Aghnia Khalid adalah putri bungsu salah satu Emir Qatar dan putri Emir Al Jordan, Alexander Khalid dan Kalila Al Jordan. Gara-gara kakaknya, Kaysan mengundang band rock favorit nya di acara ulang tahunnya yang ke 24, Aghnia yang berusia 22 tahun berkenalan dengan Mark Becker, sang vokalis.
Tanpa dinyana Mark jatuh cinta dengan putri Emir itu tapi Aghnia tidak menyukai kehidupan bebas Mark yang memiliki banyak cewek-cewek groupies. Aghnia menolak mentah-mentah perasaan Mark.
Tanpa Aghnia tahu, Mark menyimpan identitas rahasia dan mau tidak mau, demi mendapatkan putri Emir, Mark harus melepaskan kehidupan hedonisme nya lalu kembali ke kehidupan aslinya.
Generasi Ketujuh Klan Pratomo
Jangan plagiat !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mark Manyun
Mark masih memberikan briefing melalui MacBooknya dengan didampingi Jordy di sebelahnya di ruang rawat inapnya. Mark beralasan bahwa dirinya mengalami cidera saat berada di rumah hingga harus dirawat inap.
"Oke semua tim sudah tahu kan apa yang harus diprioritaskan..." ucap Mark sambil menatap para managernya.
Pria itu masih serius saat mendengar suara ketukan di pintu dan tak lama terbuka. Mata biru Mark melotot sempurna saat tahu siapa yang datang. Aghnia menatap dirinya dengan wajah memelas pertanda dirinya tidak bisa berbuat apa-apa karena kakaknya ikut serta.
Kaysan menatap Mark dengan wajah usil membuat Mark segera menyelesaikan meeting online-nya daripada dirinya tidak berkonsentrasi.
"Sudah meetingnya ?" tanya Aghnia sambil meletakkan kotak bento di meja sisi tempat tidur Mark.
"Sudah sayang. Ngomong-ngomong, bagaimana kakak kamu kemari ?" Mark menatap Kaysan curiga.
"Daddy yang kasih tahu mas Kaysan..." jawab Aghnia apa adanya.
"Kamu tuh khitan kok tidak bilang-bilang sih Mark ? Kakak aku sudah nunggu-nunggu lho ..." goda Kaysan sambil duduk di kursi samping tempat tidur Mark dan menghubungi Rania serta Galena.
"Jangan kamu telpon..."
"Yes Kay ..." suara Rania terdengar dari ponsel Kaysan.
"Sorry, mbak, kamu keduluan Mark yang sudah khitan diam-diam ..." cengir Kaysan sambil memperlihatkan ponselnya ke Mark dan tampak dua kakak Aghnia itu menatap judes ke mantan Rocker itu.
"Kamu kok curaaaangg !" seru Rania dan Galena bersamaan membuat Mark melengos sebal.
"Daripada aku kehilangan ginjal karena ulah kalian !" balas Mark judes.
"Ginjal kamu mahal !" ucap Galena.
"Uang aku juga banyak !" balas Mark.
"Tapi kamu amalan tinggi Mark. Bisa bantu hapus dosa-dosa jaman jahiliah kamu !" timpal Rania tidak mau kalah.
Mark menyipitkan matanya sebal ke arah dua dokter bedah cantik itu tapi jiwanya jagal.
"Seriously kalian berdua !"
Rania dan Galena tertawa terbahak-bahak melihat wajah kesal mantan Rocker itu.
***
"Kukira kamu bakalan bius total, tapi ternyata tidak ..." goda Kaysan usai menelepon dua kakak perempuan brutalnya.
"Memang ditawarkan bius total tapi aku takut dokter Eidam berubah wujud menjadi dua kakak kalian yang jagal itu !" sungut Mark.
Kaysan langsung ngakak brutal. "Kalau aku tahu, tentu saja aku akan hubungi mereka berdua ..."
"Brengseeekkk kau Kay !"
Aghnia hanya menggelengkan kepalanya melihat keributan antara Kaysan dan Mark. Mereka itu akan jadi ipar tapi nampaknya bakalan rusuh kalau ketemu.
***
Rauf datang menengok Mark pada sore harinya dan tidak heran jika yang melakukan prosesnya adalah dokter Eidam yang juga melakukan khitan pada dirinya dan Kaysan waktu kecil.
"Paling sebulan Mark. Kalau aku dan Kay dulu kan pas masih lima tahun jadi kami lebih cepat pulihnya..." ucap Rauf saat besuk.
"Iya... Dokter Eidam pun bilang begitu ..." jawab Mark. Setidaknya Rauf lebih dewasa dibandingkan Kaysan yang tadi sudah heboh ingin tahu hasil khitan Mark.
"Berarti semalam Aghnia menginap disini ?" tanya Rauf ke adiknya.
