam bertindak, penghianat terakhir yang menghianati saya berakhir tanpa jasad." Isi pesan Lucifer.

" Apakah dia sedang mengancam.?" Gumam Sierra.

" Anda bisa percaya kepada saya tuan Lucifer, saya tahu betul bagaimana rasanya di khianati." Balas Sierra.

TING.!

" Saya pegang perkataan anda." Balas Lucifer.

" Dia berkata demikian apakah dia sudah tahu identitasku? Tetapi dia tetap memanggilku Leo." Gumam Sierra.

" Tunggu, kenapa aku merasa aku secara tidak sengaja terjun ke bisnis gelap.?? Dia bilang apa tadi? Penghianat terakhirnya berakhir tanpa Jasad? Ya Tuhan, jangan sampai aku lepas dari fitnahan Hailey dan Carine lalu berakhir di lautan lepas." Ucap Sierra ngeri sendiri.

Sierra mencari tahu di internet tentang siapa itu Lucifer, hasilnya nihil. Tak ada satupun informasi tentang Lucifer.

" Sudahlah, lagipula aku tidak terlibat begitu jauh. " Gumam Sierra.

Sierra menutup laptopnya, ia meregangkan otot otot nya dan menguap. Rupanya itu sudah jam 11 malam, ia berkutat di deoan laptopnya begitu lama.

" Lapar.." Gumamnya.

" Eh, kenapa aku merasa De Javu. Terakhir kali saat selesai di tengah malam aku juga kelaparan." Gumam Sierra.

Ia melihat rumahnya saat ini sudah lengkap, dan ia melihat lemari es yang super besar disana.

" Apakah itu ada isinya." Ucap Sierra.

Sierra bangun dan menghampiri lemari esnya, saat ia membuka, betapa terkejutnya dia, lemari es itu penuh dengan stok makanan. Dari sayur, buah, snack, minuman dingin dan lainnya.

" Woahhh... Arthur menyiapkan ini untukku? " Gumamnya.

Akhirnya Sierra hanya mengambil sebuah apel dan sekaleng minuman jus buah, dan ia kembali menonton tv melanjutkan menonton berita te tang Hailey dan Carine yang masih hangat beredar.

" Rupanya Carine sudah ditangkap." Ucap Sierra.

" Selemat menjalani penyiksaan yang kalian lakukan kepadaku dulu. Aku sksn sangat senang jika salah satu diantara kalian dihukum mati." Gumam Sierra.

TO BE CONTINUED..

1
Mamath Ziad Malik
apakah paman sierra yg menybarkan.foto sisi
Mamath Ziad Malik
hamiltuh sierranya
Mamath Ziad Malik
ok
Ratna Jumillah: Terimakasih banyak udah baca karya Othor.. 🫰🏻
total 1 replies
Mamath Ziad Malik
pasti si alden ngasih racun biar sidanil mati
Mamath Ziad Malik
kayanya kaka authoor lupa sierra ada jahitan di perut ya
Mamath Ziad Malik
apa sialden oprasi apa pakay topeng wajah ya soalnya saya pwenah baca ada topeng wajah yg mirip dengan orang aslinya
Mamath Ziad Malik
benerkan lucifer itu arthuur
Mamath Ziad Malik
apa lucifer itu arthur ya
Mamath Ziad Malik
ada yg lindumgi sekrangmah dari belkang
tessa arum
Luar biasa
Anonymous
j
Ratna Fika Ajah
Luar biasa
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
kembar 3 aturan thor hehehe
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
jaitan perut aman???
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
mantap artur
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
kenapa gak dikasih gps. kalungnya kek cincinnya kek,
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
kirain mau nyesel malah aneh lagi
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
patuhhhhh
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
si Daniel gila menyesal cenah
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
bagusss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!