Rewrite You!

~~ CLYDE POV ~~

Sungguh dia adalah gadis yang benar-benar tidak bisa ku tebak perilakunya. Dia selalu berubah-ubah dengan cepat. Bagaimana dia bisa meminta untukku tetap berada di ruangan ini selama dia mandi di balik pintu itu? Dan puncak komedinya adalah sekarang aku malah menuruti perkataannya dan tetap duduk di sofa kamarku dengan santainya dan mendengarkannya mandi.

Tunggu! Kenapa dengan kesadaran penuh aku tetap duduk di sini dan mendengarkan setiap tetesan air yang jatuh di kamar mandi? Otakku berpikir untuk tidak mendengarkannya tetapi, keheningan di dalam kamar ini membuat telingaku malah terus saja mencuri dengarnya seperti ini.

Sial! Aku pasti juga sudah menjadi gila karena dengan sadar mendengarkannya mandi seperti ini! Kenapa juga aku jadi salah tingkah seperti dan malah membayangkannya mandi?

Tidak lama terdengar suara pintu kamar mandi terbuka. Dengan sangat jelas aku melihat sosok Seraphina yang dibalut mantel mandi yang ku berikan. Rambut birunya yang basah membuatnya nampak semakin menggoda di mataku. Wajahnya yang cantik nampak sangat segar membuatku tertegun menatapnya. Apakah gadis ini memang semenarik ini?

‘Clyde! Sadarkan dirimu! Kamu pasti terpikat dengan dirinya hanya karena akibat kamu mencuri dengarnya mandi tadi!’

Aku terus mencoba menyadarkan diriku agar tidak jatuh ke dalam daya tarik gadis muda di hadapanku ini.

“Hei para pelayan yang diluar! Masuklah!” Seru ku pada pelayan wanita yang telah bersiap di luar kamarku sesuai perintahku.

Tiga orang pelayan wanita langsung masuk ke dalam kamarku. Mereka sudah langsung mengerti dengan tugas mereka untuk melayani Seraphina tanpa aku memerintahkan mereka lagi. Aku memutuskan untuk berpaling dari Seraphina selagi ia bersiap di meja rias yang ada di dalam kamarku. Aku tidak ingin ada yang melihat wajahku yang memerah karena melihat Seraphina yang baru keluar dari kamar mandi.

Kenapa aku jadi merasa tidak tenang seperti ini?

Aku adalah Clyde Xavier Grimwald. Aku adalah seorang bangsawan yang mempunyai kedudukan sebagai Count di kerajaan Veilency ini. Banyak wanita yang tergila-gila pada diriku yang tampan. Kemampuanku dalam pekerjaanku sebagai seorang count juga dinilai sangat mumpuni hingga namaku menjadi terkenal. Sehingga ada begitu banyak bangsawan tua yang berkata bahwa ingin menikahkan anak gadis mereka denganku. Sayangnya, tidak pernah ada gadis yang menarik dan sesuai dengan rencana ku.

Dan aku yang begitu hebat ini malah dibuat tidak tenang oleh seorang gadis muda seperti dia? Pasti ada sesuatu yang salah di sini!

......................

Setelah melihatnya habis mandi, kini aku bahkan harus melihatnya memakan sarapannya di hadapanku. Dia terlihat sangat manis sekali.

Takdir konyol apa yang membuatku harus sarapan dengan seorang Lady yang hanya memakai mantel mandi seperti ini? Aku harus minum lebih banyak air putih sepertinya untuk membuat tubuhku tetap dingin.

‘Tenang, Clyde! Kamu hanya sedang melihat seorang gadis yang basah habis mandi dan memakai mantel mandi di hadapanmu! Hanya itu! Kamu tidak mungkin terpikat olehnya!’

Aku terus membatin untuk menguatkan diriku sendiri. Aku tidak boleh terpengaruh dengan permainan dan daya tarik gadis ini.

“Maaf... Kamu pasti terganggu dengan keberadaanku di sini dan sarapan bersama denganmu seperti ini. Aku tahu bahwa maaf saja tidak akan cukup untuk semua hal yang telah ku lakukan padamu. Tapi, aku benar-benar minta maaf karena sudah merusak waktu mu.” Ujar Seraphina dengan wajah polosnya.

“Tidak apa, kamu tidak perlu terlalu memikirkannya. Memang benar aku merasa bingung dengan semua tingkah mu dan permintaan kamu. Tapi, aku juga tidak merasa tersinggung ataupun terganggu.” Ucapku dengan wajah yang tersenyum.

Aku harus mengirimnya kembali ke kediamannya saat ini. Aku tidak tahu seberapa lama aku bisa menahan diriku melihatnya terus-terusan seperti ini di hadapanku. Efek Opium semalam pun masih belum hilang. Aku bisa saja terdorong untuk melakukan hal yang tidak boleh ku lakukan untuk saat ini.