"Iya. Ada tempat tidur kok bang ... Sudah disediakan pihak rumah sakit..." jawab Aghnia.
"Malam ini kamu menginap lagi?" tanya Rauf yang sebenarnya agak sedikit keberatan tapi jika dia diposisi Mark, tentu saja dia ingin Diana menemani dirinya.
"Oom Alex dan Tante Kalila tahu kan?"
"Tahu lah bang. Bisa diamuk kalau aku tidak bilang ..." jawab Aghnia.
"Ya sudah ... Bang Rauf takut mereka tidak tahu, malah jadinya ngereog..." senyum Rauf.
Suara notifikasi dari ponsel Aghnia berbunyi dan gadis itu cekikikan membaca pesan disana.
"Ada apa Aghnia ?" tanya Mark.
"Diana ..."
Mata coklat tua Rauf langsung tampak waspada. "Ada apa dengan Diana ?"
Mark menoleh ke Emir Khalid itu yang tampak cemas mendengar nama Diana. Diana siapa?
"Berbuat ulah di pengadilan... Berantem dengan jaksa penuntut umum dan mas Adrianto sampai harus memisahkan mereka berdua..." kekeh Aghnia.
"Diana siapa sayang ?" tanya Mark.
"Diana Blair Zidane... Sepupu aku yang menjadi pengacara di Blair and Blair... Gadis yang ditunggu bang Rauf selama enam tahun terakhir ini..." goda Aghnia.
Mark tertawa mengejek. "Seriously, Emir Rauf Khalid, mengapa anda tidak take action menemui Diana ?"
"Aku sudah mengajukan ta'aruf ke ayah dan kakaknya ... Auto ditolak ..." jawab Rauf sendu.
Mark tampak bingung. "Ta'aruf itu apa ?"
"Istilah taaruf sendiri berasal dari bahasa Arab dengan asal kata ta'arafa-yata'arafu-ta'arufan yang artinya saling mengenal sebelum menuju jenjang pernikahan... Macam kita ini Mark ... Kalau bahasa lainnya pacaran atau dating atau kencan ..." jawab Aghnia.
"Lho kenapa langsung bertemu ke ayah dan kakak Diana ?" tanya Mark bingung.
"Prosesnya memang seperti itu. Aslinya datang ke orang tua, saling bertukar CV atau bio data, boleh bertemu tapi tidak berduaan... Hanya saja belum apa-apa, Oom Omar dan Aslan sudah menolak bang Rauf karena tahu Diana tidak cocok..." jawab Aghnia.
"Lha kan belum dicoba ?" eyel Mark.
"Kamu tidak tahu Diana macam apa Mark ..." bisik Rauf.
"Apakah Diana tidak cantik?" tanya Mark. Mustahil jika Diana tidak cantik karena aku sudah bertemu dengan tantenya Aghnia yang cantik. Bahkan dua dokter jagal itu juga cantik, belum saudaranya yang di Dubai juga cantik-cantik.
"Diana cantik sekali ... Hanya saja kelakuannya melebihi Rania dan Galena ..." gumam Rauf.
Mark melongo. "What? Oke itu parah Emir Khalid ... "
Rauf menatap judes ke Mark.
"Makanya langsung ditolak karena takutnya malah tidak cocok dengan kehidupan istana. Diana itu karakternya bebas selama tidak merugikan orang lain... Dia juga jauh lebih blak-blakan dan untuk anggun ... Jauh panggang dari api ..." senyum Aghnia.
"Kalau aku jadi kamu, Emir Rauf, aku akan terus mengejarnya seperti halnya aku mengejar Aghnia karena, entah dari mana, kita pasti ada bisikan atau petunjuk bahwa gadis itu adalah jodohku ... Jadi, buktikan pada Diana dan ayahnya bahwa kamu sanggup menjadi pria yang diandalkan untuk membuat Diana pantas berada di istana Khalid dan Qatar ..." ucap Mark panjang lebar membuat Rauf dan Aghnia terbengong-bengong.
"Kamu tumben benar ?" kekeh Aghnia.
"Sebab aku seperti itu saat melihatmu princess. Tidak mungkin bahwa kamu yang seorang putri Emir Qatar mendapatkan rocker yang hidupnya penuh dengan hedonisme... Maka dari itu aku berubah bahkan berhijrah ..." senyum Mark.
Aghnia langsung memeluk Mark. "You're so wise ..."
Rauf tersenyum ke Mark. "Thanks Mark... Kamu membuat aku makin terpacu ..."
"You're very welcome, Emir Rauf ..."
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂💕
Tar kl ada yg nkah lg,glirn km yg blik ngrjain...adil kn????
Eehh....mark blm tau trdisi mreka y???ksiaaann deh mst nunggu buat belah duren....sabarrr.....😁😁😁