Arya di buat sedih ketika melihat istri nya yang terus merintih kesakitan di atas ranjang, Mereka merantau kekota karena minggat dari rumah akibat tidak di restui. Berdagang bakso dan Sari juga berdagang hal lain karena merasa tidak cukup dengan uang halal yang di dapatkan nya.
"Sakittt, Mas. Aduh sakit sekali." Sari terus merintih kesakitan.
Sakit nya sangat aneh, Apa lagi saat malam jumat. Ia terus mendesah di antara kesakitan dan juga kenikmatan, Untung nya Arya segera bercerai sebelum Sari sempat sakit seperti ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.10
Rasa dingin sampai menusuk kedalam tulang, Sari hanya berdua dengan Mbah Bedu dalam hutan belakang rumah. Sari tidak menggunakan baju walau sehelai benang pun, Hati wanita ini sudah berdegup karena takut kalau dukun ini ternyata cabul dan malah menggauli diri nya.
"Duduklah di atas batu itu." Perintah Mbah Bedu.
Sari menurut duduk di atas batu putih, Ada gambar kalajengking di sana. Mbah Bedu merapalkan mantra dan duduk bersila di hadapan nya Sari, Sedangkan Sari mulai gelisah karena bagian bawah nya seperti ada benda yang menyusup masuk.
Terasa sangat perih dan panas, Keringat mengalir deras walau saat ini cuaca sangat dingin. Mbah Bedu memukul punggung Sari dengan pelepah pisang, Hingga bagian akhir ini pun usai.
"Susuk kalajengking sudah masuk kedalam tubuh mu, Siapa pun yang bersetubuh dengan mu. Maka dia akan ketagihan." Ujar Mbah Bedu.
"Terima kasih, Mbah. Saya tidak akan melupakan hutang budi ini." Sari sangat senang.
"Jangan sampai lalai dengan tugas mu di malam jumat, Pangeran kalajengking akan datang dan meminta jatah dari mu." Beritahu Mbah Bedu.
"Baik, Mbak." Angguk Sari.
"Sebisa mungkin kau jangan sampai mengecewakan dia, Atau nyawa mu sendiri taruhan nya." Peringat Mbah Bedu.
Sari berulang kali mengangguk paham dengan pesan orang tua ini, Mereka pun kembali kedalam rumah dan menemui ketiga wanita yang sedang menunggu. Kini giliran Sari yang menunggu ketiga nya, Mereka juga buka aura dan memperbarui susuk serta minta pelaris.
"Jadi gimana susuk mu, Sar?" Shanti bertanya penasaran saat mereka sudah dalam perjalanan pulang.
"Udah masuk! Aku juga tidak perlu memperbarui nya setiap bulan." Jawab Sari.
"Terus kamu mau kerja itu di mana? Kamu menghabiskan banyak uang untuk mahar susuk itu, Emang cukup mau satu orang saja." Tanya Laura.
"Jadi gimana ya? Aku udah sakit hati dengan cowok yang itu." Sari mulai bingung.
"Ikut kita saja, Nanti Mami akan melihat kamu dulu." Usul Shinta.
Sari menerima ajakan ketiga wanita ini, Ternyata mereka kerja di club. Wanita desa ini agak gugup karena baru pertama kali datang kesini, Hingar bingar musik malam membuat telinga terasa penuh.
Mereka pun mengajak Sari kedalam sebuah ruangan yang sangat mewah, Tampak seorang wanita gemuk dengan make up yang sangat menor itu tengah menikmati pergumulan yang sangat vulgar.
"Mami.."
"Oh kalian sudah datang, Siapa dia?" Mami langsung menatap Sari.
"Barang baru! Mami mau enggak memperkerjakan dia?" Tanya Laura.
"Really? Kamu mau kerja dengan saya." Mami langsung berdiri mengamati wajah Sari yang sangat cantik.
"Iya, Saya ingin kerja dengan Mami." Angguk Sari agak takut.
Mami menjelaskan cara kerja nya di sini, empat puluh persen akan menjadi bagian nya. Enam puluh persen milik Sari, Namun wanita ini akan menanggung semua kebutuhan nya dari makan sampai yang lain lain.
"Jadi saya harus tinggal di sini?" Tanya Sari.
"Kalau kamu mau tinggal di sini, Nanti akan Mami sediakan kamar nya." Jawab Mami.
"Saya pulang saja." Putus Sari.
Sari masih ragu mau ikut kerja atau tidak, Karena dia keberatan bila harus memberikan bagian untuk Mami sebanyak itu. Dengan keputusan bulat, Sari pun menolak nya. Dia memilih untuk buka di rumah saja, Seratus persen akan menjadi milik nya.
