Demi menjauhi pernikahan yang diinginkan oleh papanya, Adilla Atmadja, biasa dipanggil dengan sebutan Dilla pun memilih jalan pintas, yakni dengan melakukan hubungan satu malam bersama pria yang tidak dia kenal sebelumnya, hanya demi bisa mendapatkan bibit yang paling unggul untuk menjadi penerus keluarga Atmadja nantinya dari orang tersebut. Di mana ternyata pria itu merupakan seorang CEO perusahaan ternama yang tengah menyamar menjadi orang biasa.
Bagaimana nasib Dilla nantinya? Baca terus kisahnya hanya di karyaku yang ke-11 ini. Terkmakasih^^
Fb : Lee Yuta
IG : lee_yuta9
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lee_yuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 20. Perintah Kendra
Di tanya seperti itu, Dilla terkesiap. Ia pikir pria ini akan berkata mengenai apa yang terjadi semalam kepada mereka. Namun ternyata tengah membahas soal materi yang di jelaskan oleh Kendra. Dilla merasa sedikit lega, walaupun sekarang harus mengakui memang ia tidak mendengarkan sama sekali. Sebab sibuk menghindari Kendra. Berharap jika pria itu tidak melihat dirinya dan tidak mengenalinya. Walaupun itu sangat mustahil sekali.
Kendra mengangguk paham ketika melihat ekspresi Dilla yang diam saja. kemudian pria itu berbalik badan dan berjalan menuju tempatnya. Lalu pria itu menutup laptop yang biasa di pakai oleh bu Mawar dan kemudian menatap ke arah Dilla setelahnya.
“Kelas saya akhiri sampai di sini. Terimakasih atas antusias kalian yang masih mau mendengarkan saya, walaupun saya yakin, saya tidak sehebat Bu Mawar,” ucap Kendra yang menutup kelasnya.
“Lah, udah selesai, Pak?” tanya salah satu mahasiswi dengan wajah keberatan.
“Iya,” jawab Kendra.
“Yah, jangan dong, Pak. Nambah dua jam lagi juga kita mau,” ujar wanita itu lagi yang mendapat sorakan dari teman-temannya.
Kendra hanya menggeleng maklum saja. karena memang seperti itulah sikap mahasiswi seperti mereka jika sudah menyukai sesuatu, tidak akan mau selesai begitu saja.
Namun, Kendra tidak bisa meeladeni mereka, karena ada hal yang lebih penting yang harus dia lakukan sekarang.
“Sampai bertemu di kelas selanjutnya. Karena kemungkinan masih saya yang mengajar hingga sampai kesehatan bu Mawar benar-benar pulih. Terimakasih,” ujar Kendra yang benar-benar mengakhiri kelasnya.
Pria itu tidak berjalan menuju pintu kelas dan keluar dari sana, melainkan Kendra kembali menuju ke tempat Dilla, di mana tempat duduk wanita itu yang paling belakang. Membuat para pasang mata pun mengikuti langkah Kendra.
“Ke ruangan saya setelah ini. Terima hukuman kamu, karena sudah mengabaikan penjelasan saya tadi,” ucap Kendra dengan wajah serius.
Sumpah, jika Kendra memasang wajah seperti itu, damage dosen killer dan keren pun langsung melekat pada diri Kendra.
Bukannya membuat mahasiswa yang ada di kelas takut, mereka justru semakin histeris dalam diam. Beruntung sekali Dilla yang melakukan kesalahan tadi. Karena dengan begitu dia mempunyai kesempatan lebih untuk berbicara dengan dosen pengganti tersebut.
Setelah mengatakan hal seperti itu, Kendra pun langsung melangkah keluar sebelum mendapat jawaban dari Dilla.
Membuat Dilla yang terduduk di tempatnya pun terbengong. “Kali ini apa lagi yang akan dia lakukan,” gumam Dilla.
Entah mengapa Dilla merasa seperti tertekan dengan aura Kendra yang sekarang. Padahal semalam pria itu tampak seperti pria lain.
“Fix! Dia dosen idola gue sekarang!” seru salah seorang yang langsung mendapat seruan dari temannya yang lain.
“Lo mah apa-apa yang ganteng juga diidolain,” sahut seseorang yang duduk tidak jauh dari Dilla. Yakni Amira.
“Iya. Tapi sayang banget ya, Mir. Cowok yang dia idolakan malah justru lihat Dilla,” sambung Alex yang memang memiliki mulut lemes seperti perempuan. Bahkan seleranya pun juga sama.
Mereka berdua memang soulmate yang cocok sekali jika disuruh untuk menurunkan muka orang yang tidak tahu diri. Apa lagi jika itu menyangkut mengenai Dilla.
“Ya jelas ngelirik Dilla yang seksoi dong, Lex. Ya kali liat dia yang ….” Dengan sengaja Mira menjeda ucapannya lalu menatap ke arah wanita yang bernama Sahwa dengan tatapan yang penuh meledek. “Lo udah lihat sendiri lah ya, dia itu seperti apa,” lanjut Mira yang ditanggapi dengan suara kekehan dari Alex.
Dilla yang mendengar teman-temannya berdebat itu pun begitu malas. Lantas wanita itu pun beranjak dari sana dan diikuti oleh Amira serta Alex.
orang lain menjaga keperawanan.
ini malah ngasih gratis