“Aku rasa kamu harus pulang setelah kamu menyelesaikan sarapanmu ini. Keluarga mu pasti sangat mengkhawatirkan mu, kan? Di lain waktu, aku akan mengundangmu dengan cara yang formal ke kediamanku ini lagi nanti.” Ujarku mencoba membuatnya berpikir bahwa dia harus segera pulang.

Ekspresinya yang terdiam mendengarkanku dan segera mengalihkan pandangannya ke bawah membuatku tahu bahwa ia pun sadar bahwa ia harus segera kembali ke kediamannya. Seharusnya sebagai Lady dari seorang Duke ia pun dapat menyadari bahwa ia tidak bisa terlalu lama berada di kediaman seorang pria lajang seperti ku ini.

Tapi, aku juga dapat melihat jelas keraguannya untuk segera pulang. Sebenarnya apa yang membuatnya bertingkah seperti ini?

“Apa kamu belum ingin pulang? Atau sama sekali tidak ingin pulang?” Tanyaku padanya memastikan isi pikirannya.

“Bukan... Bukan seperti itu.” Jawabnya dengan mata penuh keyakinan. “Tapi, jika aku boleh memintamu untuk satu hal lagi. Aku menginginkan kamu tidak pergi kemanapun hari ini bahkan setelah aku pulang dari kediamanmu ini.”

“Aku tidak boleh pergi kemanapun?” Tanyaku memastikan apa yang baru saja ku dengar.

Seraphina mengangguk memberikan jawaban bahwa apa yang ku dengar dari mulutnya itu memang benar. Dia berani melarangku keluar seharian ini? Menarik! Dia pikir siapa dia berani meminta hal seperti itu padaku.

“Mengapa kamu meminta hal seperti itu padaku? Apakah kamu mengetahui sesuatu hal yang tidak ku ketahui? Seperti...” Tanyaku mengintrogasinya dengan nada bicara yang santai.

“... kamu mengetahui bahwa aku akan mati terbunuh jika aku keluar dari kediamanku.” Lanjutku dengan lebih menekankan ucapanku.

“Aku hanya melihatmu dalam mimpi burukku saat aku tidak sadarkan diri. Mimpi itu... benar-benar membutku tidak merasa tenang. Jadi, aku berpikir mungkin memang yang lebih baik untukmu saat ini adalah tetap berada di kediamanmu ini.” Jelas Seraphina dengan ekspresi yang nampak mengkhawatirkanku.

“Mimpi buruk? Aku tahu kamu lebih muda dari aku. Tapi, kamu juga bukanlah anak-anak yang masih mempercayai hal-hal seperti itu.” Sanggahku dengan suara yang dingin.

Alasannya hanya mimpi. Dia menahanku sepagian ini hanya karena mimpinya? Dia membuatku mendengarkan dia yang sedang mandi hanya karena mimpinya? Dia sangat menarik. Dia terlalu menarik hingga aku ingin tertawa mendengar alasannya yang kekanak-kanakan seperti itu.

Tapi, permintaannya ini bisa ku manfaatkan untuk tujuanku sendiri. Aku akan menjeratnya dan membuatnya menari di atas telapak tanganku yang terbuka.

......................

~~ SERAPHINA POV ~~

Aku sangat tahu bahwa permintaanku pada Clyde sudah sangat kelewat batas. Apalagi aku memintanya hanya dengan beralasan mimpi burukku. Tapi, aku tidak akan menyerah untuk membuatnya tetap berada dikediamannya hari ini.

“Maaf, jika aku telah melewati batas.” Ucapku sembari berpikir bagaimana caranya agar Clyde mau memenuhi permintaanku.

“Tidak. Aku akan memenuhi permintaanmu Seraphina... Tapi, sebagai gantinya kamu juga harus memenuhi permintaanku.” Ujar Clyde dengan senyuman lebar di wajahnya.

“Baiklah! Katakan saja padaku! Aku akan menuruti semua permintaanmu.” Kataku dengan sangat antusias karena akhirnya aku bisa membuatnya memenuhi keinginanku tersebut.

Aku dapat dengan melihat jelas senyuman Clyde sebelum dia mengungkapkan keinginannnya padaku.

Tidak apa jika kamu menilaiku sebagai gadis nakal dan bahkan menganggapku sedang berusaha menggoda mu atau mempermainkanmu. Aku tidak peduli bagaimana aku dimatamu. Aku hanya peduli tentang dirimu semata.

Aku akan melakukan apapun untuk mengubah takdirmu itu. Aku akan mempertaruhkan segalanya untuk menarikmu keluar dari kegelapan. Aku akan menulis ulang dirimu dan takdirmu di dalam lembaran sejarah yang baru.

“Aku ingin kamu menjadi pasanganku dalam acara Veilast!” Clyde mengungkapkan keinginannya.

“Vei... last?”