Mami kecewa karena Sari menolak nya, Laura juga tidak bisa memaksa dan membiarkan Sari pulang. Wanita ini sedikit menggerutu karena dia gagal mendapatkan bonus dari Mami, Andai saja Sari mau, Maka Laura akan mendapatkan bonus karena mengajak orang baru.
...****************...
Bu Mima mulai putus asa karena keberadaan putri nya tak kunjung bisa di temukan, Dia berbeda dengan Purnama. Bu Mima hanya sibuk koar koar kesana kemari, Sedangkan Purnama mencari dengan tindakan.
Seperti sekarang yang dia sampai rela menginap di kota, Malam ini pun dia datang lagi mengunjungi rumah nya Arya. Tapi rumah itu masih saja tertutup dan lampu nya tidak hidup juga.
"Jangan jangan ini rumah kosong, Sayang." Cetus Zidan.
"Mana mungkin, Bau Arya saja ada di sini." Kekeh Purnama.
"Tapi kok sampai malam juga tidak ada yang datang, Dan rumah nya sangat gelap." Lirih Zidan.
"Kemana sih anak ini." Purnama sangat cemas dengan adik nya.
Penyesalan bertumpuk dalam hati karena saat itu ia sangat kasar saat melarang hubungan Arya dan Sari, Andai saja dia bisa bicara lembut dan menjelaskan secara detail. Mungkin kejadian nya tidak akan seperti ini.
"Tidak usah menyesali yang sudah terjadi, Bukan salah kamu sepenuh nya juga." Zidan menenangkan istri nya.
"Ibu pasti kecewa sama aku, Mas." Purnama mengusap air mata yang tiba tiba jatuh.
"Ndak! Ibu pasti juga mengerti dengan posisi mu." Hibur Zidan.
Ketika mereka sedang bicara, Sebuah taxi berhenti di depan rumah. Wanita yang sangat cantik keluar dari taxi tersebut, Purnama langsung mengenali bahwa itu adik ipar nya.
Sari agak kaget melihat Purnama bisa menemukan keberadaan nya, Namun dia tidak mau mengakui kesalahan nya. Merasa bahwa tak pantas untuk segan apa lagi takut kepada Purnama.
"Kelihatan nya kau sangat berniat untuk memisahkan aku dan Arya!" Sari berkata sinis sambil melipat tangan di dada.
"Astagfirullah, Sari." Zidan mengucap kaget.
Purnama masih tidak berkedip melihat Sari, Kini dia sudah bisa melihat dengan jelas apa yang ada dalam tubuh wanita ini. Energi nya juga sangat besar, Bahkan mungkin dia merasa kalah bila harus adu kekuatan.
"Apa yang sudah kau lakukan, Sari? Untuk apa kau memakai nya." Gemetar suara Purnama.
"Kau bertanya? Maka akan ku jawab dengan jelas, Aku akan mencari banyak pria dengan kecantikan ku ini." Sari berkata pongah.
"Tinggalkan adik ku! Wanita binal seperti mu tidak pantas bersama dengan Arya." Bentak Purnama.
"Ooh aku tidak keberatan cerai dengan Arya, Tapi adik mu itu yang tidak akan sanggup hidup tanpa aku." Sari tertawa mengejek di depan wajah Purnama.
Zidan juga terpana melihat Sari yang sangat jauh berubah, Wanita yang di desa terlihat sangat kalem. Namun kini baru beberapa bulan di kota saja, Sudah menjadi liar tidak terkendali.
"Silahkan kau bicara pada adik mu yang sangat baik itu, Coba bilang suruh dia meninggalkan aku." Tantang Sari.
"Kau pikir aku tidak bisa?!"
Hilang kesabaran Purnama dengan tingkah Sari, Dalam satu kali gerakan. Leher Sari berada dalam cengkeraman nya, Sari berusaha meronta untuk melepaskan diri.
Jin yang ada dalam tubuh Sari tidak bisa menolong, Karena itu bukan tugas nya untuk melindungi inang. Mereka hanya untuk mempercantik diri saja.
semua anak lahir suci
jangan pernah membenci sebegitu rupa, karena kita tak akan tahu kedepannya.
pertolongan datang tak terduga, justru datang dari orang2 yg pernah kita sakiti ,kita benci,kita tidak sukai.
semoga Sari sembuh dan insaf ,bisa mengambil hikmah nya
beda nasib kalau begitu, bara mengembara ke negeri china rupanya, dan menjadi ahli pengusir setan